Hakikat Pembelajaran di SD

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran di Sekolah Dasar

1. Hakikat Pembelajaran di SD

Sekolah dasar SD pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun Suharjo, 2006: 1. Suharjo 200: 1 menambahkan bahwa pendidikan di SD dimaksudkan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada anak didik berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bermanfaat bagi dirinya sesuai dengan tingkat perkembangannya, dan mempersiapkan mereka ke jenjang pendidikan sekolah menengah pertama. Pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang diberikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Corey Sagala, 2010: 61 menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Gagne Sanjaya, 2006: 100 menjelaskan bahwa mengajar merupakan bagian dari pembelajaran, di mana peran guru lebih ditekankan kepada bagaimana merancang atau mengaransemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan dan dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu. Dimyati dan Mudjiono Sagala, 2010: 62 menjelaskan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk 13 membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Sedangkan dalam UUSPN No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Knirk dan Gustasfon Sagala, 2010: 64 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran tidak terjadi seketika, namun telah melalui tahap perancangan pembelajaran. Selanjutnya Syaiful Sagala 2010: 64 menjelaskan bahwa pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari sesuatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar. Dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja dikelola melalui proses sistematik yaitu tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mempelajari sesuatu kemampuan dan atau nilai dengan memanfaatkan sumber dan fasilitas belajar yang tersedia. Biggs Sugihartono, 2007: 80 membagi konsep pembelajaran dalam 3 pengertian, yaitu: a. Pembelajaran dalam Pengertian Kualitatif Secara kuantitatif pembelajaran berarti penularan pengetahuan dari guru kepada murid. Dalam hal ini guru dituntut untuk menguasai pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyampaikannya kepada siswa dengan sebaik-baiknya. b. Pembelajaran dalam Pengertian Institusional Secara institusional pembelajaran berarti penataan segala kemampuan mengajar sehingga dapat berjalan efisien. Dalam pengertian ini guru 14 dituntut untuk selalu siap mengadaptasi berbagai teknik mengajar untuk bermacam-macam siswa yang memiliki berbagai perbedaan individual. c. Pembelajaran dalam Pengertian Kualitatif Secara kualitatif pembelajaran berarti upaya guru untuk memudahkan kegiatan belajar siswa. Dalam pengertian ini peran guru dalam pembelajaran tidak sekedar menjejalkan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan efisien. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa konsep pembelajaran merupakan proses pembelajaran di mana guru diharapkan mampu menguasai materi bukan hanya sekedar mentransfer ilmu kepada siswa. Guru juga diharapkan dapat mengikutsertakan siswa dalam aktivitas pembelajaran dengan berbagai macam teknik mengajar yang variatif agar siswa tidak mudah bosan sehingga dapat mempermudah siswa dalam menerima materi atau pesan yang disampaikan oleh guru. Suharjo 2006: 85 memperjelas kembali bahwa pembelajaran pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik, akan tetapi merupakan aktivitas profesional yang menuntut guru untuk dapat menggunakan keterampilan dasar mengajar secara terpadu, serta menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Nasution dalam Sugihartono, 2007: 80 mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar mengajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa. 15 Proses pembelajaran di sekolah dasar pada dasarnya tidak hanya berlangsung di dalam kelas. Proses belajar mengajar dapat berlangsung baik di dalam maupun di luar kelas dengan memanfaatkan berbagai macam sumber belajar yang relevan dengan pembelajaran Suharjo, 2006: 107. Kemendikbud 2013: 17 dalam buku Panduan Teknis Penyusunan RPP di SD menjelaskan bahwa sumber belajar adalah rujukan, objek dan atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai Sanjaya, 2009: 174. Sumber belajar adalah segala sumber data, manusia, dan benda yang dapat digunakan oleh siswa baik secara sendiri maupun bersama-sama, biasanya di dalam suatu cara yang informal, untuk membantu proses belajar Suharjo, 2006: 107. Sumber belajar terdiri dua macam, yaitu a sumber belajar yang memang dikembangkan dan disiapkan untuk membantu belajar, yang merupakan komponen sistem instruksional, yang disebut “resources by design” dan b sumber belajar yang tidak direncanakan secara khusus untuk pengajaran, tetapi dapat digunakan untuk belajar, yang disebut juga “resources by utilization” Suharjo, 2006: 107. AECT 1977 dalam Suharjo, 2006: 107-108 memaparkan sumber-sumber belajar yang dapat dimanfaatkan guru dalam proses pembelajaran meliputi berbagai sumber berikut. 