4 .3.1 Aspek Fisik Kawasan
Perkebunan PT. Lanang Agro Bersatu sudah memperoleh Surat Perizinan lokasi pengusahaan dari Bupati Ketapang No. 117 Tahun 2007 tanggal 22 Maret
2007, dengan luas areal secara keseluruhan seluas 20.000 ha. Luas areal berdasarkan hasil digitasi pengeplotan pada peta dasar seluas 15.008,00 ha.
Perkebunan tersebut sudah melakukan kegiatan operasional di lapangan sejak tahun 2010. Kegiatan yang sudah dilakukan masih terbatas pada pembibitan
tanaman sawit. Perkebunan PT. Lanang Agro Bersatu terletak di Desa Jago Bersatu,
Sandai Kiri, Penjawaan, Muara Jekak, Petai Patah, dan Demit, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis areal ijin PT
Lanang Agro Bersatu terletak di 01
o
10’34,2’-01
o
19’47,6” LS dan 110
o
25’44,6”- 110
o
40’51,0” BT
4.3.2. Iklim
Untuk menggambarkan keadaan iklim di daerah perkebunan dan sekitarnya dipergunakan data stasiun terdekat yaitu stasiun Meteorologi Airport
Rahadi Usman, Ketapang. Secara rinci keadaan iklim ini disajikan pada Tabel 3.1. Secara umum iklim di daerah survei berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, lokasi
studi termasuk dalam klasifikasi iklim tropis simbol Afaw yaitu isothermal hujan tropik dengan musim kemarau yang panas suhu rata-rata dalam bulanan terpanas
22 C tanpa bulan kering. Sedangkan menurut klasifikasi iklim Oldeman
termasuk dalam Zone Agroklimat A yaitu bulan basah 9 bulan dan bulan kering 2 bulan.
Jumlah curah hujan tahunan adalah sebesar 3.416 mm. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus 84 mm. Hari hujan rata-rata tahunan adalah
sebanyak 210 hari, dan hari hujan terendah terjadi pada bulan Agustus 9 hari. Suhu rata-rata bulanan 26,7
o
C, suhu rata-rata udara maksimum 31,9
o
C, suhu udara rata-rata minimum 23,62
o
C. Keadaan udara di areal studi tergolong lernbab sepanjang tahun, dengan kelembaban udara relatif rata-rata tahunan 86,58.
Kelembaban relatif rata-rata bulanan tertinggi terjadi pada bulan Januari, Nopember dan Desember yaitu sebesar 88, dan terendah adalah 85 terjadi
pada bulan April, Juli dan Agustus.
4.3.3. Topografi dan Kelerengan
Areal konsesi PT. Lanang Agro Bersatu berada pada ketinggian tempat 12,5 sampai 300 mdpl. Berdasarkan Peta Kelerengan, areal ijin PT. Lanang Agro
Bersatu bertopografi dari datar sampai sangat curam, namun sebagian besar berada pada kelas lereng datar sampai sangat curam 0 - 40.
4.3.4. Geologi dan Tanah 4.3.4.1. Geologi
Berdasarkan Peta Repprot skala 1 : 250,00 lembar 1414 dan 1415 maka bahan induk batuan di areal studi berupa :
1. Dataran batuan bekumetamorfik terbukti kecil HJA, yang memiliki bahan induk Granite, Granodiorit, Schist, Andesit, Basalt.
2. Perbukitan batuan bukan endapan yang tidak teratur PLN, yang memiliki bahan induk Granite, Granodiorit, Schist, Andesit. Basalt.
3. Dataran batuan bukan endapan, berombak - bergelombang RGK yang memiliki bahan induk Granite, Schist, Andesit, Basalt, Alluvium, endapan
sungai yang baru. 4. Kelompok punggung gunung, batuan bukan endapan BPD, yang tidak
teratur yang memiliki bahan induk Granite, Phylite, Quartzite, Schist, Andesit, Basalt.
4.3.4.2. Tanah
DaIam pembentukan dan perkembangan tanah, ada beberapa faktor yang paling berperan, yaitu bahan induk, iklim, topografi, organisme dan waktu. Di
antara faktor pembentuk tanah tersebut, yang dominan pengaruhnya di daerah survey tampaknya hanya bahan induk, topografi dan iklim. Pada daerah yang
relatif datar maupun daerah berombak sampai bergelombang tanahnya terhentuk dari bahan induk batu liat. Pengaruh iklim tampaknva sama diseluruh areal studi,
yaitu terjadinya pencucian yang intensif karena adanya curah hujan yang tinggi sehingga tanah memperlihatkan reaksi yang bersifat masam.
Pada areal ijin tersebut terbentuk tanah Ultisol USDA 1999 dan Entisol. Tanah tersebut mempunyai susunan horison eluviasi A-2 dan horison eluviasi B-
2 penciri argilik dan mempunyai kejenuhan basa rendah kurang dari 35 NH
4
OC pada kedalaman 1,2 meter dari permukaan tanah. Sedang tanah Entisol
tanah berkembang dari Aluvium muda Aluvium Subresen dengan kedalaman efektif dalam kondisi tanah belum mengalami perkembangan lanjut dengan
kandungn liat lebih dari 8 dan matrik yang tereduksi pada seluruh horison akibat selalu jenuh air.
Tanah Entisol menurut sistem klasifikasi soil USDA 1999 pada tingkat macam subgroup termasuk ke dalam Humageuptic Endo aquent. Dalam Soil
Taxonomi soil survei staff 1999, jenis tanah Ultisol pada tingkat macam sub group terdiri dari Aeric Kandiaquults, Typic Kandihumults dan Litthic
Kanhaplohumuts.
4.3.5. Hidrologi
Areal PT. Lanang Agro Bersatu termasuk DAS Sungai Pawan, Sungai Laur, dan Sungai Keriau. Adapun sungai yang melintasi di areal ijin adalah
sebanyak 32 sungai dan anak sungai. Pola drainase di areal ijin tidak ada yang mendominasi. Pemanfaatan sungai oleh masyarakat masih intensif, baik untuk
keperluan minum, mandi, mencuci, transportasi dan lain-lain. Secara umum air yang mengalir memenuhi standar untuk kebutuhan konsumsi penduduk setempat
dan tenaga kerja perkebunan serta pengairan tanaman kelapa sawit nantinya.
4.3.6. Tata Ruang Wilayah