BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Instrumen Matematika
a. Uji validitas isi Sebelum instrumen tes diujicobakan pada kelompok tray out, perlu dinilai
terlebih dahulu apakah instrumen yang digunakan mempunyai validitas isi yang tinggi. Untuk menilai apakah instrumen tes matematika yang digunakan
mempunyai validitas isi yang tinggi, penulis mengkonsultasikan pada validator expert judgement. Dalam penelitian ini validator yang ditunjuk adalah
Hendrianto guru sekolah SMA Negeri 6 Madiun tempat melakukan penelitian. Pertimbangan ini didasarkan bahwa guru yang bersangkutan telah bertahun-
tahun mengajar, sehingga ia mampu mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran dapat tercapai jika ditinjau dari materi yang diajarkan, apakah
materi yang diujikan telah seimbang dengan materi yang diajarkan atau tidak, apakah soal-soal yang diujikan dapat dipahami oleh siswa atau tidak.
b. Uji Reliabilitas Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen tes
matematika yang digunakan memiliki reabilitas yang tinggi, artinya apakah skor tes berkorelasi tinggi dengan skor murninya sendiri. Jika koefisien korelasi
mendekati 1,0 menunjukkan semakin kuatnya hubungan yang ada sedangkan koefisien yang semakin kecil mendekati angka 0 berarti semakin lemahnya
hubungan yang terjadi. Dalam penelitian ini, uji reabilitas digunakan rumus Kuder-Richarson KR-20. Instrumen dikatakan reliabel jika r
11
0,7
Hasil uji coba instrumen terhadap 74 responden diperoleh harga r
11
=
0,7355 lihat Lampiran 5. Ini berarti instrumen reliabel, sehingga instrumen
tes matematika digunakan untuk mengambil data prestasi belajar siswa. c. Daya Pembeda
Daya pembeda masing-masing butir soal dilihat dari relasi antar skor butir- butir tersebut dengan skor totalnya. Untuk mengetahui daya pembeda instrumen
tes yang digunakan penulis memakai rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson. Butir soal yang dipakai jika daya pembeda r
xy
³ 0,3. Hasil uji coba 30 butir soal instrumen tes matematika terhadap 74
responden menunjukkan bahwa soal nomor 5, 9, 10, 12, 22 daya bedanya kurang
dari 0,3 lihat Lampiran 5 Tabel 6. Oleh karena itu, butir soal nomor-nomor
tersebut tidak digunakan untuk mengambil data prestasi belajar siswa. d. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran
P tiap-tiap butir tes yang digunakan, jika terletak antara 0,30 £ P £ 0,70. Hasil uji coba instumen tes matematika menunjukkan bahwa butir soal
nomor 5, 9, 10, 12, 22 tingkat kesukarannya kurang dari 0,3 lihat Lampiran 5 Tabel 7. Ini berarti butir soal tersebut terlalu sulit. Oleh karena itu, butir soal-
soal ini tidak digunakan untuk mengambil data prestasi belajar siswa.
2. Instrumen Angket Motivasi Belajar