Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Narkoba di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau

(1)

Lampiran 1

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Narkoba Di SMP Persatuan Amal Bakti(PAB) 4

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Pagar Merbau Oleh Enda Sri Wulan

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Saya mengharapkan kesedian Saudara/i untuk berpartisipasi sebagai subyek penelitian. Jawaban/tanggapan yang Saudara/i berikan adalah berdasarkan pendapat Saudari sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas Saudari. Informasi yang Saudari berikan hanya akan digunakan untuk pengembangan pendidikan keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud lainnya.

Partisipasi Saudara/i dalam penelitian ini bersifat bebas. Saudara/i dipersilahkan memilih untuk bersedia menjadi peserta penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apa pun. Jika Saudara/i bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan Saudara/i menandatangi formulir persetujuan di bawah ini.

Medan, 2015

Peneliti Subyek penelitian


(2)

Lampiran 2

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan RemajaTentang Narkoba di SMP Persatuan Amal Bakti(PAB) 4

INSTRUMEN PENELITIAN

Pagar Merbau

Kode Subyek Penelitian :

A.Kuesioner bagian I: Data Demografi Petunjuk pengisian:

1. Isi pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda contreng(√) pada tempat yang disediakan.

2. Semua pertanyaan harus dijawab

3. Tiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban Pertanyaan:

1. Nama (Inisial) :

2. Umur : ………...Tahun 3. Jenis Kelamin :

Perempuan Laki – laki

4. Sumber informasi yang didapat tentang narkoba dari: Televisi

Radio

Koran/majalah Tenaga Kesehatan


(3)

B.Kuisioner bagian II: Pengetahuan Tentang Narkoba

“Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat tentang hal–hal yang berkaitan dengan bahaya narkoba pada remaja”

Petunjuk pengisian:

a. Pilihlah jawaban yang paling benar

b. Tiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban 1. Kepanjangan dari narkoba yang paling tepat adalah?

a. Narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya b. Narkotika, psikofarma, dan bahan antibiotik lainnya c. Narkotika, psikotropika, dan bahan kimia

2. Bahan pembuatan narkoba berasal dari: a. Zat kimia dan obat-obatan

b. Tumbuh-tumbuhan dan zat kimia c. Campuran dari tumbuh-tumbuhan

3. Konsumsi narkoba sampai terjadi over dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan?

a. Kematian b. Kecacatan fisik c. kecacatan mental

4. Penggunaan narkoba dengan cara bergantian jarum suntik dapat beresiko tertular penyakit?

a. Diare b. HIV/AIDS c. Jantung

5.Penggunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara? a. Diminum, dihirup, disuntikkan

b. Dihirup, disuntikkan, ditempel c. Dioleskan, dihisap, diseduh


(4)

6.Zat manakah dibawah ini yang termasuk jenis narkoba golongan psikotropika? a. Shabu – shabu

b. Ganja c. Alkohol

7.Yang merupakan jenis dari zat adiktif lain adalah… a. Rokok dan alkohol

b. Rokok dan heroin c. Shabu – shabu

8.Nama lain dari ganja adalah: a. Mariyuana, marizaina b. Mariyuana, cannabis c. Marizaina, cannabis

9.Apakah dampak dari menggunakan ganja? a. Menghilangkan konsentrasi

b. Meningkatkan semangat c. Meningkatkan nafsu makan

10.Apakah efek dari penggunaan shabu-shabu? a. Nafsu makan berkurang dan badan kurus b. Membuat semangat bekerja

c. Mempercepat berkonsentrasi

11.Menurut anda bagaimanakah bentuk dari ekstasy? a. Cairan

b. Seperti daun tembakau c. Bentuk tablet dan kapsul

12.Efek dari penggunaan ekstasy adalah… a. Mulut kering rasa haus meningkat b. Rasa mual dan muntah


(5)

13.Zat manakah dibawah ini yang termasuk jenis narkoba yang biasa digunakan dengan cara dihirup?

a. Lem, bensin, semir sepatu b. Plastik, benda berbahan kaca c. Parfum tidak beralkohol

14.Apakah dampak utama dari menghirup lem? a. Gangguan fungsi paru-paru dan syaraf otak b. Gangguan syaraf, kepala dan mata

c. Gangguan hidung dan leher 15.Apa yang dimaksud dengan rokok?

a. Benda yang mengandung zat alami b. Benda yang mengandung zat beracun c. Benda yang mengandung obat

16.Didalam rokok mengandung zat berbahaya diantaranya adalah: a. 4000 macam zat kimia dan 20 zat racun yang mematikan b. Zat kimia yang tidak menimbulkan apapun

c. Zat yang mengandung obat penghilang rasa sakit 17.Apa yang dimaksud dengan alkohol?

a. Zat yang menenangkan dan membuat tertidur

b. Zat yang menyebabkan ketergantungan dan memabukkan c. Zat kimia yang membuat penggunanya berhayal

18.Apakah efek dari penggunaan alkohol? a. Membuat wajah merah dan bergairah b. Menjadi lemas, letih, dan bicara tidak jelas c. Membuat berhayal dan bicara sendiri

19.Dampak dari penyalahgunaan narkoba bagi para pelajar adalah… a. Meningkatkan minat belajar


(6)

b. Mengganggu pendidikan dan masa depan suram c. Hubungan dengan teman teman tetap erat

20.Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba yang paling berpengaruh dikalangan remaja adalah…

a. Pengaruh dari ajakan teman sebaya b. Perubahan minat belajar


(7)

Lampiran 3

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Nama Kegiatan : Pendidikan Kesehatan Tentang Narkoba

Sasaran : Remaja yang berada di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau

Tempat : SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau Waktu : 95 Menit

I. Tujuan Instruksional Umum : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau, diharapkan para remaja mampu menjelaskan hal-hal yang berkaitan tentang narkoba.

II. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan para remaja mampu menjelaskan tentang definisi narkba, jenis–jenis narkoba, dampak penyalahgunaan narkoba.

III. Pokok Bahasan : Narkoba

IV. Sub Pokok Bahasan : 1. Definisi narkoba 2. Jenis–jenis narkoba


(8)

V. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

No Tahap Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Kegiatan Peserta

Waktu Media dan Alat pendidikan

Kesehatan 1 Pembukaan 1. Membuka kegiatan dengan

mengucap salam dan memperkenalkan diri.

2. Menjelaskan manfaat dari pendidikan kesehatan.

3. Menjelaskan tujuan dari pendidikan kesehatan.

4. Menyebutkan materi yang akan diberikan.

5. Menyampaikan kontrak waktu.

6. Membagi kuisioner pre-test pada peserta.

7. Mengumpulkan kuisioner

dan memeriksa

kelengkapan jawaban peserta. -Mendengar kan dan memperhati kan -Mengisi kuisioner 30 Menit

- Kuisioner dan alat tulis

2 Penyajian 1. Observasi pengetahuan peserta sejauh mana mengetahui tentang materi yang akan disampaikan.

2. Menjelaskan tentang

definisi narkoba.

3. Menjelaskan jenis-jenis narkoba.

4. Menjelaskan tentang

bahaya penyalahgunaan narkoba.

5. Memberikan contoh tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. -Menjawab pertanyaan -Mendengar kan dan memperhati kan -Memberi kan contoh.

35 menit Proyektor (Power point berisi topik/ pembahasan tentang narkoba)


(9)

6. Memberikan pertanyaan pada peserta tentang dampak penyalahgunaan narkoba (tanya-jawab).

-Memberikan pertanyaan/m enjawab pertanyaan 3 Penutup 1. Meminta salah satu peserta

menjelaskankembali secara singkat materi yang telah disampaikan.

2. Mengklarifikasi penjelasan yang telah disampaikan peserta.

3. Memberi motivasi pada peserta untuk tidak menggunakan atau menyalahgunakan narkoba.

4. Mengucapkan terima kasih. 5. Salam penutup.

6. Membagikan kembali

kuisioner post-test pada peserta.

7. Mengumpulkan kuisioner

dan memeriksa kelengkapan jawaban peserta. -Menjelaskan kembali secara singkat materi yang telah disampaikan -Mendengar kan dan memperhati kan -Mendengar kan dan memperhati kan -Mengisi kuisioner 30 Menit

- Kuisioner dan alat tulis

VI. Evaluasi :

- Proses : Seluruh peserta yang hadir mengikuti penyuluhan dengan antusias dan tertip.

- Hasil : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkanpeserta penyuluhan mampu memahami dan mengerti penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus penyuluhan.


(10)

Lampiran Materi

BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

A. Definisi Narkoba

Istilah narkoba sesuai dengan surat edaran Badan Narkotika Nasional/BNN No. SE/03/IV/2002 disebut narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (BNN, 2013). Sedangkan menurut Kurniawan (2008) narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Narkoba adalah bahan/zat alami maupun kimiawi yang jika dimasukkan ke dalam tubuh manusia,baik secara oralatau diminum, dihirup, maupun disuntikkan dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan serta prilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (Adiksi) fisik dan psikologis.

B. Jenis–Jenis Narkoba

Pada dasarnya obat-obatan yang tergolong narkoba itu digunakan untuk kepentingan medis atau pengobatan, adapun kegunaannya adalah untuk menghilangkan rasa sakit. Tetapi apabila pengguna narkoba diluar dari hal-hal media dan tanpa mengikuti dosis yang seharusnya akan dapat menimbulkan kerusakan fisik, mental dan sikap hidup masyarakat. Narkoba yang popular pada masyarakat terdiri dari tiga golongan yaitu: Narkotika, psikotropika dan bahan-bahan adiktif lainnya (Fitri, 2014).

1. Narkotika

Berdasarkan UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bukan tumbuh-tumbuhan baik


(11)

sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (BNN, 2009). Jenis narkotika di bagi atas 3 golongan yaitu:

a. Narkotika Golongan I

Menurut Hawari (2012) narkotika golongan I adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak didunakan dalam terapi merupakan jenis narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif sangat tinggi menyebabkan ketergantunggan dan jenis narkotika yang paling sering disalahgunakan adalah sebagai berikut :

1. Ganja

Nama lain dari ganja adalah mariyuana, cannabis, hashis, gelek dan sebagianya. Mariyuana adalah suatu bahan berbentuk bubuk (powder) kering berwarna putih kehijauan dan abu-abu yang dari ekstrak bunga dan daun tanaman cannabis sativa. Bahan kimia aktif dalam mariyuana adalah delta-9-tetrahydrocanabinol (THC) yang dapat memengaruhi suasana hati manusia dan memengaruhi cara orang tersebut melihat dan mendengar hal-hal disekitarnya dan akan merangsang reaksi sel saraf sehingga menyebabkan penderita berkeinginan untuk menggunakan obat tersebut secara terus menerus. Penggunaana dilakukan dengan cara menghisap dari gulungan menyerupai rokok atau dapat dihisap dengan menggunakan pipa rokok.

Penggunaan ganja dosis rendah hanya berpengaruh pada rasa nyaman, euphoria (merasa santai), tetapi gejala ini sulit dideteksi. Pada dosis yang lebih besar selain menyebabkan euforia, juga menghilangkan stress berat dan rasa sakit,


(12)

nafsu makan bertambah, dan efeknya dapat menybabkan kerusakan pada kemampuan bergerak, kebingungan, hilangnya konsentrasi, meningkatnya denyut nadi,keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk. Pengguna ganja akan mengalami gejala psikologik yaitu euforia, halusinasi, merasa dirinya hebat, merasa waktu berlalu dengan lambat, bersikap acuh tak acuh, masa bodoh tidak peduli terhadap fungsi mahluk sosialnya (apatis) dan berperilaku maladaptif yaitu tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya secara wajar (Hawari, 2012).

2. Heroin/Putau

Heroin adalah salah stu diantara narkotika yang paling banyak disalahgunakan para penagih di Indonesia akhir-akhir ini dan sangat adiktif. Heroin bertindak memengaruhi otak sehingga menghasilkan efek menyenangkan dan menghilangkan rasa nyeri, nama popular heroin di Indonesia adalah putaw. Penggunaan heroin umumnya secara injeksi intravena (mainling), intra muskular dihisap dengan pipa, dicampur dengan ganja atau rokok, asapnya diinhalasi dengan pipet atau serbuknya langsung dihirup melalui hidung. Efek yang dialami setelah diinjeksi para penagih akan mengalami eufaria disertai panas pada kulit, mulut kering, anggota badan terasa berat, fungsi mental turun karena depresi SSP (sistem saraf pusat), bicara lambat dan kaku, pupil mata mengecil, kelopak mata menciut atau mata sayup, gangguan pengelihatan, muntah dan sembelit/perut terasa mulas (Hawari, 2012).

Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, namun heroin tetap tersedia bagi


(13)

pasien dengan penyakit kanker stadium lanjut karena efek analgesik dan mempunyai sifat nyaman (euphoria) yang baik (BNN, 2009)

Menurut Hawari (2012) Pengaruh jangka panjang dari penggunaan heroin adalah dapat mengalami halusinasi (penglihatan khayal), paranoid (gangguan jiwa seolah–olah dikejar–kejar atau ada kekuatan lain), rendahnya motivasi, dan perilaku yang tidak terduga. Adapun pengaruh terhadap sisitem tubuh manusia adalah :

a. Pada sisitem syaraf pusat dapat menyebabkan hilangnya memori dan ketidak mampuan membedakan yang penting dengan yang tidak, gangguan penghayatan akan waktu dan ruang, dan dapat menyebabkan kerusakan otak. b. Pada sistem pernafasan dapat meningkatkan resiko penyakit paru kronis

(bronkitis, kanker) lebih besar dari pada perokok.

c. Pada sisitem reproduksi dapat mengakibatkan berkurangnya kadar hormone testosteron dan jumlah spermatozoa sehinga dapat mengurangi kesuburan pada laki – laki. Sedangkan pada perempuan dapat terjadi gangguan haid, resiko ketidak suburan, dan menyebabkan gangguan syaraf pada bayi dari ibu pemakai ganja.

3. Kokain

Menurut Martono (2006)Kokain tergolong stimulansia (meningkatkan aktivitas otak dan fungsi organ tubuh lain). Menurut undang–undang kokain termasuk narkotika golongan I, berbentuk kristal putih, yang digunakan dengan cara disedot melalui hidung, pada saat merokok, dan disuntikkan. Cepat menyebabkan ketergantungan.Kokain ini banyak di salahgunakan (drug abuse) sehingga menimbulkan ketagihan bagi penggunanya. Obat diekstrasikan dari tanaman


(14)

spesies coca yaitu Erythroxylum coca.Yang paling sering kokain digunakan lewat inhalasi, dan kokain itu diabsorpsi lewat mukosa hidung dan masuk dalam darah, dan cepat didistribusikan ke otak. Penggunaan dosis rendah membuat tubuh lebih fit, segar, kuat, bersemangat, hilang rasa mengantuk dan tidak terasa lapar. Adapun pengaruh jangka panjang dari penggunaan kokain adalah :

a. Tubuh gemetar, sakit kepala, dan mual.

b. Kemampuan tubuh untuk menangkal infeksi menurun, dan berat badan menurun karena selera makan berkurang, ketergantungan.

c. Paranoid (perasaan seolah–olah dianiaya atau memliki kekuasaan)

Menurut Martono (2006)Pengaruh kokain pada sistem tubuh manusia adalah : a) Pada sistem syaraf dapat merangsang fungsi otak, dan dapat menyebabkan

amnesia, sakit jiwa, dan kerusakan tetap pada otak dan sistem syaraf.

b) Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan pernafasan terganggu, berhenti, dan dapat menyebabkan batuk.

c) Pada sistim jantung dan pembuluh darah, dapat mengakibatkan jantung berdebar–debar, kerja jantung meningkat dan lebih cepat, sehingga dapat terjadi serangan jantung dan kematian.

d) Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko terjadinya abortus, bayi lahir prematur, dan bayi lahir mati. Bayi yang dilahirkan menjadi ketergantungan terhadap kokain dan menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh setelah anak bersekolah, ia sulit belajar dan ada gangguan perilaku.


(15)

b. Narkotika Golongan II

Menurut Martono (2006)narkotika golongan II adalah narkotika yang memilki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin dan turunannya, benzetidin, betametadol.

c. Narkotika golongan III

Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi dapat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: codein dan turunannya. Di dunia kadokteran kodein banyak digunakan untuk mengobati batuk (antitusif) dan penghilang rasa sakit (analgesik), walaupun zat ini cukup populer, tetapi mempunyai sifat–sifat yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan, oleh karena itu penggunaan kodein harus diawasi.

2. Psikotropika

Menurut Martono (2006) Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa. Adapun jenis psikotropika dibagi atas 4 golongan :

a. Golongan I

Psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk menyebabkan ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya seperti esktasi (menthylendioxy menthaphetamine dalam bentuk tablet atau kapsul), sabu-sabu (berbentuk kristal berisi zat menthaphetamin).


(16)

b. Golongan II

Psikotropika berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan (contoh: amfetamin dan metilfenidat atau ritalin).

c. Golongan III

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan (contoh: pentobarbital dan flunitrazepam).

d. Golongan IV

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh: diazepam, bromazepam, fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam).

Menurut Martono (2006) psikotropika yang sering disalahgunakan antara lain : a. Ekstasy

Ekstasy dikemas dalam bentuk tablet dan ada juga yang berbentuk kapsul. Penggunaanya dilakukan dengan cara menelan. Efeknya terhadap tubuh adalah, berkeringat, mulut kering, rasa haus meningkat, rahang kaku, tekanan darah meningkat, detak jantung cepat, dan suhu tubuh meningkat, mata berair, kelebihan tenaga, dan kehilangan nafsu makan.Efek psikologinya adalah, pengguna merasa santai, gembira, hangat, bertenaga, dan menggambarkan perasaan saling mengerti diantara mereka. Setelah mencapai puncak 2-4 jam pemakai akan mengalami depresi dan kelesuan pada otak.


(17)

b. Shabu-shabu

Shabu-shabu adalah jenis psikotropika yang mengandung methyl amphethanin berbentuk kristal putih. Penggunaanya dengan cara dibakar dengan menggunakan alumunium foil dan aspnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang khusus. Gejala yang dialami pengguna shabu-shabu adalah badan terasa lebih kuat dan energik, rasa percaya diri meningkat, berkeringat secara berlebihan, nafsu makan berkurang akibatnya badan menjadi kurus, susah tidur tekanan darahnya meningkat, dan mengalami gangguan pada fungsi sosia dan pekerjaan.

Pengaruh segera setelah pemakaian shabu–shabu adalah menyebabkan perasaan gembira, mudah tersinggung, dan cemas, meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan, selera makan berkurang, mulut kering, berkeringat, dan bicara cepat, sakit kepala, penglihatan buram, dan pusing, pupilmelebar. Pengaruh jangka panjang pemakaian sabu-sabu adalah gelisah, mudah curiga (paranoid), dorongan untuk melakukan bunuh diri, kurang gizi, halusinasi (penglihatan atau pendengaran semu), agresif, dapat melakukan tindakan kekerasan, hilangan akal sehat dan ketergantungan dan gejala putus zat menjadi murung dan letih. Adapun pengaruh pada sistem tubuh manusia adalah: a. Pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak,

sehingga terjadi stroke.

b. Pada sistem jantung dan pembuluh darah, dapat menyebabkan nyeri dada, dan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.

c. Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan tertekannya sistem pernafasan sehingga kesadaran menghilang, dan meninggal.


(18)

d. Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur, cacat, mati dalam kandungan, atau meninggal setelah lahir.

3. Zat adiktif lainnya

Zat adiktif adalah bahan-bahan aktif atau obat yang dalam organisme hidup menimbulkan kerja biologi yang apabila disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi), yakni keinginan untuk menggunakan kembali secara terus-menerus. Dan jenis zat adiktif yang paling sering disalahgunakan adalah sebagai berikut :

b. Alkohol (ethanyl atau ethyl alcohol) hasil fermentasi/ peragian karbohidrat seperti sari buah anggur, nira, madu, gula, sari buah (anggur) dan umbi-umbian. Dari proses fermentasi diperoleh alkohol dengan kadar tidak lebih dari 15%, dengan proses penyulingan di pabrik dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Alkohol sering disebut dengan booze atau drink. Alkohol juga merupakan suatu zat yang apabila dikonsumsi akan menyebabkan ketergantungan, dan apabila dikonsumsi dalam jumlah besar akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan fisik, gejala pengguna alkohol ditandai dengan wajah merah, gangguan koordinasi motorik, jalan tidak stabil, bicara tidak jelas, perubahan alam perasaan, mudah tersinggung, gangguan dalam memusatkan pikiran dan perhatian. Gejala putus alkohol mual muntah, rasa letih, lemah, berkeringat, jantung berdebar lebih cepat, tekanan darah meningkat, depresi.

b. Inhalen

Zat-zat yang dihirup melalui hidung: hidrokarbon alifatis (yang terdapat di lem kambing, pelumas bensin, aerosol, semir sepatu), halogen hidrokarbon (yang


(19)

terdapat dalam minyak pelumas, freon, pendingin AC, lemari es), nitrat alifatis (yang terdapat dalam pengharum ruangan), keton, ester, glytol. Selain itu yang termasuk inhalan gas, zat pelarut yang mudah menguap, inhalen banyak digunakan pada anak muda dikarenakan inhalen mudah didapat, mudah digunakan tanpa menggunakan alat. Inhalen umumnya terdapa dalam berbagai produk untuk keperluan rumah tangga, kantor maupun pabrik. Efek penggunaan inhalen menyebabkan gangguan koordinasi motorik seperti jalan sempoyongan, nyeri otot dan sendi, selain itu dapat menyebabkan nyeri dada, kematian secara mendadak karena hambatan pada sistem pernafasan akibat kelebihan dosis.

c. Rokok

Benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di dalam rokok terdapat racun berbahaya seperti: nikotin, karbon monoksida, karbondioksida, arsenik, zat air belerang, berbagai amonial. didalam rokok juga mengandung dua puluh racun mematikan dengan 4000 macam zat kimia, beberapa zat kimia didalam rokok diantaranya adalah zat karsinogenik atau penyebab kanker ganas dan sisahnya adalah racun tikus, hydrogen sianida, bahan bakar roket (metanol), bahan bakar korek api (butan), racun serangga (arsen), racun kenalpot (karbon monoksida), pembersih kulit (thylamin).

C. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Menurut Makoro (2003) dalam Fitri (2014) bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba dapat bersifat bahaya pribadi bagi pemakainya dan dapat pula berupa bahaya sosial terhadap masyarakat atau lingkungan. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada keadaan fisik, psikis maupun keadaan sosial seseorang, adapun bahaya tersebut yaitu:


(20)

1. Secara fisik:

a. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.

b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.

c. Gangguan pada kulit (dermatologi) seperti : penanahan (abses), alergi. d. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,

kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.

e. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.

f. Akan berakibat fatal apabila terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. over dosis dapat menyebabkan kematian.

g. Dampak kesehatan reproduksi pada remaja laki-laki dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kadar hormon testosteron, penurunan dorongan seks, disfungsi ereksi, hambatan ejakulasi, pengecilan ukuran penis dan gangguan sperma.

h. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan terjadi penurunan dorongan seks, gangguan pada hormon estrogen dan progesteron, kegagalan orgasme, hambatan menstruasi, pengecilan payudara, gangguan sel telur, serta pada wanita hamil dapat menyebabkan kekurangan gizi sehingga bayi yang dilahirkan juga dapat kekurangan gizi, berat badan bayi rendah, bayi cacat serta dapat menyebabkan bayi keguguran.


(21)

i. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.

2. Secara Psikis:

a. Lamban saat kerja, ceroboh pada saat kerja, sering gelisah.

b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga terhadap orang lain.

c. Emosional, dapat melakukan hal–hal negatif diluar dugaan. d. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.

e. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri. 3. Secara Sosial:

a. Gangguan mental (sakit jiwa), anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.

b. Merepotkan dan menjadi beban keluarga. c. Pendidikan terganggu masa depan suram.

2.2.4. Faktor-Faktor Penyebab Penggunaan Narkoba

Menurut pendapat Afiatin (2008) secara garis besar terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyalahgunaan narkoba pada remaja, faktor pertama adalah narkoba itu sendiri karena penggunaannya dapat menyebabkan sensasi tertentu, sehingga pengguna tertarik untuk mencari dan menikmati sensasi-sensasi baru tersebut, faktor kedua adalah faktor individual yang meliputi perkembangan fisik dan mental yang labil pada remaja, kegagalan dalam meraih cita-cita, kegagalan dalam hal percintaan, kegagalan dalam meraih prestasi, kegagalan dalam meraih jabatan dan lain-lain, dan faktor yang ketiga adalah


(22)

faktor lingkungan, dalam hal ini faktor linkungan menjadi faktor penting dalam memengaruhi tindakan penyalahgunaan narkoba oleh remaja. Lingkungan yang paling dekat dengan remaja adalah keluarga dan kelompok teman sebaya. Faktor resiko dalam keluarga dapat menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba, antara lain sifat meniru dari orangtua atau saudara yang pernah menggunakan narkoba, kurangnya pehatian orangtua terhadap anak-anaknya, penerapan hukuman terhadap anak yang terlalu sering dan sifat orangtua yang otoriter dapat menyebabkan anak mengunakan narkoba. Selain faktor keluarga, faktor lingkungan lainnya adalah teman sebaya, dimana teman sebaya merupakan faktor resiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja.

Sedangkan menurut Partodiharjo (2008) menjelaskan bahwa faktor penyebab remajamemakai narkoba dapat dibedakan menjadi tiga kelompok juga yaitu: faktor yang pertama adalah faktor internal yakni rasa ingin tau,rasa setia kawan, rasa kecewa, frustasi dan kesal, faktor yang kedua adalah faktor keluarga yang tidak harmonisdimana anak merasa kurang dihargai, kurang mendapat kepercayaan dan selalu dianggap salah, sehingga anak merasa kurang mendapatkan kasih sayang dalam keluarga, dan faktor yang ketiga adalah karena pengaruh orang lain seperti dipaksa oleh teman atau seseorang yang mengancam akan mencelakainya.


(23)

Lampiran 6

Uji Reliab Kuisioner Pengetahuan Tentang Narkoba No

Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Jumlah

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 13

16 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20


(24)

20 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 14

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 16

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 15

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 14

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20


(25)

RELIABILITY

/VARIABLES=Re1 Re2 Re3 Re4 Re5 Re6 Re7 Re8 Re9 Re10 R e11 Re12 Re13 Re14 Re15 Re16 Re17 Re18 Re19 Re20

/SCALE('Hasil uji reliab nda') ALL /MODEL=ALPHA.

Reliability

Scale: Hasil Uji Reliab

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0 Excludeda 0 .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items


(26)

Lampiran 7

FREQUENCIES VARIABLES=Umur Jeniskelamin Sumberinformasi HasilNilaiPretest HasilNilaiPosttest KriteriaHasilPret est KriteriaHasilPostt

est

/STATISTICS=STDDEV MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet1] D:\Hasil Skripsi USU nda OK\NDA Tabel Lengkap.sav Statistics Umur Jeniskela min Sumberin formasi HasilNilaiPre test HasilNilaiPos ttest KriteriaHasilPr etest KriteriaHasil Posttest

N Valid 53 53 53 53 53 53 53

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Mean 13.96 1.62 1.89 12.58 17.74 1.60 1.15

Median 14.00 2.00 1.00 13.00 19.00 2.00 1.00

Std. Deviation .940 .489 1.235 3.450 2.588 .566 .361

Minimum 12 1 1 5 12 1 1

Maximum 16 2 5 19 20 3 2

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 12 5 9.4 9.4 9.4

13 8 15.1 15.1 24.5

14 25 47.2 47.2 71.7

15 14 26.4 26.4 98.1

16 1 1.9 1.9 100.0


(27)

Jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Perenpuan 20 37.7 37.7 37.7

Lai-Laki 33 62.3 62.3 100.0

Total 53 100.0 100.0

Sumberinformasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Televisi 30 56.6 56.6 56.6

Radio 9 17.0 17.0 73.6

Koran/Majalah 7 13.2 13.2 86.8

Tenaga Kesehatan 4 7.5 7.5 94.3

Lainnya 3 5.7 5.7 100.0

Total 53 100.0 100.0

HasilNilaiPretest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 5 1 1.9 1.9 1.9

6 1 1.9 1.9 3.8

7 2 3.8 3.8 7.5

8 4 7.5 7.5 15.1

9 5 9.4 9.4 24.5

10 4 7.5 7.5 32.1

11 1 1.9 1.9 34.0

12 5 9.4 9.4 43.4

13 7 13.2 13.2 56.6

14 4 7.5 7.5 64.2

15 5 9.4 9.4 73.6

16 10 18.9 18.9 92.5

17 2 3.8 3.8 96.2


(28)

HasilNilaiPretest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 5 1 1.9 1.9 1.9

6 1 1.9 1.9 3.8

7 2 3.8 3.8 7.5

8 4 7.5 7.5 15.1

9 5 9.4 9.4 24.5

10 4 7.5 7.5 32.1

11 1 1.9 1.9 34.0

12 5 9.4 9.4 43.4

13 7 13.2 13.2 56.6

14 4 7.5 7.5 64.2

15 5 9.4 9.4 73.6

16 10 18.9 18.9 92.5

17 2 3.8 3.8 96.2

19 2 3.8 3.8 100.0

Total 53 100.0 100.0

HasilNilaiPosttest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 12 3 5.7 5.7 5.7

13 5 9.4 9.4 15.1

15 2 3.8 3.8 18.9

16 4 7.5 7.5 26.4

17 3 5.7 5.7 32.1

18 8 15.1 15.1 47.2

19 10 18.9 18.9 66.0

20 18 34.0 34.0 100.0


(29)

KriteriaHasilPretest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 23 43.4 43.4 43.4

Cukup 28 52.8 52.8 96.2

Kurang 2 3.8 3.8 100.0

Total 53 100.0 100.0

KriteriaHasilPosttest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 45 84.9 84.9 84.9

Cukup 8 15.1 15.1 100.0


(30)

Lampiran 8

FREQUENCIES VARIABLES=HasilNilaiPretest HasilNilaiPosttest /STATISTICS=STDDEV MEAN

/ORDER=ANALYSIS. Frequencies

[DataSet1] D:\Hasil Skripsi USU nda OK\NDA Tabel Lengkap.sav

Statistics

HasilNilaiPretest HasilNilaiPosttest

N Valid 53 53

Missing 0 0

Mean 12.58 17.74

Std. Deviation 3.450 2.588

EXAMINE VARIABLES=HasilNilaiPretest HasilNilaiPosttest /PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT

/COMPARE GROUP /STATISTICS DESCRIPTIVES /CINTERVAL 95 /MISSING LISTWISE /NOTOTAL. Explore

[DataSet1] D:\Hasil Skripsi USU nda OK\NDA Tabel Lengkap.sav Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent HasilNilaiPretest 53 100.0% 0 .0% 53 100.0% HasilNilaiPosttest 53 100.0% 0 .0% 53 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

HasilNilaiPretest Mean 12.58 .474

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 11.63 Upper Bound 13.54

5% Trimmed Mean 12.63


(31)

Variance 11.901

Std. Deviation 3.450

Minimum 5

Maximum 19

Range 14

Interquartile Range 6

Skewness -.282 .327

Kurtosis -.803 .644

HasilNilaiPosttest Mean 17.74 .355 95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 17.02 Upper Bound 18.45

5% Trimmed Mean 17.93

Median 19.00

Variance 6.698

Std. Deviation 2.588

Minimum 12

Maximum 20

Range 8

Interquartile Range 4

Skewness -1.073 .327

Kurtosis -.097 .644

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

HasilNilaiPretest .117 53 .070

HasilNilaiPosttest .220 53 .000


(32)

Lampiran9

NPAR TEST

/WILCOXON=HasilNilaiPretest WITH HasilNilaiPosttest (PAIRED) /STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS. NPar Tests

[DataSet1] D:\Hasil Skripsi USU nda OK\NDA Tabel Lengkap.sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum HasilNilaiPretest 53 12.58 3.450 5 19 HasilNilaiPosttest 53 17.74 2.588 12 20

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks HasilNilaiPosttest –

HasilNilaiPretest

Negative Ranks 0a .00 .00 Positive Ranks 53b 27.00 1431.00

Ties 0c

Total 53

a. HasilNilaiPosttest < HasilNilaiPretest b. HasilNilaiPosttest > HasilNilaiPretest c. HasilNilaiPosttest = HasilNilaiPretest

Test Statisticsb

Hasil Nilai Post test – Hasil Nilai Pretest

Z -6.373a

Asymp. Sig. (2-tailed) .001 a. Based on negative ranks.


(33)

Lampiran 10

CURRIKULUM VITAE

Nama : Enda Sri Wulan

NIM : 141121056

Fakultas/Jurusan : Keperawatan/Ilmu Keperawatan Perguruan tinggi : Universitas Sumatera Utara Tempat dan Tanggal Lahir : Jati Rejo, 09 November 1992 Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Islam

Alamat Rumah : Dusun II Desa Pasar 9 Pagar Merbau II Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang

Telp/HP : 085261641894

Alamat Email : enda_ulan@yahoo.com dan endasw99@gmail.com Riwayat Pendidikan :

Tahun 1997 –1998 : TK AL-Qur’an AL-Munawwar Desa Pagar Merbau I Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang

Tahun 1998 – 2004 : SD Negeri No.104246 Jati Baru Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang

Tahun2004 – 2007 : MTSS Darul Ikhlas Jln. Galang BT. 8 Gg. Ridho Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2007 – 2010 : MAN Lubuk Pakam Jln. Karya Agung Komplek Pemda Deli Serdang

Tahun 2011 – 2014 : D III Keperawatan STIKes Imelda Medan


(34)

Lampiran 11

MASTER DATA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG NARKOBA DI SMPP PERSATUAN AMAL BAKTI (PAB) 4 PAGAR MERBAU

No

Data

Demografi Data Khusus

Umur J e ni s K el a m in Su mb er Inf or ma si

Pengetahuan Responden Sebelum diberi Pendidikan Kesehatan Ju ml ah K ri te ri a

Pengetahuan Responden Sesudah diberi Pendidikan Kesehatan Ju ml ah K ri te ri a P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 1 0 P 1 1 P 1 2 P 1 3 P 1 4 P 1 5 P 1 6 P 1 7 P 1 8 P 1 9 P 2 0 P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 1 0 P 1 1 P 1 2 P 1 3 P 1 4 P 1 5 P 1 6 P 1 7 P 1 8 P 1 9 P 2 0

1 15 thn 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 15 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 2 14 thn 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 14 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 B 3 14 thn 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 B 4 15 thn 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 5 14 thn 2 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 7 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 13 C 6 14 thn 2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 15 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 7 14 thn 2 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 9 C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 16 B 8 14 thn 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 11 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 17 B 9 14 thn 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 12 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 B 10 13 thn 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 12 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 B 11 14 thn 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 13 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 B 12 14 thn 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 10 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 16 B


(35)

15 14 thn 1 4 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 10 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18 B 16 12 thn 1 4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 16 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 17 14 thn 2 3 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 10 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 B 18 14 thn 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 5 K 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 12 C 19 14 thn 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 16 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 20 13 thn 2 5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 B 21 14 thn 2 5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 22 12 thn 2 5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 13 C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 B 23 13 thn 2 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 13 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 B 24 15 thn 2 3 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 25 13 thn 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 15 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 B 26 15 thn 2 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 27 15 thn 2 4 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 12 C 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 B 28 15 thn 2 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 12 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 B 29 15 thn 2 2 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9 C 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 B 30 13 thn 2 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 9 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 15 B 31 12 thn 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 13 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 B 32 12 thn 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 13 C 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 B 33 12 thn 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 34 13 thn 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 10 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 17 B 35 14 thn 1 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 15 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 36 14 thn 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 37 14 thn 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 12 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 18 B 38 15 thn 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 16 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 39 13 thn 2 4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 40 14 thn 2 3 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 15 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 41 15 thn 2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 13 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 18 B


(36)

43 16 thn 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 16 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 44 13 thn 2 3 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 9 C 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 15 B 45 15 thn 2 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 8 C 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 13 C 46 15 thn 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 14 C 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 B 47 15 thn 2 3 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 9 C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 16 B 48 14 thn 2 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 8 C 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 13 C 49 14 thn 2 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 C 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 B 50 14 thn 2 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 7 C 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 13 C 51 14 thn 2 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6 K 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 12 C 52 15 thn 2 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 17 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B 53 15 thn 2 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B

KETERANGAN

Jenis Kelamin : 1= Perempuan P1-P20 = Pertanyaan 1 – Pertanyaan 20 2= Laki-laki

Sumber Informasi : 1= Televisi Kriteria = B = Baik

2= Radio C = Cukup

3= Koran/Majalah K = Kurang

4= Tenaga Kesehatan 5= Lainnya


(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

Afiatin. (2008). Pencegahan Penyalah Gunaan Narkoba. Yogyakarta: Gajah Madah University Press.

Ali, Zaidin. (2010). Dasar – Dasar Pendidikan Kesehatan Masyarakat dan Promosi Kesehatan. Jakarta: CV Trans Media.

Andrian, Liem. (2010). Efektivitas Pelatihan Anti Narkoba dengan Metode Reflektif Terhadap Pemahaman Dan Intensi Penyalahgunaan Narkoba. Diperoleh tanggal 10 Juni 2015 dari Repository.untan.ac.id

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmani, (2012). Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja di Sekolah. Yogyakarta: Buku Biru.

Asti, Yeli. (2013). Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku penyalahgunaan narkoba pada siswa/i smp negeri 4 kecamatan pontianak timur kota madya Pontianak. Diperoleh tanggal 8 Juni 2015 dari Repository.untan.ac.id

Atum. (2006). Mencegah Terjerumus Narkoba. Tangerang: Visi Media.

BNN. (2007). Badan Narkotika Nasional Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Remaja. Diperoleh tanggal 27 April 2015 dari http://bnn.go.id.

_____. (2013). Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang. Diperoleh tanggal 24Juni 2015 dari

_____. (2014). Laporan Akhir Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan


(59)

Benita, Nydia Rena. (2012). pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja siswa SMP. Semarang: Universitas diponegro.

Buzarudina, Frisa. (2013). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Tingat Pengetahuan Siswa SMAN 6 Kecamatan Pontianak Timur. Pontianak: Universitas Tangjung Pura.

Darwanto (2014). Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Narkoba Kelas X Teknik Kenderaan Ringan Di SMK Swasta Imelda Medan. Diperoleh tanggal 9 juni 2015.

Depkes, R.I. (2006). Pedoman Penyuluhan Masalah Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA). Jakarta. Diperoleh tanggal 27 April 2015 dari

Fitri, Khairani. (2014). Pengaruh Penyuluhan Dengan Metode Ceramah Tentang Bahaya Narkoba Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Raksana

Medan Tahun 2014. Diperoleh tanggal 29 April 2015 dari

Repository.usu.ac.id

Hawari, Dadang. (2012). Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif. Jakarta: FKUI.

Hutabarat, Rio. (2013). Faktor–Faktor Penyebab Kenakalan Remaja (Studi Kasus Penggunaan Narkoba di Desa Prumnas Simalingkar Kecamatan Pancur Batu). Diperoleh tanggal 5 Mei 2015 dari Repository.usu.ac.id

Irawati, Deni. (2008). Pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang bahaya narkoba di SMP negeri 4 kelas 9 pematang siantar. Diperoleh tanggal 5 Mei 2015 dari Repository.usu.ac.id

Kholid, Ahmad.(2014). Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press.


(60)

Kurniawan. (2008). Bahaya Narkoba dan Alkohol. Bandung: Nuansa. Kumala, Intan. (2012). Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.

Martono. (2006). Penanggulangan Bahaya Narkoba. Jakarta: Pramuka Saka Bhayangkara.

Maulana. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC

Mubarak. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:

Rineka Cipta

_____________. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

_____________. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

_____________. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhidayah, Rika E. (2010). Ilmu Perilaku dan Pendidikan Kesehatan untuk

Perawat. Medan: USU Press.

Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Partodiharjo, S. (2008). Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya. Jakarta: Erlangga PT Gelora Aksara Pratama.

Purba, Mardiani. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Narkoba Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja di SMA Negeri Pematang Siantar Tahun 2013. Diperoleh tanggal 29 April 2015 dari Repository.usu.ac.id Pramana. (2012). Analisis Perbandingan Trading Volume Activity dan Abnormal

Return Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham. Diperoleh tanggal 23 Januari 2016 dari Reprints.undip.ac.id.

Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel–Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.


(61)

Rismawati. (2012). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Narkoba di SMA Negeri 1 Baraka Kabupaten Enrekang. Diperoleh tanggal 21 November 2015 e-library.stikesnh.actually.id Sari, Purnama. (2013). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media

Visual dan Audiovisual dalam Mengubah Perilaku Perawatan Perineum Ibu Nifas. Diperoleh tanggal 31 Mei 2015 dari Repository.usu.ac.id

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiawati. (2008). Pendidikan Kesehatan.Jakarta: Trans Info Media.

Septiana. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi di SMP Islam Ruhama Ciputat. Diperoleh tanggal 27 Mei 2015 dari Repository.uinjkt.ac.id

Soetjiningsih. (2007). Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: P.T Sagung Seto.

Syahrun, Wina. (2012). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa SMP Tentang Napza. Diperoleh tanggal26 Mei 2015 dari Repository.unri.ac.id

UNODC-BNN. (2010). Indonesia, Situation Assessment on Amphetamine-Type Stimulants. Diperoleh tanggal 27 April 2015 dari http://bnn.go.id.


(62)

3.1. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian dapat dilihat pada skema di bawah ini :

: Variabel yang diteliti

Skema 3.1. Kerangka penelitian pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang narkoba di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau.

3.2. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Tabel Defenisi Operasional N

o Variabel Defenisi Operasional

Alat Ukur/

Cara Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur 1 Variabel

Independen: Pendidikan Kesehatan

Kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti untuk memberikan

informasi mengenai definisi narkoba,

- - -

Pendidikan Kesehatan Tentang Narkoba Pre-test Pengetahuan remaja tentang narkoba Post-test Pengetahuan remaja tentang narkoba


(63)

jenis–jenis narkoba

dan dampak

penyalahgunaan narkoba, dengan metode ceramah menggunakan SAP (Satuan Acara Penyuluhan) dan Proyektor (power point).

2 Variabel Dependen: Pengetahuan remaja tentang narkoba

Hasil dari jawaban responden tentang definisi narkoba, jenis–jenis narkoba dan dampak penyalahgunaan narkoba.

Responden akan diberi kuisioner pre-test dan post-testyang

berjumlah 20 pertanyaan yang sama.

Baik =14-20 (70%-100%) Cukup =7-13 (35%-65%) Kurang = 0-6 (0%-30%)

Interval

3.3. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan (Setiadi, 2007). Berdasarkan kerangka konsep yang telah dibuat, hipotesis dari penelitian ini adalah:

Hipotesis alternatif (Ha): Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang narkoba terhadap tingkat pengetahuan remaja.


(64)

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian ini adalah quasi experiment design yaitu untuk mengetahui suatu gejala yang timbul akibat dari suatu perlakuan atau percobaan tertentu dengan desain pre-test dan post-test.

Adapun rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan rancangan one group pre-test post-tes, yang bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan tentang narkoba terhadap tingkat pengetahuan remaja sebelum dan sedudah di lakukan pendidikan kesehatan, dimana kelompok yang diintervensi terdiri atas 1 kelompok subjek penelitian yang diberikan perlakuan pendidikan kesehatan, Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Pre Test Treatment Post Test

Skema4.1. Desain Penelitian Keterangan :

O1 : Mengukur tingkat pengetahuan responden dengan mengisi kuesioner. X : Memberi tindakan berupa pendidikan kesehatan.

O2 : Mengukur tingkat pengetahuan responden dengan mengisi kuesioner kembali.


(65)

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah seluruh subyek penelitian yang akan diteliti. Populasi dapat berupa orang, benda, gejala atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti (Setiadi, 2007).

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang berada di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau. Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak sekolah jumlah siswa dan siswi dari kelas I, II dan III sebanyak 112 orang.

4.2.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi atau dengan kata lain sampel adalah element-element lain dari populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan yang mewakilinya.

Adapun kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu :

1. Remaja yang berada di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau, yang akan diberikan pendidikan kesehatan tentang narkoba

2. Bersedia menjadi responden.

Menurut Setiadi (2007) untuk populasi yang kecil atau lebih kecil dari 10.000, dapat menggunakan rumus untuk menentukan besar sampel penelitian yakni dengan rumus:

n =

Keterangan : n : Jumlah sampel N: Jumlah Populasi

N 1+ N (d2)


(66)

d : Tingkat kepercayaan/ketetapan yang diinginkan menggunakan nilai 0,1

n =

n =

n =52.83

n = 53

Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapat jumlah sampel sebanyak 53 orang yang diberikan perlakuan dengan pendidikan kesehatan tentang narkoba.Untuk teknik pembagian sampling, maka digunakan cara Stratified Random Sampling yaitu dengan cara pengambilan subjek dari setiap strata atau wilayah, ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata ataupun wilayahnya (Arikunto, 2006). Penentuan strata ini berdasarkan banyaknya siswa/i di kelas I, II dan III di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4, setelah ditentukan stratanya barulah masing-masing strata diambil sampel yang mewakili strata dengan rumus:

nı = x Nı

Keterangan: nı = banyaknya sampel setiap kelas n = banyaknya populasi di detiap kelas N = banyaknya populasi seluruh kelas

Nı = banyaknya sampel penelitian Siswa/i kelas 1: nı = x 53 = 21 sampel

Siswa/i kelas 2: nı = x 53 = 17 sampel 112

1 + 112 (0,1 2) 112 2.12 n N 46 112 36 112


(67)

Siswa/i kelas 3: nı = x 53 = 15 sampel Tabel 4.2. Jumlah Sampel Masing-Masing Kelas

No Kelas N Nı

1 Siswa/i kelas I 46 21

2 Siswa/i kelas II 36 17

3 Siswa/i kelas III 32 15

Setelah dilakukan perhitungan jumlah sampel keseluruhan yang dibutuhkan adalah 53sampel dengan jumlah sampel masing-masing kelas yaitu untuk kelas I sebanyak 21 sampel, kelas II sebanyak 17 sampel dan kelas III sebanyak 15 sampel. Adapun pengambilan sampel masing–masing untuk mencapai jumlah yang diinginkan,peneliti melakukan pengambilan dengan cara pencabutan nomor absen secara acak sebanyak jumlah yang diinginkan untuk mewakili sampel dari masing–masing kelas.

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan selesai.

4.4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin untuk melakukan penelitian dari Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau. Penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip etik. Prinsip etik

32 112


(68)

bertujuan melindungi subyek penelitian. Sebelum peneliti melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti memberi penjelasan kepada responden tentang tujuan dan prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dan meyakinkan responden bahwa informasi yang telah diberikan akan dirahasiakan dan tidak dipergunakan dalam hal yang merugikan responden serta hanya kan digunakan untuk penelitian. 4.5. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen sebagai alat bantu untuk mengukur pengetahuan responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk kuisioner berisi data demografi, pertanyaan pre-test dan post-test yang berjumlah 20 pertanyaan yang sama tentang narkoba yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. Selain itu, juga mengajarkan isi SAP yang disampaikan dalam bentuk tampilan power point yang berisi tentang pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba dan bahaya narkoba sebagai alat bantu pemberian pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan.

4.5.1. Kuisioner

Kuesioner ini dibuat dengan menggunakan skala Guttman. Skala ini digunakan untuk jawaban yang jelas (tegas) dan konsisten, dengan memberikan jawaban dari pertanyaan atau pernyataan: ya dan tidak, benar dan salah, setuju dan tidak setuju, positif dan negatif (Riduwan, 2010).

Kuesioner terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah karakteristik responden, bertujuan untuk mengidentifikasi umur, jenis kelamin dan informasi tentang narkoba. Bagian kedua adalah pengetahuan subyek penelitian tentang narkoba yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan subyek penelitian


(69)

tentang narkoba sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan diberikan, terdiri dari 20 butir pertanyaandengan jawaban benar dan salah.

Penilaian skala Guttman dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap – tiap item yaitu pilihan jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi

nilai 0, dengan nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 20.

Berdasarkan rumus statistik: P =

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dimana rentang kelas sebesar 20 dan banyak kelas sebanyak 3 yaitu baik, cukup, kurang, sehingga diperoleh P = 7. Kisaran nilai antara 0 sampai 20, maka pengetahuan remaja akan diklasifikasikan kedalam 3 kategori yakni: pengetahuan dikatakan kurang (skor 0–6), cukup (skor 7–13), baik (skor 14–20). 4.6. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, dengan uji validitas maka dapat diketahui apakah alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang di ukur. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dengan mengungkap variabel yang diteliti secara tepat (Nursalam, 2009).

Uji Validitas yang dilakukan oleh peneliti adalah uji validitas isi, validitas isi adalah suatu keputusan tentang bagaimana instrumen dengan baik mewakili karakteristik yang dikaji. Uji validitas kuisioner penelitian ini telah dilakukan oleh 2 dosen yang berkompeten dibidangnya dan 1 Guru BK di sekolah Persatuan Amal Bakti. Setelah kuesioner dikoreksi oleh ahlinya peneliti memperbaiki

Rentang Banyak kelas


(70)

kuesioner sesuai dengan saran ahli. Menurut Guilford yang dikutip leh Afifah, (2011) dalam Sari, (2013) menyatakan bahwa nilai validitas yang diharapkan adalah r > 0,40. Hasil penjumlahan uji validitas yang telah dikoreksi mendapatkan nilai 0,94. Dengan demikian instrumen tersebut telah valid setelah alat ukur dinyatakan telah valid selanjutnya diuji reliabilitasnya.

4.7. Uji Reliabilitas

Uji reliabelitas adalah suatu uji yang digunakan untuk menetapkan apakah instrumen dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Nursalam, 2009).

Uji reliabelitas kuesioner pengetahuan dilakukan pada bulan November 2015. Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 orang subyek penelitian yang kategorinya mirip dengan sampel penelitian, subyek penelitian pada uji ini berasal dari MTS Darul Ikhlas Pagar Merbau.

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Menurut Polit dan Hungler, 1995 dalam Sari, 2013 menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai reliabilitasnya lebih dari 0,70. Uji realibilitas pada instrumen penelitian ini dilakukan dengan analisis cronbach alpha. Berdasarkan hasil uji reliabelitas pengetahuan didapatkan nilai 0.791 (> 0.70) sehingga dapat disimpulkan keseluruhan pertanyaan pengetahuan ini telah reliabel.


(71)

4.8. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai dengan beberapa prosedur yaitu:

1. Peneliti mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, selanjutnya surat izin penelitian tersebut, peneliti berikan kepada Kepala SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar merbau, setelah mendapat izin meneliti dari pihak sekolah peneliti melakukan pengumpulan data disekolah tersebut. 2. Kemudian peneliti menentukan responden sesuai dengan kriteria yang telah

dibuat sebelumnya. Untuk tahap selanjutnya, peneliti menjelaskan tentang tujuan, manfaat penelitian serta proses pengisian kuesioner. Responden yang bersedia mengikuti penelitian diminta untuk menanda tangani surat persetujuan untuk menjadi reponden.

3. Persiapan Intervensi

Sebelum dilakukan intervensi peneliti melakukan pre-test pada responden dengan memberikan lembar kuesioner dan mengisinya, selama pengisian kuesioner responden diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti pada isi lembar kuesioner, setelah responden mengisi seluruh kuesioner penelitian, peneliti terlebih dahulu memeriksa kelengkapan jawaban responden sesuai dengan pertanyaan kuesioner, setelah itu peneliti melakukan pendidikan kesehatan dengan topik yang telah ditentukan yaitu tentang dampak penyalahgunaan narkoba dengan sasaran remaja siswa dan siswi yang berada di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau. Kegiatan pendidikan kesehatan akan dilaksanakan selama 95 menit. Dimana tujuan instruksional umum dari kegiatan pendidikan kesehatan ini


(72)

yaitusetelah dilakukan pendidikan kesehatan remaja siswa dan siswi diharapkan mengetahui tentang dampak penyalahgunaan narkoba.

Materi yang akan diberikan yaitu meliputi definisi narkoba, jenis-jenis narkoba, bahaya penyalahgunaan narkoba. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, media yang dipakai adalah Pryektor (power point berisi penjelasan tentangtopik/pembahasan tentang narkoba), dan diadakan tanya jawab kepada peserta, selanjutnya setelah pendidikan kesehatan selesai peserta diminta kembali mengisi lembar kuisioner (kuisioner post-test) dimana isi dan jumlah pertanyaannya sama dengan lembar kisioner pre-test yang telah dibagikan sebelumnya. Penyusunan pengorganisasian terdiri dari penyaji yaitu peneliti sendiri dengan dibantu oleh dua orang adik kandung peneliti yaitu Lintang hendra putri (Mahasiswi di Fakultas Keolahragaan di Unimed) yang bertugas sebagai moderator dan Acnes ratu dea (siswa SMPN 1 Pagar Merbau) sebagai fasilitator. Uraian tugasnya adalah penyaji bertugas untuk menyampaikan materi pendidikan kesehatan, moderator bertugas untuk mengarahkan jalannya acara penyuluhan, fasilitator bertugas membantu mengarahkan peserta untuk mengisi lembar kuisioner.

4. Kegiatan pendidikan kesehatan

Kegiatan penyuluhan ini diawali dengan pembukaan selama 5 menit yang dilakukan yaitu perkenalan, menjelaskan tujuan dari kegiatan pendidikan kesehatan, menyebutkan pokok meteri yang akan disampaikan serta menyampaikan berapa lama kegiatan ini akan dilaksanakan. Kemudian membagikan kuisioner pertama sebagai pre-test, peserta diberikan waktu menjawab selama 25 menit. Kemudian setelah peserta selesai menjawab


(73)

kuisioner pre-test lalu kuisioner dikumpulkan, lalu berlanjut dengan kegiatan inti yaitu penyampaian materi oleh penyaji selama 35 menit. Sebelum penyaji menyampaikan materi, penyaji melakukan observasi pengetahuan siswa dan siswi dengan cara menggali sejauh mana pengetahuan mereka tentang narkoba, setelah itu penyaji menyampaikan materipembahasan yaitu tentang apa definisi dari narkoba, apa saja jenis-jenis narkoba yang sering disalahgunakan, serta bagaimana dampak penyalahgunaan narkoba beserta contoh tentang dampak penyalahgunaan narkoba, setelah itu penyaji memberikan pertanyaan pada peserta tentang dampak penyalahgunaan narkoba atau sebaliknya (tanya-jawab). Kemudian berlanjut dengan kegiatan penutupdan evaluasi selama 5 menit dimana penyaji meminta peserta menjelaskan kembali secara singkat materi yang telah disampaikan dan penyaji mengklarifikasi penjelasan yang telah disampaikan, penyaji juga memberikan motivasi pada peserta untuk tidak menyalahgunakan narkoba. Setelah itu diakhiri dengan mengucapkan terima kasih dan memberikan salam penutup.

Setelah kegiatan selesai dilanjutkan dengan membagi kuisioner sebagai post-test, post-test dilakukan sama seperti pre-test, waktu yang diberikan pada peserta untuk menjawab pertanyaan yaitu selama 25 menit. Sembari menunggu peserta mengisi kuisioner peneliti juga menentukan kriteria evaluasi dari kegiatan pendidikan kesehatan ini yang terdiri dari evaluasi proses yaitu melihat apakah peserta antusias mengikuti jalannya kegiatan pendidikan kesehatan ini, apakah peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan baik, kemudian mengevaluasi hasil yaitu


(74)

setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan peserta penyuluhan mampu memahami dan mengerti materi yang disampaikan oleh penyajiselama kegiatan pendidikan kesehatan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba berlangsung. Setelah peserta selesai mengisi kuesioner, peneliti kembali memeriksa kelengkapan jawaban responden atau peserta seperti pada saat pre-test. Selanjutnya peneliti mengumpulkan lembar kuesioner untuk menganalisis data.

4.9. Analisa Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, peneliti melakukan pengolahan data atau analisa data. Analisa dilakukan melalui beberapa tahap adapun rancangan analisa data hasil penelitian di lakukan dengan langkah-langkah yang dimulai dari:

1. Editing

Editingatau memeriksa data-data yang ada (agar akurat). 2. Codding

Codding yaitu mengklasifikasikan jawaban–jawaban dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka pada setiap jawaban untuk memudahkan dalam melihat data.

3. Sorting

Sorting yaitu memilih dan mengumpulkan atau mengelompokkan data menurut jenis yang dikehendaki, misalnya menurut usia sampel, jenis kelamin, dan sebagainya.


(75)

4. Entry

Entry yaitu jawaban–jawaban yang sudah diberi kode kategori kemudian dimasukkan kedalam bentuk table atau diagram dengan cara manual atau melalui komputer.

5. Cleaning

Cleaningyaitu untuk memastikan data yang dimasukkan sudah benar atau belum.Selanjutnya data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

(Setiadi, 2007). 4.9.1. Statistik Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mengetahui gambaran data yang telah dikumpulkan atau menampilkan data subyek penelitian yang meliputi umur, jenis kelamin, dan sumber informasi yang didapat tentang narkoba serta tingkat pengetahuan remaja yang akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentsi.

4.9.2. Statistik Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau. Karena skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala interval dan data yang dihasilkan yaitu dua data dari satu kelompok yang sama untuk variabel yang sama, maka uji yang digunakan adalah uji t sampel berpasangan. Menurut Dahlan, (2011) dalam Septiana, (2014) menyatakan bahwa uji t sampel berpasangan digunakan untuk


(76)

membandingkan rata-rata dua variabel untuk satu grup sampel tunggal, adapun kriteria data untuk uji t sampel berpasangan adalah:

a. Data untuk setiap pasangan yang diuji dalam skala interval atau rasio. b. Data berdistribusi normal/tidak, jika data berdistribusi normal maka

menggunakan uji parametrik yaitu uji paire t test dan jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji nonparametrik yaitu uji wilcoxon.

Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan uji t sampel berpasangan, terlebih dahulu perlu dilakukan uji normalitas dan uji hipotesis.

1.Uji Normalitas

Untuk mendeteksi normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov test. Pengujian ini bertujuanuntuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis mengunakan metode parametrik maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dasar pengambilan keputusan untuk menentukan normalitas data adalah sebagai berikut:

a. Jika probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b.Jika probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini di tentukan berdasarkan hasil dari uji normalitas data, berdasarkan hasil uji normalitas data makaakan dapat ditentukanalat uji apa yang paling sesuai digunakan. Apabila data berdistribusi normal maka digunakan uji parametrik Paired Sample T-Test. Sementara apabila


(77)

data berdistribusi tidak normal maka digunakan uji non-parametrik yaitu Wilcoxon Signed Rank Test. Kedua model uji bedatersebut digunakan untuk menganalisis model penelitian pre-post atau sebelum dan sesudah. Uji beda digunakan untuk mengevaluasi perlakuan (treatment) tertentu pada satu sampel yang sama pada dua periode pengamatan yang berbeda. Adapun dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak Ho pada uji paired sampel t-test dan Wilcoxon Signed Rank Test adalah jika probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima (terdapat perbedaan yang signifikan). Jika probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05 maka Ho gagal ditolak (tidak terdapat perbedaan yang signifikan).


(78)

Bab ini menguraikan hasil penelitian sekaligus pembahasan mengenai Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang narkoba di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 Pagar Merbau.

5.1.Hasil Penelitian 5.1.1.Analisis Univariat

A.Karakteristik Responden

Deskripsi Karakteristik responden meliputi umur, Jenis kelamin, Sumber informasi yang didapat tentang narkoba.

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 53 responden didapat umur responden berkisar antara 12 sampai 16 tahun. Dimana terdapat 5 orang berumur 12 tahun (9,4%), 8 orang berumur 13 tahun (15,1%), 25 orang berumur 14 tahun (47,2%), 14 orang berumur 15 tahun (26,4%), dan 1 orang berumur 16 tahun (1,9%). Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 33 orang (62,3%) sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 20 orang (37,7%). Responden yang pernah mendapatkan informasi tentang narkoba yaitu terdapat 30 orang dari televisi (56,6%), 9 orang dari radio (17,0%), 7 orang dari koran/majalah (13,2%), 4 orang dari tenaga kesehatan (7,5%), dan 3 orang dari informasi lainnya (5,7%). Untuk lebih jelas mengenai hasil penelitian karakteristik responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


(79)

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Karakteristik Kelompok Responden yang sama antara pre-test dan post-testdi SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 (n=53)

NO Data Demografi Frekuensi Persentase

(%) 1 Umur

- 12 Tahun 5 9,4

- 13Tahun 8 15,1

- 14 Tahun 25 47,2

- 15 Tahun 14 26,4

- 16 Tahun 1 1,9

2 Jenis Kelamin

- Perempuan 20 37,7

-Laki-laki 33 62,3

3 Sumber informasi yang didapat tentang narkoba

-Televisi 30 56,6

-Radio 9 17,0

-Koran/majalah 7 13,2

-Tenaga Kesehatan 4 7,5

-Lainnya, sebutkan 3 5,7

B. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Responden Berdasarkan Jawaban Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Narkoba pada Remaja

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa Sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas responden memperoleh jawaban benar sebanyak 48 orang (90.5%) pada item pertanyaan nomor 1, dan jawaban salah sebanyak 38 orang (71.7%) pada item nomor 5 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan mayoritas responden memperoleh jawaban benar sebanyak 53 orang (100%) pada item pertanyaan nomor 1, 2, 3 dan jawaban salah sebanyak 12 orang (23%) pada item pertanyaan nomor 20. Untuk lebih jelas mengenai hasil penelitian dari 53


(1)

vii

Title of the Thesis : Influence of Health Education on the Level of Teenagers’Knowledge of Narcotics at SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4, Pagar Merbau

Name of Student : Enda Sri Wulan Student ID Number : 141121056

Department : S-1 (Undergraduate) Nursing Academic Year : 2016

ABSTRACT

One of the types of juvenile delinquency which is developing today is teenagers who use narcotics. Teenagers who usually consume narcotics and other illegal drugs are from 11 to 24 years old. One of the methods of handling this problem is by increasing their knowledge through health education. The objective of the research to prove that health education influences the increase in knowledge. The research was a quasi experiment with one group pre-test post-test design. The samples were 53 students at SMP Persatuan Amal Bakti, Pagar Merbau, as the respondents, taken by using Stratified random sampling technique. The result of the research showed that, before health education was provided, 90.5% of the respondents gave right answer for the item number 1, 71.7% of them gave wrong answer for item number 5, with the criteria of 52.8% of the respondents had moderate knowledge, 43.4% of them had good knowledge, and 3.8% of them had bad knowledge. After health education was provided, 100% of the respondents gave right answer for items number 1, 2, and 3 and 23% of them gave wrong answer for item number 20 with the criteria of 84.9% of the respondents had good knowledge, 15.1% of them had moderate knowledge, and % of them had bad knowledge. The result of Wilcoxon statistic test showed that the value of Asymp Sig. was 0.001 (p<0.05). The conclusion was that there was the influence of health education on the level of adolescents’ knowledge of narcotics. It is recommended that educational institution understand and be aware of students’ intellectual capacity which has to be developed, especially in health by determining the basic concept of narcotics in the curriculum in order to forestall the widespread abuse of narcotics, especially at SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4, Pagar Merbau.

Keywords: Health Education, Knowledge, Teenagers, Narcotics


(2)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR SKEMA ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1. Latar belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah... 7

1.3. Pertanyaan Penelitian ... 8

1.4. Tujuan Penelitian ... 8

1.5. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Konsep Pendidikan Kesehatan ... 10

2.1.1. Definisi Pendidikan Kesehatan ... 11

2.1.2. Tujuan Pendidikan Kesehatan ... 12

2.1.3. Media Pendidikan Kesehatan ... 12

2.1.4. Metode dan Teknik Pendidikan Kesehatan ... 16

2.1.5. Strategi Penyampaian Pendidikan Kesehatan ... 19

2.2. Konsep Narkoba ... 19

2.2.1. Definisi Narkoba ... 19

2.2.2. Jenis – Jenis Narkoba... 20

2.2.3. Dampak Penggunaan Narkoba ... 29

2.2.4. Faktor-faktor Penyebab Penggunaan Narkoba ... 31

2.2.5. Upaya Penanggulangan Narkoba ... 32

2.2.6. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja ... 34

2.3. Konsep Pengetahuan ... 36

2.3.1. Defenisi Pengetahuan ... 36

2.3.2. Tingkat Pengetahuan ... 36

2.3.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 38

2.4. Konsep Remaja ... 40

2.4.1. Defenisi Remaja... 40

2.4.2. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja 41 2.4.3. Tugas Perkembangan Remaja... 42

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 45

3.1. Kerangka Penelitian ... 45

3.2. Defenisi Operasional ... 45

3.3. Hipotesis ... 46


(3)

ix

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 47

4.1. Desain Penelitian ... 47

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 48

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

4.4. Pertimbangan Etik ... 50

4.5. Instrumen Penelitian ... 51

4.6. Uji Validitas ... 52

4.7. Uji Reliabilitas ... 53

4.8. Pengumpulan Data ... 54

4.9. Analisa Data ... 57

4.9.1. Statistik Univariat ... 58

4.9.2. Statistik Bivariat ... 58

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61

5.1. Hasil Penelitian ... 61

5.1.1. Analisis Univariat ... 61

5.1.2. Analisis Bivariat ... 65

5.2. Pembahasan ... 5.2.1. Pengetahuan Remaja Sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan ... 66

5.2.2. Pengetahuan Remaja Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan ... 68

5.2.3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap tingkat pengetahuan Remaja tentang Narkoba ... 70

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

6.1. Kesimpulan ... 73

6.2. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(4)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Defenisi Operasional ... 45 Tabel 4.2. Jumlah Sampel Masing-Masing Kelas ... 50 Tabel 5.1. Distribusi frekuensi Karakteristik Kelompok Responden yang sama

antarapre-test dan post-test di SMP Persatuan Amal Bakti (PAB) 4 (n=53) ... 62 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Sebelum dan

Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan (n=53). ... 63 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Kriteria Hasil Pengetahuan Responden Sebelum

Diberikan Pendidikan Kesehatan (n=53). ... 64 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi dan PersentasiKriteria Hasil Pengetahuan

Responden Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan (n=53). ... 64 Tabel 5.5. Hasil uji Wilcoxon pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan remaja tentang narkoba ... 66


(5)

xi

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1. Kerangka penelitian pendidikan kesehatan tentang narkoba terhadap tingkat pengetahuan remaja siswa/i. ... 45 Skema 4.1. Desain Penelitian ... 47


(6)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Formulir Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian 2. Instrumen Penelitian

3. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) 4. Lampiran Materi

5. Power Point Pendidikan Kesehatan 6. Hasil Uji Reliab

7. Hasil Data Karakteristik Responden 8. Hasil Uji Normalitas

9. Hasil Uji Wilcoxon 10. 10.Currikulum Vitae 11. Master Tabel

12. Lembar Konsul

13. Surat Izin Survei Awal 14. Surat Izin Uji Valid 15. Surat Izin Uji Reliab 16. Komisi Etik Penelitian 17. Surat Izin Penelitian

18. Daftar Hadir Siswa/I yang Mengikuti Penelitian