3.4.3 Analisis Profitabilitas
Ukuran atau rasio laba dengan aktiva ini digunakan untuk mengukur penggunaan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan. Dari
rasio ini dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan dan menghasilgunakan aktiva dan atau modal sendiri yang dimiliki untuk
menghasilkan laba yang memuaskan.
a. ROE Return On Equity
Menurut Margaretha 2005 ROE merupakan perbandingan antara laba setelah biaya bunga dan pajak laba bersihEAT dengan total ekuitas. ROE
merupakan cara mengukur tingkat pengembalian bagi pemegang saham biasa.
b. ROA Return On Asset
Menurut Halim dan Sarwoko 2008 ROA adalah perbandingan antara laba sebelum biaya bunga dan pajak dengan aktiva operasi aktiva yang secara
aktif digunakan dalam operasi perusahaan.
3.4.4 Analisis Trend
Analisis Trend dihitung dengan menentukan tahun dasar sebagai pembanding, kemudian dicari angka indeksnya. Rumus untuk mencari Angka
Indeks adalah sebagai berikut Kasmir, 2008:
Nilai error pada analisis trend dipilih berdasarkan nilai MSD, MAD dan MAPE terkecil. Nilai MSD, MAD dan MAPE diperoleh pada program minitab 14
dengan melakukan input terhadap 4 Empat jenis analisis trend Linear, Quadratic, Eksponensial Growth dan S-Curve. Semakin kecil nilai pada MSD,
MAD dan MAPE memperlihatkan tingkat error yang semakin rendah.
3.4.5 Analisis Regresi berganda
Kegunaannya uji regresi ganda yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat Y apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Uji regresi ganda adalah
alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau
hubungan kausal antara dua atau lebih X
1
, X
2
, X
3
,….,Xn dengan satu variabel
terikat.
Pada penelitian ini analisis regresi berganda menghubungkan antara variable kinerja piutang ; Rasio Perputaran Piutang X
1
, Periode Penagihan rata- rata X
2
dengan Likuiditas Y
1
dan menghubungkan juga dengan dengan Profitabilitas Y
2
. Hubungan ini ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi, dimana variable terikat Y dihubungkan dengan lebih dari satu variable bebas
X
1
, X
2
, X
3
,….,Xn yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = f X , Y = f X
1
, X
2
,...,Xn Dimana :
Likuiditas Y
1
= f X
1
, X
2
, Y
1
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Profitabilitas Y
2
= f X
1
, X
2
, Y
2
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan : Y
1
= Likuiditas X
1
= Rasio Perputaran Piutang Y
2
= Profitabilitas X
2
= Periode Penagihan rata-rata a = Nilai Intercept
b = Koefisien regresi Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini sebaiknya dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian. Uji normalitas ini bertujuan untuk
mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki
distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat berapa cara, antara lain adalah dengan nilai skewness, histrogam dan Normal P-Plot. Nilai ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana distribusi normal data dalam variabel dengan menilai kemiringan kurva serta letak tersebarnya titik-titik pada Normal P-Plot adalah
menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal.
Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji Kolmogorov –Smirnov.
Hipotesis yang diuji adalah: H0 : data residual berdistribusi normal
H1 : data residual tidak berdistribusi normal Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk
suatu taraf signifikasi α tertentu Biasanya α = 0.05 atau 0.01. Sebaliknya, jika
hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan
pada kolom signifikansi Sig.. Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai
berikut. Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.1
Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh Jika signifikansi yang diperoleh α , maka sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, jika signifikansi yang diperoleh α , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. b.
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas artinya antarvariabel independen yang terdapat dalam
model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah adalah koefisien korelasi
variabel tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga. Salah satu metode uji multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai tolerance dan
inflantion factor VIF pada model regresi. Variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil daripada 0,1
atau nilai VIF yang lebih besar daripada nilai 10 hair et al. 1992 c.
Uji Autokorelasi Durbin Watson Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun
menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson DW test.
Model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 untuk n 15.
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
heteroskedastisitas. Salah satu uji heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola titik-titik pada grafik regresi.
e. Uji F
ANOVA atau analisis varian merupakan uji koefisien regresi secara bersama-sama uji F untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel
independen terhadap variabel dependen. Priyatno 2009. Adapun langkah- langkah Uji F adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis
Ho : variable Perputaran piutang dan Penagihan Rata-Rata secara bersama-sama
tidak berpengaruh
terhadap variable
LikuiditasProfitabilitas. Ha : variable Perputaran piutang dan Penagihan Rata-Rata secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variable LikuiditasProfitabilitas. 2.
Menentukan F hitung dan signifikansi 3.
Menentukan F tabel F tabel dapat dilihat pada tabel statistik terlampir pada tingkat
signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan degree of freedom df=n- k dan k-1 dimana n adalah jumlah variable termasuk konstanta.
4. Kriteria Pengujian
Bila F Hitung F Tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti semua variable independen secara simultan tidak mempunyai
hubungan linear yang signifikan terhadap variable dependen. Bila F Hitung F Tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
semua variable independen secara simultan mempunyai hubungan linear yang signifikan terhadap variable dependen.
5. Membuat Kesimpulan.
f. Uji T
Uji T uji koefisien regresi secara parsial. Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis
Ho1 = Variabel Perputaran Piutang dan Penagihan Rata-Rata tidak berpengaruh terhadap variabel Likuiditas
Ha1 = Variabel Perputaran Piutang dan Penagihan Rata-Rata berpengaruh terhadap variabel Likuiditas
Ho2 = Variabel Perputaran Piutang dan Penagihan Rata-Rata tidak berpengaruh terhadap variabel Profitabilitas
Ha2 = Variabel Perputaran Piutang dan Penagihan Rata-Rata berpengaruh terhadap variabel Profitabilitas.
2. Menentukan t hitung dan signifikansi
3. Menentukan tabel
Untuk menentukan nilai t-tabel, tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5 dengan derajat kebebasan degree of
freedom df=n-2 dimana n adalah jumlah observasi, k adalah variable termasuk konstanta
4. Kriteria Pengujian
Jika –t tabel t hitung t tabel, maka Ho diterima Jika –t hitung -t tabel atau t hitung t tabel, maka Ho ditolak.
Berdasarkan signifikansi : Jika signifikansi 0,05, maka Ho diterima
Jika signifikansi 0,05, maka Ho ditolak.
5. Membuat kesimpulan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan Perseroan Persero PT Perusahaan Listrik Negara “Perusahaan” didirikan pada tahun 1961 dalam bentuk Jawatan di dalam
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga. Perusahaan merupakan kelanjutan usaha beberapa perusahaan listrik Belanda yang diambilalih oleh
Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah. Perusahaan listrik Belanda tersebut meliputi NV ANIEM, NV SEM, NV OJEM, NV EMS, NV EMBALOM, NV
GEBEO, NV OGEM dan NV WEMI.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1965, status Perusahaan berubah menjadi perusahaan yang berbadan hukum. Selanjutnya ditetapkan
menjadi Perusahaan Umum Perum berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1970 yang dipertegas dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972.
Kemudian berdasarkan akta No. 169 tanggal 30 Juli 1994 dari Sutjipto S.H., notaris di Jakarta, status badan hukum Perusahaan berubah menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama Perusahaan Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara disingkat PT PLN Persero. Akta perubahan ini disahkan dengan Keputusan
Menteri Kehakiman No. C2-11.519.HT.01.01.Th.94 tanggal 1 Agustus 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 13
September 1994, Tambahan No. 6731. Perusahaan Perseroan Persero. Anggaran dasar Perusahaan terakhir diubah i berdasarkan akta No. 2 tanggal 1 Juli 2008
dari Lenny Janis Ishak S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan
ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-46951.AH.01.02 Th
2008 tanggal 1 Agustus 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 92 tanggal 14 Nopember 2008, Tambahan No. 23523 ii
berdasarkan akta No. 15 tanggal 30 Januari 2009 dari Lenny Janis Ishak S.H., notaris di Jakarta, atas perubahan pasal 10 dan 11 mengenai tugas dan wewenang
direksi. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat di Departemen Hukum dan