16 a. Message Pesan Pesan yaitu informasi yang disampaikan melalui komponen lain berupa ide, fakta- fakta, pengertian, data, dan sebagainya. b. Material Material adalah bahan, media atau “software” yang biasanya menyimpan pesan yang ditampilkan dengan menggunakan alat hardware atau dapat menampilkan dirinya sendiri, misalnya transparansi OHP, slide, film, filmstrip, buku, jurnal, dan sebagainya. Bahan pengajaran adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang akan disampaikan kepada siswa Sanjaya, 2009: 175. c. Device Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru Sanjaya, 2009: 175. Alat yang sering disebut “hardware” digunakan untuk menampilkan pesan yang terdapat pada bahan materials, misalnya proyektor slide, proyektorfilmstrip, proyektor film, OHP, alat perlengkapan televisi, tape recorder audiovideo dan sebagainya Suharjo, 2006: 108. d. Teknik Teknik adalah cara-cara yang biasa dilakukan dalam belajar mengajar atau penggunaan alat-alat, bahan, setting, dan orang untuk menyampaikan pesan Suharjo, 2006: 108. Teknik sengaja dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa, seperti kegiatan berdiskusi, demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan, dang sebagainya Sanjaya, 2009: 176. e. Setting Lingkungan 17 Setting adalah lingkungan tempat pesan diterima Suharjo, 2006: 108. Lingkungan adalah segala sesuatu yang dapat memungkan siswa belajar. Misalnya, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, kantin sekolah, dan sebagainya Sanjaya, 2009: 176. f. Manusia Manusia merupakan sumber utama dalam proses pembelajaran Sanjaya, 2009: 176. Manusia yang bertindak sebagai pembawa atau penyampai Suharjo, 2006: 108. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas dengan memanfaatkan berbagai macam sumber belajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Terdapat dua macam sumber belajar yaitu sumber belajar yang disiapkan secara sengaja untuk belajar dan sumber belajar yang tidak direncanakan namun dapat digunakan untuk belajar. Kedua macam sumber belajar tersebut dapat berupa pesan massage, material, alat device, teknik, lingkungan, dan manusia. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi Sanjaya, 2006: 160. Proses komunikasi terjadi antara guru sebagai pengirim pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang dimaksud di sini adalah materi pembelajaran. Selain sumber belajar, proses pembelajaran juga memerlukan media pembelajaran Suharjo, 2006: 108. Guru hendaknya dapat memilih media pembelajaran yang 18 tepat sehingga pesan yang disampaikan kepada siswa dapat tersalurkan dengan baik. Miarso Indriana, 2011: 14 menyatakan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar. Menurut Gerlach Sanjaya, 2006: 161 secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan Ibrahim Suharjo, 2006: 108 menjelaskan bahwa media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau bahan pembelajaran sehingga merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa yang telah terencana sedemikian rupa dan dikomunikasikan melalui sebuah media kepada penerima sehingga pesan yang disampaikan guru dapat diterima oleh siswa dengan lebih baik. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau bahan pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sesuai dengan perkembangan teknologi di masa ini, terdapat beberapa macam media yang dapat mempermudah siswa dalam mempelajari sesuatu diantaranya yaitu bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio, program komputer, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, proses 19 pembelajaran juga lebih dipengaruhi oleh kembangan hasil-hasil teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan belajar. Laboratorium bahasa merupakan salah satu hasil teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.

2. Peran Guru dalam Aktivitas Pembelajaran