103
pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik authentic assesment yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil
belajar secara utuh. Ibnu Hajar 2013: 96 memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi hasil pembelajaran, diantaranya adalah tingkat
kepahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang dapat dilihat dengan menyelenggarakan tes hasil pembelajaran tematik berupa tes tertulis maupun
dengan tes perbuatan atau keterampilan. RPP guru telah memuat jenis atau teknik penilaian dan bentuk instrumen. Tidak ada pedoman penskoran pada RPP guru.
2. Tahap Pelaksanaan Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam
Pembelajaran Tematik Terpadu
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan, pembelajaran di kelas IVA, IVB, dan IVC, pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan RPP. Pada
saat pelaksanaan pembelajaran, guru berpedoman pada RPP sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Materi, strategi, dan metode pembelajaran serta langkah-
langkah pembelajaran telah sesuai dengan yang tertulis di RPP. Guru melakukan improvisasi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan laboratorium bahasa.
Laboratorium bahasa dimanfaatkaan oleh guru dengan menjalankan beberapa fungsinya, seperti untuk meningkatkan kemampuan siswa menyimak dengan
bantuan headset, tanya jawab, diskusi, dan penilaian. Namun, pemanfaatan laboratorium yang tampak pada pelaksanaan tidak tercantum dalam RPP.
Kegiatan pendahuluan pada langkah-langkah pembelajaran, dilakukan oleh guru dengan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan menyiapkan fisik dan
psikis siswa, mengaitkan materi sekarang dengan pembelajaran sebelumnya, dan
104
mengajukan pertanyaan menantang. Guru juga telah menyampaikan rencana kegiatan pada kegiatan pendahuluan.
Kegiatan pembelajaran di kelas IV SD Jetis Bantul telah berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Guru sebagai fasilitator berperan dalam
memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran Sanjaya, 2006: 20. Guru telah memfasilitasi siswa untuk
mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikannya
scientific approach
selama pembelajaran
di laboratorium bahasa, yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif selama proses
belajar mengajar. Pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran bertujuan mendorong anak untuk melakukan keterampilan-keterampilan ilmiah.
Penyajian materi oleh guru telah dikaitkan dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa dapat lebih mudah menerima materi
yang disampaikan oleh guru. Guru telah memberikan pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran. Siswa dilibatkan langsung dalam memanfaatkan
laboratorium bahasa yang merupakan fasilitas sekolah, sebagai media pembelajaran. Richard Decaprio 2013: 20 mengungkapkan bahwa salah satu
alasan pentingnya pemanfaatan laboratorium dalam dunia pendidikan yaitu laboratorium menjadi media pembelajaran yang akan mengaktifkan siswa dalam
kegiatan-kegiatan ilmiah untuk menunjang pembelajaran secara langsung. Seiring dengan perkembangan zaman, laboratorium bahasa juga mampu mendukung
pembelajaran komunikatif, yang menekankan pada pembelajaran yang berjangka panjang, antar disiplin ilmu, berfokus pada siswa, dan integrasi dengan masalah
105
dan kenyataan sehari-hari Mambo, 2004. Pembelajaran di kelas IV di SD Jetis Bantul sudah memanfaatkan media
pembelajaran yang ada di sekitar siswa. Media yang digunakan meliputi, benda- benda di dalam kelas, benda-benda di lingkungan sekolah, dan fasilitas sekolah
salah satunya adalah laboratorium bahasa. Selain sebagai media pembelajaran, laboratorium bahasa juga merupakan sumber pembelajaran, di mana guru
menyampaikan materi tambahan yang tidak terdapat pada buku dengan menampilkan materi berupa teks bacaan, gambar, maupun video dengan bantuan
perangkat laboratorium bahasa. Penyampaian materi pembelajaran di kelas IV SD Jetis Bantul telah
disampaikan dengan tema, saling terkait antar muatan pembelajaran, dan pemisah antar muatan pembelajaran sudah tidak begitu jelas. Guru dan siswa telah
menggunakan buku pegangan tematik selama proses pembelajaran sehingga pergantian muatan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran tidak begitu jelas.
Penggunaan tema apada pembelajaran membuat materi antar muatan pembelajaran menjadi saling terkait.
Pelaksanaan pembelajaran telah menyajikan konsep-konsep dari berbagai muatan pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Penyampaian konsep
beberapa muatan pelajaran sudah saling terkait. Materi pokok antar muatan pelajaran juga telah saling terkait dan telah disatukan dengan tema. Guru telah
melakukan tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalam rencana dan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu
memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk
106
membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Guru melaksanakan proses pembelajaran secara fleksibel atau luwes karena sudah mengaitkan materi pembelajaran dengan hal-hal yang sering
dijumpai oleh siswa. Pembelajaran juga tidak hanya fokus pada satu sumber belajar saja, tetapi menggunakkan beberapa sumber belajar. Guru telah
menggunakan sumber belajar selain buku yaitu dengan memanfaatkan laboratorium bahasa untuk menyampaikan materi. Materi yang disajikan di dalam
laboratorium bahasa berupa bacaan, gambar, dan video yang telah memuat beberapa muatan pelajaran.
Guru telah menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Guru tidak hanya
menyampaikan materi dengan ceramah saja, tetapi juga dengan penugasan, tanya- jawab, dan diskusi. Dengan metode pembelajaran yang menyenangkan, siswa
menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran dan meningkatkan keaktifan siswa. pemanfaatan laboratorium bahasa sebagai media, alat, dan sumber
pembelajran merupakan salah satu metode yang digunakan guru untuk memberikan pengalaman secara langsung dalam proses pembelajaran.
Guru telah memanfaatkan laboratorium bahasa sesuai fungsinya sebagai sarana pembelajaran. Fungsi laboratorium bahasa sebagai sarana pembelajaran
yaitu listening, conversation, attention, monitoring, intercom, text to speech, multimedia
control, audio
record, audio
control, dan
data based
www.laboratoiumbahasa.co.id, diakses pada tanggal 19 Maret 2014. Guru telah
107
memanfaatkan laboratorium bahasa sesuai fungsinya sebagai sarana pembelajaran, diantaranya adalah kegiatan berikut; a melibatkan siswa untuk
mendengarkan melalui bantuan perangkat elektronik yang tersedia; b memfasilitasi siswa untuk melakukan berbagai jenis percakapan; c
menyampaikan materi dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; d menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan siswa dengan bantuan
perangkat elektronik yang tersedia; e memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi secara aktif dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; f menyajikan
materi pembelajaran berupa audio video dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; dan g mengatur materi pelajaran atau suara melalui perangkat
audio. Laboratorium bahasa telah dimanfaatkan oleh guru sesuai fungsi evaluasi.
Nani Tiono 2001: 78 menjelaskan bahwa laboratorium bahasa dengan beberapa alat elektronik di dalamnya dapat membantu siswa dalam pembelajaran
khususnya pada tugas menyimak listening tasks. Selain menyimak, terdapat beberapa macam tugas menyimak komunikatif yang dapat diberikan guru di
dalam laboratorium bahasa sebagai fungsi evaluasi. Diantaranya adalah dengar dan mengikuti listen and follow, dengar dan melakukan listen and do, dengar
dan menikmati listen and enjoy, Dengar dan lengkapi listen and complete, dengar dan memperbaiki listen and correct, dengar dan mengomentari listen
and comment, dengar dan diskusikan listen and discuss, serta dengar dan mengingat kembali listen and recall. Beberapa tugas ini dapat dikerjakan secara
individu, berpasangan maupun berkelompok. Kegiatan pembelajaran kelas IV
108
telah memanfaatkan laboratorium bahasa sebagai fungsi evaluasi, diantaranya adalah kegiatan berikut; 1 dengar dan mengikuti; 2 dengar dan lakukan; 3
dengar dan lengkapi; 4 dengar dan diskusikan; dan 5 dengar dan ingat kembali. Kegiatan evaluasi tersebut disajikan dengan beragam, sesuai materi yang
disampaikan dan metode yang digunakan.
3. Penilaian Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaran