Penjualan Lage Hambian LAGE HAMBIAN SEBAGAI KOMODITI PARIWISATA

87 Gambar 6: wawancara peneliti dengan informan bernama Irma 44 tahun di Toko Mas Seribu. Sumber: penulis Lage hambian yang dijual dan dijadikan sebagai cendermata bagi wisatawan baik yang berkunjung ke daerah Tapanuli Selatan maupun Kota Medan dibuat dan diambil dari pengrajin lage hambian yang terdapat di Sipirok atau tepatnya di Desa Hutasuhut. Lage hambian tersebut dibuat secara manual di sanggar-sanggar seni di daerah Sipirok, hal ini selain sebagai bentuk kerjasama antara pedagang dan pengrajin juga sebagai bentuk menjaga nilai dan mutu lage hambian yang dibuat langsung dari daerah asalnya.

4.2 Penjualan Lage Hambian

Lage hambian sebagai salah satu ciri khas masyarakat Batak-Angkola Universitas Sumatera Utara 88 memiliki harga jual dan lokasi penjualan yang tidak biasa, yaitu diperjualbelikan di toko-toko emas di Kota Medan. Penjualan lage hambian di toko emas dikarenakan secara historis masyarakat Batak-Angkola yang datang ke Kota Medan pada sekitar tahun 1940an merupakan masyarakat pekerja keras dan memiliki kekayaan. Kekayaan yang mereka bawa dari Tapanuli Selatan tersebut pada awalnya bukanlah sebagai modal usaha melainkan sebagai modal yang dipergunakan sebagai ongkos untuk meraih pendidikan tinggi di Kota Medan yang dianggap lebih maju pada waktu itu. Berawal dari ongkos pendidikan tersebut kemudian dijadikan sebagai modal usaha berdagang di Kota Medan, masyarakat Batak-Angkola lebih memilih berdagang emas di Kota Medan dikarenakan kemampuan mereka terhadap emas telah teruji semenjak mereka tinggal di daerah asal. Mukhlis Harahap 63 Tahun mengatakan bahwa : “dulu di kampung kan banyak tambang emas, makanya di daerah Mandailing itu dikenal sebagai tano sere tanah emas, banyak orang dulu selain berkebun juga menambang emas dipinggir-pinggir sungai, dapat duitnya pun lebih cepat dari berkebun ... orang Sipirok itu bagus- bagus kalau jadi tukang emas ... ya itu tadi, selain ikut nambang juga jago buat dari emas.” Pernyataan informan tersebut menggambarkan kemampuan masyarakat Batak-Angkola yang sedari awal sudah berkecimpung dalam lingkup penambangan emas dan ditambah lagi dengan kemampuan mereka yang lainnya Universitas Sumatera Utara 89 yaitu mengolah emas menjadi suatu benda yang memiliki harga jual tinggi. Kemampuan menambang dan mengolah emas oleh masyarakat Batak- Angkola seiring perkembangan zaman juga disertai dengan usaha penjualan alat- kelengkapan adat yang menyertai usaha penjualan emas mereka, mereka melihat hal ini sebagai bentuk memudahkan bagi masyarakat Batak-Angkola yang akan membuat acara perkawinan, dimana upacara perkawinan menbutuhkan emas dan juga beragam perlengkapan adat lainnya. Peluang tersebut dianggap sebagai peluang yang cukup menjanjikan sehingga sampai saat ini penjualan emas oleh masyarakat Batak-Angkola di Kota Medan selalu disertai dengan penjualan alat kelengkapan upacara adat. Selain itu untuk menandakan bahwa toko emas tersebut dikelola oleh masyarakat Batak- Angkola, pada umumnya mereka mencantumkan nama marga sebagai nama toko mereka. Adapun penjualan lage hambian di toko-toko emas di Kota Medan memiliki rentang harga yang cukup tinggi bila dibandingkan membeli lage hambian langsung kepada pengrajin lage hambian di daerah Sipirok, hal ini mereka lakukan mengingat sulitnya mencari alat kelengkapan upacara dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada adat budaya Batak-Angkola, mengenai hal ini Uswatun Daulay 32 Tahun salah seorang informan penelitian mengatakan : “lage hambian sengaja dijual mahal tapi maksudnya bukan memahalkannya tapi supaya orang-orang punya kesadaran terhadap budaya Angkola ... paling gak orang yang beli pun tau kalo lage hambian itu tinggi nilai dalam adat Angkola.” Universitas Sumatera Utara 90 Informasi mengenai harga jual lage hambian ini selain memberikan gambaran mengenai harga jual yang mahal juga menggambarkan kesadaran masyarakat Batak-Angkola terhadap kebudayaan mereka. Adapun harga jual lage hambian di Kota Medan berkisar antara Rp. 250.000.- dua ratus lima puluh ribu rupiah hingga Rp. 1.000.000.- satu juta rupiah tergantung banyaknya lapisan pada lage hambian. Tab el 8 Jumlah Lapisan dan Harga Jual Lage Hambian di Kota Medan Lapisan Harga Keterangan 1 Lapis Rp. 250.000.- - 3 Lapis Rp. 500.000.- sd Rp. 700.000.- Rentang harga tersebut dipengaruhi oleh kualitas dan motif yang terdapat pada lage hambian, semakin banyak motif maka harga lage hambian akan semakin mahal 5 Lapis Rp. 900.000.- sd Rp. 1.200.000.- Harga lage hambian yang memiliki lima lapisan selain dipengaruhi oleh mutu dan motif juga turut dipengaruhi oleh nilai Universitas Sumatera Utara 91 budaya Batak-Angkola terhadap lage hambian lima lapis 7 Lapis Rp. 1.000.000.- sd Rp. 1.500.000.- Harga jual lage hambian tujuh lapis dipengaruhi oleh ragam motif dan nilai budaya yang melingkupinya Sumber : hasil penelitian antara bulan Oktober – Desember 2013

4.3 Lage Hambian Sebagai Komoditi Pariwisata