commit to user
39
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Keadaan Alam
Kabupaten Sukoharjo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Sukoharjo, sekitar 10 km sebelah selatan Kota
Surakarta. Secara geografi Sungai Bengawan Solo membelah kabupaten ini
menjadi dua bagian: Bagian utara pada umumnya merupakan dataran rendah dan bergelombang, sedang bagian selatan dataran tinggi dan pegunungan.
Sebagian daerah di perbatasan merupakan daerah perkembangan Kabupaten Sukoharjo, diantaranya di kawasan Grogol dan Kartosuro. Kartosuro
merupakan persimpangan jalur Solo-Yogyakarta dengan Solo-Semarang. Kabupaten Sukoharjo dilintasi jalur kereta api Solo-Wonogiri, yang
dioperasikan kembali pada tahun 2004 setelah selama puluhan tahun tidak difungsikan. Jalur kereta api ini merupakan salah satu yang paling
berbahaya di Indonesia, karena melintas di tepi jalan raya tanpa adanya pembatas. Untuk beberapa tahun terakhir hampir tidak ada kereta penumpang
yang melintas, sesekali hanya berupa kereta barang. Secara administratif Kota Sukoharjo terbagi atas 12 kecamatan, yaitu :
Kecamatan Baki, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Bulu, Kecamatan Gatak, Kecamatan Grogol, Kecamatan Kartasura, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan
Nguter, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Weru yang dibatasi oleh beberapa kabupaten yaitu :
Sebelah Utara : Kota Surakarta
Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar
Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri dan Daerah Istimewa Yogyakarta Sebelah Barat
: Kabupaten Klaten
commit to user 40
B. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data BPS tahun 2008, Kabupaten Sukoharjo mempunyai jumlah penduduk 819.621 jiwa.
1. Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, jumlah kematian, dan migrasi yang terjadi di daerah
tersebut. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Sukoharjo tahun 2003 – 2008 ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 6. Perkembangan Penduduk
Kabupaten Sukoharjo
Tahun 2003 – 2008 Tahun
Jumlah Penduduk jiwa Persentase Pertumbuhan
2003 2004
2005 2006
2007 2008
806.469 808.251
810.580 815.430
817.534 819.621
0,22 0,28
0,59 0,25
0,25
Rata-rata 812.980,8
0,27 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo
Dari tabel 12. dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo tahun 2003 – 2008 adalah 812,980.8 jiwa. Penduduk
Kabupaten Sukoharjo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dengan rata-rata persentase pertumbuhan penduduk sebesar 0,27 . Dengan
adanya peningkatan jumlah penduduk ini maka akan berpengaruh pada permintaan telur ayam ras juga akan semakin meningkat.
2. Keadaan Penduduk Menurut Umur
Berdasar umur penduduk dapat digolongkan menjadi 3 kelompok usia belum produktif 0-14 tahun, usia produktif 15-64 tahun dan usia
non produktif 65 tahun keatas. Keadaan penduduk menurut umur bagi suatu daerah dapat digunakan untuk mengetahui besarnya penduduk yang
produktif dan angka beban tanggungan dependency ratio. Keadaan penduduk Kabupaten Sukoharjo menurut kelompok umur ditampilkan
pada tabel berikut:
commit to user 41
Tabel 7. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Umur Tahun 2008
Umur tahun Jumlah jiwa
Persentase 0 –14
15-64 65
186.524 558.951
74.146 22,76
68,20 9,04
Jumlah 819.624
100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo
Tabel 13. menunjukkan bahwa persentase terbesar penduduk Kabupaten Sukoharjo adalah penduduk usia produktif yaitu antara 15–64
tahun sebesar 68,20 dari total jumlah penduduk, sedangkan penduduk usia belum produktif dan non produktif sebesar 31,80 dari total jumlah
penduduk. Angka beban tanggungan dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah penduduk usia non produktif dengan jumlah
penduduk usia produktif. Dari hasil perhitungan diketahui angka beban tanggungan penduduk di Kabupaten Sukoharjo sebesar 40,19 , artinya
setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung 40 penduduk usia belum produktif dan non produktif.
Keadaan penduduk menurut umur yang sebagian besar merupakan penduduk usia produktif memberikan gambaran mengenai kebutuhan
energi dan kalori lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk belum produktif dan non produktif. Kebutuhan energi dan kalori dalam tubuh ini
dapat dipenuhi melalui bahan pangan salah satunya adalah telur ayam ras. Sehingga semakin besar penduduk usia produktif akan meningkatkan
permintaan terhadap telur ayam ras.
3. Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan masyarakat. Apabila penduduk di suatu daerah telah mengenyam pendidikan, maka
potensi untuk pengembangan daerah tersebut besar. Tingkat pendidikan di suatu daerah dipengaruhi antara lain oleh kesadaran akan pentingnya
pendidikan dan keadaan sosial ekonomi serta ketersediaan sarana
commit to user 42
pendidikan yang ada. Keadaan penduduk Kabupaten Sukoharjo menurut tingkat pendidikan dapat diamati pada tabel berikut :
Tabel 8. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2008
Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa
Persentase Belum sekolah
Tidak sekolah Belum tamat SD
Tidak tamat SD Tamat SD
Tamat SLTP Tamat SLTA
Tamat AkademiPT 116.363
57.076 104.226
80.685 141.966
130.477 126.298
62.533 14,20
6,97 12,71
9,84 17,32
15,91 15,40
7,63 Jumlah
819.624 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo Dari Tabel 5. persentase penduduk yang tidak sekolah hanya 6,97
dari total jumlah penduduk, jumlah ini memiliki persentase paling kecil. Secara mayoritas penduduk Kabupaten Sukoharjo memiliki tingkat
pendidikan tamat SD sebesar 17,32 dan tingkat pendidikan paling tinggi adalah perguruan tinggi 7,63 . Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat
pendidikan penduduk Kabupaten Sukoharjo cukup baik karena sebagian besar penduduk telah mengenyam pendidikan dan banyak yang telah
mengikuti program wajib belajar 9 tahun. Hal ini akan berdampak pada pola pikir penduduk yang cenderung lebih mudah menerima pengetahuan
khususnya dalam perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan sehingga akan meningkatkan permintaan bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi,
dalam kaitannya dengan hal ini adalah telur ayam ras yang merupakan salah satu sumber protein hewani.
4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Keadaan mata pencaharian penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh sumberdaya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi seperti ketrampilan
yang dimiliki, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan modal yang tersedia. Keadaan penduduk Kabupaten Sukoharjo menurut mata
pencaharian yaitu :
commit to user 43
Tabel 9. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Mata Pencaharian Tahun 2008
Mata Pencaharian Jumlah jiwa
Persentase Petani sendiri
Buruh tani Pengusaha
Buruh industri Buruh bangunan
Pedagang Pengangkutan
PNSPOLRITNI Pensiunan
Lain-lain 61.935
45.659 24.990
66.797 69.637
45.699 34.537
15.850 15.923
174.370 11,15
8,22 4,49
12,54 12,02
8,22 6,22
2,85 2,87
31,39 Jumlah
555.397 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo Mata pencaharian penduduk suatu daerah dapat digunakan untuk
mengetahui kesejahteraan penduduknya. Dari Tabel 16 diketahui bahwa sebagian penduduk Kabupaten Sukoharjo bermata pencaharian lain-lain
yaitu dengan persentase 31.39 , termasuk di dalamnya adalah sektor jasa. Sedangkan untuk buruh industri memiliki persentase sebesar 12.54 . Hal
ini wajar mengingat Kabupaten Sukoharjo banyak sekali berdiri pabrik- pabrik industri mengingat Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah
pinggiran yang strategis untuk tempat pendirian pabrik-pabrik. Selain itu sebagian besar wilayah Kabupaten Sukoharjo adalah lahan pertanian,
sehingga banyak juga terdapat petani dan buruh tani.
C. Keadaan Sarana Perekonomian
Kondisi perekonomian suatu wilayah merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di wilayah tersebut. Perkembangan perekonomian
dapat dilihat dari ketersediaan sarana perekonomian yang memadai. Sarana perekonomian tersebut dapat berupa lembaga-lembaga perekonomian baik
yang disediakan pemerintah atau pihak swasta serta dari swadaya masyarakat setempat. Salah satu sarana yang dapat menunjang jalannya perekonomian di
suatu daerah adalah pasar, sebab di pasar inilah terjadi transaksi jual beli barang dan atau jasa. Banyaknya pasar di Kabupaten Sukoharjo sebagai
berikut :
commit to user 44
Tabel 10 Banyaknya Pasar Menurut Jenis di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008
No. Jenis Pasar
Jumlah unit 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. Pusat perbelanjaan
Umum Hewan
Buah Ikan hias
Besi Mebel
Bunga Bambu
Sepeda Prombengan
Tanaman hias 9
28 2
2 1
2 1
1 1
1 1
1
Jumlah 50
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo Tabel 16. menunjukkan bahwa sarana perekonomian di Kabupaten
Sukoharjo berkembang yaitu dengan dibangunnya berbagai jenis pasar, baik pasar umum, pasar swalayan maupun pasar khusus yang menjual satu jenis
barang. Pasar umum memiliki jumlah yang paling banyak dibandingkan jumlah pasar yang lain. Hal ini berpengaruh pada pemasaran telur ayam ras,
dengan banyaknya pasar umum membuat peternak ayam ras petelur lebih mudah memasarkan produksinya di dalam kota. Selain di pasar umum telur
ayam ras juga tersedia di pasar swalayan. Dengan adanya sarana perekonomian yang mendukung pemasaran dan penyediaan telur ayam ras
akan memudahkan konsumen untuk membelinya, sehingga dapat meningkatan permintaan telur ayam ras di Kabupaten Sukoharjo dan diharapkan akan
mendorong peternak ayam ras petelur untuk mengembangkan usahanya.
D. Keadaan Umum Peternakan