Kawasan Penelitian Metoda Analisis Data

3. Conclusion Drawing Verifikasi Data Setelah dilakukan penyajian data, tahap selanjutnya adalah verifikasi data. Melalui tahap ini peneliti ingin melihat kebenaran hasil analisis untuk menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya dengan cara membandingkannya dengan bukti-bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

3.5 Kawasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan XII, Kelurahan Belawan 1, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan Gambar 3.1. Secara administrasi Kecamatan Medan Belawan berbatasan dengan: 1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Deli Serdang 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Deli Serdang 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Labuhan 4. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka Kecamatan Medan Belawan adalah daerah pesisir Kota Medan dan merupakan wilayah bahari dan maritim yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dengan luas wilayahnya 21,82 km². Ubiversitas Sumatera Utara Sementara Kelurahan Belawan 1 berbatasan dengan: 1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Deli Serdang 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Bagan Deli 3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kab. Deli Serdang dan Paluh Kurau Gambar 3.1. Peta Kelurahan Belawan 1 dan Peta Kecamatan Kota Medan Sumber : DTRTB, 2014 Ubiversitas Sumatera Utara 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Belawan Bahagia dan Kelurahan Belawan Bahari Lokasi penelitian adalah Kampung Nelayan yang berbatasan dengan: 1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Deli Serdang 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Paluh 3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kab. Deli Serdang 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Belawan

