3.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber yang diperoleh peneliti untuk mendapatkan data mengenai objek yang diteliti di dapat langsung dari PT PLN Persero, untuk menunjang hasil
penelitian maka peniliti menggunakan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari perusahaan berupa data laporan keuangan triwulan konsolidasi periode 2006-
2010 dan beberapa data penunjang diperoleh dari artikel, internet serta buku-buku sebagai landasan teoritis yang berhubungan dengan penelitian.
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini memperoleh data langsung dari perusahaan dan kemudian diolah serta dianalisis menggunakan metode statistik yaitu analisis penilaian
kinerja piutang, rasio likuiditas dan rasio profitabilitas dan analisis trend dengan menggunakan minitab versi 14 serta analisis regresi linear berganda dengan
menggunakan SPSS versi 16 untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dari penerapan manajemen piutang terhadap likuiditas dan profitabilitas perusahaan.
Selain itu, perangkat lunak komputer yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah Microsoft Excel 2007.
3.4.1 Analisis Penilaian Kinerja Piutang
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kinerja piutang perusahaan. Pengukuran yang dipakai adalah dengan
menggunakan analisis rasio perputaran piutang Account Receivable Turn-Over Ratio dan periode penagihan rata-rata Average Collection Period
a. Rasio Perputaran Piutang Account Receivable Turn-Over Ratio
Perputaran piutang adalah besarnya rasio total penjualan kredit terhadap saldo piutang rata-rata selama periode tertentu. Periode dimaksud biasanya
untuk satu tahun. Walaupun demikian, untuk kepentingan analisis dapat digunakan satuan waktu berdasarkan kuartalan, bulanan dan seterusnya
Kuswadi,2008. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :
b. Periode Penagihan Rata-Rata Average Collection Period
Salah satu hal terpenting yang harus menjadi pusat perhatian adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan piutang perusahaan.
Rasio ini digunakan untuk mengukur efisiensi pengumpulan piutang. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih
piutangnya. Dengan kata lain, kemampuan penagihannya menjadi semakin kecil. Berarti, jumlah dana yang terikat pada piutang menjadi semakin besar
sehingga kebutuhan modal kerja pun meningkat. Kuswadi, 2008
3.4.2
Analisis Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancarnya. Rasio-rasio likuiditas digunakan untuk mengukur
sampai seberapa baik perusahaan dapat memenuhi utang jangka pendeknya utang
lancar. Rasio likuiditas terdiri dari : a.
Rasio Lancar
Rasio lancar mengindikasikan bahwa semakin besar angka rasio ini, semakin kuat atau besar kemampuan perusahaan dalam menjamin setiap
rupiah utang-utang lancarnya dengan harta lancarnya.
b. Rasio Kas