Uji penyimpangan terhadap asumsi klasik

commit to user 70 maka telur ayam ras dapat digoreng atau digunakan sebagai bahan campuran masakan lainnya. Sehingga permintaan akan telur ayam ras ini akan selalu ada setiap harinya. Sehingga meskipun harganya naik, masyarakat tetap memilih mengkonsumsi telur ayam ras.

e. Uji penyimpangan terhadap asumsi klasik

Agar koefisien-koefisien regresi yang dihasilkan dengan metode OLS Ordinary Least Square bersifat BLUE Best Linier Unbiassed Estimated , maka asumsi-asumsi persamaan regresi linier klasik harus dipenuhi oleh model. Uji penyimpangan terhadap asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji deteksi multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil pengujian model fungsi permintaan telur ayam ras di Kabupaten Sukoharjo terhadap asumsi klasik : 1 Multikolinearitas Uji deteksi multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai koefisien pada matriks Pearson Correlations PC. Dari hasil uji menunjukkan bahwa tidak terdapat nilai koefisien yang lebih besar atau sama dengan 0,8 pada matriks Pearson Correlations nilai PC 0,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antar variabel- variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas. 2 Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan metode Park. Dari hasil analisis data sekunder menunjukkan bahwa hasil uji F dan hasil uji -t tidak signifikan. Ini berarti bahwa kesalahan pengganggu mempunyai varians yang sama atau terjadi homoskedastisidas. Oleh karena itu dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model yang digunakan. commit to user 71 3 Autokorelasi Untuk mendeteksi keberadaan autokorelasi dapat digunakan uji Durbin Watson DW . Pada uji DW diajukan hipotesis sebagai berikut : Jika Ho adalah dua ujung, yaitu bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif, maka jika : DW dL : menolak Ho DW 4 – dL : menolak Ho du DW 4 – du : tidak menolak Ho dL ≤ DW ≤ du : pengujian tidak meyakinkan 4 – du ≤ DW ≤ 4 – dL : pengujian tidak meyakinkan Dari hasil analisis diperoleh nilai Durbin Watson DW sebesar 2,289 sehingga dapat dianalisis : n = 15; k = 6 5; dL = 0,502; du = 2,388 4 – du ≤ DW ≤ 4 – dL : pengujian tidak meyakinkan 1,612 ≤ 2,289 ≤ 3,498 : pengujian tidak meyakinkan Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pengujian autokorelasi yang dilakukan pada fungsi permintaan telur ayam ras di Kabupaten Sukoharjo dengan menggunakan Durbin Watson memberikan hasil pengujian yang tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan. Artinya, uji Durbin Watson DW tidak bisa dilakukan untuk menentukan keberadaan autokorelasi. Oleh karena itu dibutuhkan cara lain untuk mendeteksi keberadaan autokorelasi. Menurut Gujarati 1997 : 225 untuk mengatasi keterbatasan uji Durbin Watson , dilakukan Run Test yang diterapkan pada residual penyimpangan. Definisi Run adalah urutan yang tak terputus dari suatu lambang atau ciri seperti + atau -. Berikut ini adalah nilai residual yang berasal dari hasil regresi diadopsi dari lampiran 10: commit to user 72 + - ++ - + - ++++ - - - - + 1 2 3 4 5 6 7 8 9 N 1 + = 9 N 2 - = 7 r Run = 9 Dari tabel nilai kritis run diperoleh F 1 = 4 dan F 2 = 14 Hipotesis : Ho = + dan - terjadi dalam urutan random Hi = + dan - menyimpang dari kerandoman Keputusan pada α = 0,05 adalah : · F 1 r F 2 maka Ho diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi · r F 1 atau r ≥ F 2 maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi Hasil analisis : F 1 r F 2 4 9 14, artinya menerima Ho Dengan diterimanya Ho berarti autokorelasi tidak terjadi pada persamaan regresi yang diduga. Karena tidak ditemukan adanya penyimpangan terhadap asumsi klasik persamaan regresi maka penaksir-penaksir yang didapatkan merupakan penaksir OLS yang terbaik, linier, dan tidak bias atau bersifat BLUE. Dari hasil analisis data maka persamaan regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut : Ln Qd t = -13,968 + 0,104 LnX 1 - 0,336 LnX 2 -0,222 LnX 3 + 0,273 LnX 4 + 2,055 LnX 5 + 0,240 LnX 6 Fungsi permintaan tersebut kemudian dikembalikan ke bentuk asal sehingga bentuknya menjadi : Qd t = -13,968 X 1t 0,104 X 2t - 0,336 X 3t -0222 X 4t 0,273 X 5t 2,055 X 6t 0,240

3. Elastisitas Permintaan Telur Ayam Ras di Sukoharjo