b Skala pengukuran: ordinal c Kategori: rendah, sedang, tinggi
Mengingat penggolongan kategori ada banyak teori dan pengambilan data IQ diambil dari sekolah, maka data diambil dari
sekolah-sekolah yang dilakukan test IQ oleh lembaga yang sama. Berdasarkan hasil survey tes IQ untuk siswa SMA di Madiun
dilakukan oleh lembaga psikologi Citra Anda dengan alamat Jl. Kemayoran Budidayan No.7 Surabaya. Kategori penggolongannya
adalah: IQ tinggi jika skor yang diperoleh di atas 100, IQ sedang jika skor yang diperoleh antara 95 sampai 99, IQ rendah jika skor yang
diperoleh kurang dari 95. d Simbol: c
k
dengan k = 1, 2, 3
b. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar matematika 1 Definisi operasional prestasi belajar matematika adalah hasil belajar siswa
yang ditunjukkan oleh nilai, yang dicapai setelah megikuti pembelajaran matematika.
2 Skala Pengukuran: skala interval 3 Simbol: X
2. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Angket
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Angket yang digunakan memuat pertanyaan tentang motivasi belajar
matematika yang berupa soal pilihan ganda dengan 5 alternatif.
Pemberian skor untuk item positif adalah sebagai berikut: jika menjawab a diberi skor 5, b diberi skor 4, c diberi skor 3, d diberi skor 2, menjawab e
diberi skor 1. Sedangkan untuk item negatif diberi skor sebagai berikut: menjawab soal a diberi skor 1, b diberi skor 2, c diberi skor 3, d diberi skor 4
dan menjawab e diberi skor 5. lihat Lampiran 2
b. Metode Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar matematika
setelah pembelajaran selesai. lihat Lampiran 3 c.
Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data nilai ujian nasional matematika sebelum dilaksanakan proses pembelajaran. Sampel yang
terpilih akan digunakan untuk uji keseimbangan.lihat Lampiran 4 3.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes untuk memperoleh data prestasi belajar matematika dan angket motivasi belajar siswa.
Sebelum instrumen tes digunakan terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument tes tersebut. Uji coba dilakukan di SMA
negeri 5 Madiun pada 74 responden. Setelah dilaksanakan uji coba, kemudian dilaksanakan analisis butir tes dan angket sebagai berikut:
a. Tes
1 Uji Validitas Isi Untuk instrumen ini, supaya tes mempunyai validitas isi, harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a Tes harus dapat mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.
b Penekanan materi yang diuji seimbang dengan penekanan materi yang diajarkan.
c Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan dapat dipahami oleh tester.
Untuk itu menilai apakah instrumen tes mempunyai validitas isi, biasanya penilaian ini dilakukan oleh pakar atau validator expert
judgement. Dalam penelitian ini validator yang diambil adalah guru sekolah tempat melakukan penelitian. Pertimbangan ini didasarkan
bahwa guru yang bersangkutan telah bertahun-tahun mengajar, sehingga dapat dianggap sebagai ahli dalam bidangnya.
2 Uji Reliabilitas Dalam penelitian ini tes prestasi belajar yang penulis gunakan
adalah tes obyektif, dengan setiap jawaban benar diberi skor 1, dan setiap jawaban salah diberi skor 0. Sehingga untuk menghitung tingkat
reliabilitas tes ini digunakan rumus Kuder-Richarson dengan KR-20, yaitu:
r
11
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
- ÷
ø ö
ç è
æ -
=
å
2 2
1
t i
i t
s q
p s
n n
dengan : r
11
= indeks reliabilitas instrumen n = banyaknya butir instrumen
2 t
s
= variansi total
p
i
= proporsi subyek yang menjawab benar pada butir ke – i q
i
= 1-p
i
Soal dikatakan reliabel jika r
11
0,7. 3 Daya Pembeda
Daya pembeda masing-masing butir soal dilihat dari relasi antar skor butir-butir
tersebut dengan
skor totalnya.
Daya pembeda
menggunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut :
r
xy
å å
å å
å å
å
- -
- =
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
dengan : r
xy
= indeks konsistensi internal untuk butir tes ke-i n = cacah subyek yang dikenai tes
X = skor butir ke-i Y = skor total
Dalam penelitian ini soal tes yang digunakan jika daya pembedanya r
xy
0,3. 4 Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk
menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus :
s
J B
P =
Keterangan : P
: Indeks kesukaran
B : Banyak peserta tes yang menjawab soal benar
J
s
: Jumlah seluruh peserta tes Dalam penelitian ini soal tes yang dipakai jika 0,30 £ P £ 0,70
Suharsimi Arikunto, 1998:212
b. Angket
1 Validitas isi Untuk mengetahui apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi
yang tinggi, maka penulis akan mengkonsultasikan pada biro konsultasi program studi Bimbingan Konseling IKIP PGRI Madiun.
2 Konsistensi internal Konsistensi internal menunjukkan adanya korelasi positip antara skor
masing-masing butir angket tersebut. Artinya, butir-butir tersebut harus mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan
yang sama pula. Untuk menghitungnya digunakan rumus korelasi Karl Pearson sebagai berikut:
r
xy
å å
å å
å å
å
- -
- =
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
dengan : r
xy
= indeks konsistensi internal butir ke-i n = cacah subyek yang dikenai angket
X = skor butir ke-i dari subyek uji coba Y = skor total dari subyek uji coba
Butir soal dipakai r
xy
3 ,
³
Budiyono, 2003:65 3 Uji Realibilitas
Dalam penelitian ini, uji reabilitas digunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r
11
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
- ÷
ø ö
ç è
æ -
=
å
2 2
1 1
t i
s s
n n
dengan : r
11
= indeks reliabilitas instrumen n = banyaknya butir instrumen
2 i
s
= variansi butir ke-i, i= 1, 2, 3, 4……,n
2 t
s
= variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba Instrumen dikatakan reliabel jika r
11
0,7. Budiyono, 2003:70
E.
Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan