Permasalahan pada Aspek Evaluasi dan Tindak Lanjut

75 Selain itu, permasalahan yang muncul dari indikator metode yang digunakan dalam layanan bimbingan karir, yakni belum dapat menggunakan metode karya wisata karir. Menurut Sukaardi 1987: 522 metode karya wisata karir menekankan suatu kegiatan dimana siswa pergi ke luar kelas untuk mengunjungi situasi pekerjaan tertentu. Tujuan metode karyawisata dalam bimbingan karir adalah agar para siswa mengetahui, memahami, atau menghayati situasi pekerjaan sebagaimana adanya, siswa melakukan sendiri yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Oleh karena itu metode ini sangat bermanfaat agar siswa dapat memiliki pemahaman yang konkrit tentang jenis pekerjaan tertentu. Permasalahan guru BK belum dapat menggunakan metode karya wisata karir muncul disebabkan kegiatan ini memerlukan dana yang cukup banyak dan perencanaan yang matang agar tidak hanya terjadi piknik yang tidak menambah ilmu.

4. Permasalahan pada Aspek Evaluasi dan Tindak Lanjut

Permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami guru BK di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta tertinggi pada aspek evaluasi dan tindak lanjut yakni: kesulitan menilai partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan Bimbingan Karir, kesulitan mengungkap minat siswa terhadap perlunya layanan Bimbingan Karir lebih lanjut, kesulitan menyusun laporan pelaksanaan program Bimbingan Karir berdasar hasil evaluasi program layanan Bimbingan Karir. Permasalahan yang muncul dari aspek evaluasi dan tindak lanjut dengan indikator evaluasi yakni kesulitan menilai partisipasi dan aktivitas 76 siswa dalam kegiatan Bimbingan Karir, kesulitan mengungkap minat siswa terhadap perlunya layanan Bimbingan Karir lebih lanjut. Menurut Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudianto 2005: 46 evaluasi dalam bimbingan karir dapat dilakukan dengan cara mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan bimbingan karir, mengungkap pemahaman siswa tentang materi bimbingan karir yang disampaikan, mengungkap minat siswa terhadap perlunya layanan bimbingan karir lebih lanjut, mengungkap kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan bimbingan karir. Permasalahan tersebut terjadi karena guru BK belum terbiasa melaksanakan evaluasi proses bimbingan karir. Selanjutnya, permasalahan yang muncul dari aspek evaluasi dan tindak lanjut dengan indikator laporan yakni kesulitan menyusun laporan pelaksanaan program lapelprog Bimbingan Karir berdasar hasil evaluasi program layanan Bimbingan Karir. Menurut Kemdikbud 2013: 21 laporan pelaksanaan program lapelprog disusun sebagai wujud pertanggungjawaban dari tugas guru BK dan sebagai bukti keterlaksanaan program. Permasalahan tersebut terjadi karena dalam proses pelaksanaan bimbingan karir administrasi dokumen kurang rapi sehingga saat akan menyusun laporan kesulitan mengumpulkan data-data saat program dilaksanakan. 77

D. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN MODEL CAVANAGH : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 5

PROFIL KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 168

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

PERSEPSI TERHADAP KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MAGELANG TAHUN 2016.

1 2 300

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN DEPOK.

0 0 222

LAYANAN BIMBINGAN KARIR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 8 SURABAYA.

3 21 133