Asumsi Model Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis

64 Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban yang diberikan reseponden cukup bervariatif. Hal tersebut dapat dilihat dari setiap indikator – indikator berikut ini : 1. Untuk indikator pertama dengan pertanyaan mengenai sikap pelayanan yang diberikan rumah sakit dalam melayani keinginan pasien agar pasien merasa puas, reponden banyak yang menjawab cenderung baik. Hal tersebut dapat dilihat pada skor 5 sebanyak 57 orang responden, pada skor 7 terdapat 1 orang responden yang menjawab baik. 2. Selanjutnya indikator ketiga dengan pertanyaan mengenai reputasi yang dimiliki rumah sakit dapat mempengaruhi pandangan pasien terhadap rumah sakit, responden juga banyak yang menjawab baik. Hal tersebut dapat dilihat pada skor 6 sebanyak 49 orang responden. Sedangkan pada skor 7 terdapat sebanyak 3 orang responden.

4.3. Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis

4.3.1. Asumsi Model

4.3.1.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah 65 tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.9. Hasil Pengujian Normalitas Variable min max kurtosis c.r. X11 2 7 -0,135 -0,295 X12 3 7 0,013 0,028 X13 3 7 -0,545 -1,192 X21 3 7 -0,566 -1,238 X22 3 7 0,517 1,132 X23 3 7 -0,291 -0,637 X31 4 7 -0,491 -1,074 X32 4 7 -0,706 -1,544 X33 4 7 -0,001 -0,002 X41 3 7 0,215 0,470 X42 4 6 -0,873 -1,912 X43 4 7 -0,634 -1,387 X51 3 7 0,166 0,363 X52 3 7 -0,236 -0,518 X53 4 7 -0,584 -1,279 Y11 4 7 -0,082 -0,180 Y12 4 7 -0,055 -0,121 Y21 3 7 0,571 1,250 Y22 4 7 -0,618 -1,352 Multivariate -10,008 -1,900 Batas Normal ± 2,58 Sumber : lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada pada - 1,644 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. 4.3.1.2.Evaluasi atas Outlier Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi -observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair,1998. 66 Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square χ2 pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = n-k-1. Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai χ2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 40,790. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.10. Hasil Pengujian Outlier Multivariate Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 7,650 100,300 58,000 19,991 115 Std. Predicted Value -2,519 2,116 0,000 1,000 115 Standard Error of Predicted Value 8,873 15,276 12,108 1,416 115 Adjusted Predicted Value 6,350 98,600 58,150 20,755 115 Residual -55,371 57,436 0,000 26,684 115 Std. Residual -1,894 1,965 0,000 0,913 115 Stud. Residual -2,162 2,098 -0,002 1,005 115 Deleted Residual -72,127 65,476 -0,151 32,394 115 Stud. Deleted Residual -2,206 2,137 -0,001 1,012 115 Mahalanobis Distance [MD] 9,513 30,146 18,835 4,575 115 Cooks Distance 0,000 0,071 0,011 0,014 115 Centered Leverage Value 0,083 0,264 0,165 0,040 115 a Dependent Variable : NO. RESP Sumber : lampiran 4 Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 30,146 lebih kecil dari 40,790. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel. 67 4.3.1.3.Deteksi Multicollinierity dan Singularity Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil, maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 16.0 diperoleh hasil Determinant of Sample Covariance Matrix adalah 0 yaitu sebesar 46,255 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. 4.3.1.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variabel construct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : 68 Tabel 4.11. Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 4 X11 0,868 X12 0,884 Reliability X13 0,754 X21 0,681 X22 0,785 Responsiveness X23 0,756 X31 0,536 X32 0,672 Assurance X33 0,709 X41 0,641 X42 0,671 Emphaty X43 0,635 X51 0,718 X52 0,843 Tangibles X53 0,527 Y11 0,776 Art Service Y12 0,843 Y21 0,889 Art Purchase Y22 0,777 Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar 0.5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik dan dapat diterima. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : 69 Tabel 4.12. Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha X11 0,905 X12 0,898 Reliability X13 0,874 0,868 X21 0,826 X22 0,848 Responsiveness X23 0,828 0,779 X31 0,755 X32 0,795 Assurance X33 0,785 0,671 X41 0,771 X42 0,801 Emphaty X43 0,777 0,682 X51 0,813 X52 0,856 Tangibles X53 0,745 0,728 Y11 0,905 Art Service Y12 0,914 0,790 Y21 0,915 Art Purchase Y22 0,924 0,816 Sumber : lampiran 6 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil yang baik dimana koefisien koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu 0.7 Hair et.al.,1998. Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Construct reliability dan Variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut: [ Σ Standardize Loading] 2 Construct Reliability = [ Σ Standardize Loading] 2 + Σε j ] 70 Sementara ε j dapat dihitung dengan formula ε j = 1 – [ Standardize loading ] secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,5 Hair at, 1998. Standardize loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat estimasi setiap construct standardize regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya. Σ [Standardize Loading 2 ] Variance Extracted = Σ [Standardize Loading 2 ] + Σ ε j ε j = 1 – Standardize Loading 2 Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.13. Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0,868 0,753 0,247 X12 0,884 0,781 0,219 Reliability X13 0,754 0,569 0,431 0,875 0,701 X21 0,681 0,464 0,536 X22 0,785 0,616 0,384 Responsiveness X23 0,756 0,572 0,428 0,785 0,551 X31 0,536 0,287 0,713 X32 0,672 0,452 0,548 Assurance X33 0,709 0,503 0,497 0,676 0,414 X41 0,641 0,411 0,589 X42 0,671 0,450 0,550 Emphaty X43 0,635 0,403 0,597 0,686 0,421 X51 0,718 0,516 0,484 X52 0,843 0,711 0,289 Tangibles X53 0,527 0,278 0,722 0,745 0,501 Y11 0,776 0,602 0,398 Art Service Y12 0,843 0,711 0,289 0,792 0,656 Y21 0,889 0,790 0,210 Art Purchase Y22 0,777 0,604 0,396 0,821 0,697 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 7 71 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50

4.3.2. Pengujian Model Dengan