Perhitungan : n
i
= 741-0,1 = 83,3= dibulatkan menjadi 83 orang Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 83 orang
dan sampel dipilih secara purposive sampling, yaitu sampel dipilih secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Sampel yang dipilih dengan
kriteria inklusi sebagai berikut : a. Pasien yang memanfaatkan pelayanan kesehatan mata retina Rumah Sakit Khusus
Mata Sumatera Kota Medan dan telah mendapat rekomendasi dari dokter untuk dilakukan tindakan operasi mata retina; seperti fotokoagulasi laser, injeksi Anti-
VEGF dan operasi. b. Tempat tinggal pasien dapat dijangkau peneliti
c. Bersedia diwawancarai dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik d. Pasien yang berusia dibawah 17 tahun maka diwawancarai keluarga yang
mendampingi pasien tersebut. Adapun kriteria eksklusi pemilihan sampel adalah sebagai berikut :
a. Pasien yang tinggal di luar Kota Medan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara atau metode pengumpulan data berupa data primer dan sekunder.
3.4.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner semi tertutup yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu, dengan penjelasan kuesioner secara lengkap sebagai
Universitas Sumatera Utara
acuan pewawancara dalam melakukan wawancara. Untuk menjamin kerahasiaan dan keakuratan jawaban, maka sebelum pelaksanaan wawancara, terlebih dahulu
dilakukan perjanjian tempat dan lokasi wawancara. Data primer sebagai variabel bebas terdiri dari faktor konsumen meliputi; umur, pendidikan, pekerjaan,
pengetahuan, penghasilan, persepsi terhadap penyakit dan persepsi tentang pelayanan. faktor penyedia pelayanan kesehatan meliputi; sikap petugas medis, dokter mata,
perawat mata dan fasilitas serta ketersediaan obat dan peralatan medis. Variabel terikat adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan mata retina Rumah Sakit Khusus
Mata Sumatera Kota Medan. Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana kuesioner dapat dijadikan sebagai alat ukur yang
mewakili variabel terikat dan variabel bebas dalam suatu penelitian.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen-dokumen resmi lainnya terutama data di Rumah Sakit Khusus Mata Sumatera Kota Medan,
yang digunakan untuk membantu analisis data primer yang diperoleh.
3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas Kelayakan menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian
diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 orang responden di instalasi rawat jalan sub spesialis mata RSUP.H.Adam Malik
Universitas Sumatera Utara
Medan dengan alasan memiliki demografi yang sama dan relatif dekat. Uji validitas dan reliabilitas dengan mengukur korelasi antar item variabel menggunakan rumus
teknik Pearson Product Moment Corelation Coeficient r, dengan ketentuan nilai koefisien korelasi 0,3 valid Gozhali, 2005.
Hasil uji validitas variabel bebas dan terikat sebagai berikut : 1 Faktor Konsumen
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa variabel bebas faktor konsumen indikator
persepsi tentang penyakit 10 pertanyaan, persepsi tentang pelayanan 8 pertanyaan dan diagnosa klinis 5 pertanyaan mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel faktor konsumen valid Lampiran 2.
2 Faktor Penyedia Pelayanan Kesehatan Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan Pearson Product Moment
Correlation diketahui bahwa variabel bebas faktor penyedia pelayanan kesehatan indikator sikap petugas medis dan fasilitas 20 pertanyaan dan ketersediaan obat dan
peralatan medis 5 pernyataan mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel faktor penyedia pelayanan
kesehatan valid Lampiran 2.
b. Uji Reliabilitas