67 Gambar 4. Foto Siswa sedang diberikan
kesempatan membaca kalimat sederhana.
d. Refleksi dan revisi perencanaan tindakan siklus I
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data yang telah terkumpul dari hasil observasi dan hasil evaluasi pembelajaran membaca permulaan
pada siswa kelas I SD Negeri 2 Ambalresmi.
1 Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru pada hari Jumat tanggal 07 April 2017 ditemukan beberapa permasalahan antara lain: a siswa
kurang mendengarkan temannya yang membaca di depan kelas, b siswa yang duduk di belakang tidak memperhatikan pada saat guru menggunakan media,
c ada sepuluh siswa kurang percaya diri, d siswa masih terbata-bata pada saat membaca, e empat siswa saat membaca masih terpancang pada gambar,
68 f pada saat membaca terdapat tiga siswa yang masih mengeja huruf, g masih
ada tiga siswa yang mengalami kesukaran membedakan huruf, h enam siswa masih malu membaca secara mandiri di depan kelas, i terdapat empat siswa
yang belum bisa membaca, sehingga harus dibimbing oleh guru secara keseluruhan, j ada empat siswa membaca secara pelan sehingga tidak
terdengar dari belakang, k masih ada tujuh siswa yang belum bisa membaca suku kata tertutup, l masih ada lima siswa yang melompati kata yang tidak
bisa dibaca dalam sebuah kalimat. Meskipun masih terdapat beberapa permasalahan setelah dilakukan
tindakan siklus I, namun telah terjadi peningkatan proses pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri 2 Ambalresmi.
Penggunaan media flashcard dalam pembelajaran membaca permulaan membuat siswa lebih senang dan bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran. Siswa lebih mudah untuk membaca kata yang disertai dengan gambar karena media flashcard dapat membantu siswa dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil tes kemampuan membaca, penggunan media
flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Ambalresmi. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan
membaca permulaan pada siklus I sebesar 5,7, yang kondisi awal 68,6 meningkat menjadi 74,3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel
berikut ini.
69 Tabel 10. Peningkatan Nilai Rerata Kemampuan Membaca Permulaan
Siswa pada Pratindakan dan Tindakan Siklus I
Kelas Nilai Rerata
Pratindakan Siklus I
I 68,6
74,3
Peningkatan nilai rerata dari pratindakan dan tindakan siklus I, juga dapat divisualisasikan dalam diagram berikut.
Gambar 5. Diagram Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Pada Pratindakan dan Tindakan Siklus I
Bila dilihat dari persentase ketuntasan membaca permulaan dengan menggunakan media flashcard pada siklus I meningkat sebesar 7 siswa atau
24,18 yang kodisi awal 10 siswa atau 34,48 meningkat menjadi 17 siswa atau 58, 62 . Klasifikasi nilai membaca permulaan yang diperoleh
pada siklus I yaitu 1 siswa kurang dengan persentase 3,45 , 3 siswa cukup dengan persentase 10,35, 16 siswa Baik dengan persentase 55,17, dan 9
70 siswa sangat baik dengan persentase 31,03 . Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 11. Kriteria Keberhasilan Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus I
Nilai Jumlah Siswa
Persentase Kriteria
80-100 9
31,03 Baik Sekali
66-79 16
55,17 Baik
56-65 3
10,35 Cukup
40-55 1
3,45 Kurang
2 Revisi pelaksanaan tindakan siklus I
Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada siklus I, guru dan peneliti sepakat untuk merencanakan langkah-langkah yang akan ditetapkan pada
siklus II sebagai berikut. a
Media flashcard diperbesar ukurannya. b
Guru menambah flashcard pertemuan sebelumnya pada pertemuan selanjutnya.
c Guru akan melakukan ice breaking dan langsung menegur siswa apabila
siswa mulai tidak konsentarsi mengikuti pembelajaran d
Guru mengatur ulang tempat duduk siswa. e
Guru memberikan reward kepada siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran.
3. Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus II