c. Informasi
Informasi adalah keseluruhan makna, yang dapat diartikan sebagai pemberitahuan kepada seseorang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal
memberikan landasan kognitif baru untuk terbentuknya sikap terhadap hal baru tersebut. Meskipun seseorang memiliki pendidikan rendah tetapi jika orang
tersebut mendapat informasi yang cukup baik dari berbagai sumber seperti radio, televisi, majalah, koran, buku dan lain–lain, maka hal tersebut akan dapat
meningkatkan pengetahuan orang tersebut. d. Lingkungan
Lingkungan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pengetahuan kita karena lingkungan memberi pengaruh pertama bagi
seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal positif atau hal negatif tergantung dari lingkungannya. Didalam lingkungan inilah seseorang akan
mendapatkan pengalaman yang akan mempengaruhi cara berfikir orang tersebut. 2.4. Konsep Remaja
2.4.1. Definisi Remaja
Menurut Behrman dan Jenson 2004 dalam Septiana 2014 menyatakan bahwa remaja adalah mereka yang berusia 10–20 tahun, dan ditandai dengan
perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh, dan psikologi. Dari segi umur remaja dapat dibagi menjadi remaja awal early adolescene pada usia 10–
13 tahun, remaja menengah middle adolescene pada usia 14–16 tahun, dan remaja akhir late adolescene pada usia 17–20 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Departemen Kesehatan Republik IndonesiaDepkes RI 2005, masa remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang berkesinambungan, yang
merupakan masa peralihan dari kanak–kanak kedewasa muda.
2.4.2. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Menurut Santrock
2003 dalam Darwanto 2014 karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja mencakup perubahan tansisi biologis,
kongnitif, dan sosial. Secara lengkap, perubahan-perubahan itu akan di paparkan sebagi berikut:
1. Transisi Biologis
Perubahan pisik yang terlihat jelas pada masa pubertas, yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Diantara
perubahan fisik yang terjadi, yang paling besar pengaruhnya pada perkembangan kejiwaan remaja adah pertumbuhan tubu badan menjadi
semakin panjang dan tinggi. Selanjutnya, juga mulai berfungsinya alat- alat reproduksi di tandai haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-
laki dan tanda-tanda sexual skunder yang tumbuh.
2. Transisi Kongnitf
Menurut Piaget, pemikiran operasional formal berlangsung anatara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal ini bersifat lebih abstrak,
idealis, dan daripada pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan bahwa remaja terdorong untuk memahami dunianya karena tindakan yang
dilakukannya merupakan wujud dari penyesuaian dari secara biologis.
Universitas Sumatera Utara
3. Transisi Sosial
Pada masa remaja terjadi transisi sosial, dimana remaja mengalami perubahan dalam hubungan dengan manusia lain, baik secara emosional,
kepribadian, maupun peran mereka dalam konteks sosial.
2.4.3. Tugas Perkembangan Remaja
Menurut Bobak 2005 dalam Septiana 2014 menyatakan bahwa anak– anak harus melakukan tugas perkembangan pada masa remaja sebelum menjadi
individu dewasa yang matang. Tugas perkembangan remaja terdiri dari: menerima citra tubuh, menerima identitas seksual, mengembangkan sistem nilai personal,
membuat persiapan untuk hidup mandiri, menjadi mandiribebas dari orang tua, mengembangkan mengambil keputusan, mengembangkan identitas seorang yang
dewasa. Menurut Bobak 2005 dalam Septiana 2014 menjelaskan periode masa
remaja dibagi kedalam tiga tahap yaitu: 1. Remaja tahap awal usia 10–14 tahun
Remaja tahap awal hanya memiliki pemahaman yang samar tentang dirinya. Mereka belum mampu mengaitkan antara perilaku mereka dengan
konsekuensi dari perilaku tersebut. 2. Remaja tahap menengah
Remaja tahap menengah berorientasi antara perasaan bergantung dengan perasaan mandiri, pada tahap ini teman–teman sebaya lebih dapat
menggantikan kedudukan orang tua. Remaja tahap awal dan menegah merupakan tahap belajar dan menerima informasi, tetapi sering sekali mereka
tidak dapat menerima informasi tersebut dalam kehidupan mereka, serta sering
Universitas Sumatera Utara
kali mereka melakukan trial dan error tanpa memperhitungkan konsekuensinya.
3. Remaja tahap akhir usia 17–20 tahun Remaja tahap akhir mampu memahami dirinya dengan baik dan dapat
mengaitkan dengan jelas informasi yang didapat ke dalam hidupnya. Menurut Asmani 2012 bahwa kaum remaja merupakan golongan yang
sering menghadapi banyak kesulitan, antara lain: 1. Emosi yang Masih labil
Remaja cendrung memiliki kondisi kejiwaan yang belum stabil. Di satu waktu, mungkin dia terlihat pendiam, cembrut, dan seperti ingin
mengasingkan diri.Tetapi, pada saat yang lain, dia bisa tiba-tiba menjadi luar biasa riang, berseri-beseri, dan percaya diri.
2. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi Keinginan tahu tentang hal- hal yang berkenan dengan seksualitas
merupakan rasa yang umum dialami oleh sebagian besar remaja. 3. Mudah Jenuh
Kejenuhan pada suatu kondisi atau situasi di lingkungan tertentu adalah hal yang wajar terjadi pada remaja, karna dia selalu ingin tahu hal-hal yang
baru yang selalu menarik minatnya. Jika menemui hal- hal ini yang sama setiap harinya, maka remaja akan meras cepat jenuh.
4. Antisosial Pada beberapa remaja juga sering di jumpai beberapa perilaku antisosial,
seperti suka mengganggu, berbohong, cenderung kejam, dan agresif. Penyebab dari perilaku ini bermacam-macam, tergantung pada latar
Universitas Sumatera Utara
belakang remaja. Biasanya penyebab yang paling mendasar adalah adanya pengaruh buruk lingkungan, pola asuh yang salah dari orang tua misalnya
mendidik anak terlalu keras dan terlalu lunak. 5. Penyalah Gunaan Obat-Obat terlarang
Pergaulan bebas dan tak terarah sangat berpotensi penyebab remaja terjerumus pada hal-hal negatif, diantaranya penggunaan obat-obat
terlarang atau narkoba. Hal ini sangat berbahaya kerena narkoba dapat membuat penggunanya mengalami ketergantungan, bahkan over dosis.
6. Gangguan Jiwa Psikosis Psikosis adalah merupakan gangguan pribadi yang menyebabkan
seseorang tidak mampu membedakan antara dunia realitas dengan fantasi. Bentuk pisikosis yang paling banyak dikenal adalah skizofrenia.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak–kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia
11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda Soetjiningsih, 2007.
Pada masa peralihantransisi dari kanak-kanak menuju dewasa, pada masa peralihan ini terjadi perubahan yang cepat pada diri seseorang baik secara fisik,
biologis maupun psikologis. Berbagai perubahan yang dialami remaja sering kali menimbulkan serangkaian konflik, baik dari dalam individu yang bersangkutan
ataupun dalam berhubungan dengan orang lain disekitarnya. Keadaan tersebut dapat berakibat buruk pada kehidupan intelektual dan kesehatan remaja serta
menimbulkan konflik dalam kehidupan Fitri, 2014. Pada masa peralihan juga terjadi proses pencarian jati diri yang cenderung sering salah dalam bergaul
sehingga banyak melakukan hal-hal yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat seperti penyalahgunaan narkoba Asti, 2013.
Narkoba merupakan obat atau zat bukan makanan, jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntikkan, berpengaruh pada kerja otak susunan syaraf
pusat, dan sering menimbulkan ketergantungan. Narkoba dapat mengubah perasaan, pikiran, dan perilaku pengguna Irawati, 2008.
Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugsand CrimeUNODC2010, diketahui bahwa pada tahun 2008 diperkirakan antara
Universitas Sumatera Utara