Prinsip Bimbingan Karir Layananan Bimbingan Karir di SMK

13 yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi. e. Agar siswa dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila siswa bercita-cita menjadi pemandu wisata, maka dia sebaiknya mengarahkan dirinya melakukan kegiatan yang menunjang karir kepariwisataan tersebut. f. Agar siswa dapat mengenal keterampilan, kemampuan dan minat dalam dirinya karena keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir sangat dipengaruhi oleh hal tersebut. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan karir dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum bimbingan karir di sekolah ialah membantu siswa memahami dirinya dan lingkungannya untuk dapat membuat perencanaan karir, pengambilan keputusan karir, dan cara hidup agar dapat memperoleh rasa kebahagiaan karena hal tersebut sesuai dengan kondisi dirinya dan lingkungannya. Sedangkan tujuan khusus bimbingan karir adalah untuk membantu atau memfasilitasi perkembangan siswa agar memiliki berbagai kemampuan yang akan menunjang perkembangan karirnya.

3. Prinsip Bimbingan Karir

Secara umum prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan karir di sekolah menurut Dewa Ketut Sukardi 1987: 34 diantaranya: 14 a. Seluruh siswa hendaknya memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian karirnya secara tepat. b. Setiap siswa hendaknya memahami bahwa karir itu adalah sebagai suatu tujuan hidup, dan pendidikan adalah sebagai persiapan untuk hidup. c. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial pribadi dan perencanaan pendidikan karir. d. Siswa perlu diberikan pemahaman tentang dimana dan mengapa mereka berada dalam suatu alur pendidikannya. e. Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan anttara pendidikannya dengan karirnya. f. Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman yang berorientasi pada karir secara berarti dan realistik. g. Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagi peranan dan keterampilannya guna mengembangkan nilai- nilai dan norma- orma yang memiliki aplikasi bagi karir di masa depannya. h. Program bimbingan karir hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang perkembangan pendidikan siswa. i. Program bimbingan karir hendaknya diintegrasikan secara fungsional dengan program pendidikan pada umumnya dan program bimmbingan dan konseling pada khususnya. j. Program bimbingan karir hendaknya berpusat di kelas, dengan koordinasi oleh pembimbing, disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat. Senada dengan pendapat Dewa Ketut Sukardi, menurut Mamat Supriatna dan Ilfiandra 2006: 5 dalam menyelenggarakan layanan bimbingan karir, perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut: a. Bimbingan karir merupakan suatu proses berkelanjutan dalam seluruh perjalanan hidup seseorang, tidak merupakan peristiwa yang terpilah satu sama lain. Dengan demikian bimbingan karir merupakan rangkaian perjalanan hidup seseorang yang terkait dengan seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan yang dijalaninya. b. Bimbingan karir diperuntukkan bagi semua individu tanpa kecuali. Namun dalam praktiknya prioritas layanan dapat diberikan terutama bagi mereka yang sangat memerlukan pelayanan. Skala prioritas diberikan 15 dengan mempertimbangkan berat-ringannya masalah dan penting tidaknya masalah untuk segera dipecahkan. Oleh karena layanan bimbingan karir diperuntukkan bagi semua siswa, maka pemberian layanan bimbingan karir sebaiknya lebih bersifat preventive- developmental. c. Bimbingan karir merupakan bantuan yang diberikan kepada individu yang sedang dalam proses berkembang. Dengan demikian ciri-ciri perkembangan pada fase tertentu hendaknya menjadi dasar pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan karir. d. Bimbingan karir berdasarkan pada kemampuan individu untuk menentukan pilihannya. Setiap individu memiliki hak untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan, tetapi harus bertanggung jawab atas segala konsekuensi dari pilihankeputusannya itu. Ini berarti bahwa bimbingan karir tidak sekedar memperhatikan hak individu untuk menentukan dan memutuskan pilihan sendiri, tetapi juga membantu individu untuk mengembangkan cara-cara pemenuhan pilihanputusan itu secara bertanggung jawab. e. Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang diri. Hal ini mengandung arti bahwa individu perlu memahami terlebih dahulu kemampuan yang ada dalam dirinya, seperti bakat, minat, nilai- nilai, kebutuhan, hasil kerjaprestasi belajar dan kepribadiannva. 16 f. Bimbingan karir membantu individu untuk memahami dunia kerja dan sejumlah pekerjaan yang ada di masyarakat serta berbagai sisi kehidupannya. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip bimbingan karir diantaranya bimbingan karir diperuntukkan bagi semua siswa tanpa kecuali, berdasarkan pada kemampuan siswa untuk menentukan pilihannya, membantu siswa untuk memahami dunia kerja, untuk merangsang perkembangan pendidikan siswa, program bimbingan karir diintegrasikan secara fungsional dengan program pendidikan dan program bimbingan dan konseling, program bimbingan karir hendaknya berpusat di kelas dengan guru BK sebagai koordinator, disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.

4. Personil Pelaksana Layanan Bimbingan Karir

Dokumen yang terkait

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN MODEL CAVANAGH : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 5

PROFIL KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 168

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

PERSEPSI TERHADAP KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MAGELANG TAHUN 2016.

1 2 300

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN DEPOK.

0 0 222

LAYANAN BIMBINGAN KARIR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 8 SURABAYA.

3 21 133