Tinjauan Pustaka LANDASAN TEORI

commit to user 9 pendapatan 0,180 menunjukkan bahwa telur ayam ras merupakan barang normal. Dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras antara lain harga telur ayam ras, harga telur itik, harga daging ayam ras, harga beras, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita. Faktor-faktor tersebut selanjutnya dijadikan variabel dalam mengukur elastisitas harga, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan untuk mengetahui tingkat kepekaan masing-masing variabel terhadap permintaan telur ayam ras. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, sedangkan analisis data menggunakan metode OLS Ordinary Least Square dalam bentuk regresi linier berganda dengan data time series selama 15 tahun.

B. Tinjauan Pustaka

1. Komoditas Telur Telur adalah bahan makanan, yang dipersiapkan unggas untuk keperluan bekal anaknya, sebelum ia mampu menghirup udara luar. Telur dihasilkan dari pembuahan sel telur pada hewan betina oleh sperma yang berasal dari hewan jantan. Dan karena embrio yang terbentuk ini nantinya ditujukan untuk membentuk hewan baru, maka pada isi telur terkandung bahan-bahan atau zat-zat yang tidak berbeda dengan hewan pembentukan induk. Dari beragam telur yang dihasilkan berbagai jenis hewan, telur unggas ayam kampung, ayam ras, puyuh, dan itik merupakan jenis telur yang paling banyak dikenal dan dikonsumsi orang. Unggas-unggas ini relatif mempunyai siklus hidup yang relatif pendek, sehingga dalam waktu singkat bisa berproduksi misalnya umur 5-6 bulan ayam sudah bertelur Sarwono et al , 1985. Telur yang normal mempunyai berat 57,6 gram dengan volume besar dan bersih. Klasifikasi telur dibagi menjadi empat kualitas dimana penilaiannya berdasarkan pada kulit telur, celah udara di dalam telur, putih telur, dan kuning telurnya. pengklasifikasiannya yaitu: commit to user 10 a. Kualitas AA Kulit telur untuk kualitas ini harus bersih, tidak boleh retak atau berkerut, bentuk kulit normal dan halus. Rongga udara di dalam telur sepanjang 0,32 cm. Putih telur putih dan kental serta kuning telurnya bersih dan tanpa ada kotoran. b. Kualitas A Kulit telur harus bersih, tidak retak atau berkerut, mulus, dan normal. Rongga udara 0,48 cm dan harus ada bagian yang tumpul dari telur. Bagian putih telurnya bersih dan boleh agak encer, sedangkan kuning telurnya normal dan bersih. c. Kualitas B Kulit telur bersih, tidak pecahretak dan boleh agak tidak normal, misalnya sedikit lonjong. Rongga udara sebesar 0,95 cm. Putih telur bersih dan sudah lebih banyak yang encer. Kuning telur normal tetapi boleh ada bercak. d. Kualitas C Kulit telur bersih dan boleh kotor sedikit, kulit tidak retakpecah dan boleh tidak normal. Rongga udara sebesar 0,95 cm. Putih telur sudah encer, ada telur yang berbentuk tidak normal. Kuning telur sudah mengandung bercak-bercak yang tidak sedap, bentuk telur tidak normal lagi atau sudah pipih Buckle, et al ,.1985. Sebagian besar telur berbentuk oval. Bentuk telur secara umum dikarenakan faktor genetis. Setiap induk bertelur berturutan dengan bentuk yang sama yaitu bulat, panjang, lonjong, dan sebagainya. Pada Tabel 3 di bawah ini disajikan spesifikasi telur yang standart, yaitu: commit to user 11 Tabel 3. Spesifikasi Ukuran Telur yang Standart Parameter Ukuran Bobot ons Bobot gram Volume cm 3 Gravitas khusus Panjang keliling cm Lebar keliling cm Indeks bentuk Luas permukaan cm 2 2,00 56,70 63,00 1,09 15,70 13,70 74,00 68,00 Sumber: Suprijatna, et al,. 2005. Telur tersusun atas air sebesar 45 dari kerabang telur. Isi telur mengandung sekitar 74. Kandungan air pada albumen tinggi, bagian padat hampir seluruhnya protein dan sejumlah kecil karbohidrat. Sekitar separuh dari yolk berupa air, tetapi bagian padat tersusun dari sebagian besar lemak, protein, vitamin dan mineral Suprijatna, et al,. 2005. Untuk lebih jelasnya pada Tabel 4 di bawah ini tertera komposisi telur yang dikeluarkan dari induk ayam: Tabel 4. Unsur Gizi pada Telur Unsur Gizi Pada Putih Telur Pada Yolk Keseluruhan Air Protein Lemak Abu 87,8 - 87,9 10,0 - 10,6 0,005 - 0,9 0,8 - 0,9 48,7 - 49,0 16,6 - 16,7 31,6 - 32,6 1,5 - 1,1 65,5 - 65,6 11,9 - 12,1 9,3 - 10,5 0,9 - 10,9 Sumber: Orr dan Fletcher, 1973 cit Rasyaf, 1991 Protein sebagai kriteria utamanya terlihat banyak pada yolk. Hal ini diperlukan karena kelak yolk ini digunakan untuk pembentukan bagian dalam dari tubuh ayam bila telur ada tunasnya dan ditetaskan Orr dan Fletcher, 1973 cit Rasyaf, 1991. 2. Analisis Permintaan Menurut Kartasapoetra et al 1988, permintaan merupakan maksud dan keinginan para pembelikonsumen untuk memiliki sesuatu kuantitas produk atau jasa pada harga tertentu di dalam pasaran tertentu dan pada waktu tertentu. commit to user 12 Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu dan pasar tertentu pula. Atau dalam pengertian sehari-hari, permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang diminta atau dibutuhkan. Atas dasar kebutuhan ini individu tersebut mempunyai permintaan akan barang, dimana makin banyak jumlah penduduk maka semakin besar permintaan masyarakat akan sesuatu jenis barang. Akan tetapi kenyataannya barang di pasar mempunyai nilai atau harga. Jadi permintaan baru mempunyai arti apabila didukung oleh “daya beli” permintaan barang sehingga merupakan permintaan efektif effeective demand . Sedangkan permintaan yang hanya didasarkan atas kebutuhan saja disebut sebagai permintaan absolutpotensial absolutpotensial demand Sudarsono, 1985. Dalam menganalisis permintaan perlu dibedakan dua pengertian: permintaan dan jumlah barang yang diminta. Didalam analisis ekonomi, permintaan mengambarkan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan permintaan. Sedangkan jumlah barang yang diminta berarti jumlah barang yang diminta pada suatu tingkat tertentu Sukirno, 2000. Permintaan menunjukkan jumlah produk yang diinginkan dan mampu dibeli konsumen pada berbagai kemungkinan harga selama jangka waktu tertentu dan hal lain diasumsikan konstan. Hukum permintaan menyatakan bahwa jumlah barang yang diminta dalam suatu periode tertentu berubah berlawanan dengan harganya jika hal lain diasumsikan konstan McEachern, 2000. Teori permintaan sebenarnya diturunkan dari fungsi kegunaan dan kurva indeferens. Fungsi kegunaan didasarkan pada asumsi bahwa seseorang konsumen sanggup menyatukan suatu kombinasi barang-barang yang dikonsumsinya dimana dapat memberikan kepuasan yang lebih tinggi, sama atau lebih rendah daripada kombinasi lainnya Hanafiah dan Saefuddin, 1983. Ditambahkan oleh Nicholson 1992, permintaan konsumen merupakan suatu interaksi antara dua kekuatan, yaitu 1 bahwa konsumen diasumsikan memiliki preferensi atau minat pada komoditi, dan commit to user 13 2 konsumen diasumsikan mempunyai pendapatan yang terbatas yang membatasi kemampuan membeli komoditi-komoditi tersebut. Jumlah total dari suatu komoditi yang akan dibeli oleh semua rumah tangga disebut jumlah yang diminta untuk komoditi tersebut. Ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan dalam konsep ini. Pertama, jumlah yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan. Jumlah ini menunjukkan berapa banyak yang akan dibeli oleh rumah tangga pada harga tertentu suatu komoditi, harga komoditi lain, pendapatan, selera, dan sebagainya. Kedua, apa yang diinginkan tidak berarti impian hampa atau kemungkinan di masa depan, tetapi menerangkan permintaan efektif, yaitu jumlah orang yang ingin membeli pada harga yang berlaku untuk komoditi tersebut. Ketiga, jumlah yang diminta menunjukkan arus pembelian yang terus-menerus. Oleh karena itu, jumlah yang diminta harus dinyatakan berapa banyak untuk suatu jangka waktu tertentu. Banyaknya komoditi yang akan dibeli oleh semua rumah tangga pada periode waktu tertentu dipengaruhi oleh variabel penting berikut ini: a. Harga komoditi yang bersangkutan b. Harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut, yaitu harga barang subtitusi barang yang cenderung digunakan sebagai barang pengganti dan harga barang komplementer barang yang digunakan bersama-sama barang lainnya. c. Pendapatan rata-rata rumah tangga. Jika rumah tangga menerima rata-rata pendapatan yang lebih besar maka dapat diperkirakan mereka akan membeli lebih banyak beberapa komoditi, walaupun harga komoditi-komoditi itu tetap sama. d. Selera. Akan berpengaruh besar terhadap keinginan orang untuk membeli. Perubahan selera dapat berlangsung lama. e. Distribusi pendapatan diantara rumah tangga. Jika suatu pendapatan total yang konstan didistribusikan kembali kepada sejumlah penduduk, maka permintaan dapat berubah. commit to user 14 f. Jumlah penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk itu sendiri belum menciptakan permintaan baru. Penduduk yang bertambah harus mempunyai daya beli sebelum permintaan berubah Lipsey et al. , 1991. Permintaan menggambarkan hubungan fungsional antara harga dengan jumlah barang yang diminta. Makin rendah harga suatu barang maka makin banyak jumlah barang yang diminta oleh konsumen. Demikian pula sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit jumlah barang yang diminta. Hubungan terbalik negatif ini dikenal dengan nama hukum permintaan. Hubungan terbalik antara jumlah barang yang diminta dengan harga dapat dijelaskan dengan 2 keadaan : a. Jika harga suatu barang naik, maka konsumen akan mencari barang pengganti subtitute , barang pengganti tersebut akan dibeli apabila mereka menginginkan tingkat kepuasaan yang lebih tinggi dari setiap rupiah uang yang dibelanjakan daripada mereka membeli barang yang pertama. b. Jika harga naik pendapatan merupakan kendala atau pembatas yang lebih banyak Arsyad,1991. Harga barang lainnya terdiri dari harga barang subtitusi dan komplementer. Barang subtitusi adalah barang-barang yang dapat saling menggantikan satu sama lain dalam konsumsi. Sedangkan barang komplementer adalah barang-barang yang digunakan bersama dalam pengertian bahwa para individu akan menambah pemakaian atas kedua barang itu secara serempak. Barang X dan Y disebut barang komplemen jika kenaikan harga barang X menyebabkan harga barang Y lebih sedikit diminta. Keduanya merupakan barang subtitusi jika kenaikan harga barang X menyebabkan harga barang Y lebih banyak diminta Nicholson, 1992. Permintaan dalam terminologi ekonomi adalah jumlah yang diinginkan dan dapat dibeli konsumen di pasar dengan berbagai tingkat harga. Dalam hal ini, semakin tinggi harga telur akan semakin sedikit telur yang diminta. Bila harga telur naik, banyak orang yang mengalihkan commit to user 15 keinginan untuk mengkonsumsi protein hewan. Tetapi bila harga telur turun akan menarik perhatian untuk membuat menu harian lebih lengkap, telur akan menjadi hidangan rutin. Hal tersebut dapat ditunjukkan dalam kurva permintaan telur di bawah ini Harga Komoditi RpKg Komoditi Kg Gambar 1. Kurva Permintaan Komoditi Rasyaf, 1991. Konsep permintaan digunakan untuk menunjukkan keinginan- keinginan intentions seorang pembeli pada suatu pasar. Sementara itu, fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara kuantitas suatu barang yang diminta dengan semua faktor yang mempengaruhinya. Fungsi permintaan dapat dituliskan sebagai berikut: Q = f harga produk X, harga barang-barang saingan, harapan akan adanya perubahan-perubahan harga, pendapatan konsumen, selera dan preferensi, dan lain-lain Arsyad, 1991. Menurut Sudarsono 1983, kurva permintaan mempunyai kemiringan yang menurun, menunjukkan bahwa bila harga turun, akan lebih banyak yang dibeli atau disebut hukum permintaan. Bilamana salah satu dari kondisi “ Cateris paribus ” berubah, maka seluruh kurva permintaan akan bergeser atau disebut dengan perubahan permintaan sebagai lawan dari perubahan jumlah yang diminta, yang merupakan pergeseran kurva permintaan, seperti ditunjukkan gambar berikut ini commit to user 16 Harga P 3 P 2 P D D 1 O Q 3 Q Q 2 Q 1 Q kuantitas Gambar 2. Kurva Permintaan Sumber : Sudarsono 1983 Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi: Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta. Pergeseran kurva permintaan dapat dilihat seperti grafik berikut ini: Harga D 2 D D 1 Kuantitas per periode Gambar 3. Pergeseran Kurva Permintaan Sumber : Lipsey et al 1991. Pergeseran mengacu pada perubahan sepanjang kurva. Pada kurva permintaan, sebuah pergeseran menunjukkan perubahan baik harga dan kuantitas yang diminta dari satu titik ke titik lain pada kurva. Pergeseran ini menyiratkan bahwa hubungan permintaan tetap konsisten. Oleh karena itu, sebuah pergeseran sepanjang kurva permintaan akan terjadi ketika commit to user 17 harga perubahan yang baik dan kuantitas yang diminta perubahan sesuai dengan permintaan hubungan asli. Dengan kata lain, pergeseran terjadi bila ada perubahan pada kuantitas yang diminta hanya disebabkan oleh perubahan harga, dan sebaliknya. 3. Elastisitas Permintaan Elastisitas adalah derajad kepekaan kuantitas yang diminta atau ditawarkan terhadap salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi permintaan penawaran. Elastisitas biasanya menjelaskan respon atau perubahan kuantitas yang diminta jika harga, pendapatan atau faktor-faktor lainnya berubah. Respon kuantitas penting karena hal tersebut mempengaruhi harga dipasar Arsyad, 1995. Koefisien elastisitas permintaan mengukur persentase perubahan jumlah barang per unit waktu yang diakibatkan persentase perubahan dari variabel yang mempengaruhi. Digunakannya satuan persentase dalam mengukur elastisitas adalah untuk menyeragamkan suatu barang yang diminta, karena beberapa ada yang diukur menggunakan satuan kilogram, kwintal, meter, dosin, dan lainnya, sehingga dengan menggunakan persamaan matematis akan sulit untuk menentukan pengaruh perubahan harga dari barang yang berbeda. Apabila perubahan tersebut dilihat dalam persentase maka perbedaan satuan tersebut tidak menjadi masalah Nicholson, 1992. Ada lima jenis elastisitas permintaan 1. Permintaan tidak elastis sempurna elastisitas = 0 . Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barangjasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas, lukisan milik pelukis yang telah meninggal berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya, dan contoh lainnya yang sejenis. commit to user 18 Gambar 4. Permintaan tidak elastis sempurna elastisitas = 0 2. Permintaan tidak elastis elastisitas 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidak akan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan misalnya rasa kenyang. Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena tetap dibutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis. Gambar 5. Permintaan tidak elastis elastisitas 1 Harga Quantities Ed = 0 Tidak elastis sempurna commit to user 19 3. Permintaan uniter elastis elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis. Gambar 6. Permintaan uniter elastis elastisitas = 1. 4. Permintaan elastis elastisitas 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya. Gambar 7. Permintaan elastis elastisitas 1. Harga Quantities Ed = 1 Uniter elastis commit to user 20 5. Permintaan elastis sempurna elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barangjasa yang bersifat komoditi, yaitu barangjasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barangjasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500. Jika pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu- satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana akan membeli paperclip yang harganya paling murah atau pada harga rata-rata yang diterima pasar. Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama Anonim a , 2010. Gambar 8. Permintaan elastis sempurna elastisitas tak terhingga Pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas suatu produk, antara lain: a. Banyaknya produk subtitusi yang tersedia di pasar pada tingkat harga kompetitif dimana semakin banyak produk subtitusi yang tersedia di Harga Quantities Ed = 0 Elastis sempurna commit to user 21 pasar akan menyebabkan elastisitas permintaan suatu produk tertentu menjadi semakin elastis. b. Pengeluaran periode waktu elastisitas permintaan suatu produk lebih elastis dalam jangka panjang daripada jangka pendek. c. Masa pakai dari produk, semakin lama masa pemakaian untuk suatu produk yang bermasa pakai lama maka elastisitas produk tersebut semakin tinggi. d. Derajat kepentingan atau kebutuhan terhadap produk. e. Range penggunaan dari produk. f. Prosentase anggaran konsumen yang dibenjakan untuk produk. Gasperz, 1999 Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan suatu barang terhadap perubahan variable yang mempengaruhi, dihitung sebagai perubahan persentase jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase variable yang mempengaruhi atau dengan kata lain perbandingan rasio antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga. Dengan demikian elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga. Terkait dengan permintaan dijumpai beberapa jenis elastisitas, antara lain: a. Price elasticity of demand elastisitas harga b. Cross elasticity of demand elastisitas silang