Tumbuhan Pangan Kelompok Kegunaan .1 Tumbuhan Obat

malaria. Selain itu, pusat kesehatan yang ada di masing-masing areal studi jumlahnya terbatas. Spesies tumbuhan obat yang digolongkan kedalam 24 klasifikasi penyakit dapat digunakan sebagai tindakan awal bagi masyarakat untuk mengobati penyakitnya. Pada Tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa spesies yang berada pada satu areal ijin ada yang memiliki kesamaan dengan dua lokasi lainnya. Spesies seperti rotan buaya Calamus sp yang dikelompokan kedalam pengobatan penyakit gigi dapat ditemukan di tiga lokasi areal ijin. Pengelompokkan spesies tumbuhan obat didasarkan pada fungsi dominan dari spesies tumbuhan obat. Sebagai contoh jambu biji Psidium guajava yang berasal dari famili Myrtaceae memiliki kegunaan sebagai obat diare disamping penyakit diabetes dan disentri, dikelompokkan kedalam kelompok penyakit saluran pencernaan karena fungsi utamanya adalah untuk mengobati penyakit diare. Pada tingkat habitus, jumlah spesies tumbuhan obat yang terdapat di areal PT Agro Lestari Mandiri sebanyak 27 spesies atau sebesar 34,2 pada habitus pohon. Herba ditemukan sebanyak 20 spesies atau sebesar 25,3. Hal ini menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies penghasil tumbuhan obat dapat ditemukan pada tingkat habitus pohon karena memiliki keanekaragaman genetik yang tinggi. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk pengobatan beragam mulai dari pemanfaatan bagian akar, batang, kulit batang, daun, bunga, maupun buah dan biji tumbuhan. Pemanfaatan bagian tumbuhan yang beragam ini dapat dijadikan indikator kelestarian tumbuhan tersebut. Sebagai contoh jika spesies tumbuhan dimanfaatkan pada bagian akar, maka teknik pemanenannya dilakukan dengan cara mematikan tumbuhan tersebut. Hal ini dapat menurunkan populasinya jika tidak dilakukan upaya budidaya spesies tumbuhan tersebut. Pada pemanfaatan bagian daun, jika pemanenannya memiliki intensitas yang rendah maka kelestarian spesies tersebut dapat terjamin.

5.2.1.2 Tumbuhan Pangan

Tumbuhan penghasil pangan ditemukan sebanyak 111 spesies atau sebesar 25,81 dengan penggunaan terbesar sebagai makanan sampingan atau bukan makanan pokok Tabel 17. Tumbuhan pangan terdiri dari buah-buahan, sayuran, dan penghasil karbohidrat. Tumbuhan buah-buahan yang umum dimanfaatkan oleh masyarakat adalah spesies yang berasal dari kelompok famili Myrtaceae, Moraceae, Euphorbiaceae, dan Anacardiaceae. Anggota dari famili ini seperti Mangga Mangifera indica, Nangka Artocarpus integra, Jambu biji Psidium guajava , Asam lembawang Mangifera caesia, dan banyak lainnya. Namun saat ini kelompok tumbuhan penghasil buah-buahan belum banyak digunakan Uji 2007. Daftar lengkap mengenai tumbuhan penghasil pangan pada areal studi dapat dilihat pada Lampiran 11. Tabel 17 Beberapa spesies penghasil pangan di areal studi No. Nama Ilmiah Nama Lokal Bagian yang digunakan Macam Penggunaan 1 Solanum melongena L. Terung Buah Sayuran 2 Stemonurus malaccensis Buni Buah Buah-buahan 3 Nephelium cuspidatum Rambutan hutan Buah Buah-buahan 4 Manihot utilissima Pohl. Singkong Umbi Umbi-umbian 5 Musa paradisiaca L. Pisang Buah Buah-buahan 6 Cyclophorus aridus Pakis Daun Sayuran 7 Amaranthus sp. Bayam Daun Sayuran 8 Mangifera indica L. Mangga Buah Buah-buahan 9 Ipomoea cairica Ubi jalar Umbi Umbi-umbian 10 Parkia roxburghii Kedawung Biji Biji-bijian Pengusahaan tanaman pangan dilakukan pada lahan-lahan yang baru dibuka dengan cara tumpangsari. Intensitas penggunaan lahan untuk komoditi ini hanya sekali pada setiap kali buka lahan, lahan akan ditanami kembali pada siklus penggunaan lahan 5-8 tahun apabila masih tersedia. Namun setelah beberapa perusahaan perkebunan ini masuk, kebiasaan ladang berpindah ini berangsur- angsur akan hilang karena keberadaan lahan sempit dengan nilai ekonomis lahan yang semakin tinggi. Dalam pengusahaan tanaman pangan penduduk masih menggunakan bentuk budidaya sederhana, selebihnya mengambil langsung dari hutan. Jenis tanaman pangan yang diusahakan penduduk di areal ijin adalah padi Oryza sativa , jagung Zea mays, ubi kayu Manihot utilissima, ubi jalar, kacang- kacangan dan sayur-sayuran. Spesies tumbuhan penghasil pangan pokok seperti padi Oryza sativa dan singkong Manihot utilisima sudah dibudidayakan oleh masyarakat di sekitar areal ijin. Sedangkan untuk penghasil sayuran, dapat ditemukan pada famili Solanaceae dan Araceae yang dapat dimanfaatkan daunnya sebagai bahan sayuran. Tumbuhan pangan yang berada di PT Agro Lestari Mandiri menempati urutan ketiga dalam kelompok kegunaan spesies tumbuhan pada areal ijin ini. Sebanyak 66 spesies tumbuhan atau sebesar 23,74 dapat digunakan sebagai bahan pangan baik itu berupa buah-buahan, sayuran, maupun tumbuhan penghasil karbohidrat. Famili moraceae dan Anacardiaceae memiliki jumlah spesies terbanyak dalam kelompok kegunaan ini. Spesies penghasil buah-buahan yang berasal dari kedua famili ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan tambahan bagi masyarakat sekitar areal studi. Pemanfaatan tumbuhan pangan khususnya tumbuhan penghasil buah- buahan masih terbatas kepada pemungutan langsung di hutan tanpa ada usaha budidaya tumbuhan tersebut. Potensi tumbuhan penghasil buah seharusnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan khususnya buah-buahan. Uji 2004 menyatakan bahwa terdapat 226 spesies buah-buahan asli Kalimantan baik secara langsung maupun melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Pada PT Kencana Graha Permai anggota dari famili Moraceae masih mendominasi tumbuhan penghasil pangan yaitu sebanyak 6 spesies tumbuhan di ikiuti dengan famili Fabaceae dengan 5 spesies tumbuhan penghasil pangan. Terdapat 54 spesies penghasil pangan pada areal ijin ini yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan pokok maupun pengganti oleh masyarakat. Tumbuhan penghasil pangan pada areal ini paling banyak ditemukan berhabitus pohon dengan spesies sebanyak 38 spesies atau sebesar 70 dari keseluruhan tumbuhan pangan yang teridentifikasi Tabel 18. Hal ini disebabkan karena umumnya tumbuhan penghasil pangan pada areal ini merupakan tumbuhan yang dimanfaatkan buahnya. Tabel 18 Tingkatan habitus spesies penghasil pangan No Habitus Jumlah Persentase 1 Pohon 38 70 2 Herba 12 22 3 Liana 2 4 4 Perdu 2 4 PT. Lanang Agro Bersatu merupakan lokasi yang memiliki spesies tumbuhan penghasil pangan terbanyak dibandingkan dua lokasi studi lainnya. Pada areal ini tercatat 86 spesies atau sebesar 28,67 merupakan spesies penghasil pangan. Kategori spesies tumbuhan penghasil pangan pada areal ini memiliki posisi kedua terbanyak setelah tumbuhan penghasil obat. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan jenis pangan yang dapat dimakan oleh masyarakat sekitar areal ijin sehingga terjadi diversifikasi pangan bagi masyarakat yang dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan bahan makanan.

5.2.1.3 Tumbuhan Hias

Dokumen yang terkait

Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau

0 13 87

Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan PT.Sari Aditya Loka 1 (PT.Astra Agro Lestari Tbk) Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi

2 19 5

Manajemen rantai pasokan brokoli organik (Studi Kasus PT Agro Lestari di Cibogo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

15 59 141

Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau.

0 17 165

Manajemen Panen Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau.

1 40 87

Potential of Useful Plants of HCV (High Conservation Value) Area in Palm Plantation Areas at Kapuas Hulu District, West Kalimantan Province (Case Study at PT Sawit Kapuas Kencana, PT Paramitra Internusa Pratama and PT Persada Graha Mandiri).

2 52 180

Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau

0 5 150

Pengelolaan panen di perkebunan kelapa sawit PT. Gunung Sejahtera Puti Pesona (GSPP), Astra Agro Lestari, Desa Arga Mulya, Kalimantan Tengah

1 28 119

Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, Ketapang, Kalimantan Barat

0 2 57

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Go Public di Indonesia (Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, PT PP London Sumatera Indonesia Tbk, PT Tunas Baru Lampung Tbk, dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk

5 39 86