45
D. Subyek Penelitian
Penentuan subyek dalam penelitian ini berdasarkan jumlah populasi yang ada. Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 95 jika subyek kurang dari 100
orang maka lebih baik diambil semuanya dan penelitian tersebut termasuk penelitian populasi. Dalam penelitian ini semua guru BK di SMK Negeri se-
Kota Yogyakarta menjadi subyek penelitian, berjumlah 38 orang.
Tabel 2. Daftar Subyek
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya Suharsimi Arikunto, 2005: 100.
Teknik pengumpulan data utama dalam penelitian ini menggunakan angket sedangkan teknik pengumpulan data pendukung yakni
observasi. Penggunaan angket dipilih karena menurut peneliti angket adalah metode yang baik dan
dirasa cocok untuk setting penelitian yang terdiri dari banyak sekolah yang berbeda-beda sehingga tidak menyita banyak waktu dalam pelaksanaannya.
1. Angket
Menurut Sugiyono 2014: 142 angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan terbuka tertutup secara tertulis kepada
Nama Sekolah Jumlah Guru BK kelas XII
SMK N 1 Yogyakarta 4 guru BK
SMK N 2 Yogyakarta 8 guru BK
SMK N 3 Yogyakarta 7 guru BK
SMK N 4 Yogyakarta 8 guru BK
SMK N 5 Yogyakarta 3 guru BK
SMK N 6 Yogyakarta 4 guru BK
SMK N 7 Yogyakarta 4 guru BK
Jumlah 38 guru BK
46 responden untuk dijawab. Angket penelitian ini menggunakan jenis angket
tertutup yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang √ pada kolom atau tempat yang
sesuai. Angket digunakan untuk mendapatkan keterangan tentang fakta
yang diketahui oleh responden atau juga mengenai pendapat atau sikap Nasution, 2012: 128. Angket dalam penelitian ini diberikan kepada guru
BK SMK Negeri se-Kota Yogyakarta untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir yang
dialami oleh guru BK ditinjau dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut.
2. Observasi
Penelitian ini juga menggunakan observasi terstruktur sebagai teknik pengumpulan data pendukung. Menurut Sugiyono 2014: 146
observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, di mana tempatnya. Observasi
terstruktur dilakukan karena peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Peneliti menggunakan pedoman
observasi sebagai instrumen penelitian pendukung. Observasi dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkap ketersediaan sarana dan
prasarana untuk pelaksanaan layanan bimbingan karir, terutama sarana dan prasarana ruang bimbingan dan konseling.
47
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data agar sistematis Suharsimi Arikunto, 2005: 101.
Instrumen utama penelitian ini adalah angket berbentuk checklist dan instrumen pendukungnya adalah pedoman observasi. Pada angket bentuk
checklist, subyek penelitian akan membub uhkan tanda cek √ pada kolom
yang tersedia untuk memberikan jawaban. Instrumen utama penelitian ini adalah angket permasalahan
pelaksanaan layanan bimbingan karir yang digunakan untuk mengungkap permasalahan yang dialami oleh guru BK dalam pelaksanaan layanan
bimbingan karir dari sudut pandang guru BK sebagai pelaksana utama layanan bimbingan karir. Sedangkan instrumen pendukung penelitian ini yakni
pedoman observasi, untuk mengungkap ketersediaan sarana dan prasarana pelaksanaan layanan bimbingan karir, terutama sarana dan prasarana ruang
bimbingan dan konseling.
1. Angket Permasalahan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir
Pembuatan angket penelitian ini mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto. Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 135 tahap-tahap
penyusunan instrumen yaitu: a.
Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di rumusan judul penelitian atau yang tertera di problematika penelitian.
b. Menjabarkan variable menjadi sub variabel.
c. Mencari indikator setiap sub variable.
d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.
e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.
f. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata
pengantar.
48 Berdasarkan uraian di atas, tahapan penyusunan instrumen
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel dari judul penelitian
Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami oleh guru BK.
Permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yakni segala hal yang menjadi masalah atau persoalan dalam pelaksanaan layanan
bimbingan karir. Permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir ditinjau dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
penilaian dan tindak lanjut. b.
Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel Variabel permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir
dijabarkan menjadi beberapa sub variabel. Sub variabel disusun menurut kajian teori pada BAB II penelitian ini. Sub variabel penelitian
ini adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut.
c. Mencari indikator setiap sub variabel
Setiap sub indikator dijabarkan menjadi bagian yang lebih rinci menjadi deskriptor. Indikator dari variabel permasalahan pelaksanaan
layanan bimbingan karir dalam penelitian ini adalah: 1
Perencanaan a
Need Assessment b
Merancang Program Bimbingan Karir
49 c
Prasarana d
Sarana 2
Pengorganisasian a
Kondisi personil Guru BK b
Deskripsi dan pembagian tugas personil BK c
Kerjasama dan Koordinasi personil BK 3
Pelaksanaan a
Pelaksanaan program layanan dasar b
Pelaksanaan program layanan responsif c
Pelaksanaan program perencanaan individual d
Waktu dan tempat pelaksanaan layanan bimbingan karir e
Metode yang digunakan dalam layanan bimbingan karir f
Media yang digunakan dalam layanan bimbingan karir 4
Evaluasi dan tindak lanjut a
Evaluasi b
Tindak lanjut c
Pelaporan d.
Menderetkan deskriptor dari setiap indikator Setelah menentukan indikator selanjutnya setiap indikator tersebut
dijabarkan menjadi deskriptor yang lebih rinci. Berikut ini deskriptor angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir.
1 Perencanaan
a Need Assessment
50 -
Mengetahui langkah-langkah need assessment -
Alat atau Instrumen need assessment -
Mengumpulkan data need assessment -
Menganalisis hasil needs assessment -
Memetakan kebutuhan layanan bimbingan karir b
Merancang Program Bimbingan Karir -
Menyusun program tahunan dan semesteran bimbingan karir
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan RPL bimbingan
karir c
Prasarana -
Kondisi Ruang BK d
Sarana -
Alat Pengumpul data tes dan non-tes -
Alat penyimpan data -
Perlengkapan teknis -
Perlengkapan administratif -
Anggaran dana 2
Pengorganisasian a
Kondisi personil Guru BK -
Rasio guru BK dengan siswa -
Kualifikasi akademik guru BK -
Kompetensi Pedagogik guru BK
51 -
Kompetensi Kepribadian guru BK -
Kompetensi sosial guru BK -
Kompetensi Profesional guru BK b
Deskripsi dan pembagian tugas personil BK -
Deskripsi tugas masing-masing personil BK -
Pembagian tugas, tanggung jawab wewenang guru BK c
Kerjasama dan Koordinasi personil BK -
Kegiatan koordinasi internal antar personil BK -
Kegiatan koordinasi eksternal personil BK dengan pihak terkait
- Kerjasama antar personil
- Kerjasama eksternal
3 Pelaksanaan
a Pelaksanaan program layanan dasar
- Pelaksanaan program layanan informasi karir
- Pelaksanaan program layanan orientasi karir
- Pelaksanaan program pemahaman dunia kerja
- Pelaksanan program ceramah dari tokoh karir
- Pelaksanaan program carrer day
b Pelaksanaan program layanan responsif
- Pelaksanaan konseling karir individu
- Pelaksanaan konseling karir kelompok
52 -
Pelaksanaan Kolaborasi dengan pihak lain terkait permasalahan karir
- Pelaksanaan Kunjungan rumah terkait permasalahan karir
siswa -
Pelaksanaan alih tangan kasus c
Pelaksanaan program perencanaan individual -
Pelaksanaan program penempatan dan penyaluran d
Waktu dan tempat pelaksanaan layanan bimbingan karir -
Waktu pelaksanaan layanan bimbingan karir tidak sesuai dengan perencanaannya
- Pemberian layanan bimbingan karir pada jam khusus
layanan BK -
Pemberian layanan bimbingan karir di luar jam pelajaran -
Tempat layanan bimbingan karir representatif e
Metode yang digunakan dalam layanan bimbingan karir -
Metode yang digunakan: ceramah, diskusi kelompok, sosiodrama, karyawisata karir, career days, permainan.
- Pemilihan metode yang tepat dan sesuai
f Media yang digunakan dalam layanan bimbingan karir
- Pemilihan dan penggunaan media
4 Evaluasi dan tindak lanjut
a Evaluasi
53 -
Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan bimbingan karir
- Mengungkapkan pemahaman siswa atas masalah karir yang
dialaminya -
Mengungkap minat siswa terhadap perlunya layanan bimbingan karir lebih lanjut
- Mengungkap
kelancaran proses
dan suasana
penyelenggaraan kegiatan bimbingan karir b
Tindak lanjut -
Melakukan alih tangan kasus -
Perbaikan dan pengembangan program d
Pelaporan -
Laporan pelaksanaan program lapelprog disusun berdasar hasil evaluasi program layanan bimbingan karir
- Laporan pelaksanaan program disosialisasikan pada pihak-
pihak terkait.
54
Tabel 3. Kisi-kisi Angket Permasalahan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir di SMK se-Kota Yogyakarta Variabel
Sub-Variabel Indikator
Deskriptor No
Item Jum
lah
Permasalahan Pelaksanaan
Layanan Bimbingan
Karir Perencanaan
1. Need assessment untuk
mengungkap data kebutuhan yang
berkaitan dengan penyusunan program
bimbingan karir
2. Merancang Program
bimbingan karir
3. Prasarana
4. Sarana
a. Mengetahui langkah-langkah need assessment
b. Alat atau Instrumen need assessment
c. Mengumpulkan data need assessment
d. Menganalisis hasil needs assessment
e. Memetakan kebutuhan layanan bimbingan karir
1 2-3
4 5-6
7 7
a. Menyusun program tahunan dan semesteran
bimbingan karir b.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan RPL bimbingan karir
8-11 12-15
8
a. Kondisi Ruang BK
16-22 7
a. Alat Pengumpul data tes dan non-tes
b. Alat penyimpan data
c. Perlengkapan teknis
d. Perlengkapan administratif
e. Anggaran dana
23-24 25-26
27 28
29-30 7
55 Pengorganisasian 1.
Kondisi personil BK guru BK
2. Deskripsi dan pembagian
tugas personil BK 3.
Kerjasama dan Koordinasi personil BK
a. Rasio guru BK dengan siswa
b. Kualifikasi akademik guru BK
c. Kompetensi Pedagogik guru BK
d. Kompetensi Kepribadian guru BK
e. Kompetensi sosial guru BK
f. Kompetensi Profesional guru BK
31 32-33
34-36 37-40
41-45 46-47
17
a. Deskripsi tugas masing-masing personil BK
b. Pembagian tugas, tanggung jawab wewenang guru
BK 48
49 2
a. Kegiatan koordinasi internal antar personil BK
b. Kegiatan koordinasi eksternal personil BK dengan
pihak terkait c.
Kerjasama antar personil d.
Kerjasama eksternal 50
51
52 53-54
5
Pelaksanaan 1.
Pelaksanaan program layanan dasar
a. Pelaksanaan program layanan informasi karir
b. Pelaksanaan program layanan orientasi karir
c. Pelaksanaan program pemahaman dunia kerja
d. Pelaksanan program ceramah dari tokoh karir
e. Pelaksanaan program carrer day
55 56
57 58
59 5
56 2.
Pelaksanaan program layanan responsif
3. Pelaksanaan program
perencanaan individual 4.
Waktu dan tempat pelaksanaan layanan
bimbingan karir
5. Metode yang digunakan
dalam layanan bimbingan karir
6. Media layanan
bimbingan karir a.
Pelaksanaan konseling karir individu b.
Pelaksanaan konseling karir kelompok c.
Pelaksanaan Kolaborasi dengan pihak lain terkait permasalahan karir
d. Pelaksanaan Kunjungan rumah terkait
permasalahan karir siswa e.
Pelaksanaan alih tangan kasus 60
61 62
63 64
5
a. Pelaksanaan program penempatan dan penyaluran
65 1
a. Waktu pelaksanaan layanan bimbingan karir tidak
sesuai dengan perencanaannya b.
Pemberian layanan bimbingan karir pada jam khusus layanan BK
c. Pemberian layanan bimbingan karir di luar jam
pelajaran d.
Tempat layanan bimbingan karir representatif 66
67 68
69 4
a. Metode yang digunakan: ceramah, diskusi
kelompok, sosiodrama, karyawisata karir, career days, permainan.
b. Pemilihan metode yang tepat dan sesuai
70-73 4
a. Pemilihan dan penggunaan media
74-75 2
57 Evaluasi dan
tindak lanjut 1.
Evaluasi a.
Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan bimbingan karir
b. Mengungkapkan pemahaman siswa atas masalah
karir yang dialaminya c.
Mengungkap minat siswa terhadap perlunya layanan bimbingan karir lebih lanjut
d. Mengungkap kelancaran proses dan suasana
penyelenggaraan kegiatan bimbingan karir 76
77 78
79 4
2. Tindak Lanjut
a. Melakukan alih tangan kasus
b. Perbaikan dan pengembangan program
80 81
2 3.
Laporan a.
Laporan pelaksanaan program lapelprog disusun berdasar hasil evaluasi program layanan bimbingan
karir b.
Laporan pelaksanaan program disosialisasikan pada pihak-pihak terkait.
82
83 2
58 e.
Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen Langkah selanjutnya yaitu membuat butir-butir instrumen
berdasarkan deskriptor yang telah dibuat. Jawaban setiap item instrumen pada angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan
karir berupa jawaban ya atau tidak. f.
Melengkapi instrumen dengan pengantar dan petunjuk pengisian Langkah selanjutnya adalah membuat pedoman pengisian. Pedoman
pengisian bertujuan untuk memandu subyek mengisi angket. Pembuatan kata pengantar berfungsi untuk memberi tahu subyek
maksud dan tujuan angket serta ucapan terima kasih.
2. Pedoman Observasi
Instrumen pendukung penelitian ini yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi digunakan sebagai panduan melakukan observasi
sehingga observasi dapat dilakukan secara terarah, efektif, dan efisien. Pedoman observasi berbetuk check list, peneliti hanya perlu membubuhkan
tanda check list √ pada setiap gejala yang muncul saat melakukan
pengamatan. Pedoman observasi dilengkapi dengan kolom keterangan sebagai tempat untuk memberikan informasi yang lebih rinci terkait dengan
gejala yang muncul. Kisi-kisi pedoman observasi penelitian ini sebagai berikut.
59 Tabel 4. Kisi- kisi Pedoman Observasi Sarana dan Prasarana Pelaksanaan
Layanan Bimbingan Karir
Sub variabel Indikator
Deskriptor Kriteria
Sarana dan Prasarana
1. Ruang BK
a. Ruang BK sesuai standar ABKIN
Tersedia 2.
Perlengkapan ruang BK
a. Terdapat perabotan, alat tulis kantor,
perangkat computer. b.
Tersedia papan media bimbingan Tersedia
3. Alat
Pengumpul Data
a. Tersedia Alat pengumpul data tes dan
non-tes Tersedia
4. Alat
Penyimpan Data
a. Tersedia buku pribadi, dan map
Tersedia 5.
Sarana Teknis a. Tersedia buku pedoman petunjuk, buku paket, dan blanko surat.
Tersedia 6.
Media a.
Terdapat media grafis dan elektronik Tersedia
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur data yang seharusnya diukur, sedangkan instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data atau mengukur itu valid Sugiyono, 2014: 121.
Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 167 terdapat dua jenis validitas yakni validitas logis dan validitas empiris. Validitas instrumen penelitian ini
menggunakan validitas logis, yang meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi adalah yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian
antara instrumen dengan teori, sedangkan validitas konstruk yakni yang mempertanyakan apakah butir pernyataan instrumen telah sesuai dengan
konsep kelimuan. Penyusunan instrumen penelitian ini berdasarkan kajian teori yang relevan dan dirancang menggunakan kisi-kisi instrumen yang
60 dikonsultasikan dengan pendapat ahli expert judgement yakni dosen
pembimbing, sehingga dapat dikatakan instrumen penelitian ini telah valid.
2. Reliabilitas
Menurut Djamaludin Ancok 2008:140 reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan internal consistency. Menurut Sugiyono 2007: 278
pengujian reliabilitas dengan internal consistency yakni dilakukan dengan cara melakukan ujicoba instrumen sekali saja, kemudian diperoleh analisis
dengan teknik tertentu, seperti: teknik belah dua, KR-20, KR-21, dan Anova Hyot. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan rumus Kuder
Richardson KR-20. Rumus KR-20 digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya 1 dan 0, dan jumlah item soal ganjil. Dengan
mempertimbangkan efektifitas waktu dalam pengolahan uji reliabilitas, maka digunakan formula KR-20 yang dikelola dengan bantuan Microsoft
Excel 2010. Berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus KR-20
diperoleh hasil bahwa angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMK Negeri memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,991
dari total 83 item. Nilai tersebut menunjukkan bahwa angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMK Negeri memiliki reliabilitas
tinggi.
61
H. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono 2014: 147 analisis data merupakan kegiatan setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, meliputi kegiatan mentabulasi
data dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.
Teknik analisis data penelitian ini yakni teknik analisis kuantitatif deskriptif. Menurut Sugiyono 2014: 147 statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul secara apa adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku umum atau generalisasi. Hasil data kuantitatif dari jawaban angket dianalisis secara deskriptif
dengan teknik presentase. Adapun langkah yang ditempuh dalam menggunakan teknik analisis data ini sebagai berikut:
1. Membuat tabel distribusi jawaban angket.
2. Menentukan skor jawaban responden sesuai skor yang telah
ditetapkan. 3.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK pada setiap aspek,
maka dihitung persentase dengan rumus sebagai berikut: P =
� �
� Keterangan:
P : persentase f : jumlah frekuensi setiap aspek
62 N : jumlah subyek x jumlah butir setiap aspek
Rumus persentase di atas untuk mengetahui tingkat permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami
guru BK pada setiap aspek, dengan menghitung jumlah frekuensi setiap aspek atau f, dibagi dengan jumlah subyek dikali jumlah
item setiap aspek atau N, maka diperoleh persentase. 4.
Kemudian untuk mengetahui tingkat permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK pada setiap butir
masalah, maka digunakan rumus: P =
� �
� Keterangan:
P : persentase f : jumlah frekuensi setiap butir
N : jumlah frekuensi setiap aspek Rumus persentase di atas untuk mengetahui tingkat
permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK pada setiap butir masalah dengan menghitung jumlah
frekuensi setiap butir f, dibagi dengan jumlah frekuensi setiap aspek N, maka diperoleh persentase.
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Pengolahan data hasil penelitian berdasarkan jawaban yang diperoleh dari guru BK di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta terhadap pernyataan yang
tertuang dalam angket permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK berupa data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data
berupa angka yang merupakan skor dari jawaban angket. Data angka hasil perhitungan skor jawaban guru BK terhadap pernyataan dalam angket
selanjutnya dihitung menggunakan rumus deskriptif persentase. Tabel data penelian dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 85.
Hasil penelitian ini akan dianalisis dan dibahas berdasarkan masalah setiap aspek dengan menghitung jumlah frekuensi setiap aspek atau f, dibagi dengan
jumlah subyek dikali jumlah item setiap aspek atau N, maka diperoleh persentase. Kemudian dianalisis setiap butir masalah dengan menghitung
jumlah frekuensi setiap butir f, dibagi dengan jumlah frekuensi setiap aspek N, maka diperoleh persentase.
B. Analisis Data
1. Permasalahan Seluruh Aspek
Permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta ditinjau dari empat aspek,
yakni: aspek perencanaan, aspek pengorganisasian, aspek pelaksanaan, aspek evaluasi dan tindak lanjut. Berikut ini hasil analisis permasalahan