Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Jetis Bantul yang beralamat di Kertan, Sumberagung, Jetis, Bantul, Yogyakarta. Berdasarkan letak geografisnya, SD Jetis berada di komplek sekolah terpadu SD-SMP-SMA yang didirikan oleh Yayasan Budha Tsu-Chi pada tahun 2006. Komplek sekolah ini berada di sebelah timur Jl. Imogiri Barat Km. 11 Yogyakarta, tepatnya di belakang Polsek Jetis Bantul. Di sebelah barat SD Jetis terdapat lapangan sepak bola yang sekaligus menjadi pembatas antara gedung SD dan SMA. Di sebelah utara terdapat komplek perumahan penduduk, sedangkan sebelah timur dan selatan berbatasan langsung dengan area persawahan. SD Jetis dan SMP N 1 Jetis berada dalam satu gedung tanpa dinding pemisah. SD Jetis berada di sayap utara gedung dan SMP N 1 Jetis berada di sayap selatan gedung. SD Jetis Bantul memiliki beberapa ruang akademik antara lain: 18 ruang kelas yang terbagi ke dalam 3 kelas paralel pada setiap tingkatannya, laboratorium sains, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang olahraga, perpustakaan, ruang seni, ruang keterampilan, dan ruang ICT. Terdapat pula ruang non akademik antara lain: ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, dan dapur. Selain itu, SD Jetis Batul juga memiliki ruang pelengkap antara lain: ruang ibadah, ruang koperasi sekolah, ruang konselingpramuka, ruang serbaguna, 22 toilet dan ruang UKS. Jumlah siswa SD Jetis Batul pada tahun ajaran 20142015 sebanyak 560 65 siswa dengan jumlah guru kelas sebanyak 27 guru. 2. Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini, subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IVA, IVB, dan IVC serta kepala sekolah SD Jetis Bantul. Jumlah siswa kelas IVA sebanyak 34 siswa, kelas IVB sebanyak 32 siswa, dan kelas IVC sebanyak 30 siswa. Subjek penelitian utama dalam penelitian ini yaitu guru kelas IVA, IVB, dan IVC selaku pelaksana pemanfaatan laboratorium bahasa dalam pembelajaran tematik terpadu, yaitu Sb, Sj, dan Sn. Selanjutnya, subjek penelitian yang sebagai sumber dannarasumber penelitian adalah siswa kelas IVA, IVB, da IVC. Dalam wawancara, terdapat 9 siswa yang menjadi narasumber, antara lain dari kelas IVA adalah AD, RK, dan WY. Kelas IVB antara lain AB, ST, dan NV. Kelas IVC antara lain AL, DF, dan EM. 3. Deskripsi Hasil Penelitian Proses pengambilan data penelitian pemanfaatan laboratorium bahasa dalam pembelajaran tematik terpadu pada siswa kelas IV SD Jetis Bantul tahun ajaran 20142015 berlangsung pada bulan November 2014 dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan sebanyak 10 kali pertemuan, dan wawancara dilakukan di sela-sela waktu istirahat dan pulang sekolah. Agar dapat mengetahui tahap perencanaan pembelajaran pemanfaatan laboratorium bahasa dalam pembelajaran tematik terpadu, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dokumen yang diamati adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di laboratorium bahasa. Untuk 66 mengetahui tahap pelaksanaan pemanfaatan laboratorium bahasa dalam pembelajaran tematik terpadu, peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara terhadap guru kelas dan siswa. Sedangkan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian pemanfaatan laboratorium bahasa dalam pembelajaran tematik terpadu, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dokumen yang diamati adalah penilaian yang telah dilakukan oleh guru. Observasi pengamatan pada kelas IVA diamati sebanyak 3 kali pertemuan, kelas IVB diamati sebanyak 5 kali pertemuan, dan kelas IVC diamati sebanyak 2 kali pertemuaan.

a. Tahap Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam

Pembelajaan Tematik Terpadu Tahapan pertama dalam pembelajaran menurut Standar Proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyususnan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien jika direncanakan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara guru kelas IVA Sb, IVB Sj, dan IVC Sn, RPP disusun bersama saat kegiatan diklat kurikulum 2013. Guru kelas IV menggunakan RPP hasil diklat kurikulum 2013 tersebut sebagai pedoman untuk mengajar. Sehingga RPP kelas IVA, IVB, dan IVC sama. RPP yang disusun merupakan terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan pada tingkat nasional. Hal ini didukung oleh hasil wawancara kepala sekolah. “Iya sudah, karena kan mereka membuat RPP bersama-sama saat diklat Kurikulum 2013. Jadi tentunya RPP sudah sesuai dengan silabus 67 nasional. ” Ks.Sh2 Februari 2015. Berdasarkan hasil observasi RPP, prinsip penyusunan perencanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan guru adalah sebagai berikut. 1 Perencanaan pembelajaran disusun berdasarkan silabus tingkat nasional Perencanaan pembelajaran yang dituangkan dalam RPP seperti yang dibahas di atas telah sesuai dengan silabus tingkat nasional. Berdasarkan hasil wawancara memang dalam perencanaan pembelajaran, guru menggunakan buku guru sebagai rujukan utama penyusunan RPP. Hal ini dikarenakan di dalam buku pegangan guru telah tertulis kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tahapan- tahapan kegiatan pembelajaran sampai penilaian. Disimpulkan bahwa RPP yang dibuat guru telah sesuai dengan silabus yang artinya tidak menyimpang dari KD yang terdapat dalam silabus. 2 RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan kondisi satuan pendidikan siswa RPP telah dikembangkan dengan menyesuaikan kondisi satuan pendidikan siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada kegiatan pembelajaran seperti: a penulisan sumber dan media sesuai dengan ketersediaan di lingkungan siswa, b RPP telah mencantumkan kegiatan diskusi, c dalam RPP mencantumkan strategi cooperative learning yang dapat mengaktifkan siswa selama belajar. 68 3 RPP mendorong pasrtisipasi aktif siswa RPP observasi 1 sampai 10 telah memuat pembelajaran dengan pendekatan saintifik: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Dalam perencanaan kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik tersebut guru mendorong siswa untuk aktif selama proses pembelajaran. Namun, RPP belum memuat laboratorium bahasa sebagai media dan sumber belajar. 4 RPP mengembangkan budaya membaca dan menulis Semua RPP guru selama kegiatan observasi menuliskan kegiatan membaca dan menulis. Beberapa kegiatan yang direncanakan adalah membaca teks bacaan, dan menulis pertanyaan berserta jawaban dari hasil pengolahan informasi yang didapat. 5 RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik dan tindak lanjut Pada setiap RPP di akhir pembelajaran sealalu ditutup dengan pemberian umpan balik dan tindak lanjut. Seperti guru mengamati sikap siswa dalam berdoa, dan apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang sempurna dalam berdoa, maka setelah selesai kegiatan berdoa, langsung beri nasehat agar besok berdoa lebih disempurnakan. 6 RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar Guru telah mempertimbangkan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar 69 dalam satu keutuhan pengalaman belajar yang tercantum pada RPP. RPP memuat KD 2 hingga KD 4, dimana KD 1 merupakan penjabaran KI 1 sikap spiritual, KD 2 marupakan penjabaran KI 2 sikap sosial, KD 3 merupakan penjarabaran dari KI 3 pengetahuan, dan KD 4 merupakan penjabaran dari KI 4 keterampilan. RPP juga memuat indikator-indikator yang kemudian dijabarkan menjadi tujuan pembelajaran. Materi dan penilaian juga merujuk pada tujuan pembelajaran. 7 RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi RPP belum merencanakan pembelajaran yang memuat TIK seperti penggunaan laboratorium bahasa, ICT, dan ruang komputer yang tersedia di sekolah. Dari hasil wawancara guru, wawancara kepala sekolah, dan analisis dokumen RPP, peneliti menyimpulkan bahwa guru telah menyusun dan mengembangkan RPP sesuai prinsip-prinsip pengembangan RPP kurikulum 2013. Namun, guru tidak mencantumkan pemanfaatan laboratorium bahasa pada kegiatan pembelajaran. Hasil wawancara guru Sn 7 November 2014, guru telah menyusun RPP sesuai pedoman kurikulum 2013 dengan pendampingan tentor ketika diklat. Guru Sb 4 November 2014 menambahkan bahwa dalam penyusunan RPP tematik terpadu, guru berpedoman pada kurikulum 2013 yang mencantumkan: 1 identitas RPP, 2 tujuan pembelajaran disesuaikan dengan KD dan indikator yang ada di buku guru serta diimbuhi kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, 3 70 materi dalam bentuk butir-butir sesuai indikator, 4 metode yang digunakan antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab, saintifik, kooperatif, 5 media, alat dan sumber belajar, serta 6 langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup disesuaikan dengan buku guru dan dikembangkan saat pembelajaran berlangsung. Namun, guru tidak mencantumkan laboratorium bahasa sebagai media pembelajaran pada RPP karena RPP telah dicetak diawal semester. Hasil observasi kelengkapan komponen dari perencanaan pembelajaran yang disusun guru dalam dokumen RPP, dapat dianalisis sebagai berikut. 1 Memuat identitas RPP a Identitas satuan pendidikan dalam RPP telah mencantumkan nama sekolah yaitu SD Jetis. b RPP telah mencantumkan tema “Berbagai Pekerjaan” dan subtema sesuai pembelajaran yang akan disampaikan. c Guru telah menuliskan kelas IV dan semester 1. d Guru telah mencantumkan empat Kompetensi Inti yang memuat kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti dalam RPP guru tertulis sebagai berikut. 1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, 71 melihat, membaca dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. e Guru menuliskan Kompetensi Dasar dan indikator masing-masing muatan pembelajaran pada satu pembelajaran. Kompetensi dasar yang dikembangkan mengacu pada silabus nasional dan merujuk pada buku guru. Indikator dijabarkan sesuai KD dan KI. Indikator yang dicantumkan dalam RPP hanya memuat pengembangan KI 3 dan KI4 yaitu aspek pengetahuan dan keterampilan. 2 Tujuan pembelajaran Berdasarkan observasi dokumentasi RPP, guru telah mencantumkan tujuan pembelajaran berdasarkan KD. Penulisan tujuan pembelajaran pada RPP telah memuat Audience, Behaviour, Condition, dan Degree. Berdasarkan wawancara guru kelas IVA, penyusunan tujuan pembelajaran merupakan pengembangan dari indikator dan diimbuhi kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur 4 November 2014. 3 Materi pembelajaran Materi pembelajaran disusun berdasarkan indikator. Materi pembelajaran yang tertulis di dalam RPP meyerupai materi yang ada pada buku guru dan buku 72 siswa, ini dikarenakan guru membuat RPP tersebut merujuk pada buku tersebut. Guru menuliskan materi pembelajaran dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. Materi yang tercantum memuat fakta, konsep, prinsip, atau prosedur yang relevan. 4 Metode pembelajaran Metode pembelajaran pada RPP telah ditulis bervariasi seperti penugasan, ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Penulisan metode yang bervariasi menunjukkan bahwa guru ingin menyampaikan pembelajaran pada anak dengan suasana yang menyenangkan. 5 Media, alat, dan sumber pembelajaran Media pembelajaran yang tercantum dalam RPP telah memanfaatkan lingkungan dan benda-benda yang ada di sekitar siswa. RPP telah mencantumkan alat yang diperlukan guru dan siswa dalam pembelajaran. Sumber belajar menggunakan diri anak, lingkungan, buku guru kelas IV tema 4 dan buku siswa kelas IV tema 4. Pemanfaatan laboratorium bahasa sebagai media, alat, dan sumber belajar tidak tercantum dalam RPP. 6 Langkah-langkah pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan guru sudah memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan di RPP, guru telah menyiapkan fisik dan psikis siswa dengan membaca doa sebelum memulai pembelajaran dan absensi. Guru juga telah memaparkan tentang kegiatan yang akan dilakukan pada RPP. Kegiatan pembelajaran yang termuat pada kegiatan inti di RPP telah menggunakan berbagai 73 macam strategi dan metode. Kegiatan yang dirancang oleh guru pada RPP telah mendorong partisipasi aktif siswa dan telah mencantumkan kegiatan yang mengembangkan budaya membaca dan menulis. Guru telah mempertimbangkan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar yang tercantum pada RPP. Guru tidak mencantumkan kegiatan pemanfaatan laboratorium bahasa. Pada kegiatan penutup di dalam RPP, guru mereview materi dengan bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Guru juga merencanakan kegiatan tanya jawab untuk mengetahui hasil ketercapaian materi. Diakhir kegiatan, guru mengajak semua siswa berdoa. 7 Penilaian Perencanaan penilaian pada RPP telah berisi prosedur penilaian proses dan penilaian hasil belajar, namun tidak ada pedoman penskoran. Pada RPP terdapat pula instrumen yang digunakan dalam proses dan hasil belajar, namun tidak tercantum rubik dan pedoman penskoran. RPP belum mencantumkan pemanfaatan laboratorium bahasa untuk proses penilaian. Dari hasil wawancara guru dan analisis dokumen RPP, dapat disimpulkan bahwa RPP guru telah memuat beberapa komponen sesuai pedoman kurikulum 2013. Namun guru tidak menuliskan materi pokok, alokasi waktu tiap pembelajaran, serta laboratorium bahasa sebagai media, alat, dan sumber belajar pada RPP. 74

b. Tahap Pelaksanaan Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam

Pembelajaan Tematik Terpadu 1 Kelas IVA Penelitian pelaksaaan pembelajaran di kelas IVA dilaksanakan selama tema 4 Berbagai Pekerjaan yaitu tanggal 4, 12, dan 20 November 2014. Guru dan siswa kelas IVA hanya mempunyai waktu lebih kurang tiga minggu untuk menyelesaikan tema Berbagai Pekerjaan yang seharusnya di selesaikan dalam satu bulan. Hal ini terjadi karena pada tanggal 3 Desember 2014, sekolah akan mengadakan PAS Penilaian Akhir Semester sehingga pembelajaran dipercepat. Berdasarkan wawancara guru Sb, guru berpedoman pada RPP ketika mengajar agar mengetahui pembelajaran yang akan disampaikan 4 November 2014. Dalam pelaksanaannya, peneliti mengamati kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan RPP yang disusun oleh guru. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru berpedoman pada RPP sehingga tujuan pembelajaran tercapai. a Kegiatan pendahuluan Pada hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, guru menyiapkan siswa dengan berdoa, memberi salam, menyanyikan lagu wajib, dan absensi sebelum memulai pembelajaran. Guru selalu mengaitkan materi pelajaran sekarang dengan materi pelajaran sebelumnya dengan menanyakan PR. Guru juga mendorong rasa ingin tahu siswa pada materi yang akan dipelajari melalui pertanyaan menantang yang diajukan oleh guru pada siswa. seperti yang terlihat pada observasi ke-1, 2, dan 3. Pada saat observasi ke-1, g uru menanyakan kepada siswa, “pekerjaan apa 75 yang membuat meja, kursi, dan almari seperti pada gambar di layar?” dan “terbuat dari apa perabotan tersebut?”. Pada observasi ke-2, guru mendorong siswa untuk menalar dengan memberikan pertanyaan, “bagaimana cara menebang kayu? Apa yang akan terjadi jika semua pohon di dalam hutan ditebang?”. Dan pada observasi ke-3, guru menggali pengetahuan siswa dengan menanyakan, “apakah yang dilakukan oleh anak di dalam gambar menunjukkan sikap kepahlawanan karena me reka telah menolong sesama tanpa pamrih?”. Hasil observasi peneliti selama pelaksaan pembelajaran, penyampaian kemampuan yang akan dicapai siswa tidak nampak pada ketiga observasi. Guru hanya menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan di laboratorium bahasa. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kelas IVA tersebut, sesuai dengan penuturunnya pada wawancara yang dilakukan peneliti. Guru Sb 4 November 2014 menyebutkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan guru dalam pendahuluan antara lain; a berdoa, b menyanyikan lagu wajib, c salam, d absensi, e mengingatkan pelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan PR, dan f menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. b Kegiatan Inti 1 Pembelajaran tematik terpadu Kegiatan pembelajaran pada kelas IVA sudah terpusat pada siswa. Terlihat pada kegiatan siswa yang sesuai prinsip kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik yaitu guru memperhatikan dan memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Berikut ini disajikan keterlaksanaan pembelajaran terpusat 76 pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terlihat pada pembelajaran di kelas IVA. Tabel 2. Keterlaksanaan Pembelajaran Terpusat pada Siswa Kelas IVA Aspek yang diamati Observasi 1 Observasi 2 Observasi 3 Mengamati Guru telah memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati. Siswa mengamati gambar ilustrasi seorang anak yang sedang duduk pada sebuah kursi kayu dan beberapa gambar profesi. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar meja dan pintu yanga ada di buku siswa, peta perkembangan pohon yang ada di hutan Kalimantan, dan ilustrasi gambar proses pengolahan kayu pada layar komputer. Siswa diminta mengamati beberapa gambar yang ada di komputer tentang sikap yang menunjukkan kepahlawanan, beberapa tokoh dan peninggalan kerajaan pada masa Hindu, Buddha, dan Islam. Bertanya Guru menyajikan gambar ilustrasi seorang anak yang sedang duduk pada sebuah kursi bambu. Kemudian guru menanyakan bahan perabotan tersebut. Guru memberikan pertanyaan untuk menalar. “Bagaimana cara menebang kayu yang bijak? Apa yang terjadi jika semua pohon di dalam hutan ditebang? Apa yang akan terjadi dengan hutan di Kalimantan pada tahun 2020?” Guru memberikan pertanyaan untuk menalar. “Apa yang kamu ketahui tentang bersatu? Apa manfaat bersatu? Bagaimana jika tidak ada rasa persatuan di kelas kita?” Mengumpulkan informasi Siswa membaca teks bacaan tentang tiga jenis sumber daya alam yang ada pada layar komputer. Guru menjelas- kan dan menampilkan gambar tentang proses pengolah- an kayu dengan perangkat laboratorium bahasa. Guru menampil- kan sebuah teks bacaan yang berjudul “Raja Punawarman, Panji Segala Raja”. 77 Aspek yang diamati Observasi 1 Observasi 2 Observasi 3 Mengelola informasi Siswa melengkapi tabel piramida sesuai isi bacaan. Siswa berdiskusi menghitung luas dan keliling meja, menganalisis perkembangan hutan di Kalimantan, menggambar peta Kalimantan, dan membuat ringkasan materi yang dijelaskan guru. Siswa ditugaskan untuk menulis- kan kembali teks bacaan yang telah dibaca dengan meng- gunakan kalimat sendiri. Mengkomunkasikan Siswa menuliskan jawaban secara bergiliran di komputer guru agar teman- temannya bisa melihat. Guru menuntun siswa untuk menjawab pertanyaan di layar komputer sesuai hasil diskusi. Siswa dipersilahkan untuk maju mengisikan jawaban yang benar pada kolom komputer guru. Dari data hasil pengamatan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru kelas IVA telah melakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan kegiatan yang berpedoman dengan pendekatan saintifik. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara guru Sb 4 November 2014 yang menyebutkan bahwa guru melaksanakan pembelajaran dengan mengaktifkan siswa sesuai kegiatan yang tertulis pada buku siswa, seperti mengamati, bertanya, dan berdiskusi. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah mampu memberikan pengalaman langsung kepada siswa terlihat pada materi yang telah dikaitkan pada lingkungan dan kehidupan siswa. Guru memanfaatkan laboratorium bahasa sebagai media pembelajaran. Guru memanfaatkan laboratorium bahasa sebagai media pembelajaran selama observasi ke-1, 2, dan 3. 78 Pada observasi ke-1, guru menyampaikan materi berbagai pekerjaan dan tiga jenis sumber daya alam dengan menayangkan gambar, teks bacaan, serta latihan soal di laboratorium bahasa. Pada observasi ke-2, guru menyampaikan materi kenampakan hutan di Kalimantan dengan menampilkan gambar peta perkembangan hutan di Kalimantan di laboratorium bahasa dan mengaplikasi konsep luas pada bangku. Pada observasi ke-3, guru menyampaikan materi tentang pentingnya rasa persatuan di dalam kehidupan bermasyarakat dengan menampilkan beberapa ilustrasi gambar sikap kepahlawanan dan teks kepahlawanan. Dari hasil observasi tersebut, dapat terlihat bahwa guru selalu mengaitkan materi dengan kehidupan atau pengalaman siswa. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan guru dalam wawancara berikut. “Iya. Apalagi sekarang materi sudah disajikan dengan tema. Mudah kalau mengaitkannya dengan kehidupan lingkungan siswa. Seperti pada tema sekarang ini tentang pekerjaan. Saya tinggal memberi gambaran ke siswa dengan menanyakan tentang pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar mereka, atau malah pekerjaan orang tuanya. ” G.Sb4 November 2014. Pada hasil observasi peneliti, pemisah antar muatan pelajaran yang disampaikan guru tidak terlihat jelas, sehingga pergantian antar muatan pelajaran tidak tampak begitu jelas. Hal ini dikarenakan guru telah menyampaikan beberapa muatan pelajaran dalam satu tema. Namun dalam wawancara yang dilakukan peneliti, guru menuturkan bahwa belum terbiasa menyampaikan pembelajaran dengan tema sebagai berikut. “Ya karena masih belum terbiasa pakai tematik, kadang-kadang saya masih suka menyebut muatan pelajarannya. Soalnya anak-anak juga sering tanya “Sekarang pelajarannya apa Pak? Matematika ya?” gitu.” G.Sb4 November 2014. Penyajian konsep dari berbagai mata pelajaran sudah tampak. Hal ini dapat 79 terlihat dari materi pokok antar muatan pelajaran yang sudah digabung dan saling berkaitan. Guru telah menyajikan materi secara utuh, namun tetap disesuaikan dengan kondisi kelas. Seperti yang dituturkan guru pada hasil wawancara berikut ini. “Iya. Tetapi lihat situasi kondisi juga, mbak. Kalau waktunya sudah habis tapi materi yang harus disampaikan pada hari itu belum selesai ya dilanjutkan pertemuan selanjutnya atau tak buat PR. ” G.Sb4 November 2014. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu kelas IVA bersifat fleksibel karena telah mengaitkan materi dengan hal-hal yang sering dijumpai siswa. Pembelajaran juga telah menggunakan lebih dari satu bahan ajar untuk menyampaikan beberapa muatan pelajaran. Hasil wawancara guru Sb 4 November 2014 menuturkan bahwa selain buku tema, guru memanfaatkan laboratorium bahasa dalam pembelajaran tematik terpadu. Materi yang disajikan di dalam laboratorium bahasa berupa bacaan, gambar, dan video yang telah memuat beberapa muatan pelajaran. Jadi, pembelajaran di laboratorium bahasa tetap dapat bersifat fleksibel. Guru kelas IVA juga telah menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi saat pembelajaran di laboratorium bahasa. Guru tidak hanya menyampaikan materi dengan ceramah saja, tetapi juga dengan penugasan, tanya- jawab, dan diskusi. Dengan metode pembelajaran yang variasi membuat siswa menjadi lebih aktif dan mudah memahami materi pelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan guru dalam wawancara sebagai berikut. “Ya itu sering tak ajak ke laboratorium bahasa. Kadang kalau di kelas pun saya juga memakai media pelajaran seperti peta. Kadang juga tak ajak melakukan pengamatan keluar kelas. Iya. Disana mungkin karena kalau 80 sudah selesai pembelajaran anak diputarkan video, jadi mereka senang dan lebih aktif juga waktu pembelajaran berlangsung. ” G.Sb4 November 2014. 2 Pemanfaatan laboratorium bahasa Kegiatan pembelajaran kelas IVA telah memanfaatkan laboratorium bahasa sesuai fungsinya sebagai sarana pembelajaran, diantaranya adalah kegiatan berikut; a melibatkan siswa untuk mendengarkan melalui bantuan perangkat elektronik yang tersedia; b memfasilitasi siswa untuk melakukan berbagai jenis percakapan; c menyampaikan materi dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; d menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan siswa dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; e memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi secara aktif dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; f menyajikan materi pembelajaran berupa audio video dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; dan g mengatur materi pelajaran atau suara melalui perangkat audio. Hasil observasi, didukung oleh hasil wawancara guru. “Kegiatan yang paling sering dilakukan anak-anak saat di laboratorium bahasa ya menyimak pas saya membacakan teks, mendengarkan ketika saya jelaskan, melihat video, melihat gambar. ” G.Sb 4 November 2014. Selain itu, kegiatan pembelajaran kelas IVA juga telah memanfaatkan laboratorium bahasa sebagai fungsi evaluasi, diantaranya adalah kegiatan berikut; a dengar dan mengikuti; b dengar dan lengkapi; c dengar dan diskusikan; dan d dengar dan ingat kembali. Guru telah menutup pembelajaran dengan cukup baik. Beberapa kegiatan penutup yang dilaksanakan guru yaitu; memberikan pesan moral atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, 81 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan memberikan tes tertulis. Hasil observasi, didukung oleh hasil wawancara guru. “Siswa biasanya tak suruh mendengarkan saya membaca teks kemudian tak suruh menjawab pertanyaan, atau ditampilkan gambar contohnya tentang penebangan hutan kemudian siswa ditugaskan untuk mengomentari. Bisa juga siswa menyimak terus tak suruh diskusi dengan temannya .” G.Sb4 November 2014. c Kegiatan penutup Hasil observasi oleh peneliti, guru telah menutup pembelajaran dengan cukup baik. Beberapa kegiatan penutup yang dilaksanakan guru yaitu; memberikan pesan moral atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan memberikan tes tertulis. Kegiatan refleksi dengan memberikan pesan moral atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa tampak pada observasi ke-2 dan ke-3. Pada observasi ke-2, guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran selama satu pertemuan dan mengingatkan siswa untuk belajar di rumah. Pada observasi ke- 3, guru mengajak siswa untuk sholat berjama’ah sebagai upaya guru membiasakan anak untuk beribadah. Hasil wawancara peneliti terhadap guru Sb 4 November 2014, pembelajaran ditutup dengan kegiatan menyimpulkan, menyampaikan pesan moral, dan memberi tes tertulis dalam bentuk PR. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara siswa yang mengungkapkan bahwa guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan materi bersama siswa, memberi keleluasaan pada siswa untuk beranya diakhir pembelajaran sebagai umpan balik, dan memberikan tes tertulis, maupun lisan. Guru tidak memberikan arahan kegiatan selanjutnya. 82 2 Kelas IVB Penelitian pelaksaaan pembelajaran di kelas IVB dilaksanakan selama tema 4 Berbagai Pekerjaan yaitu tanggal 1, 5, 10, 13, dan 22 November 2014. Hasil observasi peneliti tercatat guru kelas IVB Sj lebih sering memanfaatkan laboratorium bahasa dibandingkan guru kelas IVA dan IVC. Hal ini dikarenakan guru Sj lebih terampil dalam mengoperasikan perangkat laboratorium bahasa. Pada pengamatan yang telah dilakukan, pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan RPP yang disusun oleh guru. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru berpedoman pada RPP sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Materi, strategi, dan metode pembelajaran serta langkah- langkah pembelajaran telah sesuai dengan yang tertulis di RPP. Namun, pemanfaatan laboratorium yang tampak pada pelaksanaan tidak tercantum dalam RPP. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara guru sebagai berikut. “Saya biasanya lihat buku guru dan buku siswa saja, kan urutannya sudah sesuai dengan RPP. ” G.Sj1 November 2014. a Kegiatan pendahuluan Kegiatan apersepsi dan motivasi telah dilaksanakan guru dengan cukup baik. Adapun langkah-langkah kegiatan pendahuluan yang dilaksanakan oleh guru adalah sebagai berikut; 1 berdoa, memberi salam, menyanyikan lagu wajib, dan absensi, 2 mengaitkan materi pelajaran sekarang dengan materi pelajaran sebelumnya, 3 mengajukan pertayaan menantang pada siswa, dan 4 menyampaikan rencana kegiatan pada siswa. Guru mengaitkan materi pelajaran sekarang dengan materi pelajaran sebelumnya. Kegiatan ini tampak pada observasi ke-2 dan ke-4. Guru mengingatkan siswa tentang materi sebelumnya 83 yang membahas tentang penambak ikan observasi ke-2. Sedangkan pada observasi ke-4, guru mengajukan pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa. “Kemarin kita telah mempelajari tentang proses pengolahan kayu menjadi meja dan kursi. Hari ini kita akan mempelajari tentang proses pembuatan pakaian. Apakah proses pembuatan pakaian sama dengan proses pembuatan meja dan kursi?” observasi 4. Guru mengajukan pertanyaan menantang untuk mendorong rasa ingin tahu siswa. Kegiatan ini tampak pada observasi ke-2, ke-3, dan ke-4. Pertanyaan yang guru ajukan untuk menggali pengetahuan dan mendorong rasa ingin tahu siswa adalah sebagai berikut. Observasi 2: “Kira-kira kalau penambak ikan menetap di wilayah yang mana? Gambar yang atas atau yang bawah? Adakah perbedaan pekerjaan di antara dua daerah yang ada di gambar?” Observasi 3: “Bagaimana kita bisa menikmati minuman mineral ini, ya? Kira-kira siapa saja yang berjasa sehingga minuman ini bisa ada di sini sekarang?”. Observasi 4: “Bagaimana urutan proses pembuatan kain?” Guru tidak menyampaikan manfaat materi pembelajaran dan kemampuan yang akan dicapai siswa tidak disampaikan oleh guru. Guru selalu menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan saat akan memulai pembelajaran. Seperti pada observasi ke-4, guru memberi informasi kepada siswa bahwa pembelajaran hari ini akan dilakukan di laboratorium bahasa melihat proses pembuatan pakaian. Dari wawancara yang telah dilaksanakan peneliti, guru memulai kegiatan pembelajaran dengan; 1 berdoa yang dipimpin oleh perwakilan siswa, 2 menyanyikan lagu wajib, 3 salam, 4 mengaitkan dengan materi sebelumnya, dan 5 kegiatan yang akan dilakukan 1 November 2014. 84 b Kegiatan Inti 1 Pembelajaran tematik terpadu Guru telah melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Hal ini dapat diamati selama observasi, guru sudah menggunakan pendekatan saintifik yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif selama proses belajar mengajar. Guru telah memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan informasi dari buku, komputer, dan lingkungan sekitar, memberi kesempatan siswa untuk mengolah informasi yang didapat, baik secara individu maupun secara kelompok, serta memberi kesempatan pada siswa untuk mengkomunikasikan hasil pengolahan informasinya. Berikut ini disajikan keterlaksanaan pembelajaran terpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terlihat pada pembelajaran di kelas IVB. Tabel 3. Keterlaksanaan Pembelajaran Terpusat pada Siswa Kelas IVB Aspek yang diamati Observasi 1 Observasi 2 Observasi 3 Observasi 4 Observasi 5 Mengamati Siswa mengamati penampilan temannya dan penjelasan guru saat mempraktik -kan cara menghitung luas dan keliling bangun persegi dan persegi panjang pada Siswa mengamati teks bacaan tentang tiga sumber daya alam. Siswa mengamati gambar proses pengolahan air dari sumber mata air hingga sampai ke rumah. Siswa mengamati video dan penjelasan guru tentang proses pengolahan kain. Siswa mengamati gambar pemantulan cahaya serta pemanfaat- an pemantulan cahaya oleh para pejuang di masa penjajahan melalui computer. 85 Aspek yang diamati Observasi 1 Observasi 2 Observasi 3 Observasi 4 Observasi 5 computer Bertanya Guru menanya- kan profesi lain selain seniman dan menyajikan gambar gabungan kotak-kotak ubin yang belum diketahui keliling dan luasnya. Guru menanya- kan kepada siswa, “bagaimana supaya sumber daya alam tersebut bisa dimanfaat- kan dalam jangka waktu yang lama? ”. “Mengapa si gadis kecil harus berjalan sejauh itu untuk mendapat- kan air? Bagaimana jika kalian hidup di daerah kekurangan air seperti yang ada pada cerita tadi?”. Guru memberikan pertanyaan pada siswa untuk menalar, “apakah proses pembuatan pakaian sama dengan proses pembuatan meja dan kursi?”. Guru memberikan pertanyaan pada siswa untuk menalar proses terjadinya pemantulan cahaya. Mengumpul kan informasi Siswa membaca teks bacaan pada CD pembelajar- an tematik yang ditampilkan oleh guru pada pembelajar- an di laborato- rium bahasa. Siswa mengamati gambar ilustrasi suasana kota dan desa, serta peta sumber daya alam ngara Indonesia melalui komputer. Guru menayang- kan gambar proses pengolahan air dari sumber mata air hingga sampai ke rumah. Siswa menyimak proses pembuatan kain melalui video dan mempelajari tentang museum tekstil melalui tayangan video. Siswa mengamati proses pemantulan cahaya dengan percobaan menggunak an cermin di luar kelas. Siswa mengamati gambar proses pemantulan cahaya melalui komputer. Mengelola informasi Guru menjelaskan kepada siswa untuk menyimak dan menyampai kan Siswa berdiskusi tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada di kota dan desa sesuai Siswa diberi tugas untuk menjawab pertanyaan sesuai teks. Siswa mengamati dan meng- Siswa meng- analisis proses pembuatan kain melalui tayangan video. Siswa meng- analisis proses pemantulan cahaya melalui praktikum 86 Aspek yang diamati Observasi 1 Observasi 2 Observasi 3 Observasi 4 Observasi 5 komentar ataupun kritiknya jika ada kekurangan dari masing- masing pasangan siswa yang sedang wawancara. Guru memberi soal latihan menghitung keliling dan luas bangun datar. gambar dan meng- analisis peta sumber daya alam negara Indonesia yang terdapat pada layar komputer. analisis gambar proses pengolahan air dari sumber mata air hingga sampai ke rumah. dengan cermin. Meng- komunkasi- kan Guru menunjuk siswa secara acak untuk mem- bacakan jawabannya . Perwakilan siswa tiap kelompok secara bergiliran maju menuliskan jawabannya pada kolom yang sudah tersedia di dalam komputer dan guru mengajak siswa menyimpul kan pembelajar- an yang telah dilaksana- kan pada pertemuan ini. - - Perwakilan siswa tiap kelompok mempresent asikan hasil pengamatan nya. 87 Dari data hasil pengamatan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru kelas IVB telah melakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan kegiatan yang berpedoman dengan pendekatan saintifik. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara guru Sj 1 November 2014 yang menyebutkan bahwa guru melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sesuai pedoman kurikulum 2013 dan pelaksanaannya disesuaikan dengan materi dan alokasi waktu. Guru telah memberikan pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran. Siswa dilibatkan langsung dalam memanfaatkan laboratorium bahasa. Selain itu, materi yang disampaikan guru mempunyai keterkaitan dengan kehidupan siswa sehingga siswa dapat lebih mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru. Seperti yang dituturkan guru pada wawancara berikut ini. “Iya, selalu. Contohnya sedang membahas tentang proses pembuatan kain. Terus saya ingatkan anak-anak agar merawat pakaian mereka dengan mencuci. Seperti itukan sudah mengaitkan dengan kehidupan siswa. Siswa jadi tahu cara merawat pakaian dan menghargai pakaian. ” G.Sj1 November 2014. Materi pokok antar muatan pelajaran disampaikan dengan sangat rapi tanpa terlihat pemisah antar muatan pelajaran yang begitu jelas. Hasil wawancara guru menyatakan bahwa guru telah menyampaikan beberapa muatan pelajaran dalam satu tema dan tidak terlihat jelas pergantian antar muatan pelajaran karena guru menyampaikan materi sesuai buku guru dan buku siswa 1 November 2014. Penyajian konsep dari berbagai muatan pelajaran telah terlaksana saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan wawancara guru oleh peneliti, guru telah menyajikan materi pokok beberapa muatan pelajaran yang saling berkaitan antar 88 pembelajaran dalam satu tema secara utuh sesuai buku guru dan buku siswa 1 November 2014. Guru melaksanakan pembelajaran secara fleksibel atau luwes. Guru menyajikan lebih dari satu bahan yang berisi beberapa muatan pelajaran yang terkait dalam satu tema. Guru dalam wawancara dengan peneliti menuturkan bahwa guru melaksanakan proses pembelajaran secara luwes dengan memanfaatkan laboratorium bahasa untuk menyampaikan materi selain dengan buku tema. Materi yang disajikan di dalam laboratorium bahasa telah memuat beberapa muatan pelajaran yang tersaji pada satu CD pembelajaran yang berisi video, gambar, photo, teks bacaan, dan latihan soal 1 November 2014. Guru telah menggunakan prinsip belajar sambil bermain. Dapat diamati dari interaksi siswa terhadap guru yang tampak akrab selama observasi berlangsung. Metode pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru bervariasi dan kegiatan pembelajaran didominasi oleh siswa. Proses pembelajaran terlaksana dengan suasana menyenangkan dengan memanfaatkan laboratorium bahasa, yaitu dengan kegiatan mendengarkan dan menyimak melalui headset, melihat video dan gambar, diskusi, dan tanya jawab. 2 Pemanfaatan laboratorium bahasa Hasil observasi peneliti, kegiatan pembelajaran kelas IVB telah memanfaatkan laboratorium bahasa sesuai fungsinya sebagai sarana pembelajaran, diantaranya adalah kegiatan berikut; a melibatkan siswa untuk mendengarkan melalui bantuan perangkat elektronik yang tersedia; b memfasilitasi siswa untuk melakukan berbagai jenis percakapan; c 89 menyampaikan materi dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; d menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan siswa dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; e memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi secara aktif dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; f menyajikan materi pembelajaran berupa audio video dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; dan g mengatur materi pelajaran atau suara melalui perangkat audio. Kegiatan-kegiatan tersebut disampaikan oleh guru dengan berbagai macam cara menyesuaikan materi yang akan disampaikan. Kegiatan yang dilakukan guru secara rinci terlampir pada tabel hasil observasi pelaksanaan pemanfaatan laboratorium bahasa pada pembelajaran tematik terpadu kelas IVB. Hal ini didukung oleh hasil wawancara guru yang menyebutkan sebagai berikut. “Kegiatan untuk siswa biasanya menyimak, tanya jawab, ceramah. Kalau ada video yang cocok kadang saya putarkan video. ” G.Sj1 November 2014. Kegiatan pembelajaran kelas IVB telah memanfaatkan laboratorium bahasa sebagai fungsi evaluasi, diantaranya adalah kegiatan berikut; a dengar dan mengikuti; b dengar dan lakukan; c dengar dan lengkapi; d dengar dan diskusikan; dan e dengar dan ingat kembali. Kegiatan evaluasi tersebut disajikan dengan beragam, sesuai materi yang disampaikan dan metode yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan guru yang menyebutkan seperti berikut. “Kegiatannya anak-anak ya menyimak pembelajaran yang disampaikan guru dari layar komputer setelah itu siswa disuruh menjawab pertanyaan. Dan terkadang kita juga memberi tugas kelompok kepada mereka setelah saya beri masalah melalui teks bacaan ataupun gambar. Jadi, di laboratorium bahasa kita juga masih bisa melakukan diskusi. Tapi ya siswa tidak duduk di bilik saja. Mereka berkelompok diskusi di sudut-sudut laboratorium bahasa. Atau kalau diputarkan video tentang pembuatan kain gitu, siswa ditugaskan untuk menuliskan langkah-langkah proses 90 pembuatan kain sesuai video. ” G.Sj1 November 2014. c Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup, guru telah teramati mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran dan memberikan tes tertulis berupa PR. Guru memberikan tes tertulis pada siswa dengan memberikan PR, teramati pada observasi ke-1. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara guru, yang mengungkapkan bahwa guru menutup pembelajaran dengan menyimpulkan dan memberi tes tertulis berupa PR 1 November 2014. 3 Kelas IVC Penelitian pelaksaaan pembelajaran di kelas IVC dilaksanakan selama tema 4 Berbagai Pekerjaan yaitu tanggal 7 dan 11 November 2014. Hasil observasi peneliti tercatat guru kelas IVC Sn hanya 2 kali memanfaatkan laboratorium bahasa. Hal ini terjadi karena pada tanggal 3 Desember 2014, sekolah akan mengadakan PAS Penilaian Akhir Semester sehingga pembelajaran dipercepat dan siswa kelas IVC lebih banyak menghabiskan waktu belajarnya di kelas. Dari hasil observasi peneliti, pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan RPP yang disusun oleh guru. Guru telah menggunakan tema. Ada kesesuaian kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator di RPP dengan pelaksanaan pembelajaran. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru berpedoman pada RPP sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Materi, strategi, dan metode pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran telah sesuai dengan yang tertulis di RPP. Guru melakukan improvisasi kegiatan pembelajaran dengan 91 memanfaatkan laboratorium bahasa. Pemanfaatan laboratorium bahasa tidak tercantum dalam RPP. Guru dalam pelaksanaannya memanfaatkan laboratorium bahasa dengan menjalankan beberapa fungsinya, seperti untuk meningkatkan kemampuan siswa menyimak dengan bantuan headset, tanya jawab, diskusi, dan penilaian. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara guru berikut. “Iya, saya harian memakai buku guru. Langkah-langkahnya sama seperti di RPP. Dulu waktu menyusun RPP langkah-langkah pembelajarannya juga lihat dari buku guru kok. ”G.Sn7 November 2014 a Kegiatan pendahuluan Kegiatan yang teramati pada apersepsi dan motivasi adalah sebagai berikut; 1 berdoa, mengucap salam, menyanyikan lagu wajib, dan absensi, 2 mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya, dan 3 mengajukan pertanyaan menantang. Guru telah mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan, seperti yang teramati pada observasi ke-1. Guru mengaitkan materi dengan mengajukan pertanyaan menantang agar siswa tertarik dan penasaran untuk mengikuti pembelajaran seperti berikut. “Apa saja yang dihasilkan dari setiap profesi, ya? Apakah hasil pekerjaan mereka sama? Apa saja yang dihasilkan dari setiap profesi, ya? Apakah hasil pekerjaan mereka sama?”. Penyampaian manfaat materi pembelajaran dan menyampaikan kemampuan yang akan dicapai siswa tidak teramati. Guru selalu menyampaikan rencana kegiatan sebelum memulai pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara guru oleh peneliti, guru membuka proses pembelajaran dengan; 1 berdoa, 2 menyanyikan lagu wajib, 3 salam, 4 absensi, 5 mengaitkan dengan materi 92 sebelumnya, dan 6 menyampaikan rencana kegiatan. b Kegiatan Inti 1 Pembelajaran tematik terpadu Kegiatan mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru telah berpusat pada siswa. Berikut ini disajikan keterlaksanaan pembelajaran terpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terlihat pada pembelajaran di kelas IVC. Tabel 4. Keterlaksanaan Pembelajaran Terpusat pada Siswa Kelas IVC Aspek yang diamati Observasi 1 Observasi 2 Mengamati Guru menampilkan teks bacaan dan menyajikan gambar berbagai jenis pekerjaan. Guru menampilkan teks bacaan, gambar proses ikan bisa sampai ke tangan konsumen, dan gambar kegiatan penangkapan ikan dengan bom dan dengan pukat harimau. Bertanya Guru memberi pertanyaan pada siswa untuk menalar. “Apakah hasil pekerjaan tiap profesi sama?”. Guru memancing siswa untuk bertanya. Guru berkata, “Bagi yang ayahnya bekerja sebagai nelayan, seharusnya kamu dengan pekerjaan mereka”. Ada siswa yang merespon, “Kok bisa, Pak? Memangnya kenapa?”. Mengumpulkan informasi Guru menayangkan gambar berbagai pekerjaan dan contoh peta pikiran. Guru menayangkan gambar proses ikan bisa sampai ke tangan konsumen. Mengelola informasi Siswa mengisi kotak nama pekerjaan dan hasil kerjanya sesuai gambar pekerjaan yang ditampilkan. Siswa mengisi tabel setelah menganalisis barang yang dihasilkan dari Siswa diberi tugas untuk membuat diagram venn sesuai isi teks serta mengamati dan menganalisis gambar proses ikan bisa sampai ke tangan konsumen. 93 Aspek yang diamati Observasi 1 Observasi 2 suatu pekerjaan, bahan baku, dan jenis sumber daya alam yang digunakan sesuai pekerjaannya. Siswa mengisi tabel setelah menganalisis barang berdasarkan cara pengolahannya. Mengkomunkasikan Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menuliskan jawabannya pada komputer guru. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan hasil diskusi siswa tentang penangkapan ikan dengan peledak dan pukat harimau di komputer guru. Dari data hasil pengamatan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru kelas IVC telah melakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan kegiatan yang berpedoman dengan pendekatan saintifik. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara guru Sn 7 November 2014 yang menyebutkan bahwa guru menuntut siswa aktif saat pembelajaran, dan guru hanya berperan sebagai pendamping. Guru telah memberi pengalaman langsung pada siswa yaitu dengan mengaitkan materi dengan lingkungan siswa dan pemanfaatan fasilitas sekolah sebagai media pembelajaran. Hasil wawancara guru menyebutkan bahwa guru memanfaatkan laboratorium bahasa untuk menyampaikan pembelajaran dari CD pembelajaran tematik terpadu yang di dalamnya berisi materi yang telah dikaitkan dengan pengalaman atau kehidupan siswa. Siswa terlibat langsung dalam pemanfaatan perangkat laboratorium bahasa sebagai media pembelajaran 7 November 2014. Materi pokok terkait dengan muatan pembelajaran lain dan kegiatan 94 pembelajaran telah terfokus pada tema. Pemisah antar muatan pelajaran tidak begitu jelas, sehingga pergantian antar peajaran tidak jelas terlihat. Lebih lanjut, dalam wawancaranya guru menuturkan sebagai berikut. “Tidak, langsung ke materi berikutnya tanpa menyebutkan muatannya. Iya, materi saya sampaikan secara utuh seperti pada buku siswa dan buku guru. Kalau ada yang kurang mendalam saya tambah sendiri. Saya sering nambah materi matematika karena yang ada di buku saya rasa masih kurang mendalam. ” G.Sn7 November 2014. Penyajian konsep dari berbagai muatan pelajaran telah tampak. Materi pokok antar muatan pelajaran sudah tergabung dan saling berkaitan. Guru telah menyajikan materi secara utuh dari berbagai muatan pelajaran dalam satu tema sesuai buku guru dan buku siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataannya berikut ini. “Iya, materi saya sampaikan secara utuh seperti pada buku siswa dan buku guru. Kalau ada yang kurang mendalam saya tambah sendiri. Saya sering nambah materi matematika karena yang ada di buku saya rasa masih kurang mendalam. ” G.Sn7 November 2014 Pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IVC telah fleksibel karena sudah mengaitkan materi pembelajaran dengan hal-hal yang sering dijumpai oleh siswa. pembelajaran juga tidak hanya fokus pada satu sumber belajar saja, tetapi menggunakkan beberapa sumber belajar. Guru dalam wawancaranya menyatakan bahwa guru telah memanfaatkan laboratorium bahasa sebagai media pembelajaran tematik terpadu selain buku tema. Namun guru belum fasih dalam mengoperasikannya sehingga masih meminta bantuan guru lain. Laboratorium bahasa dapat digunakan dalam pembelajaran tematik 7 November 2014. Guru telah menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan tidak hanya menyampaikan materi dengan ceramah saja, tetapi juga tanya jawab, penugasan, dan bahkan diskusi. Dengan metode pembelajaran yang 95 menyenangkan, siswa menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran dan meningkatkan keaktifan siswa. Hasil observasi tersebut diperkuat dengan hasil wawancara berikut ini. “Iya. Selain saya ajak ke laboratorium bahasa, saya juga kadang ajak anak- anak pembelajaran di luar kelas. Iya, anak-anak menjadi lebih aktif mengamati dan bertanya. ” G.Sn7 November 2014 2 Pemanfaatan laboratorium bahasa Kegiatan pembelajaran kelas IVC telah memanfaatkan laboratorium bahasa sebagai fungsi sarana pembelajaran, diantaranya adalah terlihat dengan kegiatan berikut; 1 melibatkan siswa untuk mendengarkan melalui bantuan perangkat elektronik yang tersedia; 2 memfasilitasi siswa untuk melakukan berbagai jenis percakapan; 3 menyampaikan materi dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; 4 menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan siswa dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; 5 memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi secara aktif dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; 6 menyajikan materi pembelajaran berupa audio video dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; dan 7 mengatur materi pelajaran atau suara melalui perangkat audio. Kegiatan-kegiatan tersebut disampaikan oleh guru dengan berbagai macam cara menyesuaikan materi yang akan disampaikan. Kegiatan yang dilakukan guru secara rinci terlampir pada tabel hasil observasi pelaksanaan pemanfaatan laboratorium bahasa pada pembelajaran tematik terpadu kelas IVC. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara guru berikut ini. “Kegiatan yang dilakukan ada melihat video, mencatat, tanya jawab, dan mengerjakan soal. Sebenarnya sama dengan yang dilakukan di ruang kelas, tapi kalau di laboratorium bahasa kan ada komputer dan headsetnya jadi lebih enak, anak-anak anteng lebih fokus belajarnya. ” G.Sn7 96 November 2014. Kegiatan pembelajaran kelas IVC telah memanfaatkan laboratorium bahasa sebagai fungsi evaluasi, diantaranya adalah kegiatan berikut; 1 dengar dan mengikuti; 2 dengar dan lakukan; 3 dengar dan lengkapi; 4 dengar dan diskusikan; dan 5 dengar dan ingat kembali. Kegian evaluasi tersebut disajikan dengan beragam, sesuai materi yang disampaikan dan metode yang digunakan. Guru mengungkapkan dalam wawancaranya seperti berikut ini. “Biasanya ditugaskan untuk menjawab pertanyaan setelah menyimak teks yang dibacakan guru. Kadang siswa ditugaskan untuk berdiskusi setelah menyimak penjelasan guru. ” G.Sn7 November 2014 c Kegiatan penutup Guru teramati tidak melaksanakan kegiatan penutup saat pembelajaran berlangsung di laboratorium bahasa. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa. Hal tersebut sesuai dengan yang dituturkan oleh siswa bahwa guru jarang menyimpulkan materi, jarang memberikan tes tertulis maupun lisan, dan guru tidak memberikan arahan kegiatan selanjutnya. Namun guru selalu memberi keleluasaan pada siswa untuk bertanya. Dari pemaparan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik terpadu dengan memanfaatkan laboratorium bahasa pada kelas IVA, IVB, dan IVC di SD Jetis Bantul, peneliti menyimpulkan bahwa; 1 pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan RPP yang disusun oleh guru, 2 pemanfaatan laboratorium tampak pada pelaksanaan walaupun tidak tercantum dalam RPP, 3 kegiatan pendahuluan telah terlaksana dengan cukup baik, 4 kegiatan pembelajaran telah menerapkan penggunaan pembelajaran tematik terpadu, serta 97 guru telah memanfaatkan laboratorium bahasa sesuai fungsi sarana dan fungsi evaluasi laboratorium bahasa, dan 5 guru telah menutup pembelajaran dengan cukup baik. c. Penilaian Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaan Tematik Terpadu 1 Kelas IVA Hasil wawancara guru kelas IVA telah melaksanakan penilaian sikap dengan jurnal catatan guru. Guru mengamati siswa, dan jika ada siswa yang tampak menonjol, guru mencatatnya di jurnal. Contohnya ketika ada siswa yang mengganggu temannya dan tidak bisa diam, maka siswa tersebut akan masuk ke dalam jurnal catatan guru. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan berupa tes tertulis. Guru memberi tes tertulis kepada siswa berupa PR. Dan untuk penilaian keterampilan, guru melakukan penilaian berupa penilaian kinerja. Guru mengamati kinerja siswa selama kegiatan belajar mengajar. Hasil observasi peneliti, guru melakukan penilaian sikap dengan jurnal catatan guru, dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis kepada siswa berupa PR. Guru melaksanakan penilaian keterampilan berupa penilaian kinerja dengan mengamati siswa selama diskusi kelompok berlangsung. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti, dapat disimpulkan bahawa guru kelas IVA G.Sb telah melaksanakan penilaian aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 2 Kelas IVB Dari hasil wawancara peneliti, guru menyampaikan bahwa guru melakukan penilaian sikap ketika pembelajaran di laboratorium bahasa dengan 98 observasi dan jurnal catatan guru, penilaian pengetahuan dengan tes tertulis, dan penilaian keterampilan dengan penilaian kinerja. Dari hasil observasi penilaian, peneliti menyimpulkan bahwa guru kelas IVB telah melaksanakan penilaian sikap dengan jurnal catatan guru, penilaian pengetahuan berupa penugasan, dan penilaian keterampilan berupa penilaian kinerja dan proyek. Guru melaksanakan penilaian sikap berupa jurnal catatan guru selama observasi dilakukan. Guru mengamati siswa, dan jika ada siswa yang tampak menonjol, guru mencatatnya di jurnal. Penilaian pengetahuan siswa muncul pada observasi ke-3 dengan siswa ditugaskan untuk membuat poster yang menyampaikan pesan atau ajakan untuk menghemat air, dan observasi ke-4 siswa ditugaskan untuk membuat batik pola geometri. Penilaian kinerja siswa muncul pada observasi ke-4 ketika siswa ditugaskan untuk membuat batik pola geometri. Sedangkan penilaian proyek teramati pada observasi ke-3, siswa ditugaskan untuk membuat poster yang menyampaikan pesan atau ajakan untuk menghemat air. Selanjutnya poster ini akan digunakan untuk mengingatkan siswa kelas lain agar menghemat air. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti, dapat disimpulkan bahawa guru kelas IVB G.Sj telah melaksanakan penilaian aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 3 Kelas IVC Berdasarkan hasil wawancara guru, guru telah melaksanakan penilaian sikap dengan melakukan pengamatan pada siswa yang terlihat paling aktif maupun yang paling susah diatur ketika pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan tersebut akan dituliskan guru dalam jurnal catatan guru. Penilaian 99 pengetahuan yang guru laksanakan berupa tes tertulis yaitu dengan mengerjakan soal-soal latihan. Namun, hasil wawancara siswa mengatakan bahwa guru jarang memberikan testertulis maupun lisan saat pembelajaran. Sedangkan untuk penilaian keterampilan, guru melaksanakan penilaian kinerja. Penilaian kinerja dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. Siswa yang aktif bertanya, menyampaikan pendapat, maupun yang aktif menjawab pertanyaan guru, mendapat nilai kinerja yang baik. Hasil observasi oleh peneliti, guru melaksanakan penilaian sikap berupa jurnal catatan guru selama observasi dilakukan. Guru mengamati siswa, dan jika ada siswa yang tampak menonjol, guru mencatatnya di jurnal. Pada penilaian pengetahuan guru telah melaksanakan tes tertulis berupa PR pada observasi ke-2. Selain itu, guru juga melaksanakan penugasan. Penugasan tampak pada observasi ke-1, siswa ditugaskan untuk membuat wedang jahe di rumah sebagai pengaplikasian pemanfaatan sumber daya alam dengan teknologi sederhana. Selain mendapat penilaian penugasan pada aspek pengetahuan, siswa juga mendapat penilaian kinerja melalui tugas tersebut. Berdasarkan hasil wawancara guru dan observasi pelaksanaan pembelajaran, guru telah melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dengan jurnal catatan guru, penilaian pengetahuan dengan tes tertulis dan pengasan, serta penilaian keterampilan dengan penilaian kinerja. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti, dapat disimpulkan bahawa guru kelas IVC G.Sn telah melaksanakan penilaian aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 100 Dari pemaparan pelaksanaan kegiatan penilaian pembelajaran tematik terpadu dengan memanfaatkan laboratorium bahasa pada kelas IVA, IVB, dan IVC di SD Jetis Bantul, peneliti menyimpulkan bahwa guru telah melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

B. Pembahasan