2.1.2 Tipe-Tipe Strategi
David 2006:224 membagi tipe strategi menjadi 12 tipe alternatif strategi yang dapat dikategorikan menjadi 4 jenis strategi, yaitu:
1. Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal kadang bersama-sama disebut sebagai strategi integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan
sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok, dan pesaing. Berikut ini adalah penjelasan tentang 3 jenis alternatif strategi integrasi:
a Integrasi ke depan, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas
distributor atau pengecer. b
Integrasi ke belakang, yaitu strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok digunakan ketika
pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
c Integrasi horizontal, yaitu strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan
kontrol atas pesaing perusahaan. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan antar pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer sumber daya
dan kompetensi. 2.
Strategi Intensif Yang termasuk ke dalam strategi intensif adalah strategi enetrasi pasar, pengembangan
pasar dan pengembangan produk. Ketiga strategi ini dikatakan sebagai strategi intensif karena mereka membutuhkan adanya usaha intensif jika posisi kompetitif perusahaan
Universitas Sumatera Utara
dengan produk yang ada saat ini akan membaik. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 3 alternatif strategi pada strategi intensif, yaitu:
a Penetrasi pasar, yaitu strategi dimana perusahaan berusaha untuk meningkatkan
pangsa pasar untuk produkjasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar b
Pengembangan pasar, yaitu mengenalkan produkjasa yang ada saat ini ke area geografi yang baru. Strategi ini dapat menjadi efektif untuk digunakan ketika tersedia
jaringan distribusi yang baru, perusahaan sangat berhasil dalam apa yang dilakukannya, terdapat pasar yang belum tersentuh.
c Pengembangan produk, yaitu strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan
memperbaiki atau memodifikasi produkjasa. Pengembangan produk biasanya membutuhkan biaya penelitian dan pengembangan yang besar.
3. Strategi Diversifikasi
Terdapat 3 tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu strategi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Secara keseluruhan, strategi diversifikasi ini telah berkurang
kepopulerannya karena organisasi perusahaan menemukan bahwa lebih sulit untuk mengelola aktivitas bisnis yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 3
jenis alternatif strategi pada strategi diversifikasi: a
Diversifikasi konsentrik, yaitu menambah produk atau jasa baru, tetapi masih berhubungan dengan produk atau jasa yang telah ada saat ini.
b Diversifikasi horizontal, yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak berkaitan
kepada pelanggan saat ini. Strategi ini tidak seberesiko seperti strategi diversifikasi konglomerat karena perusahaan sudah dikenal oleh pelanggan saat ini.
Universitas Sumatera Utara
c Diversifikasi konglomerat, yaitu menambahkan produk atau jasa baru yang tidak
berkaitan dengan produkjasa yang telah ada saat ini. 4.
Strategi Difensif Strategi difensif merupakan strategi tambahan atas strategi integratif, strategi intensif, dan
strategi diversifikasi. Selain menjalankan ketiga strategi tersebut perusahaan juga dapat menjalankan strategi difensif yang terdiri dari retrenchment, divestasi, dan likuidasi.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai 3 alternatif strategi difensif: a
Retrenchment, yaitu mengelompokkan ulang melalui pengurangan biaya dan asset terhadap penurunan penjualan dan laba. Artinya, suatu organisasi mengelompokkan
ulang melalui pengurangan aset dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba yang menurun. Strategi ini dapat melibatkan penjualan tanah dan gedung untuk
meningkatkan kas, memotong lini produk, menutup bisnis yang labanya sangat tipis, menutup pabrik yang sudah tua, mengurangi jumlah karyawan, dan menetapkan
sistem kontrol pengeluaran. b
Divestasi, yaitu menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal untuk akuisasi strategis atau investasi lebih
lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi retrenchment untuk menyingkirkan bisnis perusahaan yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan
terlalu banyak modal, atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya. c
Likuidasi, yaitu menjual seluruh aset perusahaan secara terpisah-pisah atau sepotong- potong untuk nilai rillnya. Likuidasi merupakan bentuk pengakuan atas kekalahan,
konsekuensinya dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional .
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Tingkatan Strategi