Perencanaan layanan bimbingan karir Pengorganisasian layanan bimbingan karir Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir

40 Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir dapat ditinjau dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut.

1. Perencanaan layanan bimbingan karir

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan meliputi kegiatan needs assessment, merancang program bimbingan karir, serta penyiapan sarana dan prasarana. Langkah needs assessment yakni, menyusun instrumen, pengumpulan data dilanjutkan analisis, dan pemetaan kebutuhanpermasalahan. Hasil needs assessment akan digunakan sebagai dasar merancang program bimbingan karir, berupa program tahunan, semesteran, dan harian kemudian dilengkapi dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Layanan RPL. RPL dibuat sesuai format dengan melampirkan materi dari sumber terpercaya yang menarik sesuai kebutuhan siswa serta instrumen penilaian. Hal yang dilakukan dalam merancang program yakni, membuat matriks jadwal waktu untuk satu tahun pelajaran ; menentukan jenis kegiatan; dan membuat rancangan dana. Sedangkan penyiapan sarana meliputi alat pengumpul data, alat penyimpan data, anggaran dana, perlengkapan teknis, dan administratif, sedangkan prasarana yakni ruang BK dan perabotannya.

2. Pengorganisasian layanan bimbingan karir

Pengorganisasian layanan bimbingan karir berarti suatu bentuk kegiatan yang mengatur cara kerja, prosedur kerja, dan mekanisme kerja layanan bimbingan karir. Hal-hal yang dilaksanakan yakni mengetahui 41 kondisi personil, membuat deskripsi tugas masing-masing personil, pembagian tugas setiap personil, dan kerjasama personil baik internal maupun eksternal. Kondisi personil BK dapat dilihat dari rasio guru BK dengan siswa, kualifikasi akademik dan kompetensinya.

3. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir

Pelaksanaan program bimbingan karir dapat berupa layanan informasi, ceramah dari tokoh karir, membuat peta dunia kerja, pemahaman dunia kerja, orientasi dunia kerja, konseling karir, penempatan, tindak lanjut dan evaluasi. Pelaksanaan program-program tersebut memerlukan waktu, tempat, metode, dan media yang memadai sehingga dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal.

4. Evaluasi dan Tindak Lanjut Layanan Bimbingan Karir

Dokumen yang terkait

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN MODEL CAVANAGH : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 5

PROFIL KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 168

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

PERSEPSI TERHADAP KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MAGELANG TAHUN 2016.

1 2 300

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN DEPOK.

0 0 222

LAYANAN BIMBINGAN KARIR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 8 SURABAYA.

3 21 133