10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Layananan Bimbingan Karir di SMK
1. Pengertian Bimbingan Karir
Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 menyatakan bimbingan karir sebagai proses pemberian bantuan konselor atau guru BK kepada
peserta didik konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang
hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya. Bimbingan karir adalah aktivitas memberikan bantuan dalam
perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian diri yang dilakukan oleh konselor di berbagai lingkup sehingga seseorang dapat
mengembangkan karir di sepanjang usia bekerjanya Robert L. Gibson dan Marianne H. Mitchell, 2011: 446.
Sedangkan menurut Munandir 1996: 71 bimbingan karir adalah layanan bantuan yang diberikan kepada para siswa dengan tujuan agar
mereka memperoleh pemahaman dunia kerja sehingga mereka mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir.
Menurut Ruslan A. Ghani 1996 :11 bimbingan karir adalah suatu proses pemberian bantuan, layanan, dan pendekatan terhadap individu, agar
individu tersebut dapat mengenal dan memahami dirinya secara mendalam,
11 dapat mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan, dan mampu
mengambil suatu keputusan secara tepat menyesuaikan dengan keadaan dirinya dan tuntutan pekerjaan karir yang dipilihnya agar memperoleh
bentuk kehidupan yang diharapkan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
layanan bimbingan karir adalah proses pemberian bantuan yang diberikan oleh konselor terhadap konseli agar dapat memahami diri secara mendalam
dan mengembangkan potensi diri untuk mempersiapkan karir yang akan dipilihnya, sehingga konseli dapat menentukan karir yang sesuai dengan
keadaan dirinya dan memperoleh kesuksesan.
2. Tujuan Bimbingan Karir
Menurut Dewa Ketut Sukardi 1987: 31 secara umum tujuan bimbingan karir di sekolah ialah membantu siswa memahami dirinya dan
lingkungannya dalam hal pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karir dan cara hidup
yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.
Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 menyatakan bimbingan karir bertujuan untuk menfasilitasi perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidup peserta didikkonseli. Sehingga, peserta didik akan 1 memiliki pemahaman diri yang terkait
dengan pekerjaan; 2 memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir; 3 memiliki
12 sikap positif terhadap dunia kerja; 4 memahami relevansi kemampuan
menguasai pelajaran dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan; 5 memiliki
kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri- ciri pekerjaan, persyaratan kemampuan yang dituntut, lingkungan
sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja; 6 memiliki kemampuan merencanakan masa depan; 7 membentuk pola-pola
karir; 8 memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.
Sesuai dengan rumusan permendikbud di atas, Syamsu Yusuf 2009: 15 menjelaskan tujuan dari layanan bimbingan karir, sebagai berikut:
a. Agar siswa memiliki pemahaman diri tentang kemampuan dan minat yang dimiliki terkait dengan pekerjaan.
b. Agar siswa mempunyai sikap atau pandangan positif tentang dunia kerja, yaitu mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah
diri, asal pekerjaan tersebut bermakna bagi dirinya, dan tidak melanggar norma agama.
c. Agar siswa memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan yang dituntut,
lingkungan, pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja. d. Agar siswa memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu
merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran- peran
13 yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi. e. Agar siswa dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah
karir. Apabila siswa bercita-cita menjadi pemandu wisata, maka dia sebaiknya mengarahkan dirinya melakukan kegiatan yang menunjang
karir kepariwisataan tersebut. f. Agar siswa dapat mengenal keterampilan, kemampuan dan minat dalam
dirinya karena keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir sangat dipengaruhi oleh hal tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
bimbingan karir dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum bimbingan karir di sekolah ialah membantu
siswa memahami dirinya dan lingkungannya untuk dapat membuat perencanaan karir, pengambilan keputusan karir, dan cara hidup agar dapat
memperoleh rasa kebahagiaan karena hal tersebut sesuai dengan kondisi dirinya dan lingkungannya. Sedangkan tujuan khusus bimbingan karir
adalah untuk membantu atau memfasilitasi perkembangan siswa agar memiliki berbagai kemampuan yang akan menunjang perkembangan
karirnya.
3. Prinsip Bimbingan Karir