Pengorganisasian Pelaksanaan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir

33 instrumen, pengumpulan data dilanjutkan analisis, dan pemetaan kebutuhanpermasalahan. Hasil needs assessment akan digunakan sebagai dasar merancang program bimbingan karir, berupa program tahunan, semesteran, dan harian kemudian dilengkapi dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Layanan RPL. RPL dibuat dengan melampirkan materi dari sumber terpercaya yang menarik sesuai kebutuhan siswa serta instrumen penilaian. Hal yang dilakukan dalam merancang program yakni, membuat matriks jadwal waktu untuk satu tahun pelajaran ; menentukan jenis kegiatan; dan membuat rancangan dana. Penyiapan sarana meliputi alat pengumpul data, alat penyimpan data, anggaran dana, perlengkapan teknis, dan administratif, sedangkan prasarana yakni Ruang BK dan perabotannya.

b. Pengorganisasian

Organisasi layanan bimbingan karir di sekolah mengacu kepada organisasi BK di sekolah karena bimbingan karir merupakan salah satu bidang layanan BK. Menurut Terry 1977: 264 pengorganisasisan adalah proses membangun kerjasama yang efektif agar dapat bekerja secara efisien dalam melakukan tugas untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Sukardi 2008: 39-40 pengorganisasian berarti suatu bentuk kegiatan yang mengatur cara kerja, prosedur kerja, dan mekanisme kerja layanan bimbingan dan konseling. Pengorganisasian kegiatan bimbingan karir di sekolah memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan bimbingan 34 karir di sekolah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian layanan bimbingan karir agar dapat tercipta koordinasi yang baik sebagai berikut: 1 Semua personel sekolah, baik kepala sekolah koordinator BK, guru BK, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf administrasi BK, dihimpun dalam satu wadah sehingga terwujud satu kesatuan cara bertindak dalam usaha membantu memberikan layanan BK. 2 Mekanisme kerja, pola kerja, atau prosedur kerja, BK di sekolah harus tunggal sehingga siswa tidak bingung. 3 Tugas, tanggung jawab, dan wewenang masing-masing personil yang terlibat dala pelaksanaan BK harus dirinci dengan jelas, sehingga setiap personil memahami kewajiban dan tanggung jawabnya Sukardi, 2008: 40. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengorganisasian layanan Bimbingan karir, hal-hal yang dilaksanakan yakni mengetahui kondisi personil, membuat deskripsi tugas masing- masing personil, pembagian tugas setiap personil, dan kerjasama personil baik internal maupun eksternal. Kondisi personil BK dapat dilihat dari rasio guru BK dengan siswa, kualifikasi akademik dan kompetensinya.

c. Pelaksanaan

Menurut Sukardi 1987: 235 setelah proses penyusunan program dan penyediaan kelengkapan bimbingan karir terjuwud, langkah selanjutnya yaitu pelaksanaan program bimbingan karir. Langkah ini 35 pada intinya merupakan seperangkat kegiatan yang telah diprogramkan secara terpadu, menyeluruh, terencana, dan berkelanjutan. Menurut Sukardi 1987: 235-236 pelaksanaan program bimbingan karir di sekolah meliputi: layanan informasi, ceramah dari tokoh karir, membuat peta dunia kerja, dan konseling. Munandir 1996: 259-260 menambahkan program bimbingan karir diantaranya yakni: pemahaman dunia kerja, orientasi dunia kerja, konseling karir, penempatan, tindak lanjut dan evaluasi. Sedangkan Suharsimi Arikunto 2011: 47 menjelaskan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan karir harus didukung oleh tempat, waktu, dan materi yang sesuai. Metode yang digunakan oleh guru BK juga harus tepat. Menurut Dewa Ketut Sukardi 1987: 490 beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan yakni, ceramah, diskusi kelompok, demontrasi, sosiodrama, karyawisata, career day. Menurut Prayitno 2002: 63 tempat sebaiknya dirancang agar siswa merasa nyaman dan dapat dilaksanakan layanan yang sesuai dengan asas-asas dan kode etik BK. Layanan bimbingan karir memerlukan waktu yang cukup. Penggunaan waktu di luar jam pelajaran juga perlu disediakan dan diatur dengan baik. Oleh karena itu, perlu disediakan tempat dan waktu yang memadai agar setiap kegiatan yang sudah disusun dapat terlaksana dengan efektif. Dalam proses pelaksanaan layanan bimbingan karir pemilihan media yang sesuai sangat mempengaruhi keberhasilan proses layanan 36 bimbingan karir. Penggunaan layanan media yang baik dalam layanan bimbingan karir merupakan salah satu indikator proses pelaksanaan layanan bimbingan karir berjalan baik Aryadi Warsito dan Agus Triyanto, 2010: 12. Dewa Ketut Sukardi 2008: 113 menjelaskan bahwa layanan bimbingan yang efektif tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa adanya kerjasama guru BK dengan pihak-pihak yang terkait, baik di dalam maupun di luar sekolah. Prayitno 1997: 217 menambahkan demikian juga kerja sama dengan orang tua siswa, seluruh siswa di sekolah, para ahli lain yang diperlukan dalam rangka alih tangan kasus, dan berbagai lembaga serta pihak-pihak lain di masyarakat pada umumya perlu disusun dan dikembangkan secara maksimal. Jadi pelaksanaan program bimbingan karir dapat berupa layanan informasi, ceramah dari tokoh karir, membuat peta dunia kerja, pemahaman dunia kerja, orientasi dunia kerja, konseling karir, penempatan, tindak lanjut dan evaluasi. Pelaksanaan program-program tersebut memerlukan waktu, tempat, metode, dan media yang memadai sehingga dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal.

d. Evaluasi dan Tindak lanjut

Dokumen yang terkait

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN MODEL CAVANAGH : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 5

PROFIL KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 168

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

PERSEPSI TERHADAP KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MAGELANG TAHUN 2016.

1 2 300

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN DEPOK.

0 0 222

LAYANAN BIMBINGAN KARIR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 8 SURABAYA.

3 21 133