Tujuan penggunaan media Jenis - jenis media untuk penyampaian pendidikan kesehatan

pengajar atau pembicara akan mudah diterima apabila diberikan dengan metode dan media yang benar dan baik. Adapun tujuan media dan jenis–jenis media untuk pendidikan kesehatan menurut pendapat para ahli dapat dilihat sebagai berikut :

1. Tujuan penggunaan media

Notoatmodjo 2007 menjelaskan bahwa tujuan penggunaan media antara lain adalah untuk menimbulkan minat sasaran pendidikan, mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi hambatan dalam pemahaman, merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan, membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat, merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain, mempermudah penyampaian bahan pendidikaninformasi oleh para pendidikpelaku pendidikan, mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan, mendorong keinginan orang untuk mengetahui kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik, membantu menegakkan pengertian yang diperoleh. Notoatmodjo 2003 dalam Sari 2013 menjelaskan, alat bantu media disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertianpengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain, media ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah pemahaman. Universitas Sumatera Utara

2. Jenis - jenis media untuk penyampaian pendidikan kesehatan

Menurut Kholid 2014 aplikasi media merupakan bagian penting dalam sebuah pendidikan kesehatan karena media dapat langsung berinteraksi dengan masyarakat. Keberhasilan menggunakan media dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar bergantung pada tiga faktor yaitu: faktor isi pesan, cara menjelaskan pesan, dan karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Bukan berarti semakin canggih media yang digunakan akan semakin tinggi hasil belajarnya. Apabila bahan pengajaran telah dikemas dengan tepat serta serta disajikan pada audience yang tepat maka media pembelajaran akan tepat. Notoatmodjo 2007 membagi media sebagai alat bantu pendidikan menjadi 3 jenis yaitu alat bantu lihat visual aids, alat bantu dengar audio aids, alat bantu lihat-dengar audio visual aids. Alat bantu lihat visual aids berguna dalam membantu menstimulasi indera mata penglihatan pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip dan alat-alat yang tidak diproyeksikan, misalnya 2 dimensi gambar, peta, bagan, 3 dimensi bola dunia, boneka. Sedangkan alat-alat bantu dengar audio aids berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengaran pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan pengajaran. Misalnya piringan hitam, radio, pita suara, dan sebagainya. Alat bantu lihat-dengar audio visual aids, seperti televisi dan video. Alat-alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan AVA. Dalam menerima sesuatu yang baru, manusia mempunyai kecenderungan untuk melupakan atau lupa. Untuk mengatasi hal tersebut, AVA Audio Visual Aids akan membantu menegakkan pengetahuan-pengetahuan yang Universitas Sumatera Utara telah diterima oleh manusia sehingga apa yang diterima akan lebih lama disimpan didalam ingatan. Notoatmodjo 2007 membagi media sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan menjadi 3 jenis yaitu: a. Media Cetak Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi antara lain: booklet ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar, leaflet ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat, isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar, atau kombinasi, flyer selebaran ialah seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan, flip chart lembar balik ialah media penyampaian pesan atau informasi-informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik, biasanya dalam bentuk buku dimana tiap lembar halaman berisi gambar peragaan dan dibaliknya berisi kalimat sebagai pesan atau infomasi berkaitan dengan gambar tersebut, rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah mengenai bahasan suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, poster ialah bentuk media cetak berisi pesan-pesaninformasi kesehatan yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat-tempat umum, atau di kendaraan umum, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Media cetak memiliki beberapa kelebihan yaitu tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak tinggi, tidak perlu listrik, dapat dibawa kemana-mana dan mempermudah pemahaman. Walaupun demikian media cetak juga memiliki Universitas Sumatera Utara kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak serta mudah terlipat Notoadmodjo, 2007. b. Media Elektronik Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan, jenisnya berbeda-beda antara lain televisi, radio, video, slide, dan film strip. Media elektronik memiliki beberapa kelebihan yaitu sudah dikenal masyarakat, mengikut sertakan semua panca indera, lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak, penyajian dapat dikendalikan, jangkauan relatif besar, dan sebagai alat diskusi serta dapat diulang-ulang. Walaupun demikian media elektronik juga memiliki kelemahan yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik, perlu alat canggih untuk produksinya dan perlu terampil dalam pengoperasian. c. Media Papan Billboard Papan billboard yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai dan diisi dengan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan. Media papan disini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan-kendaraan umum seperti bus dan taksi.

2.1.4. Metode dan Teknik Pendidikan Kesehatan