PT Agro Lestari Mandiri

Atok 2009 di suku Bunaq Nusa Tenggara Timur menyatakan bahwa famili Fabaceae memiliki spesies terbanyak yang dimanfaatkan oleh suku tersebut.

5.1.1 PT Agro Lestari Mandiri

Kekayaan spesies tumbuhan berguna pada areal ijin PT Agro Lestari Mandiri tercatat sebanyak 278 spesies atau sebesar 80,34 yang dikelompokkan kedalam 78 famili. Kekayaan spesies tumbuhan berguna pada areal ijin ini dapat dikelompokkan kedalam 4 kajian yaitu tipe ekosistem, famili, habitus, dan status tumbuhannya. Selain itu informasi mengenai teknik budidaya pada masing- masing spesies tumbuhan dapat dihubungkan dengan informasi mengenai teknik pemanenan dan pola pemanfaatan masyarakat Dayak sekitar areal ijin. Areal ijin PT Agro Lestari Mandiri terdiri dari tiga tipe ekosistem yaitu ekosistem hutan dataran rendah, ekosistem hutan kerangas dan ekosistem rawa air tawar Tabel 6. Hutan dataran rendah memiliki kekayaan spesies tumbuhan berguna sebanyak 266 spesies atau sebesar 98,88. Sedangkan untuk ekosistem hutan kerangas hanya ditemukan sebanyak 38 spesies tumbuhan atau sebesar 14,12. Ekosistem rawa air tawar memiliki jumlah spesies pada sempadan sungainya sebanyak 79 spesies dan pada kawasan sekitar danau sebanyak 58 spesies. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan spesies tumbuhan berguna pada hutan dataran rendah sangat tinggi. Tabel 6 Sebaran spesies tumbuhan di PT Agro Lestari Mandiri No Ekosistem Habitat Jumlah Spesies Famili Jumlah Jenis berdasarkan Status Tumbuhan PP No. 7 Tahun 1999 CITES IUCN 1 Hutan Dataran Rendah 1 200 69 2 − 9 2 101 48 − − 5 3 141 60 2 − 6 4 105 52 4 3 8 2 Hutan Kerangas 1 38 32 − − 1 3 Rawa Air Tawar 1 79 41 − − 2 2 58 32 − − − Keterangan : 1. Sempadan Sungai, 2. Kawasan Sekitar Danau, 3. Bukit, 4. Areal lainnya Hutan dataran rendah merupakan ekosistem yang memiliki kekayaan spesies dan tingkat endemisitas tertinggi dibandingkan dengan tipe ekosistem lainnya. Spesies yang ditemukan pada hutan dataran rendah di areal ijin ini sebagian besar berasal dari famili Dipterocarpaceae, Euphorbiaceae, dan famili Fabaceae. Penelitian Kuswanda dan Antoko 2008 menyebutkan bahwa pada hutan dataran rendah hutan sekunder didominasi oleh spesies yang berasal dari famili Dipterocarpaceae yaitu meranti Shorea gibbosa Brandis. Kekayaan spesies yang rendah pada hutan kerangas dikarenakan hanya spesies tertentu saja yang dapat tumbuh pada kondisi tanah miskin hara yang merupakan ciri khas ekosistem ini. Hutan kerangas merupakan bentuk tipe hutan yang menggambarkan suatu komunitas tumbuhan yang tumbuh pada kondisi habitat yang relatif stabil dan serba terbatas. Didalamnya terkandung suatu mekanisme proses pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme yang tumbuh pada kondisi lingkungan yang khusus Kissinger 2002. Berdasarkan hasil identifikasi pada ekosistem hutan kerangas, tercatat hanya satu titik sebaran yaitu Sempadan Sungai Batu Besi yang merupakan bagian dari ekosistem hutan kerangas. Luas area yang terbatas pada ekosistem hutan kerangas menjadikan ekosistem ini prioritas dalam usaha perlindungan dan pelestariannya. Rawa air tawar pada areal ijin memiliki beberapa spesies khas yang tumbuh pada ekosistem yang selalu tergenang ini. Spesies seperti kayu salam Syzygium polyanthum Wight. Walp. yang merupakan anggota dari famili Myrtaceae adalah spesies khas yang hanya ditemukan pada ekosistem rawa air tawar. Sebaran ekologi spesies ini mulai dari ketinggian tempat 5 – 1800 m dpl. Kayu salam dapat dibudidayakan melalui biji, cangkokan, dan stek batang. Daun dari kayu salam dapat digunakan sebagai obat penurun darah tinggi dan asam urat. Selain itu kayu salam memiliki kegunaan sebagai tumbuhan aromatik, pangan, bahan bangunan, dan kayu bakar. Terdapat 4 kelompok habitat yang merupakan titik sebaran spesies tumbuhan berguna pada areal ijin yaitu 1 Sempadan Sungai SS, 2 Kawasan Sekitar Danau KSD, 3 Bukit, dan 4 Areal Lainnya. Kawasan sempadan sungai memiliki jumlah titik sebaran sebanyak 23 titik atau sebesar 45,09, untuk kawasan sekitar danau tercatat sebanyak 17 titik sebaran atau sebesar 33,33, kawasan vegetasi bukit tercatat sebanyak 9 titik sebaran atau sebesar 17,65, dan untuk habitat areal lainnya yang terdiri dari penyangga hutan lindung dan hutan konservasi masing-masing memiliki sebaran sebanyak satu titik sebaran. Kawasan sempadan sungai memiliki jumlah titik sebaran terbanyak dibandingkan dengan titik sebaran lainnya. Spesies yang hanya ditemukan pada kawasan ini salah satunya adalah kelapa Cocos nucifera. Nilai kegunaan kelapa adalah sebanyak 8 kegunaan atau sebesar 61,54. Kelapa dapat digunakan airnya untuk penawar racun, sariawan, dan obat dalam. Selain itu kelapa juga dapat digunakan sebagai bahan pangan. Kegunaan lainnya yaitu untuk tumbuhan hias, aromatik, pakan ternak, penghasil kayu bakar, untuk ritual adat, serta anyaman dan kerajinan. Kawasan sekitar danau diklasifikasikan kedalam lahan basah yang berfungsi sebagai penampung debit banjir di suatu wilayah. Spesies yang ada di dalamnya memiliki sebaran ekologi yang sesuai dengan ekosistem lahan basah ini. Spesies seperti putat Baringstonia acutangulata dapat ditemukan pada kawasan ini di dua tipe ekosistem yang berbeda. Spesies yang merupakan anggota famili lecythidaceae batangnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Dalam kebudayaan masyarakat dayak, kawasan sekitar danau diperlakukan sama dengan areal sempadan sungai bahwa areal ini dimiliki bersama dan tidak ada seorangpun dapat mengakui sebagai kepemilikan pribadi. Dukungan budaya masyarakat ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menjaga fungsi dan manfaat kawasan ini sebagai penyedia habitat spesies tumbuhan berguna agar kelestariannya dapat terjamin di masa yang akan datang.

