7 bimbingan klasikal harus meminta jam kepada guru mata pelajaran, sedangkan
tidak setiap waktu bisa meminta jam kepada guru mata pelajaran, oleh karena itu program yang telah dibuat tidak dapat terlaksana 100 persen. Dari segi
siswa, antusiasme untuk melakukan konsultasi bimbingan karir baru muncul ketika menjelang kelulusan.
Berdasarkan hasil observasi di dua sekolah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam pelaksanaan
layanan bimbingan karir yaitu: masalah waktu, tidak adanya jadwal masuk kelas sehingga bimbingan klasikal sangat jarang dilaksanakan, rasio guru BK
dengan siswa terlalu besar dan terdapat guru BK yang bukan lulusan sarjana strata satu program studi BK, sarana dan prasarana ruang BK belum ideal, serta
kesadaran siswa mengikuti layanan bimbingan karir masih rendah. Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut terkait dengan permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir di sekolah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami oleh guru BK di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, yaitu:
1. Terdapat guru BK yang bukan lulusan sarjana strata satu S1 program studi
bimbingan dan konseling. 2.
Rasio guru BK dengan siswa terlalu besar.
8 3.
Sarana dan prasarana di ruang BK tidak sesuai standar Depdiknas. 4.
Tidak ada jam khusus BK masuk di kelas untuk melaksanakan layanan bimbingan karir.
5. Kesadaran siswa mengikuti layanan bimbingan karir masih rendah.
6. Layanan bimbingan karir di sekolah belum optimal.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami oleh
guru BK di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami oleh
guru BK di SMK Negeri se-Kota Yogyaka rta?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir yang dialami oleh guru BK di SMK
Negeri se-Kota Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis a.
Sebagai sumbangan dalam mengembangkan layanan bimbingan karir sehingga dapat memberikan layanan sesuai kebutuhan siswa.
9 b.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan bimbingan karir
sehingga memperoleh hasil yang lebih luas dan mendalam. 2.
Manfaat praktis a.
Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan masukan terkait pengambilan kebijakan berkaitan dengan pelaksanaan layanan bimbingan karir di
sekolah b.
Bagi guru bimbingan dan konseling, sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas kinerja agar lebih optimal.
c. Bagi Mahasiswa, sebagai bahan referensi untuk melakukan
penelitian lanjutan.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA