Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

4.4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk menentukan variabel independen sanitasi lingkungan rumah kepadatan penghuni, lantai rumah, ventilasi, pencahayaan, kelembaban dan suhu, penghasilan keluarga, tingkat pendidikan dan upaya pengendalian perilaku hidup sehat yang berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kejadian penyakit TB paru. Uji yang digunakan dalam analisis multivariat ini adalah uji regresi logistik berganda yaitu untuk mencari pengaruh terhadap kejadian penyakit TB paru. Pada penelitian ini, variabel yang akan dimasukkan ke dalam model analisis regresi logistik adalah variabel yang pada analisis bivariat mempunyai nilai p0,25 yaitu ventilasi, pencahayaan, kelembaban, suhu, penghasilan keluarga dan perilaku hidup sehat. Variabel yang mempunyai nilai p0,25 akan dikeluarkan dari model secara berurutan atau bertahap dimulai dari p value terbesar. Hasil dari analisis multivariat dengan uji logistik regresi berganda dapat dilihat pada Tabel 4.12. di bawah ini : Tabel 4.12. Pengaruh Sanitasi Lingkungan Rumah, Penghasilan Keluarga dan Upaya Pengendalian terhadap Kejadian Penyakit TB Paru pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Kabupaten Deli Serdang Variabel B P value Exp B 95 CI Ventilasi 0,904 0,518 2,470 0,159 – 38,368 Pencahayaan 2,216 0,149 9,175 0,452- 186,176 Kelembaban -0,526 0,733 0,591 0,029 – 12,109 Suhu 2,786 0,079 16,222 0,722 – 364,650 Penghasilan keluarga 4,271 0,016 71,623 2,219 – 311,596 Perilaku hidup sehat 3,224 0,085 25,132 0,640 – 986,752 Constant -17,662 0,005 0,000 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.12. diatas dapat di ketahui bahwa ada 2 kedua variabel yang dikeluarkan dari analisis uji regresi logistik karena mempunyai nilai p0,25 yaitu ventilasi dan kelembaban. Dan ada 4 empat variabel yang masuk ke dalam kandidat model yaitu variabel pencahayaan, suhu, penghasilan keluarga dan perilaku hidup sehat untuk menentukan variabel yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit TB paru pada ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Tabel 4.13. di bawah ini: Tabel 4.13. Pengaruh Pencahayaan, Suhu, Penghasilan Keluarga dan Perilaku Hidup Sehat terhadap Kejadian Penyakit TB Paru pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Kabupaten Deli Serdang Variabel B P value Exp B 95 CI Pencahayaan 2,372 0,088 10,717 0,705 – 162,910 Suhu 2,506 0,060 12,256 0,902 – 166,564 Penghasilan keluarga 4,034 0,007 56,502 2,949– 82,615 Perilaku Hidup Sehat 3,341 0,035 28,254 1,260 – 633,328 Constant -16,736 0,002 0,000 Berdasarkan Tabel 4.13. di atas dapat diketahui bahwa variabel pencahayaan dan suhu akan dikeluarkan dari model karena memiliki nilai p0,05, oleh karena itu variabel yang masuk kedalam kandidat model selanjutnya adalah variabel penghasilan keluarga dan perilaku hidup sehat dan dapat dilihat pada tabel 4.14 dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Pengaruh Penghasilan Keluarga dan Perilaku Hidup Sehat terhadap Kejadian Penyakit TB Paru pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Kabupaten Deli Serdang Variabel B P value Exp B 95 CI Penghasilan keluarga 3,201 0,001 24,549 3,554– 169,585 Perilaku Hidup Sehat 2,794 0,013 16,346 1,807 – 147,861 Constant -8,301 0,001 0,000 Berdasarkan Tabel 4.14. di atas dapat diketahui bahwa kekuatan pengaruh variabel penghasilan keluarga dan perilaku hidup sehat terhadap kejadian penyakit TB paru. Semakin besar nilai Exp β maka semakin kuat pengaruh variabel terhadap kejadian penyakit TB paru. Dari kedua variabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa variabel yang paling dominan memengaruhi kejadian penyakit TB paru pada ibu rumah tangga adalah penghasilan keluarga dengan nilai koefisien Exp.β tertinggi yaitu 24,549 Model persamaan regresi logistik yang diperoleh adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 atau Y = -8,301 + 3,201X 1 + 2,794X 2 Keterangan : Y = Variabel dependen kejadian penyakit TB paru X 1 = Penghasilan keluarga X 2 = Perilaku hidup sehat Hasil persamaan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa jika penghasilan keluarga X 1 dan perilaku hidup sehat X 2 , ditingkatkan ke arah yang lebih baik, maka hal ini akan menyebabkan penurunan angka kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo Kabupaten Deli Serdang. Dapat dihitung Universitas Sumatera Utara ramalan probalilitas risiko responden untuk menderita TB paru dapat dihitung dengan persamaan berikut : y = -8,301 + 3,201 penghasilan keluarga + 2,794 perilaku hidup sehat y = -8,301 + 3,201 1 + 2,794 1 y = -2,306 Dengan nilai probalilitasnya adalah : p = 11+e -y = 1 1+2,7 --2,306 = 0,092 Dengan demikian, probabilitas responden untuk menderita TB paru adalah 9,2. Artinya semakin rendah penghasilan keluarga dan semakin buruk perilaku hidup sehat maka angka kejadian penyakit TB paru akan meningkat sebesar 9,2. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan Tabel 4.1. diketahui bahwa mayoritas responden ada pada kelompok umur 35 – 50 tahun yaitu sebanyak 24 orang 60, 9 orang 22,5 pada kelompok umur 25 – 34 tahun dan 7 orang 17,5 pada kelompok umur 15 – 24 tahun. Hal ini berarti bahwa umur mereka masih tergolong usia angkatan kerja.

5.2. Sanitasi Lingkungan Rumah

Sanitasi lingkungan rumah responden pada penelitian ini terkait pada kepadatan penghuni, lantai rumah, ventilasi, pencahayaan, kelembaban dan suhu.

5.2.1. Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Berdasarkan Kepadatan

Penghuni dengan Kejadian Penyakit TB Paru Kepadatan hunian dalam penelitian ini adalah perbandingan antara luas lantai rumah responden dengan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tinggal, memenuhi syarat kesehatan jika luas lantai rumah ≥9 m 2 per orang atau dalam kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan secara proporsi kepadatan penghuni yang baik atau yang memenuhi syarat kesehatan 47,5 hampir sebanding dengan yang tidak baik atau yang tidak memenuhi syarat kesehatan 52,5. Secara statistik menunjukkan tidak ada hubungan kepadatan penghuni dengan kejadian penyakit TB paru pada ibu rumah tangga dengan nilai p = 0,447 p0,05. Hal ini bisa Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Ketersediaan Pangan Rumah Tangga Miskin di Desa Sumber Melati Diski Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

2 43 101

Analisis Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001 - 2011

0 36 74

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Anggota Rumah Tangga Terhadap Permintaan Air Minum PDAM Tirtanadi Medan (Studi Kasus Lingkungan XIII, Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan)

2 56 73

Hubungan Karakteristik Individu, Sanitasi Lingkungan Rumah dan Perilaku terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

2 70 160

Hubungan Riwayat Penyakit TB Anggota Keluarga dan Kondisi Rumah dengan Terjadinya Penyakit TB Paru pada Pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak

3 15 6

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI KECAMATAN TRETEP Hubungan Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung.

1 3 15

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI KECAMATAN TRETEP Hubungan Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Di Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung.

0 0 20

HUBUNGAN PERILAKU DAN KONDISI SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI KOTA SOLOK TAHUN 2011.

0 0 89

HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEDUNG ABUPATEN DEMAK

0 2 66