83 Tabel 14. Peningkatan Kemampuan Membaca Pada Siswa Kelas I SD Negeri 2
Ambalresmi Sebelum Dan Sesudah Diberi Tindakan
No. Subjek
Nilai Tes Membaca Permulaan Kenaikan
Pratindakan Siklus I
Siklus II
Naik Tetap
1. ANA
65 75
82
˅
2. ANH
64 69
79
˅
3. MFP
60 65
70
˅
4. MFW
53 60
63
˅
5. RA
78 82
84
˅
6. SBP
50 55
60
˅
7. AR
64 69
77
˅
8. AK
65 75
80
˅
9. ARB
74 79
81
˅ 10. AM
73 76
80
˅ 11. AD
79 83
88
˅ 12. AIF
78 82
86
˅ 13. AFZ
87 88
90
˅ 14. ANK
77 80
87
˅ 15. AN
63 76
85
˅ 16. BWUA
64 69
78
˅ 17. DA
63 71
83
˅ 18. FNS
64 69
79
˅ 19. FP
78 79
87
˅ 20. FNF
78 80
84
˅ 21. GS
79 81
87
˅ 22. GDR
79 82
85
˅ 23. HGAM
74 77
84
˅ 24. KI
64 75
82
˅ 25. KA
62 67
81
˅ 26. MDP
63 75
84
˅ 27. MA
62 67
80
˅ 28. MAM
78 85
87
˅ 29. RS
51 63
64
˅
B. Pembahasan
1. Peningkatan Kemampuan Membaca pada Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama 3 kali pertemuan dari siklus I diperoleh hasil bahwa aktivitas proses pembelajaran membaca
84 permulaan dengan menggunakan media flashcard lebih baik dibandingkan
dengan kondisi awal sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Selama penelitian berlangsung siswa mendapatkan pengalaman baru berupa
penggunaan media flashcard dalam pembelajaran yang sebelumnya pembelajaran dilaksanakan dengan monoton tanpa menggunakan media
pembelajaran. Siswa menjadi lebih antusias, memusatkan perhatian, dan bersungguh-sungguh dalam membaca. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Suyatinah 2006: 250 yang menyatakan bahwa media flashcard dimana memuat gambar sangat menarik bagi anak sebagai rangsangan dalam
pembelajaran membaca siswa sekolah dasar pada tahap awal. Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa dapat
ditingkatkan melalui penggunaan media flashcard. Namun masih ada siswa yang terlihat tidak antusias dalam
pembelajaran. Hal tersebut terlihat ketika siswa diminta membaca ke depan kelas, siswa tersebut tidak memperhatikan dan menyimak temannya.
Beberapa siswa juga terlihat berbicara sendiri dengan temannya dan ada yang berjalan-jalan mengganggu temannya. Selain itu masih terdapat dua siswa
yang belum bisa membaca sama sekali. Jangankan membaca menyebutkan huruf saja belum bisa. Menurut guru, kedua siswa tersebut belum cukup umur
ketika masuk ke sekolah dasar. Dan keduanya tidak masuk ke jenjang Taman Kanak-Kanak sehingga keberanian mereka bersosialisasi dengan temannya di
kelas sangat kurang. Sehingga seringkali keduanya hanya diam saja di kelas.
85 Kedua siswa tersebut bahkan seringkali mendapatkan nilai terendah karena
mereka belum bisa membaca. Guru dalam membimbing siswa dalam pembelajaran membaca sudah
baik. Guru sudah dengan sabar membimbing siswa yang belum lancar membaca dengan mengarahkan membaca huruf dan suku kata, memberikan
kata kunci sehingga siswa bisa membaca dengan benar. Hal tersebut menyebabkan kemampuan membaca siswa sudah terlihat meningkat dari
kegiatan pratindakan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, pembelajaran dengan
menggunakan media flashcard telah meningkatkan kemampuan membaca siswa SD Negeri 2 Ambalresmi. Terdapat peningkatan dalam proses dan
kemampuan membaca permulaan. Peningkatan nilai rerata kemampuan membaca permulaan pada siklus I dari kondisi awal 68,6 meningkat menjadi
74,3. Sementara itu untuk ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan dari 34.48 menjadi 58.62 .
2. Peningkatan Kemampuan Membaca pada Siklus II