Pola Sirkulasi Permukiman RIWAYAT PEKERJAAN

2.5.6 Morfologi Gabungan Morfologi ini merupakan gabungan dari beberapa jenis morfologi yang telah dikemukakan sebelumnya. Beberapa kampung nelayan terbentuk berdasarkan Morfologi Arah Daratan dan Morfologi Arah Air karena topografi kawasan tersebut sesuai dengan kedua jenis morfologi tesebut. Karena adanya kampung nelayan yang terbentuk berdasarkan morfologi gabungan ini, bentuk penempatan mereka sangat kompleks dan sulit ditentukan bentuk kampung tersebut jika dilihat sekilas. Hal ini terjadi karena kawasannya sangat terbatas dan adanya desakan untuk pembangunan rumah-rumah berikutnya untuk menampung jumlah penduduk yang terus bertambah.

2.6 Pola Sirkulasi Permukiman

Sirkulasi dapat diartikan sebagai suatu tali yang mengikat ruang-ruang suatu bangunan atau deretan ruang-ruang dalam maupun luar menjadi saling berhubungan. Kampung yang pada awalnya berangkat dari pengertian ‘desa’ merupakan sebuah wilayah yang pada umumnya berpola hunian dengan bentuk sirkulasi yang tidak teratur irregular pattern.Keadaan ini berlanjut sesuai dengan budaya pembagian lahan tanah keluarga dari satu generasi ke generasi berikutnya. Secara umum konfigurasi alur gerak sirkulasi yang ada berupa konfigurasi linear, griddan bersifat network. Konfigurasi linearumumnya terjadi di bagian akses utama pencapaian ke kampung tersebut, konfigurasi gridumumnya terjadi di pusat kampung, serta pola network yang biasanya terbentuk di wilayah perbatasan antara rukun warga yang satu dengan yang lainnya. Ubiversitas Sumatera Utara Pola linear yang terjadi pada suatu kampung umumnya terbentuk karena status kepemilikan lahan yang bukan merupakan tanah keluarga. Jadi merupakan hak milik pribadi perorangan, tidak ada kecenderungan untuk mempertahankan tanah tersebut agar dimiliki oleh anggota keluarga yang sama, meskipun sebagaian besar penduduk di wilayah tersebut berasal dari satu keturunan keluarga yang sama. Pada bagian pusat kampung, biasanya konfigurasi sirkulasi yang ada berpola grid.Pola yang terdiri dari dua buah jalan atau lebih yang sejajar dan saling berpotongan pada jarak yang relatif sama dan menciptakan suatu wilayah berbentuk bujursangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. Selain itu terdapat sirkulasi yang terbentuk dengan pola network. Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang, bahkan sering ditemukan adanya jalan-jalan yang berakhir dengan ruang. Selain ditempati oleh penduduk yang menempati rumah-rumah sewa, sirkulasi yang berpola seperti itu menunjukkan pula suatu bentuk komunitas masyarakat yang memiliki kekerabatan khusus, baik berada dalam satu keluarga besar atau kelompok kelompok tertentu. Biasanya kelompok yang sama berdasarkan mata pencaharian. Sirkulasi yang terbentuk pada suatu permukiman berfungsi sebagai elemen pengikatyang menghubungkan suatu tempat atau lingkungan dengan tempat atau lingkungan lainnya. Bagi suatu lingkungan permukiman sirkulasi sangat menentukan aksesibilitas dari lingkungan tersebut ke dalam maupun ke luar. Disamping itu pola sirkulasi jalan gang, juga menunjukkan tingkat hirarki permukiman Ubiversitas Sumatera Utara tersebut.Didalam sutau lingkungan permukiman, jalansirkulasi dapat terbentuk oleh tatanan massanya. Beberapa bagian sirkulasi yang memiliki potensi bagi perbaikanpenataan kampung serta memberikan karakteristik pada suatu kota antara lain wilayah yang menjadi: 1. Ruang-ruang terbuka sebagai ruang pemersatu antara keluarga. Ruang tersebut menggambarkan suatu strategic space atau compound space. Strategic space merupakan pusat dari sistem jalan masuk dan perkembangan suatu kawasan yang bersifat publik dan merupakan titik berkumpulnya sistem-sistem sirkulasi dari segala arah. CompoundSpace dianalogikan sebagai suatu bentuk cangkokan ruang terbuka pada sebuah elemen jalan. 2. Pola sirkulasi yang bersifat linear. Pada pola tersebut terbentuk sebagai penghubung antara ruang satu dengan ruang lainnya sebagai poin-poin utama dalam sekumpulan massa bangunan dalam satu koloni keluarga. 3. Pola sirkulasi yang terbentuk secara alamiah karena adanya sistem pengkaplingan tanah-tanah keluarga. Pola-pola sirkulasi yang terbentuk umumnya berpola irregular. Menurut Fernandez 2011, terdapat beberapa tipe pola sirkulasi pada permukiman kumuh yang rentan terhadap bencana, antara lain: Ubiversitas Sumatera Utara 1. Garis grid teratur Suatu permukiman dengan jalan-jalan paralel dan transversal dimensi yang hampir seragam, dalam bentuk grid atau kotak-kotak, yang terletak di daerah yang datar. Pola seperti ini banyak ditemui pada dataran Amerika Latin, terlihat pada Gambar 2.6. 2. Garis grid tidak teratur Konfigurasi fisik dan spasial bentuk grid yang tidak beraturan ini sering dijumpai pada lahan yang berbatu dan juga tanah datar. Pada pola ini terlihat pola grid yang nyata namun tidak beraturan arah, seperti terlihat pada Gambar 2.7 berikut ini. Gambar 2.6 Permukiman Kumuh Santa Rosa, Lima - Peru Sumber :Fernandez, 2011 Ubiversitas Sumatera Utara 3. Pola yang disesuaikan dengan topografi lahan Suatu permukiman kumuh yang menyesuaikan dengan kondisi topografi lahannya, dimana jalur sirkulasi berkembang tanpa adanya perencanaan. Jalan dan koridor yang terbentuk berdasarkan kebutuhan penduduk setempat. Merupakan jalur sirkulasi yang sempit dan berliku-liku membentuk jaringan yang kompleks yang timbul di antara dinding-dinding rumah, terlihat pada Gambar 2.8. Gambar 2.7 Permukiman Kumuh Dos de Mayo, Lima - Peru Sumber :Fernandez, 2011 Gambar 2.8 Permukiman Kumuh Cerro El Agustino, Lima - Peru Sumber :Fernandez, 2011 Ubiversitas Sumatera Utara 4. Pola dengan koridor pusat Permukiman dengan koridor pusat adalah lingkungan yang walaupun memiliki banyak cabang sirkulasi, namun semuanya berkumpul menuju koridor pusat, yang memberikan kesan fokus aksial utama. Pada Gambar 2.9, dapat kita lihat suatu permukiman dengan pola koridor pusat. Pada gambar terlihat suatu akses utama yang menjadi koridor pusat permukiman. 5. Pola radial Bentuk radial pada permukiman kumuh merupakan sesuatu yang ditetapkan, meskipun dalam kenyataannya jalan dibuat secara acak, namun telah diperoleh konfigurasi fisik dengan aspek radial. Pada Gambar 2.10, terlihat pola radial pada permukiman kumuh Vila Natal di Brazil. Gambar 2.9 Permukiman Kumuh Mamede, Salvador de Bahia - Brazil Sumber :Fernandez, 2011 Ubiversitas Sumatera Utara 6. Sirkulasi panggung Sirkulasi seperti ini terdapat pada lahan berkontur dengan kemiringan yang cukup curam. Dimana jalan akses utama dikembangkan sejajar dengan kontur tanah, terlihat pada Gambar 2.11 berikut. Gambar 2.10 Permukiman Kumuh Vila Natal, Salvador de Bahia - Brazil Sumber :Fernandez, 2011 Gambar 2.11 Contoh Rute Paralel terhadap Garis Kontur Sumber :Fernandez, 2011 Ubiversitas Sumatera Utara

2.7 Figure Ground sebagai Pendekatan Penelitian Morfologi