Narkotika Golongan II Narkotika golongan III

b. Narkotika Golongan II

Menurut Martono 2006narkotika golongan II adalah narkotika yang memilki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin dan turunannya, benzetidin, betametadol.

c. Narkotika golongan III

Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi dapat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: codein dan turunannya. Di dunia kadokteran kodein banyak digunakan untuk mengobati batuk antitusif dan penghilang rasa sakit analgesik, walaupun zat ini cukup populer, tetapi mempunyai sifat–sifat yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan, oleh karena itu penggunaan kodein harus diawasi. 2. Psikotropika Menurut Martono 2006 Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa. Adapun jenis psikotropika dibagi atas 4 golongan : a. Golongan I Psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk menyebabkan ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya seperti esktasi menthylendioxy menthaphetamine dalam bentuk tablet atau kapsul, sabu-sabu berbentuk kristal berisi zat menthaphetamin. Universitas Sumatera Utara b. Golongan II Psikotropika berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan contoh: amfetamin dan metilfenidat atau ritalin. c. Golongan III Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan contoh: pentobarbital dan flunitrazepam. d. Golongan IV Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi danatau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan Contoh: diazepam, bromazepam, fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam. Menurut Martono 2006 psikotropika yang sering disalahgunakan antara lain : a. Ekstasy Ekstasy dikemas dalam bentuk tablet dan ada juga yang berbentuk kapsul. Penggunaanya dilakukan dengan cara menelan. Efeknya terhadap tubuh adalah, berkeringat, mulut kering, rasa haus meningkat, rahang kaku, tekanan darah meningkat, detak jantung cepat, dan suhu tubuh meningkat, mata berair, kelebihan tenaga, dan kehilangan nafsu makan.Efek psikologinya adalah, pengguna merasa santai, gembira, hangat, bertenaga, dan menggambarkan perasaan saling mengerti diantara mereka. Setelah mencapai puncak 2-4 jam pemakai akan mengalami depresi dan kelesuan pada otak. Universitas Sumatera Utara b. Shabu-shabu Shabu-shabu adalah jenis psikotropika yang mengandung methyl amphethanin berbentuk kristal putih. Penggunaanya dengan cara dibakar dengan menggunakan alumunium foil dan aspnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang khusus. Gejala yang dialami pengguna shabu-shabu adalah badan terasa lebih kuat dan energik, rasa percaya diri meningkat, berkeringat secara berlebihan, nafsu makan berkurang akibatnya badan menjadi kurus, susah tidur tekanan darahnya meningkat, dan mengalami gangguan pada fungsi sosia dan pekerjaan. Pengaruh segera setelah pemakaian shabu–shabu adalah menyebabkan perasaan gembira, mudah tersinggung, dan cemas, meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan, selera makan berkurang, mulut kering, berkeringat, dan bicara cepat, sakit kepala, penglihatan buram, dan pusing, pupilmelebar. Pengaruh jangka panjang pemakaian sabu-sabu adalah gelisah, mudah curiga paranoid, dorongan untuk melakukan bunuh diri, kurang gizi, halusinasi penglihatan atau pendengaran semu, agresif, dapat melakukan tindakan kekerasan, hilangan akal sehat dan ketergantungan dan gejala putus zat menjadi murung dan letih. Adapun pengaruh pada sistem tubuh manusia adalah: a. Pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak, sehingga terjadi stroke. b. Pada sistem jantung dan pembuluh darah, dapat menyebabkan nyeri dada, dan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. c. Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan tertekannya sistem pernafasan sehingga kesadaran menghilang, dan meninggal. Universitas Sumatera Utara d. Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur, cacat, mati dalam kandungan, atau meninggal setelah lahir. 3. Zat adiktif lainnya Zat adiktif adalah bahan-bahan aktif atau obat yang dalam organisme hidup menimbulkan kerja biologi yang apabila disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan adiksi, yakni keinginan untuk menggunakan kembali secara terus-menerus. Dan jenis zat adiktif yang paling sering disalahgunakan adalah sebagai berikut : b. Alkohol ethanyl atau ethyl alcohol hasil fermentasi peragian karbohidrat seperti sari buah anggur, nira, madu, gula, sari buah anggur dan umbi- umbian. Dari proses fermentasi diperoleh alkohol dengan kadar tidak lebih dari 15, dengan proses penyulingan di pabrik dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100. Alkohol sering disebut dengan booze atau drink. Alkohol juga merupakan suatu zat yang apabila dikonsumsi akan menyebabkan ketergantungan, dan apabila dikonsumsi dalam jumlah besar akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan fisik, gejala pengguna alkohol ditandai dengan wajah merah, gangguan koordinasi motorik, jalan tidak stabil, bicara tidak jelas, perubahan alam perasaan, mudah tersinggung, gangguan dalam memusatkan pikiran dan perhatian. Gejala putus alkohol mual muntah, rasa letih, lemah, berkeringat, jantung berdebar lebih cepat, tekanan darah meningkat, depresi. b. Inhalen Zat-zat yang dihirup melalui hidung: hidrokarbon alifatis yang terdapat di lem kambing, pelumas bensin, aerosol, semir sepatu, halogen hidrokarbon yang Universitas Sumatera Utara terdapat dalam minyak pelumas, freon, pendingin AC, lemari es, nitrat alifatis yang terdapat dalam pengharum ruangan, keton, ester, glytol. Selain itu yang termasuk inhalan gas, zat pelarut yang mudah menguap, inhalen banyak digunakan pada anak muda dikarenakan inhalen mudah didapat, mudah digunakan tanpa menggunakan alat. Inhalen umumnya terdapa dalam berbagai produk untuk keperluan rumah tangga, kantor maupun pabrik. Efek penggunaan inhalen menyebabkan gangguan koordinasi motorik seperti jalan sempoyongan, nyeri otot dan sendi, selain itu dapat menyebabkan nyeri dada, kematian secara mendadak karena hambatan pada sistem pernafasan akibat kelebihan dosis. c. Rokok Benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di dalam rokok terdapat racun berbahaya seperti: nikotin, karbon monoksida, karbondioksida, arsenik, zat air belerang, berbagai amonial. didalam rokok juga mengandung dua puluh racun mematikan dengan 4000 macam zat kimia, beberapa zat kimia didalam rokok diantaranya adalah zat karsinogenik atau penyebab kanker ganas dan sisahnya adalah racun tikus, hydrogen sianida, bahan bakar roket metanol, bahan bakar korek api butan, racun serangga arsen, racun kenalpot karbon monoksida, pembersih kulit thylamin.

C. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba