Pengetahuan Remaja Sebelum 5.2.2 Diberikan Pendidikan Kesehatan

jika probabilitas Asymp.Sig 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima terdapat perbedaan yang signifikan maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang narkoba. Untuk lebih jelas mengenai hasil penelitian tentang uji Wilcoxon pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang narkoba dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 5.5 Hasil uji Wilcoxon pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang narkoba Variabel a b c z Nilai p Pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan 53 -6.373 0.001

5.2. Pembahasan

5.2.1 Pengetahuan Remaja Sebelum 5.2.2 Diberikan Pendidikan Kesehatan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas responden memperoleh jawaban benar sebanyak 48 orang 90.5 pada item pertanyaan nomor 1, dan jawaban salah sebanyak 38 orang 71.7 pada item nomor 5 dengan kriteria hasil pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 28 orang 52,8, berpengetahuan baik sebanyak 23 orang 43,4 dan berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang Universitas Sumatera Utara 3,8, dannilai rata-rata mean pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan 12.58 dengan standar deviasi 3.450. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa responden pernah mendapatkan informasi tentang narkoba yaitu terdapat 30 orang dari televisi 56,6, 9 orang dari radio 17,0, 7 orang dari koranmajalah 13,2, 4 orang dari tenaga kesehatan 7,5, dan 3 orang dari informasi lainnya 5,7 dengan demikian semakin banyak informasi yang didapat maka semakin banyak pula pengetahuan responden. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2010 yang menyatakan bahwa Informasi adalah keseluruhan makna yang dapat diartikan sebagai pemberitahuan kepada seseorang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru. Informasi yang cukup baik dari berbagai sumber seperti radio, televisi, majalah, koran, buku dan lain–lain dapat meningkatkan pengetahuan orang tersebut. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Benita 2012 yang menunjukkan bahwa pengetahuan respnden sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebesar 36.4 dengan kategori kurang dan belum pernah mendapatkan informasi kesehatan sebelumnya, 42,7 berada dalam kategori sedang dan pernah mendapat informasi dari media massa saja atau dari konseling dengan guru saja, serta 21 berada pada kategori baik yang telah mendapatkan informasi dari media massa, internet, maupun knseling dari guru. Hasil penelitian ini justru didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Purba 2013 dimana hasil penelitiannya sebelum dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan bahwa terdapat pengetahuan remaja yang baik yaitu sebesar 2 Universitas Sumatera Utara remaja 8,0, pengetahuan remaja sedang sebanyak 15 remaja 60,0dan yang berpengetahuan kurang adalah 8 orang 32 .

5.2.3 Pengetahuan Remaja Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan