47
ambang atas score itu pada rentang 3 sampai 4 Hair dkk, 1995. Oleh karena itu kasus-kasus atau observasi yang mempunyai Z score
≥ 3.0 akan dikategorikan sebagai outliers.
3.5.5. Outlier Mulltivariate
Evaluasi terhadap outliers multivariate antar variable perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada
outliers, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak mahalanobis the mahalonobis distance untuk tiap-
tiap obsevasi dapat dihitung dan menunjukkan jalan sebuah obsevasi dari rata-rata semua variable dalam sebuah ruang multidimensional Hair dkk,
1995 ; Norusis,1994 ; tabacnick fidel, 1996 dikutip dalam Ferdinand 2002 : 63. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan
menggunakan kriteria jarak mahalonis pada tingkat p 0,001. Jarak mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan x² pada derajat bebas
sebesar jumlah variable yang digunakan dalam penelitian itu.
3.5.6. Uji Normalitas Univariate dan Multivariate
Sebaran data yang harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas terpenuhi, sehingga data dapat diolah lebih path
diagram. Uji normalitas perlu dilakukan baik untuk univatiate dan multivariate. Untuk menguji normalitas distribusi data yang akan
digunakan dalam analisis dengan menggunakan uji-uji statistic. Bila nilai Z score lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi
48
data adalah tidak normal dengan asumsi normalitas pada tingkat signifikasi
≥ 0,05.
3.5.7. Uji kausalitas
Kausalitas merupakan permodelan yang tersususun secar stuktural yang menggambarkan adanya hubungan yang hipotesiskan antar konstruk
dan menjelaskan kualitas termasuk didalamnya kualitas berjenjang. Hubungan kuasalitas yang dihipotesiskan berdasarkan teori yang
telah teruji dan sistematis. Deteksi kausalitas dapat diamati dari batas tingkat propabilitas yang lebih kecil 0,05
≤ 0,05. Dalam sebuah model kausalitas, kebenaran adanya hubungan sebab
akibat antara dua atau lebih variable bukannya karena menggunakan SEM tetapi harus didasari oleh teori-teori yang mapan. Jadi SEM bukan
digunakan untuk menghasilkan kausalitas tetapi digunakan untuk mengkonfermasikan kausalitas.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Perusahaan
RSAB Prima Husada didirikan pada tanggal 15 Mei 2004, dengan atas nama pemilik Ny. Hj. Sumiati, Amd. Keb. RSAB Prima Husada
berdiri di atas luas tanah 1650 M
2
dengan luas bangunan 1400 M
2
. RSAB Prima Husada berlokasi di jalan Letjen Suprapto No.3 Kepuh Kiriman,
Waru-Sidoarjo. RSAB Prima Husada melakukan pembenahan di bagian yang tidak
dapat melakukan kegiatan pelayanan kesehatan yang optimal, sehingga Bagian tersebut dapat perdiri sejajar dengan Bagian-Bagian lainnya dan
tidak menggangu kinerja RSAB Prima Husada mencapai pelayanan kesehatan yang optimal dimata masyarakat.
RSAB Prima Husada merupakan rumah sakit terutama anak dan bersalin bagi warga Sidoarjo dan sekitarnya. RSAB Prima Husada
merupakan rumah sakit bersalin yang terkenal dengan pelayanan pra dan pasca melahirkan yang profesional. Memiliki bangunan yang bagus dan
nyaman. RSAB Prima Husada didukung peralatan kedokteran modern
seperti ruang bersalin yang dilengkapi continous and central monitoring CTG cardiotocografi, ruang bayi dengan infant core unit dan photo
55