Penilaian Kinerja Piutang di PT PLN Persero
Bila pelanggan melakukan pembayaran melebihi batas pembayaran siklus yang telah ditetapkan, maka dalam waktu dua bulan kedepan pelanggan
tersebut akan dikirim surat pemutusan sementara oleh PT PLN Persero bila pelanggan belum melunasi tagihan listriknya. Perusahaan akan memberikan
jangka waktu 3 tiga bulan dan apabila dalam jangka waktu 3 tiga bulan berturut-turut konsumen belum juga membayar tagihan tersebut, maka perusahaan
akan mencabut aliran listriknya dan akan menyebabkan piutang yang macet. Setelah aliran listriknya di cabut, maka PT PLN akan melakukan pencatatan untuk
mendata konsumen yang belum membayar tagihannya, dan setelah di catat PT PLN akan menghapuskan piutang macet untuk menjadi piutang tak tertagih.
Piutang tak tertagih disini maksudnya adalah Piutang pelanggan yang tidak dilunasi oleh Penanggung Hutang karena sukar ditagih atau diragukan
pembayarannya serta telah dilaksanakan pemutusan rampung aliran tenaga listrik. Penyambungan kembali tenaga aliran listrik dilakukan apabila pelanggan sudah
melunasi tagihan rekening listriknya ditambah dengan Biaya Keterlambatan BK sebesar 10 dari total tagihan dengan pengakuan sebagai pendapatan lain-lain.
Apabila dalam jangka waktu dua bulan sejak tanggal pemutusan sementara pelanggan masih belum juga melunasi tunggakannya, maka PT PLN Persero
berhak melakukan pemutusan rampung berupa penghentian penyambungan aliran tenaga listrik dengan mengambil seluruh instalasi milik perusahaan. Jika
pelanggan menginginkan penyambungan kembali, maka diperlukan sebagai permintaan penyambungan baru dan pelanggan harus membayar biaya pasang
kembali “paskem” sebesar Rp100.000,- serta melunasi seluruh kewajibannya terdahulu yang masih belum dibayar