commit to user 74
non rumah tanggaindustri telur digunakan sebagai bahan dasar industri pangan atau non pangan konsumsi tak langsung.
Nilai elastisitas permintaan tersebut dapat dijelaskan berikut ini :
a. Elastisitas harga E
Q,P
Dari hasil analisis diketahui besarnya elastisitas harga telur ayam ras sebesar 0,104. Nilai elastisitas bertanda positif menunjukkan
bahwa variabel harga telur ayam ras memiliki hubungan yang sebanding dengan permintaan telur ayam ras. Artinya jika harga telur
ayam ras naik 1 maka permintaan telur ayam ras akan naik juga sebesar 0,104 , begitu juga sebaliknya. Permintaan telur ayam ras
bersifat inelastis karena nilai koefisien elastisitasnya kurang dari 1, yang artinya bahwa persentase perubahan jumlah yang diminta lebih
kecil dari perubahan harga. Harga yang naik diikuti dengan permintaan yang naik pula. Hal
ini karena kesadaran akan nilai gizi dan kesejahteraan masyarakat yang mulai meningkat sehingga pola konsumsi tidak akan terpengaruh
dengan kenaikan harga. Dengan kenaikan harga yang relatif kecil, konsumen cenderung tetap memilih telur ayam ras dibanding
mengganti dengan barang lain yang kandungan gizi lebih rendah dari telur ayam ras.
Dapat pula diartikan bahwa harga telur ayam ras tidak terlalu berpengaruh pada permintaannya. Sejalan dengan peningkatan
kesejahteraan masyarakat maka pola konsumsinya juga berubah. Sebagian besar masyarakat sudah menjadikan telur ayam ras sebagai
barang kebutuhan pokok sehari-hari karena dapat dinikmati oleh berbagai golongan maupun tingkat pendapatan, mempunyai gizi yang
cukup tinggi, mudah pengolahannya dan dapat untuk campuran berbagai masakan, selain itu mudah memperolehnya dan dapat
disimpan dalam waktu yang cukup lama 2 minggu sehingga dapat dipergunakan sewaktu-waktu. Sehingga permintaan akan telur ayam
ras ini akan selalu ada setiap harinya.
commit to user 75
b. Elastisitas silang E
Q,P
’
1 Harga Telur Itik
Pada penelitian ini diketahui bahwa telur itik berpengaruh yang nyata terhadap permintaan telur ayam ras sebesar 0,336
dan bertanda negatif. Hal ini berarti bahwa permintaan telur ayam ras berbanding terbalik dengan harga telur itik, bahwa apabila
harga telur itik naik sebesar 1 maka permintaan telur ayam ras akan turun 0,336 atau sebaliknya.
Tanda negatif pada nilai elastisitasnya menunjukkan bahwa telur itik merupakan barang
komplementer dari telur ayam ras. Hal ini bisa disebabkan karena perilaku konsumen yang tidak memilih telur itik sebagai barang
subtitusi apabila terjadi kenaikan harga pada telur ayam ras, melainkan memilih komoditi lain yang harganya jauh lebih murah
walaupun kandungan gizi di dalamnya juga lebih sedikit dari telur. Pada dasarnya telur itik mempunyai manfaat dan kegunaan
yang sama dengan telur ayam ras yaitu dapat digunakan sebagai lauk pauk ataupun bahan campuran masakan olahan lainnya.
Adanya kesamaan tersebut menyebabkan konsumen mempunyai alternatif pemilihan dalam memenuhi kebutuhannya, sebagian
masyarakat lebih memilih menggunakan telur itik misalnya untuk berbagai masakan telur itik dianggap lebih lezat dan lebih tahan
lama atau untuk memekarkanmengembangkan kue yang diperlukan adalah kuning telur yang banyak pada telur itik
mengandung kuning telur yang lebih banyak dibandingkan pada telur ayam ras sedangkan putih telurnya berfungsi untuk
menyatukan butiran-butiran gandum serta hasilnya lebih bagus daripada menggunakan telur ayam ras.
2 Harga Daging Ayam Ras
Berdasarkan analisis uji–t harga daging ayam ras berpengaruh nyata terhadap permintaan telur ayam ras sebesar
0,222 dan juga bertanda negatif. Hal ini berarti bahwa permintaan
commit to user 76
telur ayam ras berbanding terbalik dengan harga daging ayam ras sehingga apabila harga daging ayam ras naik sebesar 1 maka
permintaan telur ayam ras turun sebesar 0,222 atau sebaliknya. Nilai elastisitas silang yang negatif berarti daging ayam ras
merupakan barang komplementer dari telur ayam ras dan memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan permintaan telur ayam
ras di Kabupaten Sukoharjo. Apabila terjadi kenaikan harga daging ayam ras biasanya diikuti kenaikan harga telur ayam ras.
Hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga pakan yang menyebabkan biaya produksi naik dan harga di tingkat peternak
pun juga sudah mengalami kenaikan. Maka kenaikan harga daging ayam ras ini akan mengakibatkan penurunan permintaan telur
ayam ras. 3
Harga Beras Dari hasil analisis uji–t dapat diketahui harga beras
berpengaruh nyata terhadap variasi permintaan telur ayam ras di Kabupaten Sukoharjo yaitu sebesar 2,055. Hal ini berarti
permintaan telur ayam ras berbanding lurus dengan harga beras sehingga bahwa apabila harga telur ayam ras naik sebesar 1
maka permintaan beras naik 2,055 atau sebaliknya. Nilai elastisitas silang yang positif berarti harga beras
merupakan barang substitusi dari telur ayam ras dan memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan permintaan telur ayam
ras di Kabupaten Sukoharjo. Masyarakat Indonesia pada umumnya masih menggunakan beras yang dimasak menjadi nasi sebagai
makanan pokok, begitu pula dengan masyarakat Kabupaten Sukoharjo biasanya menggunakan beras sebagai makanan pokok
sehari-hari dan salah satu pelengkap yang digunakan untuk lauk pauk adalah telur ayam ras. Apabila harga beras naik maka
permintaan telur ayam ras juga naik. Hal ini biasanya terkait dengan kondisi perekonomian yang ada, dimana harga bahan
commit to user 77
pokok naik maka barang-barang lain juga akan ikut beranjak naik meskipun masyarakat akan lebih memilih mengalokasikan
pendapatan yang diperolehnya untuk membeli beras terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lainnya. Dengan
kenaikan harga-harga tersebut konsumen tetap akan membeli telur ayam ras karena harganya dinilai masih lebih rendah bila
dibandingkan dengan bahan pangan sumber protein hewani lainnya.
c. Elastisitas pendapatan