54
c. Analisis data berdasarkan data hasil penelitian pada bulan Januari-Februari
2015. d.
Menyusun laporan penelitian pada bulan Februari 2015 - November 2016.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sesuatu atau seseorang yang diteliti yang mempengaruhi disain riset, pengumpulan data, dan keputusan analisis data Satori
dan Komariah, 2011: 45. Subjek dalam penelitian kualitatif disebut juga dengan informan. Penelitian ini mengambil informan kunci guru kelas IV SDN Jetis.
Selanjutnya data yang diperoleh dari informan kunci ditriangulasi dengan data dari kepala sekolah dan siswa kelas IV SDN Jetis untuk keakuratan data yang
diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel purposif purposive
sampling. Sampel purposif lebih memfokuskan pada narasumber-narasumber terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam Syaodih,
2012: 101. Ukuran sampel yang diperlukan sangatlah bergantung pada sumber, waktu yang tersedia, dan tujuan penelitian. Ukuran sampel purposif sering
ditentukan berdasarkan kejenuhan teoritis dalam pengumpulan data ketika data baru tidak lagi memberikan informasi tambahan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian Arifin, 2012: 167.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
Sugiyono, 2009: 224. Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 146
55
menjelaskan bahwa pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada natural setting kondisi yang alamiah, dengan sumber data primer, dan teknik
pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta participation observation, wawancara mendalan in depth interview, dan dokumentasi.
Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong, 2005: 157, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Jenis data yang diperoleh yaitu berupa kata-kata dan tidakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan informasi guna menggambarkan keadaan kelas IV SDN Jetis pada saat proses pembelajaran
tematik terpadu dengan memanfaatkan laboratorium bahasa. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung atau observasi, wawancara langsung
dengan informan terkait, dan studi dokumentasi. 1.
Observasi Nasution dalam Sugiyono, 2009: 226 mengungkapkan bahwa observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi. Hasil observasi yang diperoleh berupa catatan data lapangan observasi mengenai keadaan sekolah lingkungan dan sarana-prasarana. Sementara itu,
Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 105 menyatakan bahwa observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung terjun
ke lapangan terlibat seluruh panca indera maupun tidak langsung dibantu melalui media visualaudio-visual.
56
Sugiyono 2010: 145 menjelaskan bahwa dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation
observasi berperan serta dan non participant observation observasi non partisipan. Selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi
dibedakan menjadi observasi struktur dan tidak terstruktur. Dari segi proses pengumpulan data, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan observasi non partisipan karena peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat. Peneliti mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan
tentang proses pembelajaran tematik terpadu dengan memanfaatkan laboratorium bahasa pada siswa kelas IV SD Jetis. Sedangkan dari segi instrumentasi yang
digunakan, peneliti menggunakan observasi terstruktur karena observasi telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan, dan di mana
tempatnya. Sebelum melakukan observasi, peneliti membuat pedoman observasi
sebagai acuan agar proses observasi tetap fokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu mendeskripsikan proses pembelajaran
tematik terpadu dengan memanfaatkan laboratorium bahasa pada siswa kelas IV SDN Jetis. Lembar observasi tersaji pada Lampiran 2.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam Sugiyono, 2009: 231. Sementara itu, Djam’an Satori dan Aan
57
Komariah 2011: 132 menjelaskan bahwa peneliti yang melakukan wawancara bermaksud untuk mengungkapkan data dan informasi dari sumber langsung yang
sifat datanya berhubungan dengan makna-makna yang berada dibalik perilaku atau situasi sosial yang terjadi.
Esterberg Sugiyono, 2009: 233 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semistruktur, dan tidak terstruktur.
Dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan wawancara semistruktur dengan alasan jenis wawancara ini tergolong dalam
kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas jika dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini bertujuan untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu membuat pedoman wawancara agar proses wawancara tetap fokus dan tidak keluar dari konteks yang
menjadi tujuan utama peneliti, yaitu mendeskripsikan proses pembelajaran tematik terpadu dengan memanfaatkan laboratorium bahasa pada siswa kelas IV
SD Jetis Bantul. Peneliti memilih Kepala Sekolah, guru kelas IV, dan siswa kelas IV yang
berada di SD Jetis Bantul sebagai informan untuk melakukan kegiatan wawancara. Pemilihan informan tersebut berdasarkan keterkaitan pemanfaatan
laboratorium bahasa dalam pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar tersebut, yaitu orang-orang yang memiliki peran penting dalam permasalahan
58
yang ingin diketahui untuk menjawab penelitian. Lembar wawancara tersaji pada lampiran.
3. Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga
dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian Satori dan Komariah, 2009: 149. Studi dokumen ini merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara. Peneliti mengambil dokumen-dokumen berupa kelengkapan sekolah,
kurikulum sekolah, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk memperoleh data dokumentasi. Peneliti juga mengambil dokumentasi berupa foto
dan video saat proses pembelajaran tematik terpadu di laboratorium bahasa berlangsung.
F. Instrumen Penelitian