tagihan rekening listrik dan menagihnya untuk kategori pelanggan TNI POLRI dan Pemerintah Departemen dan Daerah. Setelah penentuan umur piutang
pelanggan yang akan disisihkan, maka akan dibuatkan presentase penyisihan piutang pelanggan yaitu anak umur piutang 0 sd 3 bulan , 3 sd 12 bulan, dan
diatas 12 bulan. Perusahaan menetapkan penyisihan piutang usaha piutang pelanggan sebesar 3 atas saldo piutang tertentu, sementara untuk penyisihan
piutang tahun lalu piutang ragu-ragu disisihkan 50 khusus pihak ketiga setelah memperhitungkan uang jaminan langganan yang bersangkutan.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang dan
tidak terdapat resiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.
Tabel 4. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu PT PLN Persero Tahun 2006-2010
2006 2007
2008 2009
2010
Saldo Awal Tahun 341.032
314.973 370.688
625.222 34.204
Penambahan 9.945
161.365 375.707
69.809 89.062
Penghapusan 125.509
105.650 121.173
353.827 99.815
Saldo Akhir Tahun 314.973
370.688 625.222
341.204 330.451
Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasi PT PLN Persero dan Anak Perusahaan Dalam Jutaan Rupiah
4.11 Pengakuan dan pencatatan piutang
PT PLN Persero memberikan jasa tenaga listrik kepada pelanggannya atas dasar pemakaian listrik setiap bulan, dan atas jasa tersebut menjadikan
pengakuan piutang perusahaan. Pengakuan piutang terhitung pencatatan meter listrik atau sejak pertama kali listrik digunakan pada saat awal bulan pemakaian
hingga akhir bulan pemakaian yang merupakan tagihan perusahaan setiap bulannya tidak termasuk biaya pemeliharaan meter, biaya administrasi
keterlambatan serta biaya penagihan. Misalnya awal bulan A awal bulan pemakaian perusahaan memberikan jasa aliran listrik hingga akhir bulan A akhir
bulan pemakaian maka pada awal bulan kedua perusahaan melakukan penagihan atas jasa yang telah diberikan. Pencatatan pemakaian listrik dilakukan oleh
Petugas Pembaca Meter “CATER” ditempat pelanggan dengan cara manual dan komputerisasi Portable Data Entry PDE, hasil pembacaan meter diperlukan
dan dikoreksi untuk memastikan bahwa datanya telah sesuai atau benar, hasil
pembacaan meter yang telah diverifikasi dan diproses menjadi data pemakaian Kwh Kilo Watt per Hour. Proses pencatatan tagihan tersebut menggunakan
sistem komputer CISRISI Customer Informasi Riset Sistem Informasi yang digunakan untuk mencatat pemakaian listrik, menghitung dan menghimpun
tagihan listrik para pelanggan sehingga dapat mempermudah proses penagihan dan pembayarannya.
Sistem pencatatan piutang tagihan listrik terhadap jasa yang telah diberikan tersebut menggunakan metode akrual basis dimana proses pengakuan
piutang terjadi dan terhitung sejak awal pemakaian tenaga listrik pencatatan meter listrik tetapi penagihannya tidak langsung ditagih kepada pelanggan dan
dikumpulkan terlebih dahulu selama satu bulan.
4.12 Penerimaan Pembayaran Piutang
Pada awal bulan telah dihimpun dan dilaporkan serta dokumen bukti pembayaran tagihan rekening listrik siap dicetak, maka pelanggan dapat
melakukan pembayaran piutang bulan Januari pada awal bulan Febuari. Perusahaan menerima pembayaran piutang atas jasa yang telah diberikan selama
satu bulan dengan menyediakan tempat dan cara pembayarannya, hal tersebut ditujukan untuk memudahkan para pelanggannya membayar tagihan rekening
listrik yang berada di wilayah perusahaan maupun diluar wilayah perusahaan dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan rekanan. Pembayaran rekening
listrik wilayah perusahaan dapat dilakukan diloket-loket pembayaran payment point yang telah disediakan perusahaan.
Batas pembayaran tagihan listrik disetiap cabang PT PLN Persero dibagi ke dalam 3 siklus periode per tanggal, yakni :
1. Siklus 1 1-10 hari
2. Siklus 2 5-15 hari
3. Siklus 3 10-20 hari
Ketiga siklus tersebut ditujukan agar menghindari terjadinya loket pembayaran yang terlalu penuh oleh para pelanggan dan juga agar pelanggan pun nyaman dan
aman dalam pembayaran.
Bila pelanggan melakukan pembayaran melebihi batas pembayaran siklus yang telah ditetapkan, maka dalam waktu dua bulan kedepan pelanggan
tersebut akan dikirim surat pemutusan sementara oleh PT PLN Persero bila pelanggan belum melunasi tagihan listriknya. Perusahaan akan memberikan
jangka waktu 3 tiga bulan dan apabila dalam jangka waktu 3 tiga bulan berturut-turut konsumen belum juga membayar tagihan tersebut, maka perusahaan
akan mencabut aliran listriknya dan akan menyebabkan piutang yang macet. Setelah aliran listriknya di cabut, maka PT PLN akan melakukan pencatatan untuk
mendata konsumen yang belum membayar tagihannya, dan setelah di catat PT PLN akan menghapuskan piutang macet untuk menjadi piutang tak tertagih.
Piutang tak tertagih disini maksudnya adalah Piutang pelanggan yang tidak dilunasi oleh Penanggung Hutang karena sukar ditagih atau diragukan
pembayarannya serta telah dilaksanakan pemutusan rampung aliran tenaga listrik. Penyambungan kembali tenaga aliran listrik dilakukan apabila pelanggan sudah
melunasi tagihan rekening listriknya ditambah dengan Biaya Keterlambatan BK sebesar 10 dari total tagihan dengan pengakuan sebagai pendapatan lain-lain.
Apabila dalam jangka waktu dua bulan sejak tanggal pemutusan sementara pelanggan masih belum juga melunasi tunggakannya, maka PT PLN Persero
berhak melakukan pemutusan rampung berupa penghentian penyambungan aliran tenaga listrik dengan mengambil seluruh instalasi milik perusahaan. Jika
pelanggan menginginkan penyambungan kembali, maka diperlukan sebagai permintaan penyambungan baru dan pelanggan harus membayar biaya pasang
kembali “paskem” sebesar Rp100.000,- serta melunasi seluruh kewajibannya terdahulu yang masih belum dibayar
4.13 Penilaian Kinerja Piutang di PT PLN Persero