BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penentuan Formula Yogurt Sinbiotik Terpilih
Aktivitas antimikroba formula yogurt sinbiotik dilakukan dengan metode kontak dimana kombinasi formula yogurt sinbiotik yang dibuat dikontakkan dengan kultur bakteri EPEC selama 2, 4,
dan 6 jam. Berdasarkan hasil uji metode kontak, aktivitas antimikroba formula yogurt sinbiotik dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Metode kontak 2, 4, dan 6 jam
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata p0.05
Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa aktivitas antimikroba dari yogurt Formula 3 F3 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan formula lainnya walaupun hasilnya tidak berbeda nyata. Hal ini
ditunjukkan dengan rata-rata nilai log kematian EPEC-nya bernilai 3.4319. Hasil ANOVA Lampiran 2 menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh nyata terhadap rata-rata nilai log
kematian EPEC. Namun, berdasarkan hasil tersebut, terdapat kecenderungan nilai log kematian EPEC yang terbesar dimiliki oleh yogurt dengan penambahan probiotik L. fermentum atau yogurt F3.
Sementara itu, dilihat dari penampakannya teksturnya, yogurt F3 juga memiliki penampakan yang relatif paling bagus karena whey yang dihasilkan relatif sedikit Gambar 9. Sehingga
berdasarkan hasil uji metode kontak dan teksturnya, yogurt F3 memiliki konsistensi yang paling baik.
Gambar 9. Penampakan yogurt F1, F2, F3, dan F4 Selain itu, berdasarkan tingkat keasamannya, yogurt F3 memiliki nilai pH 4.51 Tabel 6 yang
mendekati nilai pH rata-rata yogurt komersial yaitu 4.5 Rahman et al. 1992. Oleh karena itu secara organoleptik, yogurt F3 dapat diterima dan digunakan sebagai yogurt terpilih untuk analisis secara in
vivo .
Formula Rata-Rata Nilai Kematian EPEC log cfumL
Uji kontak 2 jam
Uji kontak 4 jam
Uji kontak 6 jam
Rata-rata uji kontak F1
F2 F3
F4 2.78 ±0.54
a
2.73±0.23
a
2.69±0.30
a
2.51±0.72
a
3.02±0.25
a
3.15±0.50
a
3.54±0.38
a
3.61±0.23
a
3.98±0.26
a
4.07±0.48
a
4.31±0.88
a
4.19±0.43
a
3.2623±0.6358
a
3.3197±0.6863
a
3.4319±0.8218
a
3.3593±0.8430
a
Tabel 6. Nilai pH formula yogurt
Formula pH
Rata-Rata Yogurt
Ulangan 1 Ulangan 2
F1
4.45 4.77
4.61
F2
4.24 4.50
4.37
F3 4.46
4.56 4.51
F4
4.20 4.64
4.42 Berdasarkan penelitian, yogurt F1 merupakan yogurt konvensional yang terdiri dari L.
bulgaricus dan S. thermophilus. Beberapa laporan menyatakan bahwa L. bulgaricus dan S.
thermophilus tidak tahan terhadap kondisi asam lambung dan garam empedu. Oleh karena itu L.
bulgaricus tidak dapat menempel pada permukaan usus dan berkompetisi dengan bakteri patogen pada
saluran pencernaan. Oleh sebab itu, yogurt yang hanya terdiri dari L. bulgaricus dan S. thermophilus tidak dapat digunakan untuk mencegah diare Chandan et al. 2006.
L. fermentum yang terdapat pada yogurt F3 berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bao et
al . 2010 memiliki karakter probiotik yang potensial. Hal ini disebabkan bakteri ini memiliki
ketahanan terhadap pH yang rendah, dapat menstimulasi enzim yang terdapat pada saluran pencernaan, dan menstimulasi pengeluaran garam empedu. Oleh sebab itu yogurt yang dipilih sebagai
yogurt probiotik untuk dikembangkan selanjutnya adalah yogurt F3.
4.2 Pertumbuhan Berat Badan Tikus