Setting Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Desain Penelitian

42 atau sekolah. Sedangkan menurut Suwarsih Madya 2009: 51 penelitian kolaboratif adalah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti melalui kerja sama dan kerja bersama. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian pendidikan yang dilaksanakan di dalam kelas dengan cara mengkaji masalah dan mengumpulkan data, kemudian membuat rancangan-rancangan tindakan yang dimaksudkan supaya terjadi perbaikan atau penyempurnaan dan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian ini, peneliti memilih jenis penelitian kolaboratif. Yang dimaksud kolaboratif adalah peneliti bekerja sama dengan guru kelas I SD N 2 Ambalresmi mulai dari pemilihan media, menyusun RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, melakukan pengamatan, hingga penilaian.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas 1 SD Negeri 2 Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen pada semester genap tahun ajaran 2016 2017. Penelitian ini dilaksanakan di kelas 1 SD Negeri 2 Ambalresmi dikarenakan kemampuan membaca permulaan siswa masih rendah. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan, terdapat 18 siswa yang belum mencapai nilai rata-rata dari 29 siswa. 2. Waktu Penelitian 43 Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016 2017 yang dilaksanakan di bulan Maret-April.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri 2 Ambalresmi. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Subjek penelitian ini berdasarkan pada hasil observasi dan tes kemampuan membaca permulaan pratindakan yang menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan dan keaktifan siswa perlu ditingkatkan. Pada tabel 3 akan disajikan profil kelas sebelum dilakukan tindakan. Tabel 3. Profil Kelas 1 Sebelum Dilakukan Tindakan Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata-rata Kemampuan Membaca Laki-laki Perempuan 1 14 15 68,6 2. Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan media flashcard untuk siswa kelas I SD Negeri 2 Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen.

D. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah prosedur yang menggambarkan bagaimana penelitian akan dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Taggart dalam Suharsimi Arikunto, 2010: 17. 44 Adapun gambaran perencanaan tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut. Gambar 2. Desain Penelitian menurut Kemmis dan Taggart Dalam penelitian ini, setiap siklus terdiri dari: 1 perencanaan planning, 2 tindakan action pengamatan observation, dan 3 refleksi reflection. 1. Perencanaan Pihak yang mempersiapkan perencanaan adalah peneliti yang berkolaborasi dengan guru. Guru bertindak sebagai pelaksana tindakan sementara peneliti bertindak sebagai pengamat yang mengamati proses pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan media flashcard. Tahap perencanaan dimulai dari penemuan masalah dan kemudian merancang Keterangan : Siklus I : 1. Perencanaan I 2. Tindakan dan Observasi I 3. Refleksi I Siklus II : 4. Perencanaan II 5. Tindakan dan Observasi II 6. Refleksi II 45 tindakan yang akan dilakukan. Secara lebih rinci langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. a. Menemukan masalah di lapangan Pada tahap ini peneliti melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran di dalam kelas. Peneliti mencatat hal-hal serta permasalahan terkait kemampuan membaca pada siswa kelas I SD Negeri 2 Ambalresmi. Selanjutnya peneliti mendiskusikan dengan guru menentukan media dalam pembelajaran membaca permulaan yaitu dengan menggunakan media flashcard. b. Langkah pembelajaran membaca permulaan pada siklus I tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang disesuaikan dengan langkah-langkah media flashcard. c. Merencanakan dan membuat media flashcard. d. Melatih guru untuk melaksanakan proses pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan media Flashcard. e. Merancang instrumen penelitian yaitu instrumen penelitian berupa lembar observasi baik untuk siswa maupun guru serta instrumen tes membaca permulaan. 2. Tindakan dan Observasi a. Tindakan 46 Tindakan ini dilakukan sesuai dengan panduan perencanaan yang telah dibuat, yaitu melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah direncanakan. Pada siklus I dan II, direncanakan tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap observasi. Pelaksanaan tindakan ini bersifat fleksibel dan dinamis, apabila pada saat pelaksanan terjadi di luar perencanaan maka peneliti dapat melakukan penyesuaian. b. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Observasi dilakukan pada saat guru melaksanakan proses pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan media flashcard dan perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah dipersiapkan. Observasi juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh tindakan dan untuk mencatat kekurangan yang terjadi saat pembelajaran. 3. Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang diperoleh selama observasi dari lembar observasi. Jika pada siklus I ini menunjukan terjadinya peningkatan proses dan hasil kearah yang lebih baik, maka peneliti dan guru kelas yang bersangkutan sepakat akan mengulangi kesuksesan guna meyakinkan dan menguatkan hasil yang sudah diperoleh. Kemudian untuk hasil refleksi dianalisis berbagai penyebab kekurangannya dan kemudian 47 menentukan langkah-langkah perbaikan yang akan diterapkan pada siklus selanjutnya.

E. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 14

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 2 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU HURUF PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas I di SD Negeri 02 Kedung Jeruk Mojogedang Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 3 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN SENTOLO KULON PROGO.

9 37 207

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS I SDN DELEGAN 2 PRAMBANAN SLEMAN.

51 499 219

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIDOAGUNG KEBUMEN.

0 2 192

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU KELAS I SDN 07 TRANS MABAK BENGKAYANG

1 2 12