c. Income elasticity of demand elastisitas pendapatan. Anonim, 2010 b Pengukuran angka elastisitas ini dapat dilakukan dengan tiga macam analisis elastisitas, yaitu: a. Elastisitas Pendapatan Tingkat pendapatan konsumen juga merupakan determinan yang penting dalam permintaan. Kita dapat mengukur kepekaan perubahan dari permintaan akan suatu komoditi terhadap konsumen dengan menggunakan elastisitas permintaan terhadap pendapatan income commit to user 22 elasticity of demand yang memegang variabel lain dalam persamaan permintaan konstan, termasuk harga. f = perubahan persentase dalam jumlah Q perubahan persentase dalam pendapatan I = ∆ Q Q ² ∆ I I ² Salvatore, 2001. Pada elastisitas permintaan terhadap pendapatan, variabel yang menyebabkan perubahan jumlah yang diminta adalah pendapatan. Kriterianya seperti berikut ini: Terminologi Elastisitas Pendapatan Istilah Ukuran Elastisitas Keterangan Barang inferior Negatif Jumlah yang diminta menurun begitu pendapatan naik. Barang normal: terhadap pendapatan inelastis terhadap pendapatan elastis Positif 0 E d 1 E d 1 Jumlah yang diminta meningkat begitu pendapatan naik: Lebih kecil daripada proporsi kenaikan pendapatan. Lebih besar daripada proporsi kenaikan pendapatan. Sumber : Lipsey et al. , 1991 b. Elastisitas Harga Elastisitas harga dari permintaan mengukur tanggapan kuantitatif dari permintaan terhadap perubahan harga. Elastisitas harga dari permintaan d e didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam kuantitas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan pada harga. Elastisitas harga dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: f = perubahan persentase dalam jumlah Q perubahan persentase dalam harga P = ∆ Q Q ² ∆ P P ² Samuelson dan Nordhaus, 2003 commit to user 23 1 Bila d e -1 dikatakan bahwa permintaan elastis, maka proporsi kenaikan harga lebih besar daripada proporsi penurunan jumlah. Jika sebuah kurva disebut elastis maka harga mempunyai pengaruh yang besar terhadap jumlahnya. 2 Bila d e = -1 dikatakan bahwa permintaan unit elastis, maka harga tidak mempunyai pengaruh yang besar atas jumlah yang diminta 3 Bila d e -1 dikatakan inelastis, maka harga tidak mempunyai pengaruh terhadap jumlahnya Nicholson, 1992. Elastisitas harga sangat tergantung pada ketersediaan dan derajat substitusi. Jika suatu produk mempunyai banyak substitusi dekat, maka permintaannya akan elastis terhadap perubahan harga. Jika pendefisian produk menjadi sempit maka barang tersebut mempunyai kecenderungan untuk mempunyai banyak substitusi dan permintaannya akan elastis terhadap harga. Petrmintaan barang yang mahal mempunyai kecenderungan harga elastisitas harga yang tinggi Sunaryo, 2001. c. Elastisitas Silang Permintaan akan suatu komoditi bergantung pada harga dari komoditi yang berhubungan subtitusi atau komplementer. Kita dapat mengukur kepekaan perubahan dari permintaan akan komoditi X terhadap perubahan harga dari komoditi Y dengan menggunakan elastisitas silang cross-price elasticity of demand f = persentase perubahan dalam jumlah komoditi X persentase perubahan dalam harga komoditi Y Salvatore, 2001. Elastisitas harga silang adalah persentase perubahan kuantitas X yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang Y yang mempunyai hubungan sebesar satu persen. Nilai elastisitas silang bisa positif, nol atau negatif. Tanda tersebut penting untuk menginterpretasikan nilai elastisitas tersebut. Hal ini seperti yang terdapat dibawah ini. commit to user 24 commit to user 25 Interpretasi Elastisitas Silang Elastisitas Golongan barang Interpretasi Positif Nol Negatif Subtitusi Independent Komplementer Barang-barang biasa saling mengganti satu sama lain Barang-barang tersebut tidak berhubungan dalam pengkonsumsinya Barang-barang tersebut secara bersama-sama dikonsumsi Sumber : Arsyad 1995 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk barang subtitusi mempunyai nilai positif dalam hal ini sebesar 0, sehingga dalam penggunaannya dapat mengganti suatu produk dengan fungsi yang sama. Sedangkan elastisitas 0 atau negatif berfungsi komplementer sehingga dalam penggunaannya dapat bersama-sama dengan produk lain karena dalam fungsi yang berbeda Arsyad, 1995.

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah