Langganan di PLN. Melalui langkah ini, maka akan tercipta sentralisasi informasi dan standarisasi proses bisnis PT PLN. P2APST merupakan bentuk pemanfaatan
teknologi dalam rangka mendukung kemudahan dan kenyamanan pelanggan prabayar. Pada intinya sistem ini melayani permintaan pelanggan yang akan
membeli pulsa listrik. Sistem P2APST telah diaplikasikan melalui kerja sama dengan berbagai bank nasional maupun swasta di seluruh Indonesia,
memanfaatkan seluruh jaringan ATM bank-bank tersebut. Pemusatan sistem P2APST juga mengharuskan dikumpulkannya Data
Piutang Pelanggan DPP pada satu tempat, sehingga pihak Switching Company tidak perlu lagi mengakses DPP yang ada di Distribusi, melainkan akan langsung
mengakses DPP pada data center pusat yang menampung DPP dari kelima area Distribusi. Dengan adanya program tersebut terjadi pengurangan pada jumlah
piutang yang dikarenakan terjadi peralihan pelanggan yang menggunakan listrik prabayar, meskipun pengurangan tersebut belum terlalu signifikan karena pada
tahun 2010 ini jumlah pelanggan yang menggunakan pembayaran prabayar baru mencapai 10 persen.
Proyeksi trend Rasio Perputaran Piutang PT PLN untuk empat 4 periode ke depan disajikan pada Tabel 6 berikut :
Tabel 6. Hasil Proyeksi Trend Rasio Perputaran Piutang
Tahun Periode
Peramalan 2011
Periode 3 Bulan yang berakhir 31 Maret 25,8257 kali
Periode 6 Bulan yang berakhir 30 Juni 26,5756 kali
Periode 9 Bulan yang berakhir 30 September 27,3473 kali
Tahun yang berakhir pada 31 Desember 28,1414 kali
Kecenderungan pada proyeksi trend Rasio Perputaran Piutang pada empat 4 periode ke depan adalah meningkat. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan listrik
pra-bayar, dan konsumen beralih dari pemakaian listrik pasca bayar ke pemakaian listrik pra bayar. Sehingga akan mengurangi jumlah piutang yang akan berdampak
pada semakin tingginya perputaran piutang yang terjadi.
b. Periode penagihan rata-rata
Dari hasil periode penagihan rata-rata per triwulan yang semakin kecil jumlah harinya dalam satu periode tahun menunjukkan bahwa peningkatan yang
terjadi pada piutang selama satu tahun diikuti dengan proses penagihan yang baik.
Rata-rata periode pengumpulan piutang perusahaan pada akhir tahun atau triwulan ke IV selama kurang lebih 5 tahun adalah 11 hari. Perusahaan dapat kembali
mengumpulkan pembayaran atas piutang yang belum dibayar oleh pelanggan dalam waktu kurang lebih 11 hari. Dari hasil perhitungan membuktikan
pengelolaan piutang pada PLN telah sesuai dengan rata-rata standart yang ada. Rata-rata dari rasio periode penagihan rata-rata yang sebesar 11 hari telah
menggambarkan perputaran piutang yang baik, 11 hari ini mengindikasikan PT PLN membutuhkan waktu 11 hari dalam melakukan satu kali perputaran piutang.
Hal ini sesuai dengan waktu pembayaran piutang yang dalam satu bulan dibagi menjadi 3 kali siklus pembayaran. Sehingga dalam 1 siklus dibutuhkan waktu 9-
11 hari dalam melakukan satu kali perputaran piutang.
Gambar 3 . Grafik Perkembangan dan Proyeksi Trend Periode Penagihan Rata- Rata PT PLN Persero periode tahun 2006-2010.
PLN telah melakukan pengelompokkan pelanggan yang dapat mempermudah pengelolaan piutang dalam hal penagihan. Prosedur pengumpulan
piutang penagihan PLN ini menggunakan metode imprest dengan melakukan pengklasifikasian dari pelanggan-pelanggan yang tidak dapat membayar rekening
listriknya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Bila antara sasaran target dengan realisasi masih lebih rendah, maka manajemen untuk periode selanjutnya
Tahun P
e ri
o d
e P
e n
a g
ih a
n h
a ri
2010 2009
2008 2007
2006 50
40 30
20 10
A ccuracy Measures MA PE
45,547 MA D
9,926 MSD
173,566 Variable
Forecasts A ctual
Fits
Trend Analysis Plot for Periode Penagihan hari
Growth Curve Model Yt = 25.7813 0.971781t
harus melakukan improvement dari realisasi tersebut agar dapat mencapai sasaran atau target dalam pencapaian Collecting Period COP. Sebagaimana diterapkan
dalam proyek dan rencana kerja unit untuk kinerja. Akuntansi unit harus sering melakukan kordinasi dengan pengawasan kredit Administrasi Pelayanan
Pelanggan untuk dapat mengakuntabilitas dari penyajian saldo piutang listrik yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Berikut data mengenai penilaian
dan rincian piutang selama 5 periode yaitu dari tahun 2006 sampai dengan 2010. Proyeksi trend Rasio Periode Penagihan Rata-Rata PT PLN untuk empat
4 periode ke depan disajikan pada Tabel 7 berikut :
Tabel 7. Hasil Proyeksi Trend Periode Penagihan Rata-Rata
Tahun Periode
Peramalan 2011
Periode 3 Bulan yang berakhir 31 Maret 14,1332 hari
Periode 6 Bulan yang berakhir 30 Juni 13,7344 hari
Periode 9 Bulan yang berakhir 30 September 13,3468 hari
Tahun yang berakhir pada 31 Desember 12,9702 hari
Kecenderungan pada proyeksi trend Periode Penagihan Rata-Rata pada empat 4 periode ke depan adalah menurun. Hal ini seiring dengan proyeksi trend kenaikan
rasio perputaran piutang yang akan diiringi dengan penurunan jumlah hari dalam melakukan penagihan.
4.14 Analisis Likuiditas