Subyek Penelitian Teknik Analisis Data

45

D. Subyek Penelitian

Penentuan subyek dalam penelitian ini berdasarkan jumlah populasi yang ada. Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 95 jika subyek kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semuanya dan penelitian tersebut termasuk penelitian populasi. Dalam penelitian ini semua guru BK di SMK Negeri se- Kota Yogyakarta menjadi subyek penelitian, berjumlah 38 orang. Tabel 2. Daftar Subyek

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya Suharsimi Arikunto, 2005: 100. Teknik pengumpulan data utama dalam penelitian ini menggunakan angket sedangkan teknik pengumpulan data pendukung yakni observasi. Penggunaan angket dipilih karena menurut peneliti angket adalah metode yang baik dan dirasa cocok untuk setting penelitian yang terdiri dari banyak sekolah yang berbeda-beda sehingga tidak menyita banyak waktu dalam pelaksanaannya.

1. Angket

Menurut Sugiyono 2014: 142 angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan terbuka tertutup secara tertulis kepada Nama Sekolah Jumlah Guru BK kelas XII SMK N 1 Yogyakarta 4 guru BK SMK N 2 Yogyakarta 8 guru BK SMK N 3 Yogyakarta 7 guru BK SMK N 4 Yogyakarta 8 guru BK SMK N 5 Yogyakarta 3 guru BK SMK N 6 Yogyakarta 4 guru BK SMK N 7 Yogyakarta 4 guru BK Jumlah 38 guru BK 46 responden untuk dijawab. Angket penelitian ini menggunakan jenis angket tertutup yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang √ pada kolom atau tempat yang sesuai. Angket digunakan untuk mendapatkan keterangan tentang fakta yang diketahui oleh responden atau juga mengenai pendapat atau sikap Nasution, 2012: 128. Angket dalam penelitian ini diberikan kepada guru BK SMK Negeri se-Kota Yogyakarta untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami oleh guru BK ditinjau dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut.

2. Observasi

Penelitian ini juga menggunakan observasi terstruktur sebagai teknik pengumpulan data pendukung. Menurut Sugiyono 2014: 146 observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, di mana tempatnya. Observasi terstruktur dilakukan karena peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Peneliti menggunakan pedoman observasi sebagai instrumen penelitian pendukung. Observasi dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkap ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan layanan bimbingan karir, terutama sarana dan prasarana ruang bimbingan dan konseling. 47

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data agar sistematis Suharsimi Arikunto, 2005: 101. Instrumen utama penelitian ini adalah angket berbentuk checklist dan instrumen pendukungnya adalah pedoman observasi. Pada angket bentuk checklist, subyek penelitian akan membub uhkan tanda cek √ pada kolom yang tersedia untuk memberikan jawaban. Instrumen utama penelitian ini adalah angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang digunakan untuk mengungkap permasalahan yang dialami oleh guru BK dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir dari sudut pandang guru BK sebagai pelaksana utama layanan bimbingan karir. Sedangkan instrumen pendukung penelitian ini yakni pedoman observasi, untuk mengungkap ketersediaan sarana dan prasarana pelaksanaan layanan bimbingan karir, terutama sarana dan prasarana ruang bimbingan dan konseling.

1. Angket Permasalahan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir

Pembuatan angket penelitian ini mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto. Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 135 tahap-tahap penyusunan instrumen yaitu: a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di rumusan judul penelitian atau yang tertera di problematika penelitian. b. Menjabarkan variable menjadi sub variabel. c. Mencari indikator setiap sub variable. d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator. e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen. f. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar. 48 Berdasarkan uraian di atas, tahapan penyusunan instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel dari judul penelitian Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami oleh guru BK. Permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yakni segala hal yang menjadi masalah atau persoalan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir. Permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir ditinjau dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut. b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel Variabel permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir dijabarkan menjadi beberapa sub variabel. Sub variabel disusun menurut kajian teori pada BAB II penelitian ini. Sub variabel penelitian ini adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut. c. Mencari indikator setiap sub variabel Setiap sub indikator dijabarkan menjadi bagian yang lebih rinci menjadi deskriptor. Indikator dari variabel permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir dalam penelitian ini adalah: 1 Perencanaan a Need Assessment b Merancang Program Bimbingan Karir 49 c Prasarana d Sarana 2 Pengorganisasian a Kondisi personil Guru BK b Deskripsi dan pembagian tugas personil BK c Kerjasama dan Koordinasi personil BK 3 Pelaksanaan a Pelaksanaan program layanan dasar b Pelaksanaan program layanan responsif c Pelaksanaan program perencanaan individual d Waktu dan tempat pelaksanaan layanan bimbingan karir e Metode yang digunakan dalam layanan bimbingan karir f Media yang digunakan dalam layanan bimbingan karir 4 Evaluasi dan tindak lanjut a Evaluasi b Tindak lanjut c Pelaporan d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator Setelah menentukan indikator selanjutnya setiap indikator tersebut dijabarkan menjadi deskriptor yang lebih rinci. Berikut ini deskriptor angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir. 1 Perencanaan a Need Assessment 50 - Mengetahui langkah-langkah need assessment - Alat atau Instrumen need assessment - Mengumpulkan data need assessment - Menganalisis hasil needs assessment - Memetakan kebutuhan layanan bimbingan karir b Merancang Program Bimbingan Karir - Menyusun program tahunan dan semesteran bimbingan karir - Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan RPL bimbingan karir c Prasarana - Kondisi Ruang BK d Sarana - Alat Pengumpul data tes dan non-tes - Alat penyimpan data - Perlengkapan teknis - Perlengkapan administratif - Anggaran dana 2 Pengorganisasian a Kondisi personil Guru BK - Rasio guru BK dengan siswa - Kualifikasi akademik guru BK - Kompetensi Pedagogik guru BK 51 - Kompetensi Kepribadian guru BK - Kompetensi sosial guru BK - Kompetensi Profesional guru BK b Deskripsi dan pembagian tugas personil BK - Deskripsi tugas masing-masing personil BK - Pembagian tugas, tanggung jawab wewenang guru BK c Kerjasama dan Koordinasi personil BK - Kegiatan koordinasi internal antar personil BK - Kegiatan koordinasi eksternal personil BK dengan pihak terkait - Kerjasama antar personil - Kerjasama eksternal 3 Pelaksanaan a Pelaksanaan program layanan dasar - Pelaksanaan program layanan informasi karir - Pelaksanaan program layanan orientasi karir - Pelaksanaan program pemahaman dunia kerja - Pelaksanan program ceramah dari tokoh karir - Pelaksanaan program carrer day b Pelaksanaan program layanan responsif - Pelaksanaan konseling karir individu - Pelaksanaan konseling karir kelompok 52 - Pelaksanaan Kolaborasi dengan pihak lain terkait permasalahan karir - Pelaksanaan Kunjungan rumah terkait permasalahan karir siswa - Pelaksanaan alih tangan kasus c Pelaksanaan program perencanaan individual - Pelaksanaan program penempatan dan penyaluran d Waktu dan tempat pelaksanaan layanan bimbingan karir - Waktu pelaksanaan layanan bimbingan karir tidak sesuai dengan perencanaannya - Pemberian layanan bimbingan karir pada jam khusus layanan BK - Pemberian layanan bimbingan karir di luar jam pelajaran - Tempat layanan bimbingan karir representatif e Metode yang digunakan dalam layanan bimbingan karir - Metode yang digunakan: ceramah, diskusi kelompok, sosiodrama, karyawisata karir, career days, permainan. - Pemilihan metode yang tepat dan sesuai f Media yang digunakan dalam layanan bimbingan karir - Pemilihan dan penggunaan media 4 Evaluasi dan tindak lanjut a Evaluasi 53 - Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan bimbingan karir - Mengungkapkan pemahaman siswa atas masalah karir yang dialaminya - Mengungkap minat siswa terhadap perlunya layanan bimbingan karir lebih lanjut - Mengungkap kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan bimbingan karir b Tindak lanjut - Melakukan alih tangan kasus - Perbaikan dan pengembangan program d Pelaporan - Laporan pelaksanaan program lapelprog disusun berdasar hasil evaluasi program layanan bimbingan karir - Laporan pelaksanaan program disosialisasikan pada pihak- pihak terkait. 54 Tabel 3. Kisi-kisi Angket Permasalahan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir di SMK se-Kota Yogyakarta Variabel Sub-Variabel Indikator Deskriptor No Item Jum lah Permasalahan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir Perencanaan 1. Need assessment untuk mengungkap data kebutuhan yang berkaitan dengan penyusunan program bimbingan karir 2. Merancang Program bimbingan karir 3. Prasarana 4. Sarana a. Mengetahui langkah-langkah need assessment b. Alat atau Instrumen need assessment c. Mengumpulkan data need assessment d. Menganalisis hasil needs assessment e. Memetakan kebutuhan layanan bimbingan karir 1 2-3 4 5-6 7 7 a. Menyusun program tahunan dan semesteran bimbingan karir b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan RPL bimbingan karir 8-11 12-15 8 a. Kondisi Ruang BK 16-22 7 a. Alat Pengumpul data tes dan non-tes b. Alat penyimpan data c. Perlengkapan teknis d. Perlengkapan administratif e. Anggaran dana 23-24 25-26 27 28 29-30 7 55 Pengorganisasian 1. Kondisi personil BK guru BK 2. Deskripsi dan pembagian tugas personil BK 3. Kerjasama dan Koordinasi personil BK a. Rasio guru BK dengan siswa b. Kualifikasi akademik guru BK c. Kompetensi Pedagogik guru BK d. Kompetensi Kepribadian guru BK e. Kompetensi sosial guru BK f. Kompetensi Profesional guru BK 31 32-33 34-36 37-40 41-45 46-47 17 a. Deskripsi tugas masing-masing personil BK b. Pembagian tugas, tanggung jawab wewenang guru BK 48 49 2 a. Kegiatan koordinasi internal antar personil BK b. Kegiatan koordinasi eksternal personil BK dengan pihak terkait c. Kerjasama antar personil d. Kerjasama eksternal 50 51 52 53-54 5 Pelaksanaan 1. Pelaksanaan program layanan dasar a. Pelaksanaan program layanan informasi karir b. Pelaksanaan program layanan orientasi karir c. Pelaksanaan program pemahaman dunia kerja d. Pelaksanan program ceramah dari tokoh karir e. Pelaksanaan program carrer day 55 56 57 58 59 5 56 2. Pelaksanaan program layanan responsif 3. Pelaksanaan program perencanaan individual 4. Waktu dan tempat pelaksanaan layanan bimbingan karir 5. Metode yang digunakan dalam layanan bimbingan karir 6. Media layanan bimbingan karir a. Pelaksanaan konseling karir individu b. Pelaksanaan konseling karir kelompok c. Pelaksanaan Kolaborasi dengan pihak lain terkait permasalahan karir d. Pelaksanaan Kunjungan rumah terkait permasalahan karir siswa e. Pelaksanaan alih tangan kasus 60 61 62 63 64 5 a. Pelaksanaan program penempatan dan penyaluran 65 1 a. Waktu pelaksanaan layanan bimbingan karir tidak sesuai dengan perencanaannya b. Pemberian layanan bimbingan karir pada jam khusus layanan BK c. Pemberian layanan bimbingan karir di luar jam pelajaran d. Tempat layanan bimbingan karir representatif 66 67 68 69 4 a. Metode yang digunakan: ceramah, diskusi kelompok, sosiodrama, karyawisata karir, career days, permainan. b. Pemilihan metode yang tepat dan sesuai 70-73 4 a. Pemilihan dan penggunaan media 74-75 2 57 Evaluasi dan tindak lanjut 1. Evaluasi a. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan bimbingan karir b. Mengungkapkan pemahaman siswa atas masalah karir yang dialaminya c. Mengungkap minat siswa terhadap perlunya layanan bimbingan karir lebih lanjut d. Mengungkap kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan bimbingan karir 76 77 78 79 4 2. Tindak Lanjut a. Melakukan alih tangan kasus b. Perbaikan dan pengembangan program 80 81 2 3. Laporan a. Laporan pelaksanaan program lapelprog disusun berdasar hasil evaluasi program layanan bimbingan karir b. Laporan pelaksanaan program disosialisasikan pada pihak-pihak terkait. 82 83 2 58 e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen Langkah selanjutnya yaitu membuat butir-butir instrumen berdasarkan deskriptor yang telah dibuat. Jawaban setiap item instrumen pada angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir berupa jawaban ya atau tidak. f. Melengkapi instrumen dengan pengantar dan petunjuk pengisian Langkah selanjutnya adalah membuat pedoman pengisian. Pedoman pengisian bertujuan untuk memandu subyek mengisi angket. Pembuatan kata pengantar berfungsi untuk memberi tahu subyek maksud dan tujuan angket serta ucapan terima kasih.

