epifit, herba, liana, palem, perdu, dan habitus bambu. Untuk habitus bambu hanya memiliki jumlah spesies sebanyak dua spesies yaitu bambu babi Bambusa
vulgaris dan bambu Gigantochloa apus. Bambu babi tumbuh liar di hutan, tepi-
tepi jalan dan kebun dengan ketinggian tempat sampai 1500 m dpl. Spesies ini dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan batangnya dapat digunakan sebagai
pencegah mual. Herba memiliki jumlah spesies kedua terbanyak dibandingkan habitus
lainnya yaitu sebanyak 45 spesies atau sebesar 25 dari total spesies tumbuhan berguna yang ditemukan. Kekayaan spesies pada tingkat habitus dapat dijadikan
bahan acuan untuk usaha pemanfaatan yang berkelanjutan bagi spesies tumbuhan berguna pada areal ijin. Sehingga dapat dijadikan bahan acuan untuk pengelolaan
areal-areal yang dilindungi pada areal ijin PT. Kencana Graha Permai.
5.1.2.3 Status Tumbuhan
Jenis tumbuhan yang ditemukan di areal ijin PT. Kencana Graha Permai yang dilindungi sebanyak 1 jenis dan termasuk dalam daftar CITES sebanyak 2
jenis dan semuanya termasuk Appendix II. Di areal tersebut ditemukan sebanyak 21 duapuluh satu jenis tumbuhan yang termasuk dalam Daftar Red List IUCN,
dengan rincian : 16 jenis termasuk LRLow Risk Resiko Rendah, 3 jenis termasuk VUVulnerable rawan, dan 2 jenis termasuk CRCritically Endangered
Terancam hampir punah, seperti disajikan pada Tabel 10. Spesies yang dilindungi pada areal ini umumnya ditemukan pada dua atau
tiga titik sebaran. Sehingga diperlukan usaha penataan pada areal yang ditemukan spesies yang dilindungi untuk lebih lanjut dilakukan usaha budidayanya.
Sempadan Sungai Biru dapat dijadikan areal perlindungan gaharu Aquilaria malacensis
karena spesies ini hanya terdapat pada titik sebaran Sempadan Sungai Biru. Nilai ekonomis yang tinggi dan pemanfaatan yang berlebihan tanpa di
imbangi usaha budidayanya dapat menjadikan spesies gaharu terancam populasinya.
Gaharu adalah resin atau semacam getah yang dihasilkan dari pohon Aquilaria malacensis yang terinfeksi Mardiastuti dan Suhartono 2003. Gaharu
selama ini diperdagangkan sebagai obat, parfum dan dupa. Spesies ini tumbuh di
Tumbuh di hutan primer pada tanah berpasir atau tanah liat dengan ketinggian tempat rendah sampai 500 m dpl.
Tabel 10 Status perlindungan dan kategori kelangkaan tumbuhan
No. Nama Ilmiah
Lokasi Status Tumbuhan
PP No. 7 Tahun 1999
CITES IUCN
1 Alstonia angustifolia
Miq. 7, 14, 15,
22 TD
TT LRlc ver 2.3 1994
2 Alstonia
scholaris L. R.Br.
1, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
14, 15, 16, 17, 18, 19,
21, 22 TD
TT LRlc ver 2.3 1994
3 Aquilaria
malaccensis Lamk.
1 TD
App. II VU
A1cd ver 2.3 1994
4 Cratoxylon
arborescens Bl.
20 TD
TT LRlc ver 2.3 1994
5 Cratoxylon
formosum Benth.
Hook.f. ex Dyer 2, 6, 8, 9,
10, 11, 12, 14, 16, 17,
18, 19, 23 TD
TT LRlc ver 2.3 1994
6 Cratoxylum
arborescens Vahl.
Bl. 15
TD TT
LRlc ver 2.3 1994 7
Cratoxylum cochinchinensis
Loureiro Blume 7, 22
TD TT
LRlc ver 2.3 1994 8
Dacryodes rostrata H.J.L.
13 TD
TT LRlc ver 2.3 1994
9 Dipterocarpus
grandiflorus Blanco
1 TD
TT CR
A1cd+2cd ver 2.3 1994
10 Durio
kutejensis Hassk. Beccari
1, 15 TD
TT VU
A1c ver 2.3 1994
11 Eusideroxylon
zwageri T. B.
1, 2, 4, 7, 22
TD TT
VU A1cd+2cd
ver 2.3 1994 12
Knema conferta
King Warb. 7, 14, 22
TD TT
LRlc ver 2.3 1994 13
Koompassia malaccensis
King. 1
TD TT
LRcd ver 2. 1994 14
Mangifera caesia
Jack. 1, 4
TD TT
LRlc ver 2.3 1994 15
Mangifera foetida
Lour. 1, 4, 7, 22,
23 TD
TT LRlc ver 2.3 1994
16 Nepenthes grandis
20 D
App. II LRIc ver2.3 1994
17 Nephelium
lappaceum L.
1 TD
TT LRlc ver 2.3 1994
18 Octomeles
sumatrana Miq.
14 TD
TT LRlc ver 2.3 1994
19 Santiria laevigata
Bl. 2, 12 TD
TT LRlc ver 2.3 1994
20 Santiria
tomentosa Blume
23 TD
TT LRlc ver 2.3 1994
21 Shorea
balangeran Korth. Burck
1, 14 TD
TT CR
A1cd ver 2.3 1994
Keterangan Lokasi: 1 = SS Biru
2 = SS Langsat 3 = SS Melaras
4 = SS Pikan
5 =SS Keluang 6 = SS Perasan Bikuk
7 = SS Minyak 8 = SS Pakit
9 = SS Penyebrangan 10 = SS Asahan Sambar
11 = SS Melajau 12
= SS Sanuwansi 13 =SS Siangsahan
14 = SS Puayan
15 =SS Pengkayasan 16
= KSMA Lingsungan 17 =KSMA Sedawak
18 = KSMA Perasan Bikuk
19 =Bukit Besar 20
= Bukit Ibul 21 =Bukit Engkabang
22 = Areal Enclave Blok E31
23 =Areal Enclave Lingkaran Kuning Keterangan Status Tumbuhan:
D = Dilindungi TD = Tidak dilindungi
TT = Tidak Terdaftar App. = Appendix
LR = Low Risk Resiko rendah CR = Critically Endangered Terancam hampir
punah VU = Vulnerable Rawan
Spesies yang dikategorikan kedalam Vulnerable Rawan oleh IUCN adalah bulian Eusideroxylon zwageri, pekawai Durio kutenjensis, dan gaharu
Aquilaria malaccensis. Sedangkan untuk kategori Critical Endangered terancam hampir punah terdapat dua spesies yang ditemukan pada areal ijin ini
yaitu belangiran Shorea balangeran dan keruing Dipterocarpus grandiflorus. Dua spesies tersebut digunakan bagian batangnya untuk bahan bangunan
khususnya pondasi rumah. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk dilakukan usaha pelestarian dari kedua spesies yang terancam hampir punah tersebut karena
pemanfaatan bagian batang dapat mematikan tumbuhannya.
5.1.3 PT. Lanang Agro Bersatu