Hasil uji coba instrumen terhadap 74 responden diperoleh harga r
11
=
0,7355 lihat Lampiran 5. Ini berarti instrumen reliabel, sehingga instrumen
tes matematika digunakan untuk mengambil data prestasi belajar siswa. c. Daya Pembeda
Daya pembeda masing-masing butir soal dilihat dari relasi antar skor butir- butir tersebut dengan skor totalnya. Untuk mengetahui daya pembeda instrumen
tes yang digunakan penulis memakai rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson. Butir soal yang dipakai jika daya pembeda r
xy
³ 0,3. Hasil uji coba 30 butir soal instrumen tes matematika terhadap 74
responden menunjukkan bahwa soal nomor 5, 9, 10, 12, 22 daya bedanya kurang
dari 0,3 lihat Lampiran 5 Tabel 6. Oleh karena itu, butir soal nomor-nomor
tersebut tidak digunakan untuk mengambil data prestasi belajar siswa. d. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran
P tiap-tiap butir tes yang digunakan, jika terletak antara 0,30 £ P £ 0,70. Hasil uji coba instumen tes matematika menunjukkan bahwa butir soal
nomor 5, 9, 10, 12, 22 tingkat kesukarannya kurang dari 0,3 lihat Lampiran 5 Tabel 7. Ini berarti butir soal tersebut terlalu sulit. Oleh karena itu, butir soal-
soal ini tidak digunakan untuk mengambil data prestasi belajar siswa.
2. Instrumen Angket Motivasi Belajar
a. Uji validitas isi Agar instrumen angket yang akan digunakan mempunyai validitas isi yang
tinggi, maka penulis mengkonsultasikan pada biro konsultasi program studi
Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun. Setelah dilakukan revisi sesuai hasil konsultasi, penulis melakukan uji coba instrumen angket di
SMA Negeri 5 Madiun. b. Konsistensi internal
Konsistensi internal menunjukkan adanya korelasi positif antara skor masing-masing butir angket tersebut. Artinya, butir-butir tersebut harus
mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Untuk mengetahui konsistensi internal penulis menggunakan rumus korelasi
Karl Pearson. Butir soal yang dipakai jika korelasi r
xy
masing-masing butir angket tersebut r
xy
3 ,
³
Hasil uji coba 40 butir soal terhadap 74 responden diperoleh hasil bahwa semua butir soal indeks konsistensi internalnya r
xy
3 ,
. lihat
Lampiran 6 Tabel 9. Ini berarti semua butir soal dapat digunakan untuk
mengambil data motivasi belajar siswa.
c. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen angket
yang digunakan memiliki reabilitas yang tinggi, artinya apakah skor tampak tes berkorelasi tinggi dengan skor murninya sendiri. Jika koefisien korelasi
mendekati 1,0 menunjukkan semakin kuatnya hubungan yang ada sedangkan koefisien yang semakin kecil mendekati angka 0 berarti semakin lemahnya
hubungan yang terjadi. Interpretasi koefisien reliabilitas merupakan evaluasi kecermatan skor
tes, bukan sekedar keajegan pengukurannya saja. Makna lain dari reliabilitas ádalah kepercayaan. Dengan mengetahui tingginya kooefisien reliabilitas
suatu tes, orang dapat menentukan sejauhmana ia boleh dan bersedia mempercayai skor hasil tes tersebut. Karena keterpercayaan itu bersifat
relatif, maka interpretasi kooefisien reliabilitas pun bersifat relatif. Pada penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan adalah rumus Alpha.
Instrumen reliabilitas yang digunakan jika r
11
0,7 Hasil uji coba instrumen diperoleh harga r
11
= 0.8772 lihat Lampiran 6. Ini berarti instrumen reliabel, sehingga instrumen angket digunakan
penulis untuk mengambil data motivasi belajar siswa.
Hasil uji coba angket menunjukkan bahwa dari 40 butir soal yang diujicobakan terhadap 74 responden menunjukkan indeks reliabilitasnya
0,8772. Ini berati indeks reliabilitas instrumen angket tinngi. Berdasarkan indeks reliabilitas tersebut instrumen angket digunakan untuk mengambil
data motivasi belajar siswa.
3. Instrumen Data IQ