Figure Ground sebagai Pendekatan Penelitian Morfologi

2.7 Figure Ground sebagai Pendekatan Penelitian Morfologi

Roger Trancik dalam bukunya Finding Lost Space menekankan bagaimana mencapai suatu integrasi elemen-elemen suatu kawasan, dalam bentuk integrasi antar bangunan dalam satu kesatuan ruang secara tiga dimensional dan integrasi terhadap pengguna atau manusianya dan untuk menciptakan suatu rancangan spasial perlu memahami tentang karakteristik suatu kawasan yang menjadi ciri khas dari kawasan itu, sehingga ruang akan bermakna sebagai tempat place bagi masyarakat yang menggunakannya. Ruang secara morfologis banyak tercipta karena suatu keadaan yang tidak terstruktur, ketidak jelasan hirarki, tidak memberikan integrasi kepada bangunan- bangunan, yang terbentuk dari massa bangunan solid dan ruang terbuka void. Hal ini menciptakan the lost space ruang yang hilang, dimana bangunan-bangunan berdiri sendiri, sehingga tercipta ketidakharmonisan antar bangunan sehingga sering tidak tercipta rasa pada ruang tersebut, tercipta kawasan yang kurang diminati, tidak aman dan tidak terawat. Roger Trancik dalam bukunya Finding Lost Space mengemukakan tipe integrasi arsitektur dan ruang kota dalam tiga teori, yaitu: Figure Ground Theory, Linkage Theory, dan Place Theory. Namun, dalam penelitian ini, yang digunakan adalah pendekatan figure ground. Pendekatan figure ground adalah suatu bentuk usaha untukmemanipulasi atau mengolah pola existing figure grounddengan cara penambahan, pengurangan, atau Ubiversitas Sumatera Utara pengubahanpola geometris dan juga merupakan bentuk analisa hubunganantara massa bangunan dengan ruang terbuka. Merupakan sebuah integrasi yang kuat antara massa bangunan dan ruang sehingga membentuk kesatuan antara solid dan void dalam urban design. Solid merupakan unsur massive massa bangunan yang berfungsi sebagai wadah manusia dalam beraktifitas, memberikan volume objek pada jalan dan tapak. Tipe urban solid terdiri dari: 1. Massa bangunan, monumen. 2. Persil lahan blok hunian yang ditonjolkan. 3. Edges yang berupa bangunan. Sedangkan Void merupakan ruang terbuka dalam sebuah kawasan. Elemen void sendiri terbagi atas internal voiddan eksternal void.Internal void merupakan ruang terbuka dalam lingkup bangunan, yang sifatnya privat untuk pemilik bangunan, dan kualitasnya dipengaruhi oleh fasade bangunan. Eksternal void merupakan ruang terbuka diluar lingkup bangunan. Beberapa kawasan dapat dirasakan mempunyai pola yang mengarahpada pola lama dan atau pola baru harus ada sehingga sebuahtempat dapat dimunculkan polanya.Pola-pola tersebut selalu dapat menggambarkan suatu kesesuaian antara organisasi ruang fisik dan organisasi ruang sosial.Pemakaian analisis figure ground sangat membantu dalampembahasan pola-pola tekstural sebuah tempat. Figure adalah istilah untuk massa yang dibangun biasanya dalamgambar- gambar ditunjukkan dengan warna hitam. Ground adalah istilah untuk semua ruang Ubiversitas Sumatera Utara di luar massa itu biasanyaditunjukkan dengan warna putih. Kadang-kadang sebuah figure ground juga digambarkan dengan warnasebaliknya supaya dapat mengekspresikan efek tertentu. Ada enam pola kawasan secara tekstural Gambar 2.12: 1. Grid 2. Angular 3. Kurvilinear 4. Radial konsentris 5. Aksial 6. Organis Gambar 2.12 Pola Tekstur Kawasan Sumber : Zahnd, 2006 Ubiversitas Sumatera Utara Dengan membuat figure ground plan dapat diketahui antara lain polatipologi, konfigurasi solid dan void yang merupakan sifat elemental kawasan atau pattern kawasan penelitian.

2.8 Pola Perkampungan Tepi Air di Kota Banjarmasin