2. Pedoman Observasi

Instrumen pendukung penelitian ini yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi digunakan sebagai panduan melakukan observasi sehingga observasi dapat dilakukan secara terarah, efektif, dan efisien. Pedoman observasi berbetuk check list, peneliti hanya perlu membubuhkan tanda check list √ pada setiap gejala yang muncul saat melakukan pengamatan. Pedoman observasi dilengkapi dengan kolom keterangan sebagai tempat untuk memberikan informasi yang lebih rinci terkait dengan gejala yang muncul. Kisi-kisi pedoman observasi penelitian ini sebagai berikut. 59 Tabel 4. Kisi- kisi Pedoman Observasi Sarana dan Prasarana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir Sub variabel Indikator Deskriptor Kriteria Sarana dan Prasarana 1. Ruang BK a. Ruang BK sesuai standar ABKIN Tersedia 2. Perlengkapan ruang BK a. Terdapat perabotan, alat tulis kantor, perangkat computer. b. Tersedia papan media bimbingan Tersedia 3. Alat Pengumpul Data a. Tersedia Alat pengumpul data tes dan non-tes Tersedia 4. Alat Penyimpan Data a. Tersedia buku pribadi, dan map Tersedia 5. Sarana Teknis a. Tersedia buku pedoman petunjuk, buku paket, dan blanko surat. Tersedia 6. Media a. Terdapat media grafis dan elektronik Tersedia

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur data yang seharusnya diukur, sedangkan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data atau mengukur itu valid Sugiyono, 2014: 121. Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 167 terdapat dua jenis validitas yakni validitas logis dan validitas empiris. Validitas instrumen penelitian ini menggunakan validitas logis, yang meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi adalah yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan teori, sedangkan validitas konstruk yakni yang mempertanyakan apakah butir pernyataan instrumen telah sesuai dengan konsep kelimuan. Penyusunan instrumen penelitian ini berdasarkan kajian teori yang relevan dan dirancang menggunakan kisi-kisi instrumen yang 60 dikonsultasikan dengan pendapat ahli expert judgement yakni dosen pembimbing, sehingga dapat dikatakan instrumen penelitian ini telah valid.

2. Reliabilitas

Menurut Djamaludin Ancok 2008:140 reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan internal consistency. Menurut Sugiyono 2007: 278 pengujian reliabilitas dengan internal consistency yakni dilakukan dengan cara melakukan ujicoba instrumen sekali saja, kemudian diperoleh analisis dengan teknik tertentu, seperti: teknik belah dua, KR-20, KR-21, dan Anova Hyot. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan rumus Kuder Richardson KR-20. Rumus KR-20 digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya 1 dan 0, dan jumlah item soal ganjil. Dengan mempertimbangkan efektifitas waktu dalam pengolahan uji reliabilitas, maka digunakan formula KR-20 yang dikelola dengan bantuan Microsoft Excel 2010. Berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus KR-20 diperoleh hasil bahwa angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMK Negeri memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,991 dari total 83 item. Nilai tersebut menunjukkan bahwa angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMK Negeri memiliki reliabilitas tinggi. 61

H. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono 2014: 147 analisis data merupakan kegiatan setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, meliputi kegiatan mentabulasi data dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data penelitian ini yakni teknik analisis kuantitatif deskriptif. Menurut Sugiyono 2014: 147 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul secara apa adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Hasil data kuantitatif dari jawaban angket dianalisis secara deskriptif dengan teknik presentase. Adapun langkah yang ditempuh dalam menggunakan teknik analisis data ini sebagai berikut: 1. Membuat tabel distribusi jawaban angket. 2. Menentukan skor jawaban responden sesuai skor yang telah ditetapkan. 3. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK pada setiap aspek, maka dihitung persentase dengan rumus sebagai berikut: P = � � � Keterangan: P : persentase f : jumlah frekuensi setiap aspek 62 N : jumlah subyek x jumlah butir setiap aspek Rumus persentase di atas untuk mengetahui tingkat permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK pada setiap aspek, dengan menghitung jumlah frekuensi setiap aspek atau f, dibagi dengan jumlah subyek dikali jumlah item setiap aspek atau N, maka diperoleh persentase. 4. Kemudian untuk mengetahui tingkat permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK pada setiap butir masalah, maka digunakan rumus: P = � � � Keterangan: P : persentase f : jumlah frekuensi setiap butir N : jumlah frekuensi setiap aspek Rumus persentase di atas untuk mengetahui tingkat permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK pada setiap butir masalah dengan menghitung jumlah frekuensi setiap butir f, dibagi dengan jumlah frekuensi setiap aspek N, maka diperoleh persentase. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Pengolahan data hasil penelitian berdasarkan jawaban yang diperoleh dari guru BK di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta terhadap pernyataan yang tertuang dalam angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK berupa data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data berupa angka yang merupakan skor dari jawaban angket. Data angka hasil perhitungan skor jawaban guru BK terhadap pernyataan dalam angket selanjutnya dihitung menggunakan rumus deskriptif persentase. Tabel data penelian dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 85. Hasil penelitian ini akan dianalisis dan dibahas berdasarkan masalah setiap aspek dengan menghitung jumlah frekuensi setiap aspek atau f, dibagi dengan jumlah subyek dikali jumlah item setiap aspek atau N, maka diperoleh persentase. Kemudian dianalisis setiap butir masalah dengan menghitung jumlah frekuensi setiap butir f, dibagi dengan jumlah frekuensi setiap aspek N, maka diperoleh persentase.

B. Analisis Data

1. Permasalahan Seluruh Aspek

Permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta ditinjau dari empat aspek, yakni: aspek perencanaan, aspek pengorganisasian, aspek pelaksanaan, aspek evaluasi dan tindak lanjut. Berikut ini hasil analisis permasalahan

Dokumen yang terkait

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN MODEL CAVANAGH : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 5

PROFIL KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 168

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

PERSEPSI TERHADAP KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MAGELANG TAHUN 2016.

1 2 300

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN DEPOK.

0 0 222

LAYANAN BIMBINGAN KARIR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 8 SURABAYA.

3 21 133