Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Dengan Pembelajaran Model Kooperatif

kecerdasan rendah, sedang dan tinggi. Berdasarkan hasil analisis uji lanjut menunjukkan bahwa perbedaan prestasi belajar pada hipotesis H 1C untuk masing- masing kategori IQ berbeda secara signifikan. Melihat rata-rata prestasi belajar untuk kelompok siswa dengan IQ tinggi lebih besar dari pada kelompok siswa dengan IQ sedang maupun rendah, berarti prestasi belajar siswa yang mempunyai IQ tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai IQ sedang maupun rendah. Untuk kelompok siswa yang mempunyai IQ sedang, rata-rata prestasi belajarnya lebih besar dari pada yang mempunyai IQ rendah. Ini berarti siswa yang mempunyai mempunyai IQ sedang berprestasi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai mempunyai IQ rendah

4. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Dengan Pembelajaran Model Kooperatif

Jigsaw Dengan Pendekatan Matematisasi Berjenjang dan Tanpa pendekatan Matematisasi Berjenjang Ditinjau Dari Tingkat Motivasi Belajar Siswa Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa H 0AB diterima. Ini berarti tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan faktor motivasi. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika pada siswa dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan mtematisasi berjenjang tetap lebih baik dari pada tanpa pendekatan matematisasi berjenjang, baik pada siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang maupun rendah. 5. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Dengan Pembelajaran Model Kooperatif Jigsaw Dengan Pendekatan Matematisasi Berjenjang dan Tanpa pendekatan Matematisasi Berjenjang Ditinjau Dari Tingkat Kecerdasan Siswa Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa H 0AC diterima. Ini berarti tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan faktor kecerdasan. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika pada siswa dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan mtematisasi berjenjang tetap lebih baik dari pada tanpa pendekatan matematisasi berjenjang, baik pada siswa dengan tingkat kecerdasan tinggi, sedang maupun rendah. 6. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Pada Masing-Masing Tingkatan IQ Ditinjau dari Motinasi Belajar Siswa. Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa H 0BC ditolak. Ini berarti terdapat interaksi antara faktor motivasi B dan Inteligensi C. Berdasarkan hasil analisis uji lanjut antar sel pada kolom yang sama menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan pada masing-masing tingkatan IQ. Jika dilihat pada masing-masing tingkatan motivasi, rata-rata prestasi belajar siswa yang mempunyai IQ tinggi lebih baik dari pada IQ sedang maupun rendah, rata- rata prestasi belajar IQ sedang lebih baik dari pada IQ rendah. Ini berarti, jika dlihat pada masing-masing tingkatan motivasi belajar, siswa yang mempunyai IQ tinggi berprestasi lebih baik dari pada yang mempunyai IQ sedang maupun rendah, siswa yang mempunyai IQ sedang berprestasi lebih baik dari pada yang mempunyai IQ rendah. Hasil analisis uji lanjut antar sel pada baris yang sama menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan pada masing-masing tingkatan motivasi. Jika dilihat pada masing-masing tingkatan IQ, rata-rata prestasi belajar siswa yang mempunyai motivasi tinggi lebih baik dari pada motivasi sedang maupun rendah, rata-rata prestasi belajar motivasi sedang lebih baik dari pada motivasi rendah. Ini berarti, jika dlihat pada masing-masing tingkatan IQ, siswa yang mempunyai motivasi tinggi berprestasi lebih baik dari pada yang mempunyai motivasi sedang maupun rendah, siswa yang mempunyai motivasi sedang berprestasi lebih baik dari pada yang mempunyai

7. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Dengan Pembelajaran Model Kooperatif

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP

0 3 111

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL STAD DAN JIGSAW DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA

0 4 118

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa Kelas VIII

0 2 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW YANG DIDAHULUI METODE RESITASI DAN TANPA DIDAHULUI METODE RESITASI PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA DI KOTA MADIUN

0 1 109

PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP.

0 1 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW YANG DIDAHULUI METODE RESITASI DAN TANPA DIDAHULUI METODE RESITASI PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA DI KOTA MADIUN.

0 0 109

PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP - repository UPI T MAT 1303350 Title

0 0 4

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATISASI SISWA DI SMP

0 0 23

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN PENDEKATAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI EFIKASI DIRI SISWA SMP KELAS VII DI KABUPATEN SEMARANG - UNS Institutional Repositor

0 0 19

Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran ``matematisasi berjenjang`` pada materi permutasi kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 228