Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kekayaan nilai tradisi dalam kehidupan bermasyarakat semakin terpinggirkan seiring dengan perkembangan waktu yang dipengaruhi beragam aspek kehidupan, seperti perubahan bentuk kebutuhan kehidupan hingga pada bentuk-bentuk penyesuaian adaptasi dalam kehidupan yang terkait dengan wilayah perkotaan. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa terpinggirkannya nilai tradisi dalam kehidupan disebabkan oleh pandangan masyarakat terhadap nilai tradisi dengan memberi stigma kolot, kampungan dan tertinggal bila dibandingkan dengan kehidupan modern masyarakat perkotaan. Bentuk-bentuk perubahan dan penyesuaian itu terjadi oleh karena bersinggungan dengan dimensi waktu dan tempat. Perubahan yang terjadi juga mempengaruhi nilai kekayaan tradisi yang hidup dalam kehidupan masyarakat, salah satunya masyarakat Batak-Angkola 1 1 Dalam penulisan ini istilah Angkola dipergunakan sebagai kata ganti tempat atau wilayah yang merujuk sebagai daerah asal etnis Batak-Angkola, sedangkan penulisan Batak-Angkola merujuk pada penyebutan etnis. . Kekayaan nilai tradisi yang dimanifestasikan dalam beragam bentuk, seperti seni yang meliputi musik, lukisan, linguistik mengandung kekayaan nilai- nilai luhur tradisi yang berakar pada adat-istiadat masyarakat. Sehingga kekayaan nilai-nilai tradisi sangat mungkin untuk diperkuat pada saat sekarang ini sebagai kekuataan dalam menghadapi kehidupan. Universitas Sumatera Utara Kekayaan tradisi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah Lage Hambian yang secara sederhana dapat didefinisikan sebagai tikar adat dalam budaya masyarakat Batak-Angkola. Tikar adat Lage Hambian ini memiliki nilai dan fungsi yang berkaitan dengan penggunaan pada waktu-waktu tertentu, seperti penggunaan dalam lingkup ritual maupun lingkup profan hiburan. Pemilihan Lage Hambian sebagai judul dipengaruhi oleh keadaan sekarang ini, dimana penggunaan Lage Hambian terbatas pada bentuk upacara tertentu seperti perkawinan dan terlepas dari nilai yang dimilikinya, selain itu literatur yang minim mengenai deskripsi masyarakat Batak-Angkola secara umum dan minimnya literatur mengenai beragam aspek dalam kehidupan masyarakat Batak-Angkola turut menjadi alasan pemilihan topik penelitian. Tikar secara harfiah dapat disebut sebagai alas untuk duduk dan secara umum hal ini dikenal dalam beragam kebudayaan di Indonesia dan masih dipergunakan hingga saat ini. Tikar yang berfungsi sebagai alas untuk duduk ini memiliki beragam nilai yang terkait dengan nilai budaya, dari sekedar alas tempat duduk biasa yang dapat bebas dipergunakan hingga pada alas tempat duduk bagi individu yang memiliki nilai sosial tertentu dalam kehidupan masyarakat Batak- Angkola. Latar belakang penulisan penelitian ini disebabkan oleh kurangnya perhatian pada nilai tradisi yang bernilai dalam kehidupan dan sedikitnya literatur atau penulisan yang membahas nilai tradisi Batak-Angkola secara umum dan Universitas Sumatera Utara tidak adanya tulisan yang secara khusus membahas tentang tikar adat Batak- Angkola serta bentuk pengembangan pada tikar adat Batak-Angkola yaitu Lage Hambian sebagai hasil kerajinan tangan yang memiliki nilai dalam kegiatan wisata.

1.2 Tinjauan Pustaka