c. Penggunaan media cetak, seperti koran, majalah, buku, leaflet, selebaran, poster, dan sebagainya.
d. Penggunaan media diluar ruang, misalnya: billboard, spanduk, umbul – umbul, dan sebagainya.
2.1.5. Strategi Penyampaian Pendidikan Kesehatan
Strategi pendidikan kesehatan adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi, disesuaikan dengan kondisi lingkungan, sifat, ruang
lingkup dan urutan kegiatan, termasuk juga didalamnya komponen-komponen
materi pendidikan kesehatan Purba, 2013.
Penyampaian pendidikan kesehatan pada remaja, dapat dilakukan dengan menggunakan metode penyampaian pesan yang sederhana dan menggunakan alat
bantu sebagaimana dijelaskan menurut Nurhidayah 2010 metode penyampaian pesan sebaiknya sederhana, menarik dan mudah dipahami agar peserta benar-
benar memahami pesan yang disampaikan, adapun metode penyampaian pesan tersebut adalah dengan menggunakan metode ceramah. Dalam melaksanakan
proses pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah, penyampaian materi bersifat teoritis dan dilanjutkan dengan menggunakan alat bantu seperti gambar,
slide atau film.
2.2. Konsep Narkoba
2.2.1.DefinisiNarkoba
Istilah narkoba sesuai dengan surat edaran Badan Narkotika NasionalBNN No. SE03IV2002 disebut narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya
BNN, 2013. Sedangkan menurut Kurniawan 2008 narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obatbahan berbahaya. Narkoba adalah bahanzat alami
Universitas Sumatera Utara
maupun kimiawi yang jika dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oralatau diminum, dihirup, maupun disuntikkan dapat mengubah pikiran, suasana
hati atau perasaan serta prilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan
ketergantungan Adiksi fisik dan psikologis. 2.2.2.Jenis–Jenis Narkoba
Pada dasarnya obat-obatan yang tergolong narkoba itu digunakan untuk kepentingan medis atau pengobatan, adapun kegunaannya adalah untuk
menghilangkan rasa sakit. Tetapi apabila pengguna narkoba diluar dari hal-hal medis dan tanpa mengikuti dosis yang seharusnya akan dapat menimbulkan
kerusakan fisik, mental dan sikap hidup masyarakat. Narkoba yang popular pada masyarakat terdiri dari tiga golongan yaitu: Narkotika, psikotropika dan bahan-
bahan adiktif lainnya Fitri, 2014. 1. Narkotika
Berdasarkan UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bukan tumbuh-tumbuhan baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan BNN, 2009. Jenis narkotika di bagi atas 3 golongan yaitu:
a. Narkotika Golongan I
Menurut Hawari 2012 narkotika golongan I adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak
didunakan dalam terapi merupakan jenis narkotika yang paling berbahaya, daya
Universitas Sumatera Utara
adiktif sangat tinggi menyebabkan ketergantunggan dan jenis narkotika yang paling sering disalahgunakan adalah sebagai berikut :
1. Ganja Nama lain dari ganja adalah mariyuana, cannabis, hashis, gelek dan
sebagianya. Mariyuana adalah suatu bahan berbentuk bubuk powder kering berwarna putih kehijauan dan abu-abu yang dari ekstrak bunga dan daun tanaman
cannabis sativa. Bahan kimia aktif dalam mariyuana adalah delta-9- tetrahydrocanabinol THC yang dapat memengaruhi suasana hati manusia dan
memengaruhi cara orang tersebut melihat dan mendengar hal-hal disekitarnya dan akan merangsang reaksi sel saraf sehingga menyebabkan penderita berkeinginan
untuk menggunakan obat tersebut secara terus menerus. Penggunaana dilakukan dengan cara menghisap dari gulungan menyerupai rokok atau dapat dihisap
dengan menggunakan pipa rokok. Penggunaan ganja dosis rendah hanya berpengaruh pada rasa nyaman,
euphoria merasa santai, tetapi gejala ini sulit dideteksi. Pada dosis yang lebih besar selain menyebabkan euphoria, juga menghilangkan stress berat dan rasa
sakit, nafsu makan bertambah, dan efeknya dapat menybabkan kerusakan pada kemampuan bergerak, kebingungan, hilangnya konsentrasi, meningkatnya denyut
nadi, keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk. Pengguna ganja akan mengalami gejala psikologik yaitu euphoria, halusinasi, merasa dirinya hebat,
merasa waktu berlalu dengan lambat, bersikap acuh tak acuh, masa bodoh tidak peduli terhadap fungsi mahluk sosialnya apatis dan berperilaku maladaptif yaitu
tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya secara wajar Hawari, 2012.