1. Kekayaan Spesies Tumbuhan Berguna Berdasarkan Famili

Berdasarkan familinya, spesies tumbuhan berguna pada areal studi dikelompokkan kedalam 78 famili. Famili dengan spesies terbanyak adalah Euphorbiaceae sebanyak 19 spesies, kemudian Fabaceae dan Dipterocarpaceae sebanyak 16 spesies, dan diikuti oleh famili Poaceae, Anacardiaceae, dan Moraceae yang masing-masing memiliki spesies sebanyak 14 spesies, 13 spesies, dan 12 spesies. Famili Euphorbiaceae terdiri dari spesies yang berhabitus pohon serta perdu. Anggota dari kelompok famili ini sebagian besar dimanfaatkan untuk obat, pangan, bahan bangunan, serta pewarna dan tanin. Spesies dari famili Euphorbiaceae yang dimanfaatkan untuk obat diantaranya adalah Phyllanthus niruri L. atau sering disebut masyarakat sekitar sebagai rumput pacat, dimanfaatkan daunny kencing. Bahan panga Manihot utilisima Pohl ini juga sering dim pengobatan luka luar. Gambar 2 Fam

2. Kekayaan Spesies T

Berdasarkan ha areal ijin Gambar 3. Lestari Mandiri adala yang memiliki jenis t tiga spesies yang se berturut-turut adalah Habitus pohon lainnya. Hal ini mena wilayah studi. Peneli berbeda dengan pen terdapat pada habitus habitus yang memili lainnya. Keuntungann Anacardia 14 unnya untuk mengobati diare, radang hati, dan ngan yang berasal dari famili ini dapat ditemuka Pohl., selain itu spesies yang mempunyai nama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai paka uar. amili dengan spesies terbesar di PT Agro Lestari Ma ies Tumbuhan Berdasarkan Habitusnya n habitusnya, pohon memiliki jumlah spesies . Berdasarkan hasil identifikasi, habitus pohon dalah sebanyak 158 spesies. Habitus palem me s terendah diantara habitus lainnya. Habitus ini seluruhnya berasal dari famili Arecaceae, s h Caryota mitis Lour., Pinanga sp.,dan Pinanga k pohon memiliki jumlah spesies tertinggi dibandi enandakan bahwa habitus ini tersebar merata ha nelitian lain Atok 2009 memperoleh hasil y penelitian ini yaitu habitus dengan jumlah s us pohon. Namun perlu diperhatikan bahwa pohon iliki tingkat keterancaman tinggi jika dibandi ungannya bahwa habitus pohon memiliki perseba Euphorbiaceae 21 Fabaceae 18 Dipterocarpaceae 18 Poaceae 16 diaceae Moraceae 13 dan infeksi saluran ukan pada spesies ma lokal singkong pakan ternak dan Mandiri. es terbanyak pada pohon pada PT Agro erupakan habitus ini ditemukkan di , spesies tersebut nanga kuhlii Blume. andingkan habitus a hampir di setiap l yang tidak jauh h spesies tertinggi pohon merupakan bandingkan habitus sebaran yang luas eae mulai dari daerah pa yang bervariasi sehingg Gambar 3 Keka

3. Status Tumbuhan

Spesies tumbuha Mandiri dapat dikelom CITES, PP No. 7 Tahun dilakukan terhadap spe Tabel 7, terdapat 4 s spesies terdapat dala kedalam daftar Appe spesies masuk kedalam ampullaria Jack., dan ka Tumbuhan pen dan kelangkaan spes pangan. Kaitannya pemanfaatannya didom mematikan bagian dijadikan bahan pertim langka yang bernilai e 20 40 60 80 100 120 140 160 Ju m la h J en is pantai sampai dengan pegunungan dengan ke hingga dapat ditemukan di berbagai habitat hutan. kayaan habitus tumbuhan berguna di PT. Agro Lest an buhan berguna yang dilindungi di areal ijin P lompokan kedalam tiga status perlindungan ya ahun 1999, dan Red list IUCN. Berdasarkan ana p spesies tumbuhan berguna mengenai status p 4 spesies yang dilindungi menurut PP No 7 Ta dalam daftar CITES dengan rincian: satu spe ppendix III yaitu ramin Gonystyllus bancanus lam daftar Appendix II CITES yaitu akar ketukun , dan kantung semar Nepenthes sp. penghasil bahan bangunan mendominasi katego pesies pada areal studi selain tumbuhan obat a dengan aspek konservasi tumbuhan didominasi oleh pemanfaatan bagian bata n tumbuhan. Informasi mengenai teknik budi rtimbangan untuk mengembangkan spesies tum i ekonomis dan memiliki manfaat bagi masyara Epifit Herba Liana Pohon Palem Bambu 8 54 25 158 3 3 Habitus ketinggian tempat hutan. estari Mandiri. n PT Agro Lestari n yaitu berdasarkan analisis yang telah us perlindungannya Tahun 1999, tiga spesies termasuk bancanus Kurz., dua tukung Nepenthes egori perlindungan obat dan tumbuhan n bahwa teknik atang dan dapat k budidaya dapat tumbuhan berguna arakat. bu Perdu 18 Tabel 7 Status perlindungan dan kategori kelangkaan tumbuhan No. Nama Ilmiah Nama Lokal Status Tumbuhan Kelompok Kegunaan PP No. 7 Tahun 1999 CITES IUCN 1 Dipterocarpus grandiflorus Blanco Keruing TD TT CR A1cd+2cd ver 2.3 1994 Bangunan, lainnya 2 Durio kutejensis Hassk. Beccari Pekawai TD TT VU A1c ver 2.3 1994 Obat, Pangan 3 Gonystylus bancanus Kurz. Ramin TD App. III VU A1cd ver 2.3 1994 Bangunan 4 Hopea mengerawan Miquel Emang padang TD TT CR A1cd, B1+2c ver 2.3 1994 Bangunan 5 Nepenthes ampullaria Jack. Akar ketukung D App. II LRlc ver 2.3 1994 Hias, Serat 6 Nepenthes sp. Kantung semar D App. II Un. Hias 7 Shorea agamii Meranti putih TD TT EN A1cd ver 2.3 1994 Anyaman 8 Shorea balangeran Korth. Burck Belangeran TD TT CR A1cd ver 2.3 1994 Bangunan, adat 9 Shorea faguetioides Kayu bepisang TD TT EN A1cd ver 2.3 1994 Kayu bakar 10 Shorea pallidifolia Meranti batu TD TT CR A1cd, C2a ver 2.3 1994 Bangunan 11 Shorea pinanga Engkebung D TT TT Anyaman 12 Shorea stenoptera Burck. Tengkawang layar D TT TT Bangunan 13 Shorea teysmanniana Dyer Bengkirai TD TT EN A1cd ver 2.3 1994 Bangunan Keterangan status tumbuhan D = Dilindungi TD = Tidak Dilindungi TT = Tidak Terdaftar EN = Endangered GentingKritis CR = Critically Endangered Terancam hampir punah LR = Low Risk Resiko rendah App = Appendix VU = Vulnerable Rawan

5.1.2 PT Kencana Graha Permai

Dokumen yang terkait

Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau

0 13 87

Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan PT.Sari Aditya Loka 1 (PT.Astra Agro Lestari Tbk) Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi

2 19 5

Manajemen rantai pasokan brokoli organik (Studi Kasus PT Agro Lestari di Cibogo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

15 59 141

Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau.

0 17 165

Manajemen Panen Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau.

1 40 87

Potential of Useful Plants of HCV (High Conservation Value) Area in Palm Plantation Areas at Kapuas Hulu District, West Kalimantan Province (Case Study at PT Sawit Kapuas Kencana, PT Paramitra Internusa Pratama and PT Persada Graha Mandiri).

2 52 180

Manajemen panen perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Sari Lembah Subur, Astra Agro Lestari, Riau

0 5 150

Pengelolaan panen di perkebunan kelapa sawit PT. Gunung Sejahtera Puti Pesona (GSPP), Astra Agro Lestari, Desa Arga Mulya, Kalimantan Tengah

1 28 119

Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, Ketapang, Kalimantan Barat

0 2 57

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Go Public di Indonesia (Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, PT PP London Sumatera Indonesia Tbk, PT Tunas Baru Lampung Tbk, dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk

5 39 86