Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu

22 yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi Forgarty dalam Trianto, 2011: 117. Kemendikbud 2013: 9 menjelaskan bahwa Tematik Terpadu adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema. Jadi dalam pelaksanaannya, pelajaran yang diajarkan oleh guru di Sekolah Dasar diintegrasikan melalui tema- tema yang telah ditetapkan. Hal ini diperkuat dengan penjelasan Hadi Subroto dalam Trianto, 2011: 151 menjelaskan bahwa pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan beberapa isi mata pelajaran dan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan tema berdasarkan pada interaksi dengan lingkungan dan pengalaman kehidupannya, untuk mengaitkan beberapa isi mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu

Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dengan membuat mengangkat sebuah tema yang dapat mempersatukan indikator dari semua mata pelajaran. Kemendikbud 2014: 17 tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah a mudah memusatkan perhatian pada satu topik pada satu tema atau topik tertentu, b mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajaran dalam tema yang sama, c memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan, d mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik 23 dengan mengaitkan berbagai muatan pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa, e lebih bergairah belajar karena siswa dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, f lebih merasakan manfaat dan makna belajar, g guru dapat menghemat waktu, dan h budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan.

3. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu

Guru hendaknya memunculkan karakteristik tematik sebagai pembeda dengan pembelajaran lainnya dalam kegiatan belajar mengajar dengan penerapan kurikulum tematik di sekolah. Hal ini penting karena indikator kurikulum tematik terletak dalam karakteristik-karakteristik tertentu Hajar, 2013: 43. Menurut Syafaruddin dalam Hajar, 2013: 43-56, karakteristik pembelajaran tematik yaitu: a berpusat pada peserta didik, b memberikan pengalaman langsung, c tidak terjadi pemisah materi pelajaran secara jelas, d menyajikan konsep dari berbagai materi pelajaran, e bersifat fleksibel, f hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, g menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan, h mengembangkan komunikasi peserta didik, i mengembangkan kemampuan metakognisi peserta didik, dan j lebih menekankan proses daripada hasil. Selain itu, Depdikbud dalam Trianto, 2011: 153 memaparkan bahwa sebagai model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut. a. Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik berpusat pada siswa student center, hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa 24 sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Pada kurikulum 2013, guru menggunakan pendekatan saintifik untuk mengaktifkan siswa. b. Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik memberikan pengalaman langsung kepada siswa. dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. c. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik pemisahan antara mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai matapelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e. Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel di mana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada. 25 f. Menggunakan prinsip belajar yang menyenangkan Pembelajaran tematik menggunakan prinsip belajar menyenangkan sehingga diharapkan siswa dapat terlibat denngan asyik dalam belajar sampai lupa waktu, penuh percaya diri, dan tertantang untuk melakukan hal serupa atau hal yang lebih berat lagi. Berdasarkan karekteristik yang telah diuraikan di atas, terlihat jelas bahwa dengan penerapan pembelajaran tematik sebagai bagian daripada pembelajaran terpadu memiliki banyak keuntungan yang dapat dicapai Depdikbud dalam Trianto, 2011: 153, diantaranya adalah sebagai berikut. a. Memudahkan pemusatan perhatian pada satu tema tertentu. b. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar isi mata pelajaran dalam tema yang sama. c. Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan. d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa. e. Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. f. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata pelajaran dan sekaligus dapat mempelajari pelajaran lain. g. Guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus, dan diberikan dalam dua atau tiga 26 pertemuan, dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remidial, pemantapan, atau pengayaan materi.

4. Langka-langkah Pembelajaran Tematik Terpadu