Universitas Sumatera Utara
2. HeroinPutau Heroin adalah salah satu diantara narkotika yang paling banyak
disalahgunakan para penagih di Indonesia akhir-akhir ini dan sangat adiktif. Heroin bertindak memengaruhi otak sehingga menghasilkan efek menyenangkan
dan menghilangkan rasa nyeri, nama popular heroin di Indonesia adalah putaw. Penggunaan heroin umumnya secara injeksi intravena mainling, intra muskular
dihisap dengan pipa, dicampur dengan ganja atau rokok, asapnya diinhalasi dengan pipet atau serbuknya langsung dihirup melalui hidung. Efek yang dialami
setelah diinjeksi para penagih akan mengalami ephoria disertai panas pada kulit, mulut kering, anggota badan terasa berat, fungsi mental turun karena depresi SSP
sistem saraf pusat, bicara lambat dan kaku, pupil mata mengecil, kelopak mata menciut atau mata sayup, gangguan pengelihatan, muntah dan sembelitperut
terasa mulas Hawari, 2012. Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang
menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, namun dengan dosis tertentu heroin
tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker stadium lanjut karena efek analgesik menghilangkan rasa nyeri dan mempunyai sifat nyaman, merasa santai
euphoria yang baik BNN, 2009 Menurut Hawari 2012 Pengaruh jangka panjang dari penggunaan heroin
adalah dapat mengalami halusinasi penglihatan khayal, paranoid gangguan jiwa seolah–olah dikejar–kejar atau ada kekuatan lain, rendahnya motivasi, dan
perilaku yang tidak terduga. Adapun pengaruh terhadap sisitem tubuh manusia adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Pada sisitem syaraf pusat dapat menyebabkan hilangnya memori dan ketidak mampuan membedakan yang penting dengan yang tidak, gangguan
penghayatan akan waktu dan ruang, dan dapat menyebabkan kerusakan otak. b. Pada sistem pernafasan dapat meningkatkan resiko penyakit paru kronis
bronkitis, kanker lebih besar dari pada perokok. c. Pada sisitem reproduksi dapat mengakibatkan berkurangnya kadar hormone
testosteron dan jumlah spermatozoa sehinga dapat mengurangi kesuburan pada laki–laki. Sedangkan pada perempuan dapat terjadi gangguan haid, resiko
ketidak suburan, dan menyebabkan gangguan syaraf pada bayi dari ibu pemakai ganja.
3. Kokain Menurut Martono 2006 Kokain tergolong stimulansia meningkatkan
aktivitas otak dan fungsi organ tubuh lain. Menurut undang–undang kokain termasuk narkotika golongan I, berbentuk kristal putih, yang digunakan dengan
cara disedot melalui hidung, pada saat merokok, dan disuntikkan. Cepat menyebabkan ketergantungan. Kokain ini banyak disalahgunakan drug abuse
sehingga menimbulkan ketagihan bagi penggunanya. Obat diekstrasikan dari tanaman spesies coca yaitu Erythroxylum coca. Yang paling sering kokain
digunakan lewat inhalasi, dan kokain itu diabsorpsi lewat mukosa hidung dan masuk dalam darah, dan cepat didistribusikan ke otak. Penggunaan dosis rendah
membuat tubuh lebih fit, segar, kuat, bersemangat, hilang rasa mengantuk dan tidak terasa lapar. Adapun pengaruh jangka panjang dari penggunaan kokain
adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Tubuh gemetar, sakit kepala, dan mual. b. Kemampuan tubuh untuk menangkal infeksi menurun, dan berat badan
menurun karena selera makan berkurang, ketergantungan. c. Paranoid perasaan seolah–olah dianiaya atau memliki kekuasaan
Menurut Martono 2006 Pengaruh kokain pada sistem tubuh manusia adalah :
a Pada sistem syaraf dapat merangsang fungsi otak, dan dapat menyebabkan amnesia, sakit jiwa, dan kerusakan tetap pada otak dan sistem syaraf.
b Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan pernafasan terganggu, berhenti, dan dapat menyebabkan batuk.
c Pada sistim jantung dan pembuluh darah, dapat mengakibatkan jantung berdebar–debar, kerja jantung meningkat dan lebih cepat, sehingga dapat
terjadi serangan jantung dan kematian. d Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko terjadinya abortus, bayi
lahir prematur, dan bayi lahir mati. Bayi yang dilahirkan menjadi ketergantungan terhadap kokain dan menyebabkan kerusakan berbagai organ
tubuh setelah anak bersekolah, ia sulit belajar dan ada gangguan perilaku.
b. Narkotika Golongan II