Tumbuhan Aromatik Kelompok Kegunaan .1 Tumbuhan Obat

6 Clerodendrum inerme Melati hutan Seluruh bagian Tumbuhan hias 7 Adianthum cuneatum Suplir Seluruh bagian Tumbuhan hias Persebaran tumbuhan hias pada areal studi hampir seragam di tiap areal ijinnya. Pada PT Agro Lestari Mandiri ditemukan spesies tumbuhan hias sebanyak 24 spesies, sedangkan untuk PT Kencana Graha Permai dan PT Lanang Agro Bersatu ditemukan spesies tumbuan hias berturut-turut adalah sebanyak 15 spesies dan 25 spesies. Perbedaan kuantitas spesies yang tidak begitu besar ini karena tumbuhan hias pada areal studi memiliki sifat ekologi yang sama dengan areal studi. Famili Nepenthaceae misalnya, tumbuh di dataran tinggi dan lereng berbukit-bukit dengan tanah miskin hara cocok dengan kondisi areal studi sehingga dapat ditemukan di tiga lokasi areal studi. PT Kencana Graha Permai merupakan areal yang memiliki spesies tumbuhan hias terendah, namun jumlah famili yang berada di areal ini cukup beragam dengan jumlah famili sebanyak 14 famili. Didominasi oleh herba 9 spesies, pohon, liana, dan perdu masing-masing dua spesies. Jumlah famili tumbuhan hias pada areal ini lebih banyak dibandingkan dengan penelitian serupa Fakhrozi, 2009 yang hanya menemukan delapan famili tumbuhan hias. Jumlah spesies tumbuhan hias pada areal ijin PT Agro Lestari Mandiri dan areal ijin PT Lanang Agro Bersatu hanya berbeda satu spesies tumbuhan saja. Potensi tumbuhan yang ada di kedua lokasi tersebut sudah diketahui teknik budidaya dan informasi ekologinya. Hanya spesies Nepenthes ampullaria Jack. yang berasal dari Famili Nepenthaceae yang belum diketahui bagaimana teknik budidayanya. Spesies ini dapat tumbuh pada daerah perbukitan dengan tanah yang miskin hara. Potensi tumbuhan hias pada areal studi dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar areal ijin untuk dapat dikembangkan menjadi usaha mandiri sehingga kemandirian ekonomi masyarakat sekitar dapat tercapai.

5.2.1.4 Tumbuhan Aromatik

Tumbuhan aromatik atau biasa disebut tumbuhan penghasil minyak atsiri banyak digunakan sebagai bahan industri. Potensi tumbuhan aromatik pada areal studi tercatat sebanyak 27 spesies yang dikelompokkan kedalam 15 famili tumbuhan. Pada dasarnya tumbuhan aromatik di areal studi berhabitus pohon dan herba masing-masing berjumlah 13 spesies, sedangkan habitus epifit hanya terdapat satu spesies di areal studi. Beberapa spesies penghasil minyak atsiri dapat dilihat pada tabel 20 di bawah ini. Sedangkan untuk daftar lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13. Spesies-spesies penghasil minyak atsiri umumnya dapat dibudidayakan dengan menggunakan biji. Spesies seperti Aquilaria malaccensis Lamk. atau yang dikenal sebagai gaharu dapat dibudidayakan dengan biji. Spesies ini tumbuh di hutan primer pada tanah yang berpasir atau tanah liat dengan ketinggian tempat rendah sampai 500 m dpl. Jenis pohon ini menghasilkan senyawa hasil dari aktivitas mikroorganisme pada batang yang berbau harum. Untuk bahan aromatik, gaharu memiliki harga tertinggi dibandingkan bahan aromatik lainnya Mardiastuti dan Suhartono, 2003. Rumput teki Cyperus rotundus yang berasal dari kelompok famili Cyperaceae dapat digunakan akarnya sebagai minyak atsiri. Selain itu informasi mengenai teknik budidaya spesies ini telah ditemukan yaitu dengan rimpang atau bijinya sehingga dapat dilakukan perbanyakan untuk mengambil manfaatnya lebih lanjut. Tabel 20 Beberapa tumbuhan penghasil aromatik di areal studi No Nama Ilmiah Nama Lokal Bagian yang digunakan Macam Penggunaan 1 Cyperus rotundus Teki Akar Minyak atsiri 2 Aquilaria malaccensis Gaharu, kayu garu Batang Minyak wangi 3 Cinnamomum culilawan Kayu lawang Batang Minyak atsiri 4 Pandanus hasskardlii Pandan wangi Daun Minyak atsiri 5 Dryobalanops aromatica Kayu kapur Batang Minyak wangi 6 Freycinetia angustifolia Pandan rasao Daun Minyak atsiri Pada tingkatan areal ijin, PT. Agro Lestari Mandiri memiliki 15 spesies tumbuhan aromatik yang didominasi oleh famili Pandanaceae 4 spesies, diikuti oleh famili Zingiberaceae dengan jumlah spesies adalah enam spesies. Macaranga conifera yang berasal dari famili Euphorbiaceae tumbuh di padang terbuka di hutan sekunder dapat dibudidayakan melalui bijinya. Spesies ini dimanfaatkan kulitnya untuk bisa mendapatkan minyak atsiri. Areal ijin PT Kencana Graha Permai memiliki potensi tumbuhan penghasil minyak atsiri sebanyak 10 spesies. Berdasarkan hasil identifikasi potensi tumbuhan penghasil minyak atsiri dapat diketahui dua habitus penyusun dalam kelompok kegunaan ini yaitu herba 6 spesies dan pohon 4 spesies. Spesies kayu putih Melaleuca leucadendron L. dapat dimanfaatkan getah dan daunnya untuk penyulingan minyak atsiri. Spesies ini tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian tempat 0-1000 m dpl, selain itu dapat dibudidayakan melalui biji dan tunas. Tumbuhan aromatik pada PT Lanang Agro Bersatu dapat dikategorikan kedalam tiga habitus yaitu pohon 11 spesies, herba 12 spesies, epifit 1 spesies. Jumlah spesies yang ada di areal ini adalah sebanyak 24 spesies tumbuhan yang tergolong kedalam 13 famili. Famili Pandanaceae mendominasi tumbuhan aromatik di areal ini dengan jumlah spesies sebanyak lima spesies yang diikuti oleh famili Zingiberaceae 3 spesies. Umumnya anggota dari famili Pandanaceae memiliki aroma yang harum, dan beberapa spesiesnya digunakan sebagai pengharum masakan.

5.2.1.5 Tumbuhan Penghasil Pakan Ternak

Dokumen yang terkait

Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau

0 13 87

Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan PT.Sari Aditya Loka 1 (PT.Astra Agro Lestari Tbk) Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi

2 19 5

Manajemen rantai pasokan brokoli organik (Studi Kasus PT Agro Lestari di Cibogo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

15 59 141

Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau.

0 17 165

Manajemen Panen Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau.

1 40 87

Potential of Useful Plants of HCV (High Conservation Value) Area in Palm Plantation Areas at Kapuas Hulu District, West Kalimantan Province (Case Study at PT Sawit Kapuas Kencana, PT Paramitra Internusa Pratama and PT Persada Graha Mandiri).

2 52 180

Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau

0 5 150

Pengelolaan panen di perkebunan kelapa sawit PT. Gunung Sejahtera Puti Pesona (GSPP), Astra Agro Lestari, Desa Arga Mulya, Kalimantan Tengah

1 28 119

Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, Ketapang, Kalimantan Barat

0 2 57

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Go Public di Indonesia (Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, PT PP London Sumatera Indonesia Tbk, PT Tunas Baru Lampung Tbk, dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk

5 39 86