3.6 Metoda Analisis Data

Robert C. Bogdan dan Knopp Biklen 2003 memaparkan ‘Coding’ untuk melakukan analisis data. Analisis data kualitatif adalah proses secara sistematis mencari dan mengolah berbagai data yang bersumber dari wawancara, pengamatan lapangan, dan kajian dokumen pustaka untuk menghasilkan suatu laporan temuan penelitian. Sedangkan interpretasi data merujuk pada pengembangan ide-ide atas hasil penemuan untuk kemudian direlasikan dengan kajian teoritik teori yang telah ada untuk menghasilkan konsep-konsep atau teori-teori substansif yang baru dalam rangka memperkaya khazanah ilmu. Berikut ini merupakan beberapa saran dalam penganalisisan dan interpretasi data menurut Bogdan dan Biklen: 1. Pastikan ranah penelitian yang dipilih dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan peneliti. Hal ini meliputi pemilihan topik yang sesuai minat, Ubiversitas Sumatera Utara kebermanfaatan hasil penelitian, subjek serta latar penelitian yang jelas dan dapat digapai. 2. Tentukan metode penelitian yang sesuai dengan topik yang dipilih. 3. Bangun pertanyaan analitik. Terdapat dua macam pertanyaan, yakni pertanyaan teoretikal substantif substantive theoretical questions, fokus pada subjek dan latar khusus penelitian yang tengah dilakukan dan pertanyaan teoretikal formal formal theoretical questions, tidak berfokus pada subjek dan latar khusus penelitian yang tengah dilakukan, namun bersifat lebih umum. 4. Rencanakan sesi pengumpulan data dengan cermat. 5. Tulis sebanyak mungkin komentar informan atas ide yang peneliti hasilkan berdasarkan temuan penelitian. 6. Catat segala hal yang berhubungan dengan ranah penelitian sebagai hal- hal yang dapat dipelajari lebih lanjut untuk perkembangan topik penelitian baik aspek teori, metode maupun isu substantif. 7. Nilai seberapa akurat dan objektif data yang diambil dari para informan. 8. Mulai bereksplor pada kajian literatur ketika peneliti berada di lapangan. 9. Bermain dengan metafora, analogi dan konsep. 10. Gunakan alat-alat visual seperti grafik dan chart misalnya tabel, matrik dan diagram. Tahap selanjutnya setelah hal-hal yang disebutkan di atas adalah analisis dan interpretasi setelah pengumpulan data. Bogdan dan Biklen menyebutnya dengan Ubiversitas Sumatera Utara aktivitas ’membangun kategori data’ developing coding categories, yang dibagi atas: 1. Settingcontext codes. Kode yang berisi informasi-informasi yang masih umum tentang latar, topik dan subjek penelitian. 2. Definition of the situation codes. Penempatan unit-unit data yang dapat menunjukkan bagaimana subjek menggambarkan latar dan topik penelitian. 3. Perspectives held by subjects. Kode yang dibentuk berdasarkan alur berpikir subjek terhadap latar dan topik penelitian. 4. Subject’s ways of thinking about people and objects. Kode yang dibentuk berdasarkan pemahaman subjek terhadap subjek lainnya, subjek terhadap orang luar, dan subjek terhadap objek yang dapat membangun dunia mereka. 5. Process codes. Kata atau frasa yang memfasilitasi pengkategorian urutan kejadian, perubahan dari waktu ke waktu. 6. Activity codes. Kode yang berisi berbagai catatan perilaku dan tindakan yang konstan terjadi. 7. Event codes. Ubiversitas Sumatera Utara Kode yang berisi catatan aktivitas khusus yang terjadi pada latar atau kehidupan subjek penelitian. 8. Stategy codes. Kode yang berisi berbagai strategi yang merujuk pada taktik, metode, manuver, dan sejenisnya yang digunakan oleh subjek. 9. Relationship and social structure codes. Pola-pola perilaku subjek yang tidak ditunjukkan di muka umum yang bersifat ‘hubungan’ persahabatan, permusuhan, percintaan. 10. Narrative codes. Berisi struktur dan isi pembicaraan yang dikemas menurut versi subjek sendiri yang juga menggambarkan nilai dan kepercayaan subjek. 11. Methods codes. Kode yang berisi prosedur penelitian, masalah-masalah serta suka-dukanya. Setelah analisis data dilakukan melalui pengkodean, selanjutnya adalah interpretasi data. Dalam hal ini Bogdan dan Biklen menawarkan beberapa saran, antara lain: 1. Mengulas hasil analisis data. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan misalnya apa asumsi dasar interaksi simbolik, bagaimana temuan data dikorelasikan dengan premis yang telah dirumuskan, apakah cara berfikir peneliti merefleksikan ide-ide tersebut, Atau peneliti mencoba menggunakan kerangka teoritik yang lain. Ubiversitas Sumatera Utara 2. Membaca hasil penelitian serupa. Mempelajari bagaimana peneliti lain menggagas konsep, ide dan teorinya, membingkai data-data mereka, apakah perbedaan dan persamaan data yang dihimpun, apa yang terlewat dari temuan penelitian maupun analisis data. 3. Berusaha evaluatif terhadap subjek dan situasi penelitian . 4. Mengajukan beberapa pertanyaan dasar, seperti: apa implikasi temuan penelitian bagi kehidupan sehari-hari peneliti dan bagi orang lain. 5. Berspekulasi terhadap asumsi yang dimiliki oleh subjek, berstrategi bagaimana menginterpretasi temuan. 6. Mengemukakan cerita yang mungkin ada untuk menghasilkan pemahaman yang maksimal atas penelitian yang dilakukan. 7. Menyusun laporan penelitian sejelas mungkin. Dalam penelitian Morfologi Kampung Nelayan Belawan Medan ini, setelah data-data dari hasil penelitian lapangan dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Tahapan ini dilakukan untuk menyusun pengolahan data menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan. Dalam menganalisa data-data yang diperoleh, tahap pertama yang dilakukan adalah mengelompokkan permukiman penduduk yang ada di Kampung Nelayan Belawan Medan ke dalam beberapa interval waktu berdasarkan tahun berdirinya bangunan tersebut. Setelah itu dibuat figure ground kawasan untuk melihat pola-pola yang terbentuk pada kampung nelayan Belawan Medan. Ubiversitas Sumatera Utara 3.6.1 Metoda analisa pola perkembangan penggunaan tanah Untuk menganalisa pola perkembangan penggunaan tanah yang ada di Kampung Nelayan Belawan Medan, tahapan yang dilakukan adalah dengan melakukan survey lapangan, melihat langsung fungsi-fungsi bangunan apa saja yang terdapat di kampung nelayan, juga melakukan wawancara dengan penduduk setempat bagaimana cara mereka menentukan penempatan bangunan mereka serta bangunan umum yang ada dan kemudian menyesuaikan data yang diperoleh tentang fungsi- fungsi bangunan dengan peta kampung nelayan yang telah dibuat. 3.6.2 Metoda analisa pola pertumbuhan sirkulasi Tahapan yang dilakukan dalam menganalisa pola pertumbuhan sirkulasi adalah dengan membuat jalur sirkulasi yang terbentuk pada permukiman penduduk sejak awal terbentuknya kampung pada peta yang telah dibuat. Untuk dapat menganalisa pola pertumbuhan sirkulasi yang ada di kampung nelayan tersebut, perlu dilakukan survey lapangan dan memetakan pola-pola jalan yang ada. Penulis juga akan melakukan wawancara dengan penduduk setempat untuk mengetahui bagaimana mereka menentukan pola sirkulasi, mana yang duluan mereka bangun antara bangunan ataukah jalan. Peta dibuat dalam beberapa interval waktu, sehingga akan terlihat pola pertumbuhan sirkulasi yang terjadi sejak awal berdirinya kampung nelayan sampai pada saat sekarang ini. 3.6.3 Metoda analisa tipologi bangunan Ubiversitas Sumatera Utara Dalam menganalisa tipologi bangunan yang ada di kampung nelayan Belawan Medan, tahapan yang dilakukan adalah dengan survey ke lapangan dan membuat sket-sket bangunan yang ada di kampung tersebut. Dimana letak teras bangunan yang merupakan ruang perantara antara publik dan privat, serta orientasi bangunan tersebut, apakah menghadap jalan atau tidak. Sketsa tersebut kemudian digambar ulang dengan program Auto Cad dan disesuaikan dengan peta kampung nelayan yang telah dibuat sebelumnya. Dari pengamatan tersebut nantinya akan dapat dilihat apakah ada keseragaman tipe bangunan yang terdapat di kampung nelayan tersebut.

3.7 Metoda Menghasilkan